Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang dapat diletakkan atau dipasang di kiri/kanan gang dan atau di tengah (di bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi pelataran parkir. Lampu penerangan merupakan suatu unit lengkap yang terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik dan struktur penopang serta pondasi tiang lampu. Berdasarkan standar lampu penerangan jalan dalam SNI 7391 :2008, ketentuan yang digunakan sebagai dasar perencanaan penerangan tempat parkir, yaitu: a. Pencahayaan pada tempat parkir Berdasarkan standar kuat pencahayaan (iluminansi, E) pada daerah tempat parkir yang tertera pada Tabel 1 di bawah ini,
Tabel 1. Kuat Pencahayaan pada Tempat Parkir kuat pencahayaan yang digunakan untuk menerangi pelataran parkir adalah sebesar 6 lux, dimana diasumsikan penerangan diberikan untuk keselamatan pejalan kaki dengan tingkat kegiatan di lingkungan lokasi adalah sedang.
b. Jenis lampu Untuk menentukan jenis lampu, digunakan standar dari BSN dimana untuk penerangan pelataran parkir didesain menggunakan jenis Lampu Gas Sodium Bertekanan Rendah (SOX) karena selain digunakan untuk untuk jalan kolektor, lokal, dan persimpangan, lampu ini juga bisa digunakan untuk tempat peristirahatan (restarea), yang mana diasumsikan karakternya mirip dengan pelataran parkir. Spesifikasi lampu yang digunakan yaitu SOX 55, ansi ballast code L71, operating on ballast for SOX 55, daya nominal lampu 55 W, daya nominal system 80 W, lumen lampu 7800 lm, tegangan nominal lampu 109 V, arus nominal lampu 0.59 A, arus start maximal 0.59 A, umur lampu 18000 jam, waktu run up 7 menit.
c. Armatur lampu Karena cahaya karakeristik posisi lampu sodium tekanan rendah sedemikian dan bentuk rupa, tabung warna yang kuning, pemasangan harus horizontal,
memanjang, maka praktis lampu ini hanya sesuai untuk penerangan jalan Armatur penerangan jalan mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu inilah intensitas cahaya Hal yang dipancarkan ke samping kiri dan kanan adalah lebih besar daripada ke bawah. jauh yaitu 40-60 m. Setiap armatur dapat berisikan lebih dari satu lampu. Umumnya, peralatan bantu lampu seperti ballast, starter atau ignitor, dan kapasitor perbaikan faktor daya ditempatkan di dalam armatur. Armatur yang digunakan seperti di bawah ini
yang memungkinkan pemasangan lampu jalan dapat menempuh jarak yang cukup
Gambar 3. Armatur Lampu d. Penempatan lampu Batasan penempatan lampu penerangan jalan tergantung dari tipe lampu, tinggi lampu, lebar jalan dan tingkat kemerataan pencahayaan dari lampu yang akan digunakan. Sebelumnya telah direncanakan lebar gang pelataran parkir sebesar 6 meter, kuat pencahayaan yang diinginkan adalah 6 lux, jenis lampu yang digunakan adalah tipe SOX. Berdasarkan standar dalam SNI 7391: 2008 yang tertera pada Tabel 2 seperti terlihat di bawah
Tabel 2 Penempatan Lampu maka tinggi lampu yang diperlukan adalah 6 meter dan jarak penempatan antar lampu maksimal sejauh 38 meter. Namun agar pencahayaan di tempat pakir menjadi lebih merata maka digunakan 2 lampu dengan jarak antara lampu dengan lampu dan jarak antara lampu dengan garis terluar sebesar 18,633 m
e. Sistem pengaturan pengaturan lampu dilakukan dalam sebuah panel box dimana lampu akan hidup bila waktu sudah menunjuk pukul 18.00 wita dan mati bila sudah pukul 6.00 wita. Pengaturan ini dilakukan oleh sebuah saklar timer. Selain itu, lampu juga dapat dioperasikan secara manual dengan sebuah saklar tunggal dari satu tempat.