Anda di halaman 1dari 1

KANKER PANKREAS Insidensi Insidensi kanker pankreas di negara negara barat makin meningkat sesuai dengan meningkatnya kelestarian

n hidup penduduk. Insidensi kanker pankreas makin meninngkat dengan bertambahnya usia. Penyakit banyak dijumpai pada usia lanjut, dimana 80 % berusia 60-80 tahun dan jarang dijumpai pada usia kurang dari 50 tahun. Angka kematian kanker pankreas masih sangat tinggi, yakni 98% pasien akan meninggal. Sebagian besar pasien meninggal dalam 1 tahun setelah di diagnosis penyakit. Etiologi Penyebab sebenarnya kanker pankreas masih belum jelas. Penelitian epidemiologik menunjukkan bahwa adanya hubungan kanker pankreas dengan beberapa faktor eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien. Etiologi kanker pankreas merupakan interaksi kompleks antara faktor endogen pasien dan faktor lingkungan. Gejala klinis Gejala awal kanker pankreas tidak spesifik dan samar, sering terabaikan baik oleh pasien dan dokter, sehingga sering terlambat didiagnosis, dengan akibat lebih lanjut pengobatan sulit dan angka kematian sangat tinggi. Gejala awal dapat berupa rassa penuh, kembung di ulu hati, anoreksia, mual, muntah, diare (steatore), dan badan lesu. Keluhan terseebut tidak khas karena juga dijumpai pada pankreatitis dan tumor intra abdominal lainnya, bahkan pada penyakit gangguan fungsi saluran cerna. Keluhan awal biasanya berlangsung lebih dari 2 bulan sebelum diagnosis kanker. Keluhan utama pasien kanker pankreas yang paling sering dijumpai adalah sakit perut, berat badan turun (lebih 75% kasus) dan ikterus (terutama pada kanker kaput pankreas), dan ini mencolok pada stadium lanjut. Jumlah macam dan kualitas keluhan pasien tergantung pada letak, besar dan penjalaran kanker pankreas. Pengobatan Terdapat berbagai metode pengobatan pada pasien kanker pankreas, yaitu bedan reseksi kuratif, bedah paliatif, kemoterapi paliatif, radiasi paliatif dan simtomatik. Pengobatan yang paling efektif pada kanker pankreas adalah bedah reseksi komplit terhadap tumor. Akan tetapi hanya dapat dilakukan pada 10-15% kasus kanker pankreas. Sebagian besar pasien hanya dapat dilakukan bedah paliatif untuk membebaskan obstruksi bilier, dengan cara bedah pintas bilier, pemasangan stent perkutan dan pemasangan stent per-endoskopik. Pengobatan kemoterapi pada kanker pankreas stadium lanjut masih jauh dari memuaskan. Kemoterapi tunggal maupun kombinasi tidak berhasil memperpanjang usia pasien dan atau untuk memperpanjang kualitas hidup. Pengelolaan kontrol rasa sakit pada pasien kanker pankreas diberikan secara bertahap tergantung berat ringan sakit dan respon pasien. Sakit ringan dan sedang dapat dimulai dengan pemberian analgesik seperti aspirin, asetaminofen, dan obat anti-inflamasi non-steroid. Sumber : Perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam indonesial. Buku Ajar Ilmu penyakit dalam. Jilid I Edisi IV. 2007. 492-496

Anda mungkin juga menyukai