Proposal Praktikum
Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Instrumentasi
Oleh:
ABDUS SOLIHIN
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2009
1
BAB 1. PENDAHULUAN
2
pada industri penerbangan, disain mobil dalam industri otomotif. Juga dapat
diterapkan pada operasi-operasi industri seperti mengontrol tekanan,
temperatur, kelembaban, viskositas, aliran dalam industri proses.
Mengingat aplikasi dari Kontroler Proporsional (P) ini memiliki manfaat
dan kontribusi sangat besar dalam banyak bidang seperti disebutkan dalam
beberapa contoh diatas, maka eksperimen mengenai Kontroler Proporsional
(P) ini sangatlah penting dilakukan agar dapat dikembangkan lebih lanjut.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui bagaimana penguatan/gain yang terjadi dari nilai input
tertentu yang ditetapkan.
3
BAB 2. DASAR TEORI
Kontroler adalah otak lup control yang melakukan aksi control atau
pengendalian dalam suatu proses tertentu. Kontroler membuat keputusan dalam
sistem kontrol dengan melakukan pembandingkan sinyal proses dari
transmitter(variabel yang dikontrol) terhadap seat point-nya atau dengan
mengirim sinyal yang cocok ke control valve (elemen control) akhir dalam
setpoint-nya.
4
Ada beragam jenis kontroler yang diklasifikasikan berdasar aksi kontrol
yang dilakukan. Beberapa jenis kontroler tersebut misalnya on-off control action,
proportional control action (P), integral control action (I), proportional plus
integral control action (PI), proportional plus derivative control action (PD), dan
proportional plus integral plus derivative control action (PID). Dari sekian jenis
kontroler, on-off control action dan proportional control action (P) adalah sistem
kontroler yang paling mendasar dan sederhana proses kerjanya. Hal ini
dikarenakan, kontroler-kontroler yang memiliki kualifikasi lebih tinggi relatif
masih membutuhkan salah satu atau kedua jenis kontroler tersebut.
5
Besarnya gain pada Proportional controller sangat mempengaruhi nilai
error yang muncul. Dimana semakin besar nilai Kc membuat nilai offset semakin
kecil, walaupun ada harga Kc maksimum (atau biasa disebut juga dengan Kp
maksimum). Offset (disebut juga dengan droop atau steady state) terjadi karena
aksi kontrol proporsional dengan error yang disebabkan beda antara setpoint dan
control point (harga controlled variable pada kesetimbangan baru). (www.mcgoff-
bethune.com)
Dalam rangkaian Proportional controller ini, gain biasanya dapat
diungkapkan juga dalam bentuk proportional band yang disingkat dengan PB.
Dari rumusan diatas didapati bahwa proportional band (PB) mempunyai nilai 100
per nilai Kc. Sehingga PB dapat didefinisikan sebagai error yang dibutuhkan
untuk menghasilkan keluaran tambahan dari kontroler ke control valve (control
akhir yang umum).
Akan tetapi, hubungan antara kontrol dan error bergantung pada waktu,
dimana u(t) = Kp e(t). Sehingga Kp dapat juga diungkapkan sebagai fungsi transfer:
6
BAB 3. METODOLOGI EKSPERIMEN
Dimana,
Rp = Potensiometer
7
3.3 Langkah Kerja
Tahapan-tahapan kerja yang dilakukan dalam eksperimen ini adalah:
1. Rangkaian disusun sebagaimana desain rangkaian diatas.
2. Rangakaian dihubungkan dengan osiloskop (CH1 untuk masukan dan CH2
untuk keluaran).
3. Rangkaian dihubungkan dengan function generator atau sumber AC yang
dapat diubah-ubah masukannya.
4. Tegangan masukan diubah-ubah sedemikian rupa dari nilai terkecil hingga
terbesar dengan mengubah nilai amplitudo pada function generator dan
diambil titik-titik sampel tertentu.
5. Dilakukan pengamatan pada masukan dan keluaran di osiloskop dan
ditentukan nilai gain yang muncul dengan membandingkan nilai keluaran
dan masukan tersebut.
6. Dilakukan perhitungan nilai error yang terjadi dengan menggunakan
formula konsep dasar yang telah ada (bias dilihat di dasar teori).
7. Dilakukan pengidentifikasian aksi kontrol dengan mengamati perubahan
yang terjadi antara masukan dan keluaran.
1. Analisa Kuantitatif
8
2. Analisa Kualitatif
9
Daftar Pustaka
www.mcgoff-bethune.comtechlinkprocess.ctrprocess.pdf
10