Anda di halaman 1dari 5

2.2.

5 Karakteristik Arus Lebih Hubungan Kerja Antara Besar Arus dan Waktu Kerja Relai antara lain: 1) Instantaneous Relai Setelannya tanpa waktu tunda, tapi masih bekerja dengan waktu cepat sebesar 40 80 milli detik, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2. 1 Grafik Karakteristik Instan Bekerjanya didasarkan pada besarnya arus gangguan hubung singkat yang dipilih.Pada setelan koordinasi proteksi di sistem distribusi tegangan menengah

dipergunakan/disebut setelan moment/instant. Misal: saat terjadi gangguan hubung singkat, membukanya PMT waktu cepat sekali = 40 mili detik (yang terekam di Relai), berarti gangguan hubung singkat yang terjadi adalah arus yang besar. 2) Definite Time Relai Setelan Proteksi dengan mempergunakan karakteristik definite time yang di setel pada Relai, hanya didasarkan pada waktu kerjanya Proteksi tidak melihat besarnya arus gangguan.Kurva definite time dapat dilihat pada gambar dibawah. Misal: Panjang penghantar distribusi 20 km setting waktu di Relai 0,3 detik dan arus beban (maksimum) 100 amp, maka setting arus (primer) sebesar 1,2 x 100 Amp = 120 Amp. Dalam hal ini, bila ada gangguan hubung singkat di ujung jaringan atau di

tengah jaringan, waktu yang dibutuhkan untuk men trip kan PMT hanya 0,3 detik ( waktunya sama sepanjang jaringan).

Gambar 2. 2 Grafik Karakteristik Delay Setelan Proteksi dengan mempergunakan karakteristik inverse time relai adalah karakteristik yang grafiknya terbalik antara arus dan waktu, dimana makin besar arus makin kecil waktu yang dibutuhkan untuk membuka Pemutus (PMT). Karakteristik inverse: Normal Inverse:

Gambar 2. 3 Grafik Standard Invers

Gambar 2. 4 Grafik Very Invers

Gambar 2. 5 Grafik Extremely Inverse

Gambar 2. 6 Grafik Long Invers Keterangan: t = Waktu tripnya Relai (detik) I f

I hs = Arus gangguan hubung singkat (Amp) Iset = Arus setting yang dimasukkan ke Relai (Amp). Setting OCR Iset diambil 1,05 s/d 1,3 I beban Setting GFR, Iset diambil 6% s/d 12% I f 1fase terkecil Tms = Time multiplier setting Nilai ini yang diset kan ke Relai sebagai konstanta.

2.2.6 Over Current Relai dan Ground Fault Relai 1) Over Current Relai Relai arus lebih bekerja dengan membaca input berupa besaran arus kemudian membandingankan dengan nilai setting, apabila nilai arus yang terbaca oleh relai melebihi nilai setting, maka relai akan mengirim perintah trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) setelah tunda waktu yang diterapkan pada setting. Macam-macam karakteristik relai arus lebih :

Gambar 2. 7 Pengaman arus lebih dengan 3 fasa OCR + GFR 2) Ground Fault Relai Cara koordinasi relai arus lebih gangguan tanah, pada prinsipnya sama dengan cara koordinasi relai arus lebih fasa, tetapi perlu dipahami proses mendeteksi arus gangguan tanah, dapat dijelaskan sebagai berikut: Arus gangguan tanah selalu masuk ke relai gangguan tanah (GFR), baik yang diperoleh dari resultante ketiga arus fasa maupun dari current transformer (CT) netral. Besarnya nilai arus gangguan tanah tergantung pada tahanan pentanahan netral. Bila tahanan pentanahan mempunyai nilai yang besar kurva arus pada karakteristik inverseakan landau dan tidak memberikan waktu yang lebih cepat. Bila terdapat hal seperti ini setelan relai dipilih karakteristik invers yang sesuai dengan kurva arus tersebut (supaya lebih curam). Dengan pentanahan langsung, kurva arus gangguan menjadi curam, setelan relai dengan mempergunakan karakteristik inverse, dapat menekan komulasi waktu dan relai gangguan fasa dapat mengamankan untuk gangguan tanah.

Anda mungkin juga menyukai