Anda di halaman 1dari 3

Jenis Penyalutan Tablet Pada sebagian besar kasus, proses penyalutan tablet merupakan langkah penting terakhir dalam

daur produksi tablet. Jenis proses yang dipilih tergantung pada jenis penyalut yang akan dipakai, kekerasan inti tablet, dan kehematan proses. Penyalutan gula masih merupakan proses penyalutan yang dipakai secara luas, karena menghasilkan tablet yang sempurna (Lachman, et al.,1994). 1. Penyalutan Gula Proses penyalutan gula terdiri dari beberapa tahap yang lamanya berkisar dari beberapa jam sampai beberapa hari. Suatu produk yang berhasil sangat tergantung pada keterampilan operator. Operator menentukan jumlah larutan yang akan ditambah, cara dan laju penuangan, saat untuk mengalirkan udara pengering, dan berapa lama atau berapa cepat tablet-tablet tadi digulirkan di dalam panci. Proses dasar penyalutan gula mencakup tahap-tahap:  Penyegelan  Pelapisan dasar  Penghalusan  Penyelesaian  Pengkilapan Inti tablet lebih baik berbentuk cembung pada permukaannya, dengan tepi yang bulat dan tipis untuk mempermudah penyalutan dengan gula. Karena penyalutan gula cenderung lama dan berguncang kuat, maka inti tablet hendaklah cukup tahan, tidak mudah pecah, sumbing, maupun terkikis(Lachman, et al.,1994).

2. Penyalutan dengan Lapisan Tipis Dengan kekecualian yang mungkin berupa alat penyalut suspensi udara, maka penyalutan gula dan penyalutan lapisan tipis sama-sama memakai alat serta tolak ukur yang serupa.  Metode Panci Tuang Metode ini cukup lambat, dan sangat tergantung pada keterampilan serta teknik dari operator untuk mengimbangi tahap pembuatan produk yang dapat diterima. Tablet yang akan dilapisi dengan lapisan tipis melalui proses panci tuang hamper selalu memerlukan tahap tambahan untuk pengeringan dalam rangka membuang pelarut laten. Penyalut lapisan tipis yang menggunakan air sebagai bahan dasar tidak cocok dengan metode pemakaian ini, karena keadaan setempat yang terlalu basah yang dijumpai pada proses

panci tuang akan menimbulkan berbagai masalah, mulai dari erosi permukaan sampai ketidakstabilan produk yang disebabkan tingginya tingkat kelembapan laten dalam inti tablet.  Metode Panci Semprot Dalam rangka memperbaiki efisiensi proses pelapisan tipis digunakan alat penyemprot. Penyemprotan memeberikan banyak kegunaan terhadap proses tersebut, dan

memungkinkan pengawasan otomatis dari pemakaian cairan. Corak penyemprot dipilih untuk memberikan suatu pita kontinu melintasi permukaan tumpukan tablet.  Variabel Proses Variabel-variabel yang perlu dikendalikan dalam proses penyalutan lapisan tipis menggunakan cara panci penyemprot adalah: 1. Variabel Panci rancangan panci/pengaturan pergerakan cairan kecepatan muatan panci

2. Udara Proses kualitas udara temperatur kecepatan aliran udara/volume/keseimbangan

3. Variabel Penyemprot laju penyemprotan derajat atomisasi pola penyemprotan jarak mulut pipa penyemprot ke permukaan tumpukan tablet

 Proses Fluidized Bed Sistem fluidized bed telah berhasil diterapkan dengan baik untuk penyalutan cepat dari tablet, granul dan kapsul. Karena digunakan udara untuk menggerakkan tablet di dalam proses penyalutan, maka ada beberapa pengawasan proses yang khas bagi penyalut suspensi udara. Rancangan ruang, bersamaan dengan udara proses, mengendalikan corak fluidasi. Bentuk, ukuran dan kerapatan tablet, serta beban kuantitas mempengaruhi kemampuan masa tablet untuk mengalami fluidasi (Lachman, et al.,1994). Larutan selaput penyalut yang dapat menghasilkan penyalutan pada tablet biasanya mengandung jenis-jenis bahan sebagai berikut:

1) Pembentukan selaput yang mampu menghasilkan lapisan tipis yang halus, dapat diproduksi kembali di bawah kondisi penyalutan biasa dan dapat untuk tablet dengan berbagai bentuk. Contoh: selulosa asetat ftalat. 2) Bahan logam campuran memungkinkan kelarutan dalam air atau permeabilitas air ke dalam selaput agar pasti dapat ditembus oleh cairan tubuh dan kemungkinan ketersediaan terapeutik oabatnya. 3) Plasticizer untuk mendapatkan fleksibilitas dan elastisitas dari penyalutan yang berarti memperpanjang umur tablet. Contoh: minyak jarak. 4) Surfaktan untuk meningkatkan daya penyebaran film selama penggunaanya. Contoh: derivat polioksietilen sorbitan. 5) Opaquant dan pewarna, membuat penampilan tablet menjadi manis dank has. Contoh: opaquant , titandioksid; pewarna, zat warna F.D dan C atau zat warna D dan C. 6) Pemanis, perasa, dan pengharum untuk meningkatkan diterimanya tablet oleh pasien. Contoh: pemanis, sakarin; perasa dan pengharum, vanili. 7) Pengkilap memungkinkan berkilaunya tablet tanpa memisahkan dari pekerjaan pengkilapan. Contoh: lilin tawon. 8) Pelarut yang mudah menguap memungkinkan penyebaran komponen-komponen lain di sekitar tablet sambil mempercepat penguapan agar pekerjaan lebih efektif dan lebih cepat. Contoh: campuran alkohol aseton (Ansel,1989).

Daftar Pustaka
Ansel, Howard.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Penerjemah: Farida Ibrahim. UI Press. Jakarta. Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, Joseph L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Edisi kedua. UI Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai