Anda di halaman 1dari 18

ISSN 0215 - 8250 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DAN

KETERAMPILAN BERPIKIR MAHASISWA oleh Desak Made Citrawathi Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

86

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran anatomi dan fisiologi manusia berbasis masalah berbantuan teknologi informasi (TI), untuk meningkatkan kualitas perkuliahan dan keterampilan berpikir mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA Universitas Pendidikan Ganesha yang melibatkan seluruh mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah anatomi dan fisiologi manusia pada semester genap tahun ajaran 2006/2007. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan mengadaptasi model pengembangan Instructional Development Institut (IDI) untuk menghasilkan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan TI. Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah kualitas kelayakan model yang dikembangkan, kualitas perkuliahan yang ditinjau dari keefektivan perkuliahan, efisiensi perkuliahan, kemenarikan perkuliahan, aktivitas mahasiswa, respon mahasiswa, dan sikap positif mahasiswa, serta keterampilan berpikir. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis, tes kinerja, portofolio, kuesioner, pedoman observasi, skala sikap, dan pedoman mengukur keterampilan berpikir. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) model yang dikembangkan dinyatakan layak untuk dapat meningkatkan kualitas perkuliahan dan keterampilan berpikir mahasiswa, (2) kualitas perkuliahan dengan kategori baik dan positif ditinjau dari keefektivan perkuliahan, efisiensi perkuliahan, kemenarikan perkuliahan, aktivitas mahasiswa, respon mahasiswa, serta sikap positif mahasiswa, dan (3) keterampilan berpikir mahasiswa dengan kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran anatomi dan fisiologi manusia
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

87

berbasis masalah berbantuan teknologi informasi dapat meningkatkan kualitas perkuliahan dan keterampilan berpikir mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, teknologi informasi, kualitas perkuliahan, keterampilan berpikir ABSTRACT The aim of this study was to produce the human anatomy and physiology instuctional model with problem-based learning and recieved aid to information and technology (IT) to increase teaching and learning quality and the student thinking skill. This research was done in Biology Education Departemen of MIPA Faculty, Ganesha University and involved the student who followed the anatomy and physiology lecture in academic years 2006/2007. This development research with Instructional Development Institut (IDI) model to find out the instruction model with problem-based learning and receive aid to IT. The data were collected and invertigated in this research are not only the advisability of quality model which was developed, instructional quality based on the instructional effectiveness, efficiency, and appealling, but also the student activities and respons, and positive attitude as well as their thinking skill. By using the paper and pencil test, performance test, portfolio, questionare, observation guedance, attitude scale, and measurement guidance of thinking skill, the data were collected. The result found in this research were (1) the developed models was allegationated reasonable to increase instructional quality and the student thinking skill; (2) based on the instructional effectiveness instructional quality was in good categories, efficiency, appealling, student activity and respon, as well as their positive attitude, and (3) the student thinking skill was in excelence categories. So, it could be concluded that the anatomy and physiology instruction model with problem-based learning and received aid to information and tecnology increased the instructional quality and student thinking skill. Key words: problem-based learning, information technology, instructional quality, and thinking skill 1. Pendahuluan
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

88

Pada abad pengetahuan (knowledge age) sekarang ini dan adanya revolusi teknologi informasi (TI) berimplikasi terhadap berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Revolusi teknologi informasi dicirikan oleh adanya fenomena seperti berikut. (1) Meningkatnya daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan,, memanipulasikan, dan menyajikan informasi, (2) Kecepatan penyajian informasi yang meningkat, (3) Miniaturisasi perangkat keras yang disertai dengan ketersediaanya yang melimpah, (4) Keragaman pilihan informasi untuk melayani berbagai kebutuhan, (5) Biaya perolehan transmisi informasi semakin turun (6) Penggunaan perangkat lunak dan keras semakin mudah dan praktis, (7) Kemampuan distribusi informasi semakin cepat, dan (8) Kegunaaan informasi semakin banyak dan memungkinkan untuk memecahkan masalah dan melakukan prediksi (Miarso, 2004:487-488). Kemajuan teknologi informasi (TI) telah dirasakan dampaknya dalam dunia pendidikan. TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi (Martin, 1999 dalam Kadir & Triwahyuni, 2004: 2). Secara umum, TI dalam pembelajaran memiliki potensi untuk memberdayakan mahasiswa, yaitu mendorong tumbuhnya keterampilan belajar mahasiswa (learning to learn), keterampilan menalar mahasiswa (higher order thinking skills), keterampilan berkomunikasi, dan juga kemampuan mahasiswa untuk menemukan beragam sumber belajar. Pemanfaatan TI yang dirancang dengan cermat dapat meningkatkan keaktivan mahasiswa dalam pembelajaran, serta kemandirian mahasiswa untuk menginisiasi kontak, diskusi dan refleksi untuk memperbaiki hasil belajarnya. TI dalam pembelajaran antara lain dapat dimanfaatkan untuk mencari beragam sumber belajar, sebagai alat bantu interaksi pembelajaran, sebagai wahana
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

89

penyediaan materi pembelajaran, mengakomodasikan produk hasil belajar mahasiswa, dan berkomunikasi (mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, mahasiswa dengan beragam sumber belajar), serta untuk pengembangan profesionalitas dosen (Seamolec & Dit P2TK-KPT, 2005: 16). Untuk menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat pendidikan pada abad pengetahuan (abad ke-21) harus mengembangkan kebiasaan berpikir, meneliti, dan memecahkan masalah (Desile,1997:4). Hal ini sejalan dengan pendapat Rose et al. (2002:13) yang menguraikan bahwa dalam mengahadapi perubahan yang sangat cepat peserta didik perlu diberikan tentang bagaimana belajar dan bagaimana cara berpikir. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai pengembang sumber daya manusia terutama calon pendidik (guru) perlu melakukan reformasi dan inovasi agar lulusannya berkualitas, memiliki daya saing global, dan adaptif. Untuk itu, dalam pembelajaran mahasiswa perlu diberdayakan dengan memberi pengalaman belajar otentik yang dapat mengembangkan kebiasaan berpikir (habit of mind) melalui pemecahkan masalah otentik dengan menggunakan berbagai strategi dan sumber informasi, termasuk memanfaatkan teknologi informasi (TI) sebagai salah satu sumber belajar yang akan lebih mengasah keterampilan berpikir mahasiswa. Dosen dalam abad pengetahuan tidak lagi sebagai satu - satunya sumber informasi, melainkan dituntut sebagai fasilitator, mentor, dan teman belajar. Dosen tidak mungkin memberikan seluruh informasi terkait dengan mata kuliah yang diampu mengingat arus informasi yang begitu cepat (revolusioner). Di samping itu, dalam perkuliahan diharapkan dosen melakukan pembelajaran yang membelajarkan. Mahasiswa diharapkan tidak lagi mengkonsumsi informasi (pengetahuan), tetapi dibiasakan mengkonstruksi pengetahuannya. Hal ini berarti mahasiwa perlu
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

90

diberdayakan agar aktif berpikir (mind-on) dan aktif melakukan (hand-on) serta diberi pengalaman dalam melakukan pengumpulan informasi (searching information) dan pengorganisasian informasi yang digunakan pengambilan keputusan tentang solusi dari suatu masalah. Ini berarti dalam proses pembelajaran, mahasiswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya, mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan dalam mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi tersebut dalam memberikan solusi terhadap masalah yang diberikan atau yang dihadapinya. Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengakomodasi permasalahan pembelajaran di atas adalah dengan pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah mencakup penggunaan masalah nyata sebagai suatu konteks bagi mahasiswa untuk belajar berpikir kritis, keterampilan inkuiri, keterampilan memecahkan masalah, mendukung pengembangan keterampilan belajar sepanjang hayat, dan untuk memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial (Goodnough & Cashion, 2003; Baptiste, 2003:13). Di samping itu melalui pembelajaran berbasis masalah, mahasiswa termotivasi untuk memecahkan masalah, aktif berdiskusi, melakukan metakognisi, dan belajar mandiri ( Grow & Plucker: 2003; Marks, 2001; Kendler & Grove, 2004). Mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia adalah mata kuliah yang termasuk ke dalam rumpun mata kuliah keterampilan berkarya (MKB), yakni kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk mendukung kompetensi profesional sebagai seorang guru. Konsep-konsep yang dikaji dalam mata kuliah ini terkait erat dengan dengan permasalahan otentik yang dialami oleh mahasiswa atau mudah dijumpai di masyarakat.
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

91

Hasil refleksi dan pengalaman dalam mengampu mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia pada Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha, menunjukkan adanya fenomena sebagai berikut. Pertama, proses dan hasil belajar mahasiswa belum optimal. Masalah yang dihadapi mahasiswa umumnya terletak pada kekurang mampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah otentik yang diberikan, dan memberikan solusi dari masalah tersebut. Kemampuan memecahkan masalah sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup dalam dunia nyata. Kemampuan seseorang dalam menganalisis suatu permasalahan dan memberikan solusi dari permasalahan tersebut memerlukan suatu keterampilan berpikir. Dengan keterampilan berpikir yang dimiliknya, mahasiswa mampu memilih dan memilah informasi yang sesuai dan yang diperlukannya. Menurut Niekerson (dalam Liliasari,2000) dan Costa (1985), keterampilan berpikir selalu berkembang dan dapat dipelajari. Dalam proses perkuliahan, mahasiswa masih lebih senang disuapi atau di berikan banyak informasi daripada mencari sendiri informasi yang dikaji. Hal ini didukung oleh data hasil pengisian kuesioner yang menunjukkan sebagian besar mahasiswa (80%) menginginkan agar dosen memberikan catatan atau hand-out yang lengkap. Kedua, selama ini dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, dosen kurang memberikan latihan atau pengalaman belajar yang dapat melatih kemampuan keterampilan berpikir mahasiswa secara terprogram, padahal kemampuan keterampilan berpikir merupakan salah satu kecakapan hidup yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah. Di samping itu, umumnya mahasiswa menganggap belajar Anatomi dan Fisiologi Manusia hanya bertujuan untuk ujian. Kondisi pembelajaran yang demikian akan dapat mengakibatkan proses belajar mahasiswa menjadi kurang bermakna, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajarnya. Ketiga, dalam
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

92

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, mahasiswa sangat jarang memanfaatkan teknologi informasi (TI) terutama internet. Dengan memanfaatkan internet, mahasiswa (pemakai komputer) dimungkinkan secara aktif mencari berbagai informasi yang dibutuhkan. Mahasiswa sebagai calon guru di abad modern, kemampuan memanfaatkan TI seperti internet dalam menggali informasi merupakan hal yang sangat penting. Bila dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, mahasiswa ditugaskan untuk mencari informasi dengan fasilitas internet, itu berarti memberikan pengalaman nyata pada mahasiswa selaku calon guru untuk melatih diri memanfaatkan internet sebagai sumber belajarnya dan juga dapat melatih keterampilan berpikir mereka. Berbekal keterampilan dan pengetahuan tentang TI, mahasiswa dapat berselancar mencari informasi di dunia maya (virtual). Keempat, dosen jarang mengawali perkuliahan dengan memberikan permasalahan pada mahasiswa. Permasalahan justru umumnya diberikan pada akhir perkuliahan dan bertujuan untuk memantapkan konsep atau prinsip tentang Anatomi dan Fisiologi Manusia. Hampir seluruh masalah yang diberikan disiapkan oleh dosen. Di samping itu, mahasiswa jarang melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan tugas/ masalah yang diberikan. Jika dikaji lebih lanjut, kondisi perkuliahan yang demikian kurang mengasah keterampilan mereka dalam berdiskusi, memecahkan masalah dan menemukan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dikaji. Sehubungan dengan hal-hal di atas, tampaknya perlu dilakukan inovasi pembelajaran yang memungkinkan terjadinya perbaikan proses pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia. Setelah melakukan analisis terhadap karakteristik materi perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, dan analisis terhadap karakteristik pembelajaran berbasis masalah (problem based-learning), dan peranan TI dalam pembelajaran, maka tim
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

93

dosen pengajar mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia memilih strategi pembelajaran berbasis masalah berbantuan TI untuk diterapkan dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas perkuliahan dan keterampilan berpikir mahasiswa. Adapun alasan mengapa pembelajaran berbasis masalah yang dipilih untuk memperbaiki kualitas perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, adalah sebagai berikut. Pertama, masalah yang dikaji dalam pembelajaran berbasis masalah adalah masalah dunia nyata (real world probleem), sesuai dengan bahan kajian di mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia; Kedua, pembelajaran berbasis masalah membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual; Ketiga, belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan membantu menjadi pebelajar otonom dan mandiri (Ibrahim dan Nur, 2000); dan Keempat, melalui teknologi informasi mahasiswa dapat mencari berbagai jenis informasi mengenai anatomi dan fisiologi manusia yang digunakan untuk membantu mereka dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi yang tepat. Berdasarkan fenomena pembelajaran yang telah dipaparkan, jelas permasalahan dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia adalah pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia bersifat cukup pasif , dosen masih mendominasi dalam pemberian informasi, dan kurang memberikan pengalaman belajar untuk melatih keterampilan berpikir dan pemecahanan masalah serta pencarian informasi dengan memanfaat TI. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia berbasis masalah berbatuan TI. Model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

94

kualitas perkuliahan, pengembangan keterampilan berpikir mahasiswa, dan memberi peluang pada mahasiswa untuk memanfaatkan sumber belajar secara beragam dengan bantuan TI . Dengan meningkatkan kualitas perkuliahan dan keterampilan berpikir mahasiswa maka pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan yang digunakan adalah Model IDI (Instructional Development Institut). Model ini telah digunakan secara luas di kalangan sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi (Miarso, 1987:59). Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, dengan subjek penelitiannya adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi yang memprogramkan mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia, berjumlah 34 orang mahasiswa, yang terdiri dari 24 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. Prosedur pengembangan dilakukan melalui tahap sebagai berikut. a. Tahap Penentuan Tahapan ini dilakukan pembentukan tim pengembang model pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia berbasis masalah berbatuan TI dengan tugas (1) melakukan identifikasi masalah, (2) menganalisis latar, dan (3) pengelolaan organisasi. Identifikasi masalah dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan melakukan observasi pembelajaran. Selanjutnya dilakukan analisis latar untuk mengetahui karakteristik mahasiswa, kondisi, dan sumber daya yang relevan, dan kebutuhan yang
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

95

diperlukan. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mengetahui permasalahan dan kebutuhan yang diperlukan. b. Tahap Pengembangan Kegiatan dilakukan pada tahap ini adalah melakukan identifikasi tujuan, penentuan metode pembelajaran, menyusun prototipe. Pada tahap identifikasi dilakukan pengkajian kurikulum dan silabus. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode yang mengacu pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan oleh Arends (2004), Ommundsen (2001), dan metode penggunaan TI dalam pembelajaran mengacu pada metode yang dikembangkan Seamolec (2004). Secara ringkas diuraikan sintaks pembelajaran yang akan dikembangkan adalah sebagai tabel 01 berikut. Tabel 01 : Sintak Pembelajaran Anatomi dan Fisiologi Manusia Berbasis Masalah Berbatuan TI
Aktivitas Mahasiswa Mengajukan topik masalah yang diminati Mengajukan rumusan masalah Pengenalan anggota kelompok Pembagian tugas Membuat rencana pengumpulan informasi Melakukan pengumpulan informasi dengan bantuan TI Mempresentasikan hasil karya dengan bantuan TI Melakukan evaluasi dan refleksi Merayakan keberhasilan Tahapan Pembelajaran Penyajian Masalah Aktivitas Dosen Menyajian topik masalah Meminta mahasiswa mengajukan masalah otentik yang akan dikaji Membuat kelompok belajar Mengorgaisasi tugas-tugas belajar Dosen mendorong mahasiswa untuk mengumpulkan informasi menggunakan TI Memfasilitasi mahasiswa dalam melaksanakan presentasi hasil karya Melakukan evaluasi dan memberikan penghargaan

Pengorganisasian Belajar

Pengumpulan Informasi

Penyajian Hasil Karya Evaluasi dan Pengahargaan

Langkahlangkah pemanfaatan TI yang dilakukan dalam pembelajaran terdiri dari 5 tahapan, yaitu (1) mendefinisikan tugas, (2)

___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

96

mencari lokasi, (3) menggunakan informasi, (4) mensintesis informasi, dan (5) refleksi (Semamolec & Dit. P2TK-KPT, 2004). Prototipe perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah (1) Silabus, (2) Satuan Acara Perkuliahan, (3) Skenario pembelajaran, (4) Lembar kegiatan mahasiswa, (5) Asesmen otentik, dan (6) Panduan penggunaan TI. c. Tahap Evaluasi Untuk mendapatkan data tentang keunggulan, kelemahan, keefektivan, efesiensi, dan kemenarikan prototipe model pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang telah dibuat, maka perlu dilakukan penilaian dan uji coba. Uji coba dilakukan dengan menggunakan sample audience, yaitu kepada Dosen Biologi dan Dosen bidang Teknologi Pembelajaran. Secara ringkas kegiatan uji coba diuraikan dalam tabel 02 berikut. Tabel 02 : Uji Coba Produk
Jenis Kegiatan Desain uji coba Subjek Uji Coba Deskripsi Digunakan desain deskriptif dengan memfokuskan pada uji lapangan. Hasil uji coba lapangan digunakan untuk revisi produk. Menentukan mahasiswa yang digunakan sebagai subjek uji coba. Mahasiswa yang dijadikan subjek uji coba adalah mahasiswa mengambil atau memprogramkan mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Manusia Data pengetahuan diases dengan tes pemecahan masalah, daftar centang kinerja, tugas portofolio. Data keterampilan berpikir diases dengan asesmen kinerja, portofolio Data aktivitas mahasiswa diases lembar observasi Data sikap mahasiswa diases dengan skala sikap dan self-assessment

Jenis data dan instrumen pengumpul data

___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250


Teknik analisis data

97

Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif dan dideskrisikan secara naratif. Hasil analisis digunakan untuk merevisi produk pengembangan pembelajaran. Untuk memberikan makna dan pengambilan keputusan untuk merevisi produk digunakan klasifikasi tingkat kelayakan dan kriteri sebagai berikut. Prosentase (%) Tingkat Kelayakan 81-100 Sangat layak, tidak perlu direvisi 66-80 Layak, tidak perlu direvisi 56-65 Kurang layak, perlu direvisi 0-55 Sangat tidak layak, perlu direvisi

Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif dan dideskripsikan secara naratif. Hasil analisis digunakan untuk merevisi produk pengembangan pembelajaran. Indikator untuk menentukan kualitas perkuliahan adalah (1) Hasil belajar mahasiswa dengan standar 70% mahasiswa menguasai materi, (2) Efisiensi diukur dengan penggunaan waktu secara efektif dan kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan dan praktikum, (3) Kemenarikan perkuliahan ditentukan dari hasil kuesioner dan observasi perkuliahan, (4) Aktivitas mahasiswa dianalisis dari hasil observasi dan menunjukkan 70% mahasiswa aktif, (5) Respon mahasiswa dianalisis dari hasil self essessment dan dinyatakan 70% mahasiswa memiliki respon postif, dan (6) Sikap mahasiswa dianalisis dari skala sikap dan dinyatakan baik apabila minimal 70% mahasiswa memiliki sikap positif. Keterampilan berpikir mahasiswa dianalisis dari hasil tes kinerja dan portofolio dengan menggunakan metode yang dikembangkan Marzano et al. (1988), dan standar skor yang dianggap terampil bila mencapai 70.
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

98

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji coba perangkat pembelajaran dengan menggunakan sample audience, menunjukkan hasil bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak untuk diimplementasikan dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia. Kualitas perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia dengan pembelajaran berbasis masalah berbantuan TI ditunjukkan dengan (1) Keefektifan perkuliahan. Perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia berlangsung sangat efektif, karena 91,12% (32 orang) mahasiswa memperoleh nilai 3,0 (penguasaan materi Anatomi dan Fisiologi Manusia 70%) dengan rincian: 4 orang memperoleh nilai A (4,0), 28 orang memperoleh nilai B (3,0), dan 2 orang memperoleh nilai C (2,0), (2) Efisiensi perkuliahan sangat baik karena kehadiran mahasiswa semuanya di atas 75%, (3) Dari kuesioner yang diberikan, 29 orang (85,29%) menyatakan perkuliahan berlangsung dengan tidak membosankan. Hal ini juga diindikasikan dari respon mahasiswa yang dapat diamati dengan menggunakan pedoman observasi. Dari kuesioner dan pedoman observasi juga diperoleh data yang menunjukkan aktivitas mahasiswa sangat baik, demikian juga respon mahasiswa sangat positif terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Keterampilan berpikir mahasiswa diukur dengan metode yang dikembangkan oleh Marzano et al. (1988). Dengan standar skor mencapai 70 mahasiswa dinyatakan memiliki keterampilan berpikir dengan kategori baik, maka 30 orang (88,23%) mahasiswa memiliki keterampilan berpikir tergolong kategori baik. Dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, mahasiswa diberikan beberapa topik yang berkaitan dengan kehidupan nyata, antara
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

99

lain anemia di kalangan remaja putri, ibu hamil dan menyusui, hipertensi, serangan jantung akibat jantung koroner, asma, dan masalah gagal ginjal. Setelah mengajukan topik, mahasiswa mengajukan rumusan masalah dan tujuan. Mahasiswa bekerja dalam kelompok, kemudian mencari informasi mengenai pemecahan masalah di internet, dan mempresentasikan kertas kerjanya dengan menggunakan powerpoint. Semua kegiatan perkuliahan dicatat dan diberikan balikan atas karya mereka. Dengan demikian mahasiswa selalu dapat merefleksikan hasil belajar mereka, kemudian melakukan perbaikan. Keterlibatan mahasiswa dalam diskusi masalah nyata akan mengasah kemampuan mereka untuk menemukan solusi yang terbaik untuk masalah yang dibahas. Perkuliahan yang dirancang demikian diharapkan akan melatih keterampilan berpikir mahasiswa, karena selama proses perkuliahan mahsiswa dilatih keterampilan untuk memfokuskan, mengumpulkan informasi, mengingat, mengorganisasi, menganalisis, menyimpulkan, mengintegrasikan, dan mengevaluasi, sesuai dengan keterampilan berpikir inti yang dikembangkan oleh Marzano et al. Hal ini sejalan dengan pendapat Arends yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan masalah, belajar peran orang dewasa dan menjadi pembelajar mandiri (Arends, 2004:392). Kebiasaan berpikir mahasiswa perlu dikembangkan karena merupakan fondasi dalam mengikuti perkuliahan dan agar mahasiswa mampu menghadapi tantangan hidup serta memecahkan masalah yang semakin kompleks. Latihan proses berpikir dapat diintegrasikan dengan pengetahuan atau materi pelajaran dan akan dapat meningkatkan prestasi akademik (Ellis & Fouts, 1993). Kualitas perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia dengan pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kategori baik pada semua indikator yang digunakan untuk menentukan kualitas perkuliahan.
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

100

Pada perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia, TI digunakan untuk memfasilitasi terjadinya interaksi pembelajaran. Untuk membahas dan mencari solusi masalah nyata yang sedang dikaji, mahasiswa diwajibkan mencari informasinya di internet, di samping pada buku sumber. Dalam mengkaji permasalahan, mencari informasi, menyiapkan kertas kerja, membuat powerpoint, dan menyajikan hasil karya, mahasiswa bekerja dalam kelompok. Mahasiswa juga dilatih dan diwajibkan dapat mengkaji masalah secara mandiri. Dengan memberikan kesempatan kerja kelompok dan juga mandiri diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan potensi yang mereka miliki secara maksimal. Pemanfaatan TI yang dirancang dengan cermat dapat meningkatkan keaktivan mahasiswa dalam pembelajaran, serta kemandirian mahasiswa untuk menginisiasikan kontak, diskusi, dan refleksi untuk memperbaiki hasil belajarnya. Oleh karena itu, pemanfaatan TI dalam perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk bekerja secara kelompok, sehingga meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa. Perkuliahan yang dirancang berbasis masalah berbantuan teknologi informasi menyebabkan perkuliahan menjadi lebih menarik, tidak membosankan, dan memacu aktivitas mahasiswa dalam berdiskusi. Melatih mahasiswa dalam memecahkan masalah nyata akan melatih pula keterampilan berpikir mereka, antara lain dalam merumuskan masalah, tujuan, pertanyaan, mengidentifikasi gagasan, kesalahan, membandingkan, menggolongkan, dan yang lainnya. Kendala yang dijumpai dalam perkuliahan berbasis masalah berbantuan TI adalah keterbatasan waktu dan meluasnya permasalahan yang dikaji. Keadaan tersebut dapat ditanggulangi dengan perancangan rencana perkuliahan yang mantap.

___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

101

4. Penutup Berdasarkan atas latar belakang masalah dan hasil analisis data yang diperoleh, dapat dibuat beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Pembelajaran berbasis masalah berbantuan teknologi informasi (TI) dapat meningkatkan kualitas perkulihan dan keterampilan berpikir mahasiswa. (2) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan TI pada perkuliahan Anatomi dan Fisiologi Manusia dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan TI dalam proses pembelajarannya. Dari hasil yang dicapai dapat disampaikan saran (1) Dosen atau pengajar hendaknya menggunakan dan memanfaatkan TI dalam proses pembelajaran, karena penerapan TI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. (2) Pembelajaran berbasis masalah berbantuan TI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterampilan berpikir. Berdasarkan hal itu, disarankan kepada dosen atau pengajar untuk selalu melakukan inovasi dalam strategi pembelajaran yang digunakan, sehingga lebih dapat membantu mengoptimalkan pengembangan potensi pebelajar. DAFTAR PUSTAKA Arends, R.I. 2004. Learning to Teach, 6th ed. Boston: McGraw-Hill. Baptiste, S.E. 2003. Problem-Based Learning: A Self-Directed Journey. Thorofare: SLACK. Costa, A.L. 1985. Developing Mids: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria: ASCD Delisle, R. 1997. How to Use Problem-Based Learning in The Classroom. Alexandria: ASCD. Ellis, A. & J. Fouts. 1993. Research on Educational Innovations. USA: Eye On Education.
___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

102

Goodnough, K. & M. Cashion. 2003. Fostering Inquiry Through ProblemBased Learning. The Science Teacher, 70(6):21-25. Grow, P.L. & J. A. Plucker. 2003. Good Problems to Have: Implementing Problem-Based Learning without Redesigning a Curriculum . The Science Teacher, 70(9):31-35. Ibrahim M. dan Nur Mohamad. 2000. Pangajaran Berdasarkan Masalah. Pusat Sains dan Matematika Sekolah. Program Pasca Sarjana UNESA: University Press Kadir, A. dan T.C. Triwahyuni. 2004. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Kendler, B.S. & P.A. Grove. 2004. Problem-Based Learning in The Biology Curriculum. The American Biology Teacher, 66(5):348354. Liliasari. 2000. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis untuk Mempersiapkan Calon Guru IPA memasuki Era Globalisasi. Makalah. Seminar Nasional Pengembangan Pendidikan MIPA di Era Globalisasi. UGM Yogyakarta Marks, J. 2001. Problem-Based Learning. Illinois: IMSA. Marzano, R.J, R.S. Brandt, C.S. Hughes, B.F. Jones, B.Z. Pressseisen, S.C. Rankin, and C. Suhor. 1988. Dimensions of Thinnking: A Framwork for Curriculum and Instruction. Alexndria: ASCD. Miarso, Y. 1987. Survai Model Pengembangan Instruksional. Jakarta: Depdikbud:PAU. Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan . Jakarta: Pustekom Diknas. Ommundsen, P. 2001. Problem-Based Learning in Biology. http://www.saltspring.com/capewest/pbl.htm., diakses 27 Maret 2003. Rose, C. dan Nicholl, M.J. 2002. Accelerated Learning for The 21st Century. Bandung: Nuansa.

___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

ISSN 0215 - 8250

103

Seamolec dan Dit. P2TK-KPT. 2005. Learning Materials: Train on ICT for Professional Development of Academic Staff in Higher Education (LPTK & Non LPTK). Jakarta: Dit. P2TK & KPT.

___________Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 4 TH. XXXX Oktober 2007

Anda mungkin juga menyukai