Pendahuluan
2
Dua macam alternatif sistem biaya 1. Sistem biaya penuh (full costing) 2. Sistem biaya variabel (variable costing) Standar Akuntansi Keuangan (SAK) perusahaan manufaktur diwajibkan untuk menerapkan metode penghitungan harga pokok penuh untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternal Dalam sistem harga pokok penuh seluruh biaya produksi variabel dan tetap dibebankan kepada produk Dalam sistem harga pokok variabel hanya biaya produksi variabel yang dibebankan kepada produk
Perbedaan : perlakuan terhadap biaya tetap (fixed cost) Dalam full costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya produk Dalam variable costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya periode Sebagai konsekuensi akan terdapat perbedaan dalam pelaporan jumlah laba periode yang dilaporkan dalam laporan keuangan
Contoh soal
4
Data produksi dan keuangan PT. XYZ bulan januari 2011 Persediaan awal periode 0 (nihil) Produksi 10,000 unit Penjualan 8,000 unit ; dengan harga jual Rp. 300/unit Biaya Adm dan penjualan-variable Rp. 10/unit Biaya Adm dan penjualan-tetap Rp. 100,000 Data biaya per unit produk jadi
Item Biaya
Bahan baku B.Tenaga kerja BOP variabel BOP tetap
25 = 250,000/10,000
Laporan rugi laba - variable costing Penjualan (8,000 x Rp. 300) Dikurangi biaya variabel : HPP Variabel Rp 1.600.000 Rp 2.400.000
B. Penj.&umum-variabel
Marjin kontribusi Dikurangi biaya tetap : BOP tetap
Rp
80.000
Rp
Rp
1.680.000
720.000
Rp
250.000
B. Penj.&umum-tetap
Laba Bersih
Rp
100.000
Rp
Rp
350.000
370.000
Laporan rugi laba - full costing Penjualan Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Laba kotor Dikurangi: B.Adm&umum Laba Bersih Rp Rp Rp Rp Rp 2.400.000 1.800.000 600.000 180.000 420.000
Rp
Rp Rp
370.000
50.000 420.000
Contoh Kasus
8
Data biaya dan persediaan akhir tahun 2010 dari PT. Echa
Diminta : a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing dan full costing! b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing!
10
11
12
13
Variable costing
14
Alasan utama masih digunakannya metode harga pokok variabel (walaupun tidak diakui oleh PSAK)
1.
2.
Laba menurut full costing dipengaruhi volume produksi, sedangkan variable costing tidak demikian Variable costing lebih baik dalam memberi sinyal berkaitan dengan kinerja
Salah satu aplikasi dari variable costing adalah melakukan analisis biaya, kuantitas,
15
Menganalisa hubungan antara biaya dengan kuantitas produksi serta keterkaitannya dengan laba usaha Bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan operasi dalam jangka pendek, terutama :
1. Perhitungan titik impas/break even point (BEP)
Persamaan laba
16
Laba operasi = penjualan total biaya = TR TC Dimana : TR = P. x TC = V. x + F P = Price = harga per unit x x = Jumlah/kuantitas output F = total fix cost per periode V = average variable cost ; [ P V ] : marjin kontribusi
= Px [Vx + F] = [P V] x - F
Sebuah dealer menjual moobil X dengan harga $ 15.000,Average variable cost adalah sbb: Harga per unit mobil X $ 12,300 Biaya operasi dealer 100 Komisi penjualan 600 Total $ 13,000 Fixed cost per bulan adalah $ 30,000 Manajer mengharapkan BEP pada bulan pertama, maka berapa unit mobil yang seharusnya terjual?
18
BEP adalah kondisi dimana = 0 (nihil) = (P-V)x F = 0 (P-V)x = F Rumus untuk mencari BEP
F x P V 30.000 x 15 unit 15.000 13.000
Manajer telah mengetahui bahwa BEP adalah 15 unit, sekarang ia menginginkan laba operasi sebesar $ 50,000 Maka berapa unit mobil yang harus terjual untuk memenuhi harapannya? Contribution margin: (P-V) = 15,000 13,000 = $ 2,000 Masukkan pada persamaan = 50,000 50.000 30.000 30,000 50,000 = 2,000x x 40 unit 2.000 maka
Jika dalam kenyataan ia hanya mendapat jatah 30 unit mobil X Namun ia masih berharap bahwa ia akan meraih laba operasi sebesar $ 50,000 Alternatif 1: melalui contribution margin 50.000 ( P V )30 30.000 80.000 (P V ) $ 2.667 30 Kesimpulan: sang manajer harus meningkatkan contribution margin dari $ 2.000 menjadi $ 2.667 dengan cara menaikkan harga jual, menurunkan variable cost,
21
Kesimpulan : Manajer harus mampu menurunkan Fixed cost dari $ 30.000 menjadi $ 10.000
Margin of safety didefinisikan sebagai The excess of projected or actual sales over the BEP Misalkan dalam contoh tersebut, penjualan mobil adalah 20 unit, dan BEP 15 unit maka : margin of safety = 20 15 = 5 unit Kesimpulan : penjualan dapat turun maksimal 5 unit per periode sebelum terjadi kerugian.
23
Bila manajer menghendaki kenaikan laba operasi maka ia dapat menempuh salah satu atau gabungan dari alternatif sebagai berikut :
1. Menaikkan harga penjualan
Marjin Kontribusi
24
Contoh :
25
Sebuah lembaga bimbingan belajar ABC menyelenggarakan bimbingan bagi para lulusan SMU yang ingin mengikuti SMPTN, apabila 1. Fixed cost = Rp. 10.000.000 2. Variable cost = Rp. 240.000 3. Dan biaya bimbingan = Rp. 1.000.000/peserta Maka tentukan : a. BEP (unit) b. Jumlah peserta apabila manajemen menghendaki laba Rp. 10.000.000
Jawab
26
a.
Kesimpulan : Apabila manajemen menghendaki BEP maka harus mampu menarik sedikitnya 14 peserta b. X apabila = 10.000.000 10.000.000 = (1.000.000 240.000)x 10.000.000 10.000.000 = 760.000x 10.000.000 20.000.000 = 760.000x x = 28 orang kesimpulan ??