Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN

TENTANG BENCH WORK Bench Work atau Kerja Bangku, merupakan suatu pengerjaan produk yang di lakukan secara manual ( kekuatan tangan dan otot ) dengan menggunakan alat alat tangan atau yang biasa disebut perkakas tangan / hand tools dan disertai alat bantu lain guna tercapainya produk yang diinginkan. Mengapa peralatan tangan masih digunakan di dunia industri padahal sudah ada mesin mesin yang canggih dan otomatis? Sehebat hebatnya mesin masih terdapat kekurangan, contohnya saja seperti pembuatan benda yang menggunakan cetakan.pada hasil cetakan, Pertemuan antar cetakan mengasilkan bagian yang tajam, hal tersebut harus dikikir agar tidak melukai penggunanya, hal itu tidak dapat dilakukan oleh mesin dan juga lebih efektif. Inilah salah satu tangan. alasan mengapa kita masih menggunakan peralatan

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

PERKAKAS YANG DIGUNAKAN DALAM BENCH WORK

A.ALAT PEMOTONGAN 1. Kikir / File Kikir dibuat dari bahan baja karbon tinggi sekitar 1,2 %. Dalam pembuatan kikir untuk membentuknya dengan cara ditempa, membuat gigi giginya dengan cara dipotong, pengerasannya dengan diharden, dan ditemper untuk keuletan. Kikir digunakan untuk roughing dan juga finishing permukaan, seperti digunakan untuk bentuk part kecil; mengurangi ukuran satu part sehingga akan cocok dengan yang lain; menghilangkan chip yang dibentuk karena proses permesinan, menyiapkan permukaan untuk dipoles dan untuk banyak tujuan lain.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Bagian handle ada yang terbuat dari kayu, plastik, karet dan material yang lain. Dibandingkan kayu, bahan karet lebih aman karena tidak ada keretakan. Namun pada kayu kadang terjadi retak yang membahayakan bagi penggunanya.

Bentukan memanjang kikir, sisi tebalnya sedikit taper di ujungnya kira-kira sepanjang sepertiga bagian dari panjang kikir. Bentukan melintang kikir, dapat berbentuk bulat, bujur sangkar dan lainnya yang kemudian diambil untuk nama kikir tersebut.

a. Klasifikasi Kikir Kikir digolongkan dalam beberapa hal di bawah ini : 1) Panjang Kikir Panjang kikir diukur dari ujung kikir ( point ) hingga pangkal kikir ( heel /shoulder ), biasanya menggunakan satuan inchi.

2) Macam Sisi Potong Single-Cut File, menghasilkan digunakan untuk

finishing yang halus,

draw filing, mengikir di mesin bubut, kuningan dan metal lunak, menajamkan gergaji dan pada baja lunak.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Double-cut file, mempunyai dua alur pemotongan menyudut yang saling bersilangan. Digunakan secara umum seperti mengikir baja lunak dan besi cor. Dreadnought-cut file, gigi kasar dibengkokkan dan untuk memotong logam lunak seperti aluminium, timah hitam dan logam campuran seperti besi putih.

b.

Klasifikasi Pemotongan Dilihat dari ukuran gigi kikir : a. b. c. Bastard File / Kikir kasar Half Smooth File / Kikir sedang Smooth File / Kikir halus Ketiga kikir diatas juga dapat

dilihat dari panjang kikir dengan bentuk yang sama. Bastard file panjangnya 12, Half Smooth File 8 dan Smooth File 6. Selain yang disebut di atas ada juga kikir kecil yang digunakan oleh toolmakers, pembuat instrumen dan toko permata yang biasa disebut dengan angka mulai dari 1 sampai 5, 5 dan disebut juga dengan neddle file (kikir jarum).

c. Nama, Uraian dan penggunaan kikir 1) Flat File berbentuk segi-empat dalam irisan melintang dan mempunyai lebar serta ketebalan yang cenderung meruncing.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

2) Hand File

berbentuk segi-empat tetapi memiliki

lebar yang paralel dan lebih besar dari pada flat file serta ketebalannya cenderung meruncing dan memiliki satu sisi yang tidak terdapat mata potong. Digunakan untuk membuat permukaan yang rata. 3) Pillar File, berbentuk seperti Hand File, lebih halus, lebih tebal dan lebih dangkal alur mata potongnya, untuk mengikir alur atau slot dari pasak. 4) Warding File berbentuk segi-empat dan mempunyai ketebalan yang parallel, tetapi mempunyai bentukan taper pada sisi lebarnya, untuk mengikir pasak dan alur pengunci. 5) Millsaw File,hampir sama dengan kebanyakan kikir rata, tetapi mempunyai mata potong tunggal (Single Cut) dan tidak terlalu tebal. 6) Square File, berbentuk bujur sangkar, secara umum, ujungnya berbentuk taper. Untuk mengikir bentukan bujur sangkar atau lobang yang berbentuk kotak serta bentuk-bentuk lain yang memungkinkan. 7) Three Angle File, berbentuk segi tiga sama sisi dan meruncing pada ujungnya, mempunyai alur gigi kikir double, ini yang membedakan dengan kikir segitiga yang digunakan untuk menajamkan gigi gergaji yang mana mempunyai alur gigi tunggal. Digunakan untuk mengikir sudut tajam sebesar 60 atau lebih. 8) Round File (Kikir bulat), penampang bulat, alur gigi membentuk spiral, biasanya meruncing pada ujungnya. Untuk memperbesar lobang yang bulat serta membuat radius dalam, dll. 9) Half Round File (kikir setengah bulat), bentuk penampang lurus pada satu sisi, sisi yang lain melengkung (cembung). Untuk mengikir lobang bulat yang relative besar serta bidang cekung.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

10) Lathe File (kikir mesin gigi tunggal, mempunyai sudut besar, memakan dengan serta diri cepat dapat sendiri yang dapat bubut), pemotong

membersihkan karena mempunyai sudut yang besar dan tersedia dalam ukuran panjang 12 dan 14. d. Kikir untuk penggunaan khusus

Riffler File. Digunakan plastic, karet oleh dan toolmaker casting

untuk finishing cavity dari cetakan aluminium. Kikir ini mempunyai 31 bentuk yang berbeda pada setiap ujungnya. Kikir ini digukakan untuk finishing cavity setelah melalui proses machining. Kikir ini berbentuk tipis panjang dan mempunyai gigi kikir di kedua ujungnya yang punya tingkatan dari no 1 6 dan di tengahnya tidak terdapat gigi supaya dapat digenggam pemakanan dan yang digunakan. banyak Kikir ini hanya tidak didesign untuk tetapi untuk mendapatkan

finishing yang bagus pada kondisi tertentu. Needle File Needle File / kikir jarum

digunakan untuk mengikir bagian yang sulit terjangkau. Digunakan 24


POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

oleh toolmaker dalam pembuatan cetakan dan part yang sangat kecil. Biasanya memiliki alur Double Cut dan memiliki pemegang di salah satu ujungnya yang memiliki alur knurling / kartel agar mudah dipegang, kadang-kadang digunakan handel plastic pada kikir ini. Kikir jarum dibuat dalam 12 bentuk penampang yang berbeda.

e. Efek Belly Kebanyakan dibuat sedikit dengan cembung kikir bentuk pada

permukaannya atau sedikit dibengkokkan pada sisi panjangnya, bertujuan untuk : 1) Mengeliminir penyimpangan pada saat proses hardening. 2) Memungkinkan kikir itu memotong dengan mudah. 3) Memudahkan dalam membuat permukaan yang rata. 4) Mempermudah dalam mengarahkan saat mengikir permukaan yang tinggi. f. Penggunaan Kikir 1) Jika kikir yang kita pilih sudah benar, kwalitas permukaan kikiran tergantung dari cara penggunaan yang benar yang meliputi posisi, cara berdiri dan memegang serta mengontrol kikir tersebut. 2) Dalam mengikir, permukaan benda diletakkan setinggi siku, lengan atas akan menjadi vertical sedangkan lengan bawah menjadi horizontal, bertujuan untuk mendapatkan pengendalian yang baik dan tidak mudah lelah. 3) Untuk mengikir dengan gaya yang besar, benda kerja diletakkan sedikit dibawah siku agar didapatkan gaya yang lebih besar pada permukaan benda kerja yang kita kerjakan.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

g. Metode Pengikiran 1) Cross-filing Dapat menghasilkan permukaan yang rata jika kita menggeser sedikit dalam setiap langkah pemakanan.

2) Draw-filing Hanya boleh digunakan sebagai metoda menyelesaikan pekerjaan karena suatu kendala karena metoda ini tidak efisien. Kikir harus dipegang diantara ibu jari dan keempat jari yang lain pada kedua tangan. Jari telunjuk berada diatas kikir guna untuk memberikan tekanan dan menjaga keseimbangan ke benda kerja dan ibu jari memberikan tekanan maju sedang jari yang lain untuk mendorong kikir mundur. Diletakkan melintang 90 derajat dari arah pemakanan dan pemakanan terjadi saat langkah maju, harus dijaga juga agar kikir tidak bergoyang. Draw-filing tidak boleh untuk mengurangi material yang banyak. Kecembungan dari kikir juga harus diperhitungkan dalam menghasilkan permukaan yang rata. Dalam prakteknya metoda ini dibutuhkan ketrampilan mengkikir yang memadai.

h. Mengapa mengurangi Pinning Sering terjadi chip atau partikel besi menempel di sela-sela gigi kikir yang biasa disebut dengan Pinning yang dapat menyebabkan goresan yang dalam di permukaan benda kerja. Alur gigi kikir harus kita jaga kebersihannya dari chip, karena chip akan menyebabkan kikir tidak dapat memakan dengan sempurna, apalagi kalau kita mengkikir besi tuang.

i. Membersihkan kikir

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

1) Untuk mengangkat chip dari alur gigi kikir digunakan sikat kikir yang terbuat dari kawat kuningan. 2) Sikat searah dengan alur gigi kikir. Jika ada chip yang tidak dapat dibersihkan dengan sikat, gunakan logam lunak (aluminium) yang disebut dengan spatle untuk mendorong chip itu keluar dari alur gigi kikir.

2. Tapping a. Tap Tangan Dalam satu set tap biasanya terdiri dari 3 buah tap yang masingmasing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu: Tap Nomor 1. Disebut juga dengan tap tirus atau taper tap. Ciri-ciri : tangkainya. sudut 4- Bentuk alur sisi potongnya tumpul. - Diameternya kecil - Pemakanan 55% 1. Tap Nomor 2. Disebut juga dengan tap setengah tirus atau plug tap. Ciri-ciri : - Ada dua buah tanda garis atau strip pada tangkainya. - Pointingnya sedikit lebih pendek dengan sudut 10 - Bentuk alur sisi potongnya sedikit lebih tajam. - Diameternya lebih besar dari tap nomor 1 - Pemakanan 25% segitiga terpancung / Pointingnya panjang dgn - Ada satu buah tanda garis atau strip pada

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

2. Tap Nomor 3. Disebut juga dengan tap silindris atau bottom tap. Ciri-ciri : - Ada tiga buah tanda garis pada tangkainya atau tidak ada sama sekali. - Pointingnya paling pendek dengan sudut 20 - Bentuk alur sisi potongnya lancip atau segitiga penuh. - Diameternya sama dengan diameter mayor ulir. - Pemakanan 20%

b. Tap Mesin Adalah alat potong yang digunkan untuk membuat ulir dalam dengan menggunakan mesin. Tap ini hanya mempunyai satu nomor dan digunakan tanpa tahapan.

3. Snei Macam macam snei : a. Snei Kaku Untuk membetulkan ulir yang rusak. b. Snei Belah Untuk penggunaannya, ulir pada snei dikencangkan pada awal menyenai agar mudah dan untuk penyempurnaan ulir dikendorkan. c. Snei Terpisah

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Untuk membual ulir pada pipa.

4. Chisel Chisel (Pahat) untuk besi dibuat dari 0.9% carbon tool steel atau alloy tool steel. Pahat ditempa dan dibentuk sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, kemudian diharden (dikeraskan) dan distemper untuk mendapatkan kekerasan dan keuletan agar mampu menerima pukulan tetapi sisi potongnya tetap keras. a. Jenis-jenis Pahat Pahat biasanya digolongkan berdasarkan panjang dari gagang serta lebar dan bentuk dari sisi potongnya. Contoh : 180 x 25 mm flat chisel

150 x 6 mm cross-cut chisel Jadi, jenis-jenis chisel adalah sebagai berikut: 1) Flat Chisel, digunakan untuk

membuat permukaan yang rata, meratakan hasil coran dan tempa, memotong bagian yang tipis dari besi, dan untuk banyak keperluan yang lain seperti memotong kepala keling, kepala baut atau mur ketika melakukan pembongkaran mesin. 2) Cross-cut Chisel, untuk memotong alur pengunci dan alur lain yang menuntut dasar yang rata dan dinding-dinding yang kotak. Lebar sisi potongnya dibuat lebih lebar daripada lebar pundaknya Untuk mencegah agar pahat tidak terjepit saat digunakan. 3) Round-nose Chisel, digunakan untuk membuat alur oli pada permukaan

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

bearing dan juga alur-alur yang lain yang menuntut dasar yang berbentuk cekungan. 4) Diamond-point, sudut tajam digunakan seperti untuk

memotong bentukan alur-v dan sudutmenyiapkan permukaan yang retak untuk dilas. Pada bagian sisi potong ditempa berbentuk kotak dan berbentuk taper ke bagian pundaknya. Ujung diamond dibentuk dengan mengerinda miring pada ujungnya. 5) Side-cutting dengan flat chisel, Chisel, tetapi

penggunaanya hamper sama hanya mempunyai satu sisi miring pada sisi potongnya. Digunakan untuk memotong rata pada tempat-tempat yang sulit. b. Sudut-sudut potong pada Chisel Sisi potong pada chisel

dibentuk oleh dua sudut. Sudut potong chisel ini rata-rata sebesar 65, tetapi mungkin berfariasi antara 55 hingga 85 disesuaikan dengan jenis logam yang dikerjakan. Untuk memotong logam yang lebih keras, dibutuhkan sudut potong dan kekuatan yang besar. Biasanya sudut-sudut potong yang digunakan adalah: a. b. c. Brass Mild Steel Cast Iron 50 - 60 60 - 70 70 - 80

c. Menggerinda Pahat (Chisel)

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Chisel dibuat dari Carbon Tool Steel harus sudah juga ditajamkan dengan kembali jika tumpul menggunakan

mesin gerinda. Cara mengerinda yang benar adalah jangan terlalu menekan pahat itu ke batu gerinda dan jangan juga menggerinda terlalu lama karena dapat menyebabkan panas yang berlebihan sedangkan untuk menghindari panas yang berlebih gunakan air untuk melakukan pendinginan. Panas yang berlebih akan menyebabkan terjadinya proses temper yang akan menyebabkan chisel menjadi lunak. Penggerindaan dilakukan pada permukaan batu gerinda.

Perhatikan juga factor keamanan dengan menggunakan Spark-Guard dan kaca mata pelindung. Pahat yang terbuat dari baja campuran yang sangat mudah terpengaruh oleh temperatur hendaknya ditajamkan menggunakan kikir. d. Penggunaan Chisel 1) Jika memungkinkan gunakan blok penumpu atau tanggem untuk memegang benda kerja dengan kuat. 2) Berdiri didepan benda kerja segaris dengan arah pemotongan dengan kaki kiri didepan kaki kanan dengan jarak kira-kira 200mm dan berat badan usahakan seimbang antara kedua kaki. 3) Jika anda tidak kidal, pegang chisel dengan tangan kiri, usahakan dekat dengan kepala untuk memberikan control yang baik dan pandangan yang bebas untuk melihat sisi potong chisel. Genggam chisel sedemikian rupa dengan telunjuk agak longer tetapi ibu jari dan ketiga jari yang lain harus kencang. 4) Pegang hammer dengan tangan kanan, dekat dengan ujung dari handel.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

5) Lihat sisi potong chisel dan garis bantuan pada benda kerja. 6) Buat pukulan dengan mengayunkan hammer membentuk busur dari bahu kanan menuju kepala chisel dengan perlahan. 7) Untuk menghasilkan potongan yang bagus, jaga chisel dari goyangan yang menyebabkan berubahnya sudut pemotongan sehingga akan dihasilkan kedalaman yang seragam. e. Memotong permukaan yang luas Jika kita harus memotong

permukaan yang luas dengan chisel, kita harus membuat beberapa alur terlebih dulu menggunakan CrossCut Chisel baru sisanya kita ratakan menggunakan Flat Chisel. Kedalaman potongan serta letak alur yang akan kita buat harus terlebih dulu kita marking di benda kerja dimana lebar alur tergantung dari lebar chisel yang digunakan.

5. Gergaji / Saw a. Bagian-bagian gergaji 1. Hawk Saw Frame.

4. Handel.

3. Mur Penegang. 2. Hawk Saw Blade.

1. Hawk Saw Frame.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Berfungsi untuk menegangkan Hawk Saw Blade dengan cara mengencangkan Mur Penegang. Dibuat dari bahan yang kokoh atau kaku. 2. Hawk Saw Blade. Berfungsi sebagai mata potong untuk memotong material. Pemasangannya harus memperhatikan arah saat gergaji melakukan langkah maju. mata potong yaitu mata potong menghadap kedepan karena pemotongan dilakukan

3. Mur Penegang. Untuk mengatur ketegangan bilah gergaji, saat digunakan ditegangkan sampai ketegangan tertentu dan saat tidak digunakan dalam waktu lama dikendorkan agar bilah awet. 4. Handel. Merupakan pegangan pada saat menggergaji. Bentukanya ada yang seperti handle kikir dan ada yang terbuat dari alumunium yang dilapisi karet.

b. Pemilihan Bilah Gergaji ( Hawk Saw Blade ) Hal yang perlu diperhatikan saat pemilihan bilah gergaji ada 2 yaitu : 1. Bahan Bilah Gergaji. Ada 2 jenis bahan bilah, yaitu : Carbon Steel Bersifat keras tapi rapuh (mudah patah), dikarenakan pengerasannya dilakukan secara menyeluruh. High Speed Steel

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Bersifat lebih keras dari pada carbon steel tetapi mempunyai keuletan yang juga lebih baik dari carbon steel, hal itu karena pengerasannya hanya pada mata potong (pengerasan sebagian). 2. Jarak Kisar. Jenis material dan penampang yang dipotong mempengaruhi pemilihan jarak kisar. Jarak kisar dinyatakan dalam TPI (Thread Per Inch). a. 18 TPI, mata potong kasar biasanya untuk benda pejal. b. 24 TPI, mata potong sedang biasanya untuk pipa dengan ketebalan yang tidak terlalu besar, c. 30 TPI, mata potong halus biasanya untuk benda yang berpenampang potong kecil.

Penggunaan gergaji Mata potong gergaji dibuat zig zag agar saat pemotongan tidak terjepit karena terdapat celah ( Free Cut Action ).

c. Penggunaan Gergaji.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Dilihat dari cara pemegangan dan posisi pemotongan. 1. Cara memegang Tangan yang memegang handel disesuaikan dengan bentuk handel yang ada, mengingat ada juga bentuk handel seperti handel kikir. Untuk yang berbentuk seperti handel kikir, cara

pemegangannya seperti memegang handel kikir. 2. Posisi Pemotongan. Posisi pemotongan disesuaikan dengan bentuk penampang dari material yang dipotong.

Sebelum menggergaji harus dibuat takian sebagai awalan saat menggergaji agar tidak meleset dan sesuai dengan yeng diinginkan. Dapat emnggunakan kikir segitiga atau menggunakan gergaji tersebut yang ditahan dengan ibu jari.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Takikan kikir

Dengan ibu jari

Biasanya untuk menggergaji benda yang panjang, bilah gergaji diputar sampai 900.

Dua posisi gergaji panjang

Pemotongan

Saat memotong plat tipis biasanya dibantu dengan benda lain seperti dijepit dengan kayu ataupun yang lain untuk menghilangkan getaran dan menggergaji lebih mudah.

B.ALAT UKUR PERMUKAAN 1. Meja perata Berupa balok yang terbuat dari metal, permukaannya mempunyai tingkat kerataan yang tinggi, sehingga sering digunakan sebagai alat bantu perata.

2. Hair Line

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Digunakan untuk mengecek kerataan bidang. Penggunaannya dengan cara diterawangkan pada cahaya.

3. Square Line Digunakan untuk mengecek kesikuan / ketegaklurusan bidang, juga dapat digunakan untuk mengecek kerataan bidang.

C. ALAT PENCEKAMAN dan ALAT BANTU 1. Ragum / Vice Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja. Pergerakannya dengan menggunakan prinsip kerja batang berulir. Agar permukaan benda kerja yang dijepit tidak rusak, maka biasanya disertai dengan plat pelapis yang dipasang pada kedua sisi penjepit yang ada pada ragum. 2. Paralel Block Dibuat dari baja yang dikeraskan serta memiliki kerataan dan keparalellan yang presisi. Digunakan untuk mengganjal benda kerja agar dapat diletakkan sejajar dengan meja rata sehingga memudahkan

langkah marking. 3. V-Block Biasanya dibuat dari besi tuang atau baja yang dikeraskan. Digunakan untuk setting dan memegang benda silindris agar dapat sejajar dengan meja rata.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

4. Square Block Dibuat dari besi tuang dan biasanya dilengkapi dengan alur-alur untuk baut dan memiliki sudut 90. Digunakan untuk menopang benda kerja agar sejajar atau tegak lurus terhadap permukaan meja rata.

Square Block alur

Square Block dengan

5. Screw Jack Digunakan untuk mengganjal benda kerja pada posisi yang diinginkan pada waktu marking. Srew jack ini dapat dengan mudah diatur ketinggiannya dengan cara memutar baut yang ada.

Macam-macam Screw Jack Jack 6. Hammer

Penggunaan

Screw

Merupakan suatu palu, ada yang terbuat dari baja, ada yang terbuat dari rubber. Yang terbuat dari baja biasanya digunakan tidak langsung pada material melainkan pada alat bantu yang lain, tetapi kalau rubber digunakan apabila secara langsung pada material.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

D.ALAT UKUR LANGSUNG 1. Mistar Baja Mempunyai ketelitian yang rendah yaitu ada yang ketelitian 0,5 dan 0,1. Biasanya digunakan untuk memotong bahan mentah sebelum dibuat ukuran yang presisi.

2. Caliper Sering disebut dengan istilah jangka sorong. Digunakan untuk pengukuran yang lebih presisi yang dinyatakan dengan tingkat ketelitian yang tertera pada caliper, seperti ketelitian 1/50, 1/100. Satuan yang digunakan adalah mm. Bentuknya ada yang menggunakan dial ada juga yang tidak, ada yang analog juga ada yang digital.

3. Mikrometer Lebih presisi dibandingkan dengan caliper, mikrometer biasanya mempunyai ketelitian 1/100 dan 1/1000. Ada yang analog dan digital.

4. High Gauge Merupakan alat ukur ketinggian suatu benda. Penggunaanya dengan cara diletakan diatas bidang yang rata ( face plate ).

5. Alat Ukur Ulir

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Macam macam alat ukur ulir yaitu : a. Thread Ring Gauge, untuk mengecek ulir luar. b. Thread Center Gauge ,untuk mengecek ketegaklurusan pahat terhadap benda kerja. c. Thread Pitch Gauge ,untuk mengecek kecocokan ulir dengan ukuran yang ada. d. Thread Plug Gauge ,untuk mengecek ulir dalam.

6. Protaktor Digunakan untuk mengukur sudut, cara kerjanya sama dengan busur derajat yang sering digunakan oleh anak anak.

7. Bevel Protaktor Adalah protaktor yang lebih baik secara tampilan dibandingkan

dengan protaktor biasa karena telah dilengkapi dengan lensa cembung untuk mempermudah pembacaan dan mempunyai ketelitian yang lebih baik seperti ketelitian 5 .

E. ALAT UKUR TAK LANGSUNG 1. Surface Gauge Bagian utamanya yaitu dasarnya yang dibuat dari besi cor atau baja yang dikeraskan sebagai tumpuan utama saat menggores Tipe-tipe dari surface gauge: - Round Base surface gauge. - Universal surface gauge.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Round Base surface gauge surface gauge Setting Surface gauge : 1. 2. 3. 4. screw.

Universal

Setting ketinggian dari ujung surface gauge dengan mistar kombinasi.(gambar 15) posisikan penggores mungkin dan sependek mungkin. Kencangkan baut pengunci. Atur ketinggian secara presisi menggunakan adjusting dengan posisi penggores sedatar

Menggunakan surface gauge untuk membuat garis. 1. 2. 3. Periksa kebersihan meja rata serta dasar dari surface gauge agar dapat digerakkan dengan mudah. Jaga kontak antara meja rata dengan dasar dari surface gauge serta sudut penggores terhadap benda saat menggores. Garislah hanya sekali saja.

Marking bidang Vertikal

Marking bidang Horizontal

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Mencari pusat silinder

Marking alur pasak

2. Dial Indicator Biasanya digunakan untuk mengukur keparalelan antar bidang benda. Dapat juga diaplikasikan pada pengerjaan bubut agar benda kerja terpasang senter pada chuck.

3. Dividers Untuk membuat lingkaran dan busur, membagi garis dan lingkaran serta memindahkan dimensi dari penggaris ke benda kerja. Yang biasa digunakan adalah spring dividers. Jangka yang digunakan harus tajam dan memiliki panjang yang sama di kedua ujungnya sehingga dapat dengan mudah diatu, serta dapat dengan mudah diputar sewaktu membuat lingkaran.

Mengatur Jarak

Membuat Lingkaran

4. Hermaphrodite Calipers / Jankga Banci Digunakan untuk membuat garis sejajar dari suatu sisi dalam atau luar serta untuk memcari pusat dari suatu benda bulat.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Mengukur jarak luar sejajar sisi dalam

Menggores sejajar sisi luar

Menggores

Mengukur jarak dalam

Mencari pusat silinder

5. Jangka Kaki Digunakan untuk mengukur dimensi suatu lubang seperti lubang berbentuk silindris, atau lubang lain untuk mendapatkan ukuran yang

paralel. Ada juga yang berpegas. jangka kaki berpegas

6. Jangka bengkok

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Kebalikan dari jangka kaki, digunakan untuk mengukur dimensi luar benda kerja.

F. MARKING 1. Scriber / Penggores Scriber atau penggores digunakan untuk membuat garis atau tanda dipermukaan logam dengan cara digores. Scriber dibuat dari baja yang dikeraskan, memiliki ujung yang runcing sebagai penggores. Untuk menajamkan kembali scriber perlu digerinda lalu digosok dengan oilstone. Ada 2 tipe penggores yaitu straight dan bent scriber. Tipe bent scriber digunakan untuk menggores lubang dimana tidak dapat dijangkau oleh tipe straight scriber.

Straight Scriber Menggunakan Scriber

Bent Scriber

Untuk membuat suatu garis yang nyata dan lurus harus dengan cara sebagai berikut: a. Ujung dari scriber harus tajam dan mempunyai sudut yang benar. b. Posisi scriber harus sedikit menyudut dari penggaris sehingga ujung scriber benar-benar menempel pada penggaris. c. Posisi scriber harus juga menyudut terhadap arah tarikan scriber. d. Goresan dibuat dengan gerakan lengan dan dengan sedikit tekanan jari.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

e. Hanya satu goresan disetiap garis.

2. Penitik / Punch Penitik dibagi menjadi beberapa macam : 1. Center Punch,digunakan untuk membuat titik pusat pengeboran, mempunyai sudut 900. 2. Prick Punch digunakan untuk membuat titik sebagai pusat dari jangka, mempunyai sudut 600. 3. Bell Punch digunakan untuk membuat titik pusat dari ujung material yang berbentuk bulat sebelum dibor. 4. Automatic Center punch, untuk membuat tanda titik dengan kedalaman yang seragam dan dengan mudah digunakan hanya dengan cara menekannya pada benda kerja serta dapat diset penekanannya untuk disesuaikan dengan material yang berbedabeda. Center Punch Prick Punch

Bell Punch

Automatic Center Punch

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

3. Trammels Digunakan hampir sama dengan jangka, hanya saja trammels untuk ukuran yang lebih besar.

Memindahkan ukuran Penggunaan trammels

Macam penggores trammels

4. Center Tap Di gunakan pada saat drilling, centar tap di pasang pada arbor mesin drill sebelum melakukan pengeboran dan di sesuaikan dengan pusat pengeboran yang ada pada benda kerja.

5. Stamping Yaitu merupakan penanda pada benda kerja, ada yang berupa huruf, angka ataupun simbol yang lain. Biasanya berbentuk batang batang kecil.

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

24

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA 2010

Anda mungkin juga menyukai