Anda di halaman 1dari 1

PEMBELAJARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP SEKECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN Oleh

Khofiyati NIM. 08401244031 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. 2) mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn di SMP SeKecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. 3) mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh guru PKn dalam menangani hambatan-hambatan pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran PKn di SMP Se-Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Kepala sekolah, Guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi kelas, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik induktif, yaitu analisis yang berpangkal dari fakta-fakta dengan pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi hasil wawancara, observasi kelas, dokumentasi, dilakukan dengan perbandingan sehingga dapat meningkatkan derajat kepercayaan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman dilakukan dengan: yaitu 1) metode Ceramah bervariasi, 2) tanya jawab bervariasi, 3) diskusi, 4) problem solving atau pemecahan masalah, 5) menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat kooperatif seperti model pembelajaran menggunakan jigsaw, 6) metode pemberian nasehat, 7) metode keteladanan, 8) permainan kartu soal, 9) metode pembiasaan, akan tetapi pembelajaran tersebut belum optimal dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dalam praktek pembelajaran di kelas masih banyak ditemui hambatan-hambatan: 1) latar belakang Keluarga, 2) keterbatasan waktu pembelajaran, 3) keterbatasan media pembelajaran, 4) iklim kelas yang tidak kondusif pada saat pembelajaran berlangsung. Upaya yang dilakukan 1) guru berusaha melakukan pendekatan dengan siswa dan memberikan keteladanan kepada semua warga sekolah. 2) memanfaatkan waktu seoptimal mungkin agar tujuan pembelajaran tercapai. 3) mengganti media lain agar pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan dengan optimal. 4) menciptakan iklim kelas yang kondusif dan melakukan interaksi yang baik dengan siswa.

Anda mungkin juga menyukai