Anda di halaman 1dari 2

I.

A. Latar Belakang

PENDAHULUAN

Kerusakan hutan termasuk hutan kawasan konservasi telah menjadi perhatian Pemerintah dan dunia internasional. Kerusakan hutan konservasi tersebut menyebabkan kawasan konservasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan menimbulkan beberapa masalah seperti kepunahan keanekaragaman hayati, perubahan iklim lokal dan regional, hilangnya plasma nutfah, selain itu banjir dan tanah longsor yang terkait erat dengan kerusakan hutan terbukti telah menimbulkan berbagai macam kerugian. Sejalan dengan upaya penyadaran yang telah dilakukan oleh berbagai pihak /stakeholders kepada masyarakat, baik dalam bentuk penyuluhan maupun pembinaan lainnya. Balai Taman Nasional Tanjung Puting sebagai pihak pengelola juga terus melakukan langkah pengamanan dalam bentuk kegiatan patroli dan penjagaan, kegiatan ini dinilai cukup efektif dilakukan dalam upaya mengantisipasi terjadinya ancaman tindak pelanggaran oleh masyarakat. Kegiatan tersebut juga telah memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan ditandai dengan semakin menurunnya intensitas aktivitas illegal dari tahun ketahun. B. Dasar Pelaksanaan 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 2. Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang Kehutanan. 3. Undang-undang no. 8 tahun 1998 tentang KUHAP 4. PP Pengganti UU RI No. 1 tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan 5. Instruksi Presiden No. 5 tahun 2001 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu, Illegal Loging dan Peredaran Hasil Hutan Illegal di kawasan Taman Nasional Leuser dan Taman Nasional Tanjung Puting

34

35

Anda mungkin juga menyukai