Anda di halaman 1dari 40

Bab I Pendahuluan

Dalam rangka Pembangunan Nasional, anak usia sekolah merupakan sasaran prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa. Anak usia sekolah mudah menerima ilmu dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga merupakan saat yang tepat untuk dilakukan pembinaan. Pembinaan kesehatan ini dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah, adalah upaya pendidikan dan Kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA/MAK. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6 sampai 19 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 sub kelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun).1,2 Program tentang pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan melalui tiga program pokok yang dikenal sebagai Trias UKS yang merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sosial sekolah sehat.1,2 Namun saat ini masih banyak sekolah yang belum melihat peran UKS sebagai bagian penting dalam pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. Menurut data dari Pusat Pengembangan Jasmani Depdiknas, saat ini baru sekitar 60% SD memiliki UKS, SMP 50% dan SMA sekitar 35%. Adapun di tingkat Taman Kanak kanak baru mencapai 25%. Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, baru sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS, sementara di tingkat SD sudah mencapai 70%. Begitu banyak faktor yang menyebabkan UKS belum optimal, diantaranya guru belum memiliki komitmen dan kepedulian untuk melaksanakan program tersebut, faktor sarana prasarana yang terbatas, tenaga UKS masih belum terlatih serta peran pemerintah daerah yang belum optimal.2,3

Dari data WHO tahun 2006, 24,5% anak laki laki dan 2,3% anak perempuan berusia 13 15 tahun di Indonesia adalah perokok. Hal ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan, sikap dan perilaku anak sekolah terhadap kesehatan. Hasil survei kecacingan oleh Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Departemen Kesehatan tahun 2009 menyebutkan 31,8% siswa SD mengalami kecacingan. Padahal penyakit kecacingan sebenarnya bisa dicegah dengan perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), salah satunya dengan menerapkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Menurut Depkes tahun 2009, 10% dari 66 juta anak usia sekolah di Indonesia mengalami kelainan refraksi dan angka pemakaian kacamata koreksi sampai saat ini masih rendah yaitu 12,5% dari kebutuhan. Penelitian lain pada tahun 2010 menyatakan saat ini di Jakarta 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. Dari semua jajanan yang beredar di 170.000 lebih sekolah di Indonesia, hanya sekitar 57% yang memenuhi syarat kesehatan dari tolok ukur 100% berdasar penelitian yang diadakan tahun 2011.3-5 Dari Laporan Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2010 November 2011 untuk program UKS diperoleh cakupan dokter kecil hanya 23,59%, dari tolok ukur 100% dan jumlah SD yang memiliki guru UKS terlatih masih 0% dari tolok ukur 100%. Dari data tersebut dapat disimpulkan kegiatan UKS yang dilaksanakan di Puskesmas Medangasem belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi program UKS di UPTD Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 untuk menilai tingkat keberhasilan program tersebut karena belum diketahuinya tingkat keberhasilan program UKS di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 1.2 Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Saat ini baru sekitar 60% SD memiliki UKS, SMP 50% dan SMA sekitar 35% di Indonesia. 2. Dari seluruh sekolah yang memiliki UKS di Indonesia, baru sekitar 30% SMP dan SMA serta 70% SD di Indonesia yang melaksanakan UKS. 3. 31.8% siswa sekolah dasar di Indonesia mengalami kecacingan.

4. 90% anak mengalami masalah gigi berlubang dan 80% menderita penyakit gusi. 5. Hanya sekitar 57% jajanan diseluruh Indonesia yang memenuhi syarat kesehatan. 6. Dari evaluasi program UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2010 November 2011 menunjukkan terdapat masalah pada cakupan persen dokter kecil, cakupan pelaksanaan UKGS dan pelatihan guru UKS. 7. Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pada pelaksanaan program UKS di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 November 2012. 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada pelaksanaan Upaya Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 menggunakan pendekatan sistem dan masalah data. 1.3.2 Tujuan Khusus : 1. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 2. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 3. Diketahuinya cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru, dan orang tua siswa di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 4. Diketahuinya cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember November 2012. 5. Diketahui cakupan pelaksanaan Pelatihan Kader Kesehatan Sekolah (Dokter Kecil) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 6. Diketahuinya cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember November 2012. 2011 2011 -

7. Diketahuinya cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 8. Diketahuinya cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 9. Diketahuinya cakupan Imunisasi (DT) bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 10. Diketahuinya cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 11. Diketahuinya cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 12. Diketahuinya cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 13. Diketahuinya cakupan SD yang melakukan pemantauan status gizi dengan pengukuran berat badan per tinggi badan (BB/TB) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 - November 2012. 14. Diketahuinya cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 - November 2012. 15. Diketahuinya Penyalahgunaan cakupan NAPZA kegiatan di pembinaan kerja Aturan Larangan Kecamatan wilayah Puskesmas

Medangasem periode Desember 2011 - November 2012. 16. Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Penegak Aturan Kawasan Bebas Asap Rokok di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 - November 2012. 17. Diketahuinya cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas 2011 Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember November 2012.

1.4 Manfaat 1.4.1 Untuk Evaluator Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah, khususnya mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Mengetahui gambaran evaluasi, permasalahan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Medangasem Kecamatan Karawang Barat periode Desember 2011 - November 2012. 1.4.2 Untuk Perguruan Tinggi Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang kesehatan. 1.4.3 Untuk Puskesmas yang dievaluasi Dengan adanya masukan berupa hasil evaluasi dan saran-saran, diharapkan dapat menjadi umpan balik positif bagi Puskesmas Medangasem untuk mendapatkan melaksanakan kegiatan kesehatan yang lebih baik dan lebih bermutu, khususnya bagi anak usia sekolah. 1.4.4 Untuk Masyarakat Usaha Kesehatan Sekolah yang baik dan bermutu mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan anak usia sekolah, sehingga menghasilkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas

1.5 Sasaran 1.5.1 Sasaran pendidikan kesehatan a) Peserta didik (siswa Sekolah Dasar). b) Masyarakat sekolah (guru, staf sekolah, tenaga administrasi, tenaga pendukung). c) Orang tua siswa dan komite sekolah. 1.5.2 Sasaran Pelayanan Kesehatan Peserta didik sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun, termasuk sekolah agama (pondok pesantren), dan sekolah luar biasa. 1.5.3 Sasaran Pembinaan Lingkungan Sehat Sekolah (SD) yang ada di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun.

Bab II Materi dan Metode 2.1 Materi : Materi yang digunakan dalam evaluasi ini didapatkan dari laporan hasil kegiatan UKS, Puskesmas Medangasem periode Desember 2011-November 2012 yaitu; 1. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki program UKS 2. Pelaporan data jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS 3. Pelaporan data persentase sekolah yang memiliki dokter kecil 4. Pelaporan data jumlah guru UKS 5. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan. 6. Kegiatan Pelatihan Dokter kecil. 7. Kegiatan Guru UKS terlatih. 8. Kegiatan penjaringan UKS bagi anak kelas satu SD. 9. Kegiatan Pelaksanaan BIAS 10. Kegiatan Pelaksanaan UKGS. 11. Kegiatan pemantauan status gizi 12. Kegiatan pembinaan larangan penyalahgunaan NAPZA 13. Kegiatan pembinaan penegak kawasan bebas asap rokok 14. Kegiatan PSN 15. Data laporan pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) 16. Kegiatan pembinaan warung sekolah 2.2 Metode : Dilakukannya pengumpulan data, analisis data dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011-November 2012 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem terutama pada variabel keluaran. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

Bab III Kerangka Teoritis 1.1. Kerangka Teoritis


LINGKUNGAN (5)

MASUKAN (1)

PROSES (2)

KELUARAN (3)

DAMPAK (6)

UMPAN BALIK (4)

Gambar di atas menerangkan sistem dengan definisi menurut Ryans adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling berhubungan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. 2. Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan. 3. Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dri berlangsungnya proses dalam sistem.

4. Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut. 5. Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem. 6. Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem.

1.2.

Variabel dan Tolak Ukur Tolok ukur terdiri atas variabel-variabel : masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik dan dampak yang digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program UKS. Data lebih lengkap lihat di Lampiran 1.

Bab IV Penyajian Data 4.1. Sumber Data Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari : 1. Data demografi Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 2. Data dasar UKS Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 3. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011. 4. Laporan pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai dengan November 2012 4.2. Data Umum 4.2.1 Data Keadaan Umum Lokasi gedung UPTD Puskesmas Medangasem di Jalan Raya Batu Jaya, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem, Kecamatan Jayakerta meliputi 3 (tiga) desa, 13 dusun, 57 RT dan 13 RW, dengan luas wilayah 1.713.000 m 2, dimana meliputi luas wilayah 3 (tiga) desa, sebagai berikut: Medangasem Kampung sawah Ciptamarga : 505.000 m2 : 732.000 m2 : 476.000 m2

Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medangasem mempunyai batas-batas wilayah, sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Kecamatan Tirtajaya : Kecamatan Medangasem : Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi : Wilayah Kerja UPTDPuskesmas Jayakrta

Jarak terdekat dan terjauh ke Puskesmas yaitu 2 km dan 5 km, dengan waktu tempuh terlama adalah 15 menit dan waktu tempuh tercepat 5 menit dengan

demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem relatif terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Medangasem ke pusat kota Karawang adalah 23 km.

4.2.2. Data Demografis Jumlah Penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem pada tahun 2011 berdasarkan sumber data kependudukan kecamatan sebanyak 32.593 orang dan jumlah Kepala Keluarga adalah yang dianut sebagian 99 % besar penduduk Medangasem sedangkan agama lainnya Medangasem 10.428 KK. Agama adalah Islam sebanyak sebanyak

yaitu Kristen Protestan 1 %. Mata pencaharian penduduk di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem Kecamatan Medangasem, sebagian besar adalah Petani 67,6%. Tingkat Pendidikan penduduk di wiayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem sebagian besar yaitu Tamat SD . Sarana Pendidikan yang ada: Taman Kanak-Kanak SD Negeri Madrasah Ibtidaiyah ` SMP Pondok Pesantren Raudhatul Athfal / RA SMA : 4 buah

: 13 buah : : : : : 3 buah 2 buah 3 buah 1 buah 1 buah

Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Medangasem, antara lain : Puskesmas (1), Posyandu (24), Balai Pengobatan 24 Jam (1), Praktek Dokter Umum (1), Praktek Bidan (5).

4.2.3. Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem Tabel.1 Data Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kecamatan Medangasem No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Sekolah SDN Kampung Sawah I SDN Kampung Sawah II SDN Kampung Sawah III SDN Kampung Sawah IV SDN Kampung Sawah V MI Kampunsawah SDN Medangasem I SDN Medangasem II SDN Medangasem III Jumlah Siswa (L) 157 126 146 103 81 94 73 102 167 126 88 234 95 61 96 78 1827 Jumlah Siswa (P) 177 247 386 108 86 102 92 212 107 136 104 317 139 89 115 118 2435 Total 334 373 532 211 167 196 165 314 174 262 192 551 234 150 211 196 4262

10. SDN Medangasem IV 11. MI Medangasem 12. SDN Ciptamarga I 13. SDN Ciptamarga II 14. SDN Ciptamarga III 15. SDN Ciptamarga IV 16. MI Ciptamarga Total

Sumber : Data Puskesmas Medangasem

4.3 Data Khusus 4.3.1 Masukan a. Tenaga Puskesmas Dokter umum Dokter Gigi Petugas UKS Petugas PKM Petugas BIAS Petugas UKGS Sekolah Guru b. Dana APBD tingkat II Dana Sehat Sekolah c. Sarana Sarana di Puskesmas 1. Medis Stetoskop Termometer Tensimeter Timbangan berat badan Senter Kartu snellen Spuit Kapas alkohol : 3 buah : 2 buah : 3 buah : 4 buah : 1 buah : 1 buah : Ada : Ada : ada, sangat minimal : tidak ada : 1 orang/ sekolah : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 1 orang

Vaksin TT, DT, campak Obat-obatan

: Ada : Ada

2. Non-medis Ruang tunggu pasien yang terbuka : Ada Ruang pemeriksaan pasien Ruang administrasi Ruang suntik Apotek Laboratorium Lemari penyimpanan obat Meja-kursi Puskesmas Perlengkapan administrasi: Buku register kunjungan: Ada Alat tulis Komputer Papan tulis : Ada : Ada : Ada : 4 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 ruangan : 1 buah : Ada

Alat-alat penyuluhan:

Sarana di Sekolah Sarana Medis a. b. c. d. Sarana Non-medis a. b. e. f. Kursi Lemari Ruangan Meja : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah Kotak P3K Kartu Snellen Timbangan berat badan Meteran tinggi badan : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah

g. h. Ada d. Metoda

Adanya buku UKS untuk tiap peserta didik : Ada Adanya formulir rujukan ke Puskesmas :

1. Penyuluhan kesehatan di sekolah dengan cara ceramah dan diskusi yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk peserta didik,dan guru,dilakukan di sekolah. 2. Kegiatan dokter kecil, yang dilakukan dengan cara memberikan ceramah dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter atau petugas puskesmas kepada siswa kelas IV, V, VI yang memenuhi syarat sebagai dokter kecil, dengan jumlah minimal 10% dari jumlah peserta didik di setiap sekolahnya. 3. Sosialisasi program UKS kepada guru UKS dan guru UKS terlatih, dengan melakukan pelatihan kepada guru UKS 1 kali setahun 4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I dilakukan awal tahun ajaran untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit tertentu dengan cara pemeriksaan status gizi, mata, gigi dan pemeriksaan fisik umum. 5. Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5cc dengan penyuntikan secara IM pada saat BIAS. 6. Pemberian imunisasi booster DT pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM pada saat BIAS. 7. Pemberian imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III pada saat BIAS. 8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dilakukan oleh tim UKGS Puskesmas dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik (SD/MI). 9. Usaha Pemberantasan penyakit kecacingan, dilakukan dengan pemberian obat cacing bagi yang positif pada hasil pemeriksaan tinja, serta penyuluhan kesehatan tentang PHBS, dan kegiatan potong kuku masal bagi anak. yang dilakukan oleh perawat Puskesmas, dosis 0,5 cc dengan penyuntikan secara IM

10. Pembinaan sanitasi lingkungan bersih agar sekolah dalam kondisi ada sumber air bersih yang mencukupi, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan pencahayan ruangan yang baik. 4.3.2 Proses A. Perencanaan 1. Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid dengan ceramah dan pelatihan oleh dokter Puskesmas, direncanakan penyuluhan setiap 1 tahun 1 kali bersamaan dengan skrining. 2. Kegiatan pendidikan dilakukan di luar jam pelajaran dengan memberikan ceramah dan pelatihan yang dilakukan oleh dokter kepada peserta didik kelas IV, V dan VI SD, 1 kali tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta minimal 10% dari jumlah peserta didik yang memenuhi syarat di setiap sekolahnya (dokter kecil). 3. Pembinaan Guru UKS terlatih disekolah : Direncanakan pelatihan 1 tahun 1 kali. 4. Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik SD kelas I pemeriksaan oleh dokter Puskesmas, direncanakan satu kali setiap sekolah per tahun saat awal tahun ajaran baru dimulai (Bulan Agustus). 5. Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, direncanakan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan April. 6. Pelayanan imunisasi booster DT pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November. 7. Pelayanan imunisasi booster TT pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun pada bulan November. 8. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik oleh tim UKGS direncanakan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan. 9. Usaha pemberantasan penyakit kecacingan dilakukan dengan pada anak SD/MI dengan pemberian obat cacing direncanakan 1 kali setahun. 10. Pembinan lingkungan sanitasi sekolah baik, dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali setiap sekolah tiap tahun meliputi: penyediaan air bersih, bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan

pencahayan ruangan yang baik serta adanya pagar sekolah yang berfungsi. Tidak ada perencaan khusus, hanya jika ada kunjungan ke sekolah. 11. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M tidak ada perencanaan khusus. 12. Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS, tidak ada perencaan khusus. B. Pengorganisasian Terdapat struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugas Struktur Organisasi Program UKS di Puskesmas Medangasem:

Ketua: Didi Elya, SKM. M.Mkes Pencatatan dan Pelaporan : Bu Nurmolidah Pelayanan Kesehatan Perorangan : Bu Nurmolidah Pelayanan Kesehatan Gigi : Drg. Tutik Perawat BIAS : Bu Nurmolidah Diagram 1: Struktur tim pelaksana UKS

Kepala Puskesmas Didi Elya, SKM. M.Mkes

UKGS Drg. Tutik


Guru UKS Di masing masing sekolah

UKS Nurmolidah

Dokter Kecil Di masingmasing sekolah

Tugas Tim pelaksana UKS di sekolah: Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan sesuai seperti yang direncanakan oleh pembina UKS. Menjalin kerjasama serasi dengan orang tua, murid, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan UKS Mengadakan penilaian, menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada tim UKS kecamatan sesuai dengan ketentuan. C. Pelaksanaan 1. Pendidikan Kesehatan a. Penyuluhan kesehatan di sekolah: Hanya dilaksanakan satu kali setahun b. Pelatihan Dokter Kecil: Telah dilakukan di sekolah dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan November 2012. c. Penyuluhan kepada guru UKS: Dilakukan mengenai kegiatan ini satu kali setahun.

2. Pelayanan Kesehatan a. Skrining kesehatan bagi peserta didik SD kelas I i. Telah dilakukan pada semua sekolah di Puskesmas Medangasem satu kali setahun, pada bulan Agustus 2012. b. Imunisasi Campak pada kelas 1 SD ii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem bulan Desember 2011. c. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD iii. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan Desember 2011. d. Imunisasi TT pada anak kelas II dan III SD. iv. Telah dilakukakan pada semua Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem pada bulan Desember 2011.

e. Pemeriksaan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) v. Telah dilakukan bersamaan dengan skrining (satu kali setahun)

f. Program pemberantasan kecacingan vi. Tidak ada pencatatan dan pelaopran kegiatan vii. Rujukan medis : ada dan dilaksanakan jika ada kasus

3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat a. Pembinaan sanitasi lingsungan sekolah baik: Tidak dilakukan. b. Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak dilakukan c. Pembinaan warung sekolah : Tidak dilakukan D. Pengawasan 4.3.3. Keluaran 1. Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan SD yang memiliki program UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah SD yang memiliki Program UKS X Jumlah seluruh SD = 16 x 16 = 100 % 100 % 100 % Medangasem periode Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah kegiatan,namun tidak semua kegiatan tercatat dengan baik dan benar. Tidak ada rapat triwulan pada perencanaan kegiatan UKS.

2. Cakupan sekolah dasar yang mempunyai ruang UKS di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 sampai November 2012 Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS = Jumlah sekolah yang memiliki ruang UKS x Jumlah seluruh SD = 6 x 16 = 37.5 Medangasem periode 100 % 100 %

3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Puskesmas Desember 2011 sampai November 2012.

Cakupan Penyuluhan Kesehatan yang dilakukan di SD Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolah yang diberikan penyuluhan X Jumlah seluruh SD = 16 x 16 = 100 % 100 % 100 %

4. Cakupan persentase dokter kecil tiap SD di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 sampai November 2012. Cakupan persentase dokter kecil : = Jumlah dokter kecil UKS di Kecamatan Medangasem x 10 % x Jumlah peserta didik UKS di Kecamatan Medangasem 100 %

122 x 426 100 %

28,64%

5. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS x Jumlah seluruh SD = 16 x 16 = 100 % 100 % 100 %

6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah sekolah yang memiliki Guru UKS terlatih x Jumlah seluruh SD Tidak adanya pencatatan dan pelaporan bagi kegiatan ini, maka hasil tidak dapat dinilai. 100 %

7. Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan screening di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan Screening kesehatan x Jumlah seluruh siswa kelas I SD = 521 x 538 = 96,84 % 100 % 100 %

8. Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem : = Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi campak X Jumlah seluruh siswa kelas I SD = 521 x 538 = 96,84 % 100 % 100 %

9. Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. Cakupan imunisasi DT bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Medangasem:= Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi DT X Jumlah seluruh siswa kelas I SD 514 = 538 = 95,53 % x 100 % 100 %

10. Cakupan imunisasi TT bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012. = Jumlah siswa yang mendapatkan imunisasi TT x Jumlah seluruh siswa kelas II dan III SD = 1243 x 1334 = 93,27 % 100 % 100 %

11. Cakupan pelaksanaan UKGS berkala di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012. = Jumlah sekolah yang dilaksanakan UKGS x Jumlah seluruh SD = 16 x 16 Tetapi karena hanya dilakukan satu kali setahun sedangkan tolak ukurnya dua kali setahun, maka100% ( jika dilakukan 2 kali setahun) menjadi 50%. . 12. Cakupan sekolah dasar yang melakukan program pemberantasan penyakit kecacingan di Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012 : tidak ada pencatan dan pelaporan : 0% 13. Cakupan sekolah yang mempunyai pembinaan sanitasi lingkungan baik di Puskesmas Medangasem Periode Desember 2011 hingga November 2012 tidak dilakukan = 0% 100 % 100 %

14. Cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012 tidak dilakukan = 0% 15. Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat di Puskesmas Medangasem periode Desember 2011 hingga November 2012, tidak ada pencatatan dan pelaporan = 0% 4.3.4. Umpan Balik 1. Tidak ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan di sekolah dibahas. 2. Tidak ada rapat triwulan pada perencanaan kegiatan UKS. 4.3.5. Lingkungan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tersedianya air bersih Tersedianya tempat pembuangan sampah Tersedianya WC yang berfungsi dengan baik Pencahayaan ruangan yang baik Terdapat pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas. Terdapatnya pagar sekolah

4.3.6. Dampak 1. Langsung : a. b. c. d. e. Menurunnnya angka absensi dari siswa: Belum dapat dinilai. Berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat: Belum dapat dinilai. Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial: Belum dapat dinilai. Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan PHBS: Belum dapat dinilai. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari penyalahgunaan NAPZA, rokok dan sebagainya : belum dapat dinilai

2. a.

Tidak Langsung : Meningkatnya kemampuan hidup sehat peserta didik: Belum dapat dinilai.

b.

Terciptanya lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan berkembang peserta didik yang harmonis dan optimal. : Belum dapat dinilai.

Bab V Pembahasan

Variabel Keluaran 1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 2. Cakupan persentase dokter kecil untuk tiap sekolah. 3. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih. 4. Cakupan pelaksanaan screening kesehatan 5. Cakupan imunisasi booster TT 6. Cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik. 7. Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN

Tolok Ukur 100% 10% dari jumlah peserta didik 100% 100% 95% Data pencatatan dan pelaporan lengkap

Cakupan 37.5% 2,86%

Masalah +(62,5%) +(71,36 %)

Laporan tidak ada=0% 96.84% 93,27%

+(100%) +(3,16) +(1,82%) Tidak dapat

Laporan tidak ada =0%

dinilai

Data pencatatan dan pelaporan lengkap Laporan tidak ada = 0% 100%

Tidak dapat dinilai

8. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat

0%

+ (100%)

100% 9. Cakupan SD yang melaksanakan UKGS 50%

+ (50%)

Masukan 1. Dana APBD

Ada

Ada(minimal sekali) -

Ada 2. Dana sehat sekolah

Tidak ada +

Proses Variabel PERENCANAAN a. Pendidikan Kesehatan 1. Pelatihan dokter kecil Tolok Ukur Cakupan Masalah

Pelatihan oleh dokter kepada dokter kecil 1x tiap sekolah/tahun dengan jumlah dokter kecil 10% dari jumlah peserta didik

Pelatihan oleh dokter kepada dokter kecil 1x tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta 3 orang tiap sekolah.

. 3. Penyuluhan Ksehatan Oleh tenaga kesehatan 2x/tahun Direncanakan 1x/tahun bersamaan skrining

b. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 1. Kegiatan Direncanakan Pemberantasan Sarang 1x/minggu Nyamuk (PSN) 2. Pembinaan Warung Sekolah Sehat Direncanakan 1x/tahun

Tidak ada perencanaan khusus

Tidak ada perencanaan khusus

Pelayanan Kesehatan
.

1.

UKGS

Direncanakan 2x/tahun

Direncanakan 1x/tahun

PELAKSANAAN a. Pendidikan Kesehatan 1. 2.


3.

Pelatihan dokter kecil Pembinaan guru UKS Penyuluhan di Sekolah

Dilakukan 1x/tahun tiap sekolah Dilakukan 1x/tahun Dilakukan 2x/tahun

Dilakukan 1x/tahun Tidak dilakukan Dilakukan 1x/tahun

+ +

b. Pelayanan Kesehatan 1. Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P2K) Pemantauan status gizi dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan Dilakukan 6 bulan sekali Tidak dilakukan +

2.

Dilakukan 1x/tahun

Dilakukan bersamaan dengan penjaringan, namun untuk tinggi badan tidak semua SD dilakukan Dilakukan 2x/tahun

3.

UKGS

Dilakukan 2x/tahun

c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 1. Pembinaan lingkungan Dilakukan 1x/tahun sanitasi sekolah baik 2. Kegiatan Dilakukan setiap hari Pemberantasan Sarang Jumat Nyamuk (PSN) 3. Pembinaan warung sekolah sehat Dilakukan 1x/tahun

Dilakukan 1x/tahun Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Umpan Balik Variabel

Tolok Ukur

Cakupan

Masalah

Pengawasan

1. Hasil pertemuan perencanaan dan penyusunan program kerja UKS 2. Rapat triwulan

Tidak ada laporan yang dibuat setelah dilakukan pembahasan mengenai kegiatan UKS Tidak dilaksanakan

Bab VI Permasalahan Perumusan masalah Dari pembahasan hasil evaluasi program kerja di Puskesmas Medangasem ternyata terdapat beberapa masalah. 6.1.Dari unsur keluaran : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur 100%. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening kesehatan 96.84% dari tolak ukur 100%. Cakupan imunisasi TT pada peserta didik 93,27 % dari tolak ukur 95%. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan 0% dari tolok ukur 75%. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi lingkungan baik 0% dari tolok ukur 100 %. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 0% dari target 100%. Cakupan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA 0% dari tolak ukur 100%.

10. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 0% dari tolok ukur 100 %. 11. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat 0% dari tolok ukur 100 %.

6.2. Dari unsur lainnya : 6.2.1. Masukan Dana 1. Tidak ada dana sekolah sehat. 6.2.2. Proses Perencanaan 1. Pemeriksaan gigi sekolah (UKGS) direncanakan 1 kali/ tahun,sedangkan tolok ukurnya dilakukan 2 kali per tahun. 2. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) direncanakan 1 kali/

tahun,sedangkan tolok ukurnya 2 kali setahun. 3. Pemberantasan Sarang Nyamuk: Tidak direncanakan secara khusus.

6.2.3. Pelaksanaan 1. Pemeriksaan kesehatan gigi hanya dilakukan satu kali setahun. 2. Pemeriksaan status gizi dengan menggunakan BB dan TB : TB tidak dilakukan pada semua SD. 3. Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) hanya dilakukan satu kali setahun 4. Pembinaan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak dilakukan. 5. Pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok : tidak dilakukan.

6. Pembinaan aturan Kawasan penyalahgunaan NAPZA dilakukan 1 kali setahun, tidak dilakukan 7. Pembinaan warung sekolah sehat : tidak dilakukan. 6.2.4 Pengawasan 1. Rapat triwulan tidak rutin di laksanakan. 2. Tidak semua data kegiatan tercatat dengan baik dan benar.

Bab VII Prioritas Masalah Masalah yang ditemukan: 1. Cakupan sekolah yang mempunyai ruang UKS 37.5% dari tolok ukur 100% dengan besar masalah 62,5%. 2. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik dengan besar masalah 71,36%. 3. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih : tidak ada pencatatan dan pelaporan sehingga hasil tidak dapat dinilai (0%) 4. Cakupan Jumlah perserta didik kelas 1 SD yang dilakukan screening kesehatan 96.84% dari tolak ukur 100% dengan besar masalah 3,16%. 5. Cakupan imunisasi TT pada peserta didik 93,27 % dari tolak ukur 95% dengan besar masalah 1,82%. 6. Cakupan UKGS 50% dari tolok ukur 100% dengan besar masalah 50%. 7. Cakupan sekolah yang melakukan Pemberantasan Penyakit Kecacingan : : tidak ada pencatatan dan pelaporan sehingga hasil tidak dapat dinilai (0%) 8. Cakupan pembinaan Puskesmas terhadap sekolah mengenai sanitasi lingkungan baik : tidak dilaksanakan sehingga hasil tidak dapat dinilai. (0%) 9. Cakupan kegiatan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN): tidak dilaksanakan sehingga hasil tidak dapat dinilai. (0%) 10. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat : tidak dilaksanakan sehingga hasil tidak dapat dinilai. (0%)

Tabel Prioritas Masalah

No Parameter 1 2 3 Besarnya masalah Akibat yang ditimbulkan Keuntungan sosial karena selesainya masalah 4 5 Sumber daya yang tersedia untuk menyelesaikan masalah Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai. Jumlah

1 4 2 1

2 5 4 5

3 5 5 4

4 1 3 3

5 1 4 3

6 4 5 4

7 5 3 4

8 5 3 3

9 5 3 3

10 5 3 4

1 2

3 5

4 3

3 4

5 4

2 3

4 4

3 2

3 2

2 3

10

22

21

14

17

17

20

16

16

17

Skor : 1 = sangat kurang penting 2 = kurang penting 3 = cukup penting 4 = penting 5 = sangat penting

Prioritas masalah yaitu: 1. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar

2.

Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih.

Bab VIII Penyelesaian Masalah Berdasarkan masalah masalah yang didapatkan, dibuat prioritas dengan penyelesaian masalah sebagai berikut: 1. Cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28.64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik Penyebab masalah : Tidak dilaksanakannya program dokter kecil yang sudah direncanakan di SD. Kurangnya peran serta guru UKS di sekolah binaan dalam melaksanakan program dokter kecil Tim pembina UKS Puskesmas Medangasem tidak mengambil inisiatif untuk melaksanakan pelatihan dokter kecil secara efisien. enyelesaian masalah : Melaksanakan program kegiatan dokter kecil sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan di setiap sekolah binaan.Pelaksanaan yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Meningkatkan kerjasama antara petugas UKS Puskesmas dengan guru UKS di setiap sekolah binaan dengan memotivasi siswa sekolah agar mengetahui pentingnya program yang akan dilaksanakan.

Pengaturan jadwal bagi tiap kegiatan yang ingin dilakukan oleh Puskesmas harus disesuaikan dengan jadwal persekolahan anak-anak. Hal ini dapat dilakukan dengan kerjasama dengan pihak guru sekolah melalui pengambilan jadwal tahunan sekolah dan sebagainya. Ketua Tim Pembina UKS harus bersikap lebih tegas dengan memantau dan memotivasi tenaga pelaksana UKS di Puskesmas Medangasem dalam memastikan setiap perencanaan dilakukan sehingga mencapai target yang diinginkan.

2. Cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. Penyebab masalah: Keterbatasan dana untuk melakukan program pembinaan bagi guru UKS terlatih di sekolah binaan. Tidak adanya motivasi dari tenaga puskesmas untuk melakukan pembinaan guru UKS terlatih di setiap sekolah binaan. Tidak adanya pemantauan dan inisiatif dari Tim Pembina UKS Puskesmas Medangasem untuk mencari solusi bagi melaksanakan kegiatan pembinaan guru UKS terlatih di sekolah binaan. Tidak adanya pencatatan dan pelaporan bagi kegiatan yang dilakukan. Penyelesaian masalah: Menyediakan dana khusus untuk pembinaan guru UKS terlatih, melakukan permintaan tambahan dana dari pihak yang berwewenang seperti Dinas Kesehatan Kabupaten atau melakukan kerjasama dengan pihak sekolah bagi mencari dana untuk pelatihan Guru UKS. Ketua Tim Pembina UKS Puskesmas Medangasem harus memantau dan bersikap lebih tegas serta memotivasi tenaga pelaksana UKS bagi memastikan adanya pelaksanaan pelatihan guru UKS. Ketua Tim Pembina UKS harus menyediakan sebuah buku laporan khas bagi mencatat segala kegiatan yang dilakukan dan mengambil cap pengesahan dari tiap sekolah tiap kali selesai kegiatan dilaksanakan.

Laporan dan pencatatan harus diperiksa setiap kali selesai kegiatan dilakukan dan Ketua Tim Pembina UKS harus memastikan laporan tiap kegiatan diberikan tepat waktu.

Bab IX Kesimpulan dan Saran

9.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem periode Desember Desember 2011 sampai dengan November 2012 dengan cara pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan bahwa program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Medangasem belum berhasil sepenuhnya, hal ini dapat dilihat dari unsur keluaran yang belum seluruhnya mencapai target yang ditentukan.

1. CakupanSDyang memiliki program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%. 2. Cakupan SD yang memiliki ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 37,5 %. 3. Cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada perserta didik, Guru, dan orang tua siswa di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%. 4. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SDdi Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 28,64% . 5. Cakupan SD yang memiliki Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 100%.

6. Cakupan SD yang memiliki Guru UKS terlatih di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0 %. 7. Cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 96.84%. 8. Cakupan Imunisasi Campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 96,84 %. 9. Cakupan Imunisasi Difteri Toksoid (DT) bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 92.45 %. 10. Cakupan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi peserta didik SD kelas II dan III di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 93.27%. 11. Cakupan SD yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 50%. 12. Cakupan kegiatan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 13. Cakupan kegiatan Pembinaan Sanitasi lingkungan baik di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 14. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 15. Cakupan kegiatan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%. 16. Cakupan kegiatan pembinaan aturan larangan penyalahgunaan NAPZA di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%.

17. Cakupan pembinaan warung sekolah di Puskesmas Medangasem periode Desember Desember 2011 hingga November 2012 adalah sebanyak 0%.

Dari cakupan kegiatan, di dapatkan kegiatan yang tidak berhasil yang menjadi masalah dan dibuat 2 prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu dengan penyelesaian masalah sebagai berikut: 1. Besarnya masalah terhadap cakupan sekolah dengan Guru UKS terlatih adalah 0 % dari tolak ukur 100 %. 2. Besarnya masalah terhadap cakupan jumlah dokter kecil di setiap Sekolah Dasar 28,64% dari tolok ukur 10% dari peserta didik.
3. 9.2. Saran

9.2.1. Untuk Puskesmas 1. Petugas Puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan pihak sekolah agar dapat mengawasi pelaksanaan dari program UKS tersebut sekurang-kurangnya tiga bulan sekali, sekaligus melakukan intervensi jika terdapat pelaksanaan yang tidak sesuai dengan rencana ataupun rencana kegiatan yang masih belum dilaksanakan. 2. Puskesmas menambah petugas untuk program UKS khusus untuk program program yang cakupannya masih rendah akibat kurangnya tenaga kerja dan tenaga ahli. 3. Kerjasama antara lintas sektoral dan lintas program untuk program program tertentu. Contohnya untuk BIAS boleh meminta kerjasama bidan posyandu untuk mengatasi masalah kekurangan petugas Puskesmas. 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan-kegiatan UKS di sekolah dengan mencatat secara lengkap perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari setiap kegiatan agar program tersebut dapat dievaluasi.

5. Kepala Puskesmas harus bersikap lebih proaktif dan tegas dalam memastikan tenaga kerja UKS di Puskesmas menjalankan tugas dengan baik dan benar serta memotivasi tenaga kerja UKS. 6. Puskesmas harus menyediakan sebuah buku pencatatan khusus bagi setiap kegiatan yang dilakukan dan pencatatan harus diperiksa setiap kali selesai kegiatan dan didapatkan cap pengesahan dari pihak sekolah.

9.2.2 Untuk sekolah dan guru UKS 1. Meningkatkan kerjasama dengan pihak Puskesmas sehingga dapat menjalankan program UKS secara optimal. 2. Sekolah melakukan pencatatan secara lengkap terhadap kegiatan pelaksanaan dan hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan program UKS dan melaporkan catatan kegiatan tersebut ke Puskesmas. 3. Berusaha meningkatkan motivasi para guru dan siswa agar berperan aktif dalam program UKS.

Daftar Pustaka 1. Tim Pembina UKS. Pedoman Mutu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta. Jakarta. 2007. 2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Laksanakan UKS. Kesehatan

Masyarakat:2005 diunduh dari http://www.depkes.go.id 3. Azhim A. Pemberdayaan Guru dengan Pelatihan Guru UKS untuk Meningkatkan Kesehatan Siswa Sekolah. Diunduh dari http://morishineinc.blogspot.com/2011/01/pemberdayaan-guru-dengan-pelatihanguru.html. 17 Januari 2011. 4. Alamsyah R.M. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok dan

hubungannya dengan status penyakit periondol remaja. Universitas Sumatera Utara.2008 5. Eko. Rendah Pencapaian Program UKS Tingkat SD. Diunduh dari

http://radarkarawangnews.blogspot.com/2011/02/rendah-pencapaian-program-ukstingkat.html. 25 Febuari 2011. 6. Hutahuruk MR. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Orangtua tentang Kelainan Refraksi pada Anak. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/8073/ 3 April 2010. 7. Armie. 32 Persen Jajanan Anak Sekolah Tidak Sehat. Diunduh dari

http://www.masyarakatmandiri.org/artikel-225-.html. 1 Mei 2010.

Anda mungkin juga menyukai