Perjalanan Manusia
Perjalanan Manusia
MANUSIA
IBU
Jejakmu ada dalam diri anakmu Ada bekas langkahmu pada anakmu Perjalananmu membesarkan anakmu Sejak detik pertama kehamilan hingga akil balig Tidak terhitung pahala dan dosanya Itulah yang menentukan anak-anakmu
ke surga
Pertemuan kombinasi gen ayah dan ibu Status Gizi Perlakuan dan gizi ibu selama hamil
Unik Pengamat
: Berbeda satu dengan yang lain. : Modal dari Allah sebagai peneliti andal (meneliti, mendengar, menganalisa, menanyakan) Komunikator : Anak mengkomunikasikan semua yang ada di kepalanya dengan cara komunikasi secara natural (berkembang dari mulai manangis dst. Pelaku Utama: Anak menentukan apa yang dia mau
Apakah Tahap Perkembangan Itu: Satu proses dalam kehidupan seorang manusia mulai dari seorang bayi baru lahir sampai dewasa, yang perlu diisi dan distimulus semua syaraf-syaraf diotaknya agar myelin-myelin yang terbangun menjadi tebal dari hari ke hari. Pemunculan-pemunculan karakter kehidupan dari seorang anak yang jika diisi dan di stimulus dengan benar akan muncul output yang utuh, aman , bahagia dan adaptable.
Anak berkembang sesuai dengan tahap perkembangan. Usia biologis dan kronologis menjadi parameter pengukuran 7 kecerdasan jamak. Semua tahap perkembangan anak harus terintegrasi atau terpadu, saling berhubungan dan terkait di dalamnya satu sama lain.
Melalui tahap perkembangan anak dilatih atau dibantu untuk melakukan kebenaran.
Tahap Perkembangan berdasarkan umur Kronologis = anak berkembang sesuai dengan bertambahnya usia = guru bekerja secara klasikal. Tahap Perkembangan Biologis = anak berkembang sesuai dengan bertambahnya myelin di otak anak= guru bekerja secara individual anak. Pengamatan berdasarkan domain perkembangan anak: Estetik, Kognisi, Afeksi, Sosial, Bahasa dan Psikomotor. Pengamatan berdasarkan kecerdasan Multiple Intelligence (MI). Pengamatan berdasarkan pengembangan pembelajaran dan proses interaksi antara guru & anak. Pengamatan berdasarkan anak bermain dengan media/material/alat-alat permainan (APE).
Tahap Perkembangan Biologis Menurut Piaget Bayi lahir (0-2 tahun) : Tahap Sensorimotor Usia 2-7 tahun : Tahap Preoperasional Usia 7-11 tahun : Tahap Concrete Operasional Usia 11 tahun ke atas : Tahap Formal Operasional Dalam Masa Perkembangan Ini ada 3 Aturan yang harus diikuti : Tidak Menyuruh Tidak Melarang Tidak Memarahi
Otak manusia terdiri dari 2 bagian yaitu: Susunan Saraf Tepi Susunan Saraf Pusat Susunan Saraf Tepi terdiri dari 2 bagian yaitu: Saraf Sensorik yaitu: saraf yang berasal dari seluruh
permukaan (dari lima indera) menuju otak melalui sumsum tulang dan batang otak. Saraf Motorik yaitu: saraf yang bertugas membawa perintah dari otak melalui batang otak dan sumsum tulang ke ujung-ujung saraf pada otot untuk gerak. Susunan Saraf Pusat terdiri dari: Sumsum tulang Batang otak Otak kecil Otak bagian tengah termasuk Limbic Otak pusat berpikir yang disebut Cerebrum
Sumsum Tulang
Bertugas menyiapkan pesan-pesan yang diterima dari saraf sensorik ke batang otak untuk dilanjutkan ke otak pusat berpikir, dan perintah dari otak pusat berpikir melalui batang otak ke saraf motorik. Batang otak Meneruskan informasi dari sumsum tulang ke otak pusat berpikir dan perintah dari otak pusat berpikir ke sumsum tulang. Cerebrum Adalah bagian otak yang paling besar yang ada di kepala berbentuk seperti helm. Umumnya disebut otak kiri dan kanan. Cerebrum merupakan otak pusat berpikir dan tempat menyimpan memori jangka pendek. Ingatan jangka pendek adalah pengalaman harian, yang pada saat tidur dangkal akan ditransfer ke otak pusat ingatan jangka panjang (Limbic).
Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligence) Menurut Gardner: Linguistic Intelligence Kemampuan berbahasa dalam bicara dan menulis untuk mencapai beberapa tujuan = cerdas dalam bicara, mendengar dan menyampaikan intruksi.
Kemampuan menganalisa masalah secara logic (problem logically) operasional metematik dan investigasi masalah secara ilmiah (scientific thinking) Segala masalah harus dapat diselesaikan dengan logic mathematic Manusia dapat berpikir secara scientific thinking dengan cara mempelajari banyak hal.
Musical Intelligence kemampuan dalam penampilan (performance), komposisi dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Yang berhubungan dengan lingkungan dan suasana. Yang dimaksud Gardner disini adalah membangun anak untuk mengenal musik melalui nada atau ritme. Musik dapat mengkoodinasikan gerak dengan otak. Kecerdasan musik dapat membantu kerja. Body Kinesthetic Intelligence Kemampuan menggunakan seluruh bagian-bagian tubuh untuk menyelesaikan masalah atau melakukan suatu gerak yang menghasilkan pentunjukan (performa). Setiap gerakan tubuh untuk satu tujuan: Gerakan Searah Gerakan Terkontrol
Spacial Intelligence Kemampuan mengorganisasikan dan memanipulasi gambar ruangan yang lebar. Interpersonal Intelligence Kemampuan seseorang mengerti maksud, motivasi dan keinginan orang lain serta dapat bekerja sama dengan orang lain. Orang-orang yang memiliki Interpersonal yang tinggi memiliki sifat peduli/caring terhadap orang lain. Intrapersonal Intelligence Kemampuan untuk mengerti diri sendiri (keinginan, kebutuhan, maksud, ketakutan); mampu bekerja sendiri, dapat membuat jadwal untuk dirinya sendiri (agenda untuk hidupnya); Bergairah Penuh Semangat
Setelah seorang anak mampu memenuhi 7 kecerdasan jamak untuk dirinya, maka akan muncul kemampuan-kemampuan lain: Natural Intelligence Kemampuan mengenali dan membaca alam dengan sempurna. Existential Intelligence Kecerdasan atau kemampuan yang membuat kita mampu membaca segala ciptaan Allah terhadap jagad raya dan mampu tidak merusak yang Allah ciptakan. Spiritual Intelligence Kemampan untuk memahami dan mengikuti nilai-nilai, aturan-aturan yang ada : agama, tempat kerja dll = dan mampu hidup pada aturan-aturan ini.
Kegiatan Verbal, Linguistik atau Bahasa Membaca, membuat tulisan/jurnal, menulis, mencatat & membuat apa yang didiktekan, menyampaikan dan mendengar secara verbal.
Kegiatan Logika atau Matematika Bongkar pasang untuk memperbaiki sesuatu, menghitung, bermain dengan pola-pola, menyelesaikan misteri, puzzle & masalah kata.
Kegiatan Musical Bernyanyi, tepuk tangan, ritme, membuat gagasangagasan baru untuk nada; yang telah dikenal, menggunakan alat-alat musik, menggubah musik.
Spasial atau Visual Bermain dengan playdough , kolage, melukis, menggambar, main dengan puzzle 3 dimensi, membangun balok, merancang & membuat denah di komputer. Kinestetik Bermain permainan yang melibatkan gerakan tubuh, merubah posisi, bergerak mobile mengangkat sesuatu. Interpersonal Belajar bekerjasama, bekerja dengan seorang teman dan bermain kelompok. Intrapersonal Berpikir tentang bagaimana menyelesaikan sebuah tugas atau masalah = sholat.
Pendidikan adalah: Proses pembangunan myelin. Secara biologis dari tidak ada menjadi ada myelin; setiap satu myelin bertambah; bertambah satu kecerdasannya. Peningkatan kualitas hidup. Anak Belajar dari: Orang tua Guru Lingkungan
TUJUAN PENDIDIKAN
Pendidikan yang Bermutu: Understanding Paham apa yang dilakukan dan akurat. Adaptable Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Spiritual Intelligence Cerdas beragama. Dapat mengerti mengapa aturan dari Tuhan demikian, mampu menjalankan aturan tersebut. Manusia Seutuhnya Tumbuh dewasa menjadi seorang manusia yang menyenangkan dan sukses ; terbentuk life skill yang tinggi.
Bagaimana knowledge yang diberikan pada anak. Cara atau metode penampilan Kegiatan Lesson Plan (rencana pembelajaran) yang terencana
Ada 3 Macam Knowledge: Physical Knowledge: Knowledge yang dipelajari apabila anak-anak berhubungan langsung dengan benda, membuat anak mengetahui sesuatu. Logic Mathematical Knowledge: Segala pengetahuan yang masuk ke otak anak dengan program; anak belajar lebih jauh tentang sesuatu, bukan hanya sekedar tahu. Social Knowledge: Segala pengetahuan yang masuk ke dalam panca indranya yang diperoleh dan dikembangkan melalui interaksi dengan orang lain dalam bentuk fakta & kebiasaan hidup.
Ketiga macam knowledge tersebut membangun/menghasilkan: Self Knowledge pada anak
Dalam membuat rencana pembelajaran ada beberapa hal dasar yang harus diperhatikan guru:
kegiatan yang bertujuan untuk menambahkan pengetahuan anak harus dalam bentuk permainan yang membuat anak belajar: waktu, jenis permainan dan media yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan anak. menemukan kebenaran sendiri. Dengan permainan, anak banyak melakukan kegiatan yang terencana dan terarah membuat anak mengerti sesuatu yang baru.
Tema Merupakan bingkai dari lesson plan; lahir dari kehidupan anak, bukan dari guru.
Sentra Merupakan strategi atau metode untuk mengembangkan knowledge anak sesuai tahap perkembangan dan ketertarikan khusus yang terencana, tersusun (terorganisir) secara sistematis.
Circle Time Suatu keadaan dimana guru menghadirkan rasa nyaman, setara dan dapat melihat semua. Non Direct Teaching Anak bebas memilih kegiatan yang disukai; guru memberi pijakan individu. Dalam proses kegiatan ini guru mengamati, mencatat dan bertanya kesulitan yang anak hadapi.
Dicipline with Love Aturan yang dibuat untuk anak berisi; Kurikulum, sebagai resource, bermain dengan aturan.
Mengajarkan dengan tema menghasilkan pengajaran dengan program yang terintegrasi dan menyeluruh bagi anak.
Terintegrasi
Menyeluruh (wholistic)
Segala materi yang disampaikan saling overlaping (tumpang tindih); saling berhubungan, pada titik yang sama saling terkait pada setiap kegiatan sentra/bidang studi.
Serangkaian kegiatan dibangun mencakup kepada semua domain anak (6 domain).
Karakter Tema
Berhubungan dengan hidup yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tema dipilih berdasarkan materi kehidupan yang mengalir melalui kurikulum yang disusun. (Dewey) Menolong anak untuk membangun self control dan tahu apa yang akan dilakukan. (Hendrick) Melalui program yang berdasarkan tema, anak dapat membangun hubungan antara potongan-potongan (fragment) informasi menjadi bentuk konsep yang abstrak dan lebih komplek. (Osborn)
Dalam Kegiatan, Guru Mempergunakan Kemampuannya Sebagai Berikut: Attending : Bagian dari kelompok dan fokus Listening : Mendengar dengan mata, telinga dan pikiran Observing : Mengamati semua benda yang dipakai Remembering : Mengingat Recalling : Bercerita kembali Pemunculan yang sederhana sekalipun dari kegiatan pembelajaran tidak akan muncul dengan sendirinya/begitu saja. Hanya bisa muncul kalau anak ; terlibat (involved), mendiskusikan dan merefleksikan pengalaman belajar mereka (Elkind)
Guru harus mengorganisasikan antara pikiran dan Guru harus mengumpulkan semua data dan
CURRICULAR DOMAIN
Masukan 6 Domain ke dalam kamar-kamar di dalam Tahap Perkembangan.
Social Development
-Physical Development Body Awarness Gross Motor Development Fine Motor Development - Physical Health
Esthetics Affective
Development
Physical
Curricular Domain
Language Cognition
Listening Skill Receptive Language Expressive Language Writing Reading
Perception Physical Knowledge Logic Mathematic Knowledge Representational Knowledge Critical Thinking Skills Conventional Social Knowledge
ESTETIK
Fokus Perkembangan Mendapat kesenangan dari sesuatu Kecakapan untuk memahami sesuatu Stimulasi Kepuasan Tujuan: Agar anak dapat mengintegrasikan antara perasaan, pikiran dan tindakan dalam seni, musik dan pengalamanpengalaman sensorik lainnya, untuk memiliki kemampuan menikmati hal yang menyenangkan.
AFEKSI
Fokus Perkembangan Trust = Rasa Percaya Autonomy = kemandirian Inisiative = Arahan diri Indrustry = kerja keras, tekun dan rajin dalam pekerjan Self Concept = Mengavaluasi diri, menilai dirinya Self Esteem = rasa percaya diri, bangga terhadap diri sendiri.
Tujuan: Agar anak merasakan rasa disayang, Mampunya arti atau makna Pribadi yang memiliki kemampuan
KONGNISI
Fokus perkembangan
BAHASA
Fokus Perkembangan
Tujuan: Anak dapat menginterpretasikan secara jelas dan akurat saat berkomunikasi dengan orang lain, seakurat dia berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
FISIK
Fokus perkembangan Perkembangan Fisik; Kesadaran pada tubuh Perkembangan Motorik kasar Perkembangan Motorik halus Kesehatan Fisik Tujuan Anak dapat menguasai lingkungan melalui gerak kontrol tubuh, pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan menjaga dan perilaku-perilaku yang berhubungan dalam memelihara, menghormati sentra melindungi Tubuh mereka.
SOSIAL
Fokus Perkembangan
SENTRA
Sebuah wadah yang abstrak tempat guru mengalirkan knowledge kepada anak dengan tujuan membantu atau menolong anak. Ada 6 Sentra:
Sentra Balok Sentra Main Peran Sentra Imtaq Sentra Persiapan Sentra Seni Sentra Bahan Alam
Tujuan 6 sentra adalah membangun semua tujuan menjadi suatu kekuatan. Dalam setiap sentra 7 kecerdasan dan tahap perkembangan dibangun
SENTRA BALOK Membangun Sistematika Berpikir: Bagaimana seorang menanamkan dikepalanya apa yang dipikirkan. Negatif, positif tergantung bagaimana orang dewasa disekitar mengisi dari hal-hal kecil yang positif Membangun Akurasi SENTRA MAIN PERAN BESAR Mampu mengenal lingkungan Mampu merasakan dan memaknai lingkungan Mampu berimajinasi Membangun daya kreativitas anak Membangun intelektual, rasa percaya diri Pengembangan bahasa, sosial dan Emosi Knowledge dialirkan ke anak melalui main peran.
Percaya dan memelihara hubungan baik dengan Anak mengetahui nilai-nilai dan aturan-aturan Fokusnya adalah : mengenal dan membangun
Konsep-konsep Al-quran dan Hadist pada setiap tahap perkembangan
Allah dengan cara melaksanakan segala sesuatu perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
dalam Agama. Hal ini dilatih melalui pembiasaan sehari-hari pada kegiatan main anak.
SENTRA SENI
SENTRA PERSIAPAN
memiliki pola. Pola akan membangun seperti