Abstrak
Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi.Perambatan gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan.Gelombang seismik termasuk dalam gelombang elastik karena medium yang dilalui yaitu bumi bersifat elastik.Oleh karena itu sifat penjalaran gelombang seismik bergantung pada elastisitas batuan yang dilewatinya.Gelombang seismik ada yang merambat melalui interior bumi disebut sebagai body wave, dan ada juga yang merambat melalui permukaan bumi yang disebut surface wave. Masing masing jenis gelombang tersebut memiliki karakteristik yang berbeda - beda. salah satu yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adlaah sifat gelombang P dan Gelombang S jika dilewatkan pada medium solid dan fluid. Gelombang P merupakan gelombang kompresi yang bisa menjalara pada medium padat maupun cair.sedangkan gelombang S, memiliki karakteristik bisa menjalar pada medium padat namun tidak bisa menjalar pada medium fluid. hal ini sesuai dengan sifat asal gelombang S, yakni berupa gelombang tranversal yang tegak lurus terhadap arah rambat. atau bisa diakatakan sama halnya dengan puntiran. Katakunci:Gelombang Seismik, Gelombang P, Gelombang S, Medium 1. PENDAHULUAN Gelombang seismik terjadinya adalah kedudukan osilasi (pergeseran) medium,
partikel-partikel
rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer. Gelombang seismik merupakan gelombang mekanis yang muncul akibat adanya gelombang gempa secara
osilasi tekanan maupun osilasi rapat massa. Karena gangguan merambat dari suatu tempat ke tempat lain, berarti ada transportasi energi.
partikel-partikel medium terjadi akibat interaksi antara gaya gangguan (gradien stress) malawan gaya-gaya elastik. Dari interaksi ini muncul gelombang
bumi.Sedangkan
medium hanya memunculkan gelombang longitudinal saja (misalnya di dalam fluida) maka dalam kondisi ini
gelombang akan terbagi. Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan merambat dibawah permukaan.
gelombang seismik sering dianggap sabagai gelombang akustik. Gelombang seismik disebut juga gelombang elastik karena osilasi
Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum Snellius yang dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan
bahwa sudut pantul dan sudut bias merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang datang akan mengenai permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan menimbulkangelombang refraksi dan refleksi (Hutabarat, 2009).
stress) melawangaya-gaya elastik. Dari interaksi ini dapat muncul gelombang longitudinal,gelombang transversal dan kombinasi antara keduanya. Apabila medium hanya memunculkan gelombang longitudinal saja (misalnya di air atau di dalam fluida)maka dalam kondisi ini gelombang seismik sering dianggap sebagi gelombang akustik (Agus Eko, 2010).
2. DASAR TEORI
2.1 Mekanisme Penjalaran Gelombang Seismik. Mekanisme penjalaran
Gambar 2 Pemantulan dan Pembiasan Gelombang
Sebagian energi gelombang akan dipantulkan sebagai gelombang P dan gelombang S, dan sebagian lagi akan diteruskan sebagai gelombang P dan gelombang S (Hutabarat, 2009). Hukum Snellius dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
gelombang seismik didasarkan pada hukum Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip Fermat. Penjelasan dari hukum Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip Fermat dijelaskan sebagai berikut : a. Hukum Snellius Ketika gelombang seismik
melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang berbeda dari lapisan b. Prinsip Huygens
Prinsip
Huygens
menyatakan
2. PEMBAHASAN 2.1 Gelompang P Gelombang P disebut dengan gelombang kompresi/gelombang longitudinal.Gelombang kecepatan dibandingkan rambat dengan ini paling memiliki besar
bahwa setiap titik pada muka gelombang merupakan sumber bagi gelombang
membentuk garis singgung permukaan untuk semua wavelet sekunder. Prinsip Huygens mengungkapkan sebuah
gelombang
seismik yang lain, dapat merambat melalui medium padat, cair dan gas. Persamaan dari kecepatan gelombang P adalah sebagai berikut :
mekanisme dimana sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi seiring dengan bertambahnya 2011). kedalaman (Asparini,
c. Prinsip Fermat Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat waktu penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah
Gelombang
memiliki
keceaptan gelombang 1,4 hingga 6,4 km/s. Gelombang P akan menjalar lebih cepat pada medium padat, dan akan meningkat kecepatan rambatnya pada zona yang memiliki densitas lebih besar. Gelombang P sesuai dengan sifatnya, yakni longitudinal pada maka medium apabila fluid,
medium yang memiliki variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung melalui zonazona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah (Jamady, 2011).
dilewatkan
menjalar
dengan
baik.
Hal fluid
ini bisa
lurus terhadap arahnya.Hal ini menuntut medium yang dilewatinya mbersifat plastis (dapat dipuntir).Atas dasar
diakarenakan
medium
konsep inilah, maka gelombang S hanya dapat merambant pada medium padat, dan tidak bisa merambat pada medium fluid.Hal ini dikarenakan medium fluid tidak bisa dieberi sebuah puntiran. KESIMPULAN [1]. Gelombang P merambat lebih cepat
gelombang P identik untuk mendeteksi material yang dilaluinya.Hal ini dapat terbaca dari cepat rambat gelombang pada masing masing medium yang dilewati. 2.1 Gelombang S Gelombang gelombang transversal. S disebut juga
daripada gelombang S [2]. Gelombang P dapat dengan baik merambat pada medium padat maupun Fluid, sedangkan gelombang S hanya dapat menjalar pada medium Padat. DAFTAR PUSTAKA Asparini, Dewi. 2011. Stacking Penerapan dalam
shearatau Gelombang
gelombang inimemiliki
cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P dan hanya dapat merambat pada medium padat saja.Gelombang S tegak lurus terhadap arah rambatnya. Persamaan dari kecepatan Gelombang S(Vs) sebagai berikut : adalah
Metode
Elnashai,
S.A,
Sarno. of
2008.
Fundamental
Earthquake
Engoneering.Wiley. Hongkong
Ilustrasi gambar 2 menunjukkan bahwa Gelombang S menjalar berupa pergerakan yang tranversal dan tegak