Anda di halaman 1dari 6

Pasar Faktor Produksi

A. KONSEP DASAR Pada pasar produksi yang bertindak sebagai penjual adalah rumah tangga, sedangkan yang menjadi pembeli adalah perusahaan. Dari sisi permintaan ( demand side ) pada pasar faktorproduksi berkaitan dengan perilaku perusahaan dalam membeli factor-faktor produksi. Sedangkan dari sisi penawaran ( supply side ) berkaitan dengan perilaku rumahtangga dalam permintaan faktor produksi menjual faktor-faktor produksi yang dipunyainya. Permintaan faktor produksi atau faktor input yang dilakukan oleh perusahaan dengan maksud untuk dijadikan sebagai input dalam proses produksi. Faktor input dibedakan menjadi dua yaitu, input primer dan input antara. 1. Input Primer (primary inputs) adlah input yang bukan merupakan output dari perusahaan lain manapun dalam perekonomian. Contohnya, tenaga kerja, lahan, modal (kapital), dan kewirausahaan. 2. Input Antara (intermediate inputs) adalah input yang digunakan oleh suatu perusahaan, merupakan output dari perusahaan lain. Contohnya, kapas bagi perusahaan tekstil, pupuk bagi petani.

B. PERBEDAAN PASAR FAKTOR PRODUKSI DAN PASAR BARANG KONSUMSI Faktor produksi adalah segala sesuatu yang di butuhkan oleh produsen sebagai input untuk memproduksi barang siap pakai. Memudahkan analisis,terlebih dahulu kita akan menyederhanakan perekonomian kita menjadi dua komponen yaitu : a. Rumah tangga produksi, yaitu pihak yang mewakili semua unit yang melakukan proses produksi barang dan jasa. b. Rumah tangga konsumsi, yaitu pihak yang akan mewakili semua unit yang melakukan proses konsumsi barang dan jasa. Pasar faktor produksi adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap faktor produksi. Pasar barang konsumen adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap barang konsumen.

C. PENAWARAN FAKTOR PRODUKSI Penawaran faktor produksi adalah jumlah faktor produksi yang tersedia di pasar pada waktu tertentu. Contoh : terdapat barang-barang modal berteknologi tinggi dan berteknologi rendah serta tenaga kerjanya terdidik dan tenaga kerja tidak terdidik. Faktor produksi yang paling dekat dengan kehidupan saya adalah tenaga kerja. Sepanjang tahun saya melihar orang-orang menawarkan tenaganya ke perusahan-perusahan di kota bahkan di luar negeri.mereka berharap dapat bekerja di perusahan-perusahaan tersebut agar memperoleh upah untuk membiayai kebutuhan hidupnya.

D. PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI

Mengamati keadaan di pasar. Tujuannya yaitu : 1. Menentukan pilihan barang apa ag akan di produksi yang sesuai dengan keinginan konsumen. 2. Menentukan beberapa jumlah barang yang akan di produksi agar dapat menghailkan keuntungan yang maksimum. Selanjutnya perusahaan menentukan kombinasi faktor produksi yang akan digunakan untuk memproduksi barang tersebut dengan sebaik-baiknya agar menghasilkan biaya yang minimum. Penentuan kombinasi faktor produksi tersebut berarti menentukan berapa jumlah modal, tenaga kerja, dan faktor produksi lainnya dengan pertimbangan sebagai berikut yaitu : 1. Berapa harga faktor produksi di tentukan. 2. Kondisi yang harus dipenuhi agar faktor produksi yang digunakan dapat menghasilkan keuntungan maksimum dalam kegiatan produksi.

