Partikel Beta merupakan suatu partikel subatomik yang terlempar dari inti atom
yang tidak stabil - beta. Partikel tersebut ekuivalen dengan elektron dan memiliki
muatan listrik negatif tunggal -e ( -1,6 x 10-19 C ) dan memiliki massa yang sangat
kecil ( 0.00055 atomic mass unit ) atau hanya berkisar 1/2000 dari massa neutron
atau proton. Perbedaannya adalah partikel beta berasal dari inti sedangkan elektron
berasal dari luar inti. Kecepatan dari partikel beta adalah beragam bergantung pada
energi yang dimiliki oleh tiap - tiap partikel. Karena pertimbangan - pertimbangan
teoritis tidak memperkenankan eksistensi independen dan dari elektron intra nuklir,
maka dipostulatkan bahwa partikel terbentuk pada saat pemancaran oleh
transformasi suatu neutron menjadi sebuah proton dan sebuah elektron sesuai
dengan persamaan
Daya tembus partikel beta untuk menembus jaringan bergantung pada energi yang
dimiliki partikel tersebut, sehingga radiasi partikel beta juga merupakan bahaya
radiasi eksternal jika memiliki energi diatas 200 keV sehingga tingkat bahaya
haruslah dievaluasi untuk setiap kasus. Sinar - sinar beta yang energinya kurang
dari 200 keV tidak dianggap sebagai bahaya radiasi eksternal karena memiliki daya
tembus yang sangat terbatas seperti halnya S-35 dan C-14. Namun yang perlu
diperhatikan adalah bahwa sinar - sinar beta akan memicu sinar-X Bremsstrahlung
yang berdaya tembus tinggi jika dihentikan melalu shielding yang tidak dirancang
sebagaimana mestinya dan langkah - langkah pencegahan yang sesuai tidak
dilakukan.
Penyinaran langsung dari partikel beta adalah berbahaya karane emisi dari
pemancar beta yang kuat bisa memanaskan atau bahkan membakar kulit. Namun
masuknya pemancar beta melalui penghirupan dari udara menjadi perhatian yang
serius karena partikel beta langsung dipancarkan ke dalam jaringan hidup sehingga
bisa menyebabkan bahaya di tingkat molekuler yang dapat mengganggu fungsi sel.
Karena partikel beta begitu kecil dan memiliki muatan yang lebih kecil daripada
partikel alfa maka partikel beta secara umum akan menembus masuk ke dalam
jaringan, sehingga terjadi kerusakan sel yang lebih parah.
Radionuklida pemancar beta terdapat di alam dan juga merupakan buatan manusia.
Seperti halnya Potassium - 40 dan Carbon-14 yang merupakan pemancar beta
lemah yang ditemukan secara alami dalam tubuh kita. Pemancar beta digunakan
untuk medical imaging, diagnosa, dan prosedur perawatan (seperti mata dan
kanker tulang), yakni technetium-99m, phosphorus-32, and iodine-131. Stronsium-
90 adalah bahan yang paling sering digunakan untuk menghasilkan partikel beta.
Partikel beta juga digunakan dalam quality control untuk menguji ketebalan suatu
item seperti kertas yang datang melalui sebuah system of rollers. Beberapa radiasi
beta diserap ketika melewati produk. Jika produk yang dibuat terlalu tebal atau
terlalu tipis maka radiasi dengan jumlah berbeda akan diserap. Sebuah program
computer akan memantau kualitas dari kertas yang diproduksi tersebut
berdasarkan jumlah radiasi yang diteruskan melalui kertas tersebut, sehingga
program komputer tersebut memindahkan rollers untuk mengubah ketebalan sesuai
dengan kualitas yang telah ditentukan sebelumnya.