E. PERANAN ANALISIS PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI

Bagi perusahaan, ada dua alasan untuk menganalisis permintaan terhadap faktor produksi. Pertama, hasil analisis dapat di gunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan penggunaan faktor produksi secara efisien. Kedua, hasil analisis akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi di tentukan. Pengalokasian faktor produksi Penentuan pendapatan berbagai faktor produksi

F. JENIS FAKTOR PRODUKSI Jenis faktor produksi : 1) Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang telah tersedia di alam tanpa mengalami proses perubahan, yaitu : a. Tenaga kerja(diberikan jasa berupa gaji/ upah) b. Tanah (diberikan jasa berupa sewa) 2) Faktor produksi turunan adalah faktor produksi yang terjadinya melalui proses perubahan merupakan output faktor produksi lain. a. Modal (diberikan imbalan berupa bunga modal) b. Pengusaha/skill (diberikan jasa berupa laba)

G. PASAR FAKTOR PRODUKSI ALAM Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli faktor produksi alam. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar karet di New York (Amerika Serikat). Faktor produksi sumber daya alam sering disebut faktor produksi tanah, termasuk segala sesuatu yang terkandung di dalamnya: kesuburan, iklim, letak geografis. Permintaan tanah dapat terjadi karena : a. Bertambahnya penduduk, kebutuhan yang bersumber dari tanah b. Makin berkurangnya sumber daya alam c. Kemajuan teknokogi Nilai tanah ditentukan : a. Jumlah permintaan atas tanah b. Letak strategis tanah c. Kesuburan tanah. Kandungan mineralyang ada di dalamnya Teori sewa tanah : a. Teori perbedaan dan kesuburan letak tanah Tinggi rendahnya tanah ditentukan oleh tingkat kesuburan tanah atau perbedaan tingkat kesuburan tanah (Ricardo=mazhab klasik). Sedangkan menurut Van Thunen bahwa tinggi rendahnya sewa tanah selain tingkat kesuburan juga ditentukan oleh letak strategis geografisnya. Gabungan antara teori perbedaan kesuburan dan letak dikenal dengan teori diferensial. b. Teori harga derivasi tanah (turunan dari tanah) Teori ini menjelaskan bahwa harga tanah lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan permintaan barang yang dihasilkan oleh tanah sebagai faktor produksi.

H. PASAR FAKTOR PRODUKSI TENAGA KERJA Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi perjanjianperjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Misalnya bursa tenaga kerja. 1) Tenaga kerja digolongkan ke dalam : a. Tenaga kerja terampil b. Tenaga kerja terdidik 2) Jenis tenaga kerja a. Jenis kelamin b. Fungsi pekerjaan c. Lapangan kerja 3) Faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja a. Permintaan hasil produk b. Kemajuan teknologi

4) Teori Upah a. Teori upah alam (David Ricardo) Upah merupakan upah yang wajar yaitu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja dan keluarganya sesuai kemampuan perusahaan. Tinggi upah ditentukan oleh hukum alam yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. b. Teori upah besi (F. Lassale = mazhab sosialisi) Reaksi dari upah hukum alam, karena pengusaha akan menekan serendah-rendahnya disebut upah besi maka dari itu untuk melawannya pekerja harus membentuk serikat pekerja. c. Teori upah etika Maksud dari teori ini adalah bahwa tingkat upah harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan keluarganya. 5) Sistem Penghitungan Upah Berikut sistem-sistem penghitungan upah berdasarkan waktu : a. b. c. d. e. f. Upah satuan, didasarkan pada jumlah satuan unit produksi yang dapat diselesaikan Upah borongan, dibayarkan berdasarkan satu unit pekerjaan secara keseluruhan Upah indeksi, dibayarkan berdasarkan indeksi biaya hidup Upah skala, dibayarkan berdasarkan skala penjualan Upah dengan premi, terdiri dari upah pokok ditambah premi ( upah extra ) Upah partisipasi, yaitu upah reguler ( pokok ) ditambah hasil dari keuntungan perusahaan yang di bagikan

Syarat-syarat pengupahan yang baik : a. Pekerjaan harus mengetahui dengan baik bagaimana proses penentuan upahnya b. Upah harus dibayar tepat pada waktunya c. Jumlah upah harus mencukupi kebutuhan minimum buruh beserta keluarganya

I.

PASAR FAKTOR PRODUKSI MODAL

Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES. 1) SUMBER DAYA MODAL Sumber daya modal adalah barang-barang atau sarana yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain. 2) TINGGI RENDAHNYA BUNGA MODAL Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya bunga modal yang diterima oleh pemilik modal, yaitu sebagai berikut : faktor permintaan dan penawaran modal a. Faktor resiko hilangnya modal b. Faktor keadaan perekonomian c. Faktor kemakmuran d. Faktor peranan pemerintah

3) Teori bunga modal : a. Teori produksi (JB Say) Dengan adanya tambahan modal dapat meningkatkan jumlah produksi maka sewajarnya juga pemilik modal diberikan keuntungan sebagian. b. Teori pengorbanan (Alfred Marshall) Dengan menyerahkan modal untuk tujuan produktivitas, maka bagi pemilik modal merupakan pengorbanan, berkorban untuk tidak menggunakan modal untuk memenuhhi kebutuhannya (abtinence theory) dan penyerahan modal juga merupakan pengorbanan waktu untuk dapat kembali modalnya (waiting theory). c. Teori agio (Von Bohm Bawark) Dasar teorinya pandangan psikologis terhadap perbedaan waktu yaitu suatu barang dinilai lebih tinggi sekarang daripada waktu yang akan datang, hal ini karena : Alasan psikologis menunjukkan tidak ada jaminan kepastian di masa datang Alasan ekonomis barang sekarang dapat digunakan langsung untuk memenuhi kebutuhan d. Teori preferensi waktu (I. Fisher) Sama dengan teori agio, Irfing fisher memandang bunga dari sudut pendapatnya bahwa orang akan lebih menyukai mendapatkan uang (pendapatan) sekarang daripada menunggu. e. Teori preferensi likuiditas (JM Keynes) Setiap orang akan memerlukan uang untuk transaksi saat ini. Sedangakan apabila seseorang akan meminjamkan uangnya untuk modal, maka berarti ia mengorbankan likuiditasnya dan sebagai imbalannya ia diberikan bunga. Orang menyukai likuiditas karena : Alasan kelancaran usaha (transaction motive) Alasan kehati-hatian/berjaga-jaga (precautionary motive) Alasan spekulatif KEWIRAUSAHAAN DAN LABA PENGUSAHA Kewirausaah adalah usaha yang bertanggung jawab mengorganisir faktor-faktor produksi (enterpreneur) yang bercirikan : 1. Creative (mempunya daya cipta) 2. Innovative (menampilkan hal-hal yang baru) 3. Initiative (perintis dalam hal aktivitas) 4. To Risky (keberanian mengambil resiko) 5. Responsibility (penuh tanggung jawab) Balas jasa yang diterima kewirausaah adalah laba, tinggi rendahnya laba tergantung pada : 1. Kecakapan dalam mengelola faktor-faktor produksi yang efektif dan efisien 2. Menentukan produk baru 3. Kemampuan mengantisipasi kebutuhan pasar Teori-teori yang menyebabkan timbulnya laba usaha : 1. Innovation Theory (JA Schumpeter) Laba timbul karena kecakapan pengusaha menemukan hal-hal baru seperti produk baru, teknologi baru. 2. Risk Bearing Theory (Von Thunen) Laba akan timbul karena keberanian pengusaha mengambil resiko, dengan mengambil resiko maka usahawan akan berhati-hati. 3. Managerial Efficiency Theory (David Ricardo) Laba timbul karena kecakapannya mengelola faktor-faktor produksi sehingga dapat menekan biaya di bawah hasil penjualan produksi. 4. Monopolistic Theory Laba yang timbul tanpa diduga terlebih dahulu, misalnya terjadi karena kenaikan harga secara tiba-tiba sementara persediaanya masih banyak. J.

Daftar Pustaka
www.crayonpedia.org www.ayuisrani.blogspot.com www.maheshaditya-putra.blogspot.com www.lidya-novita.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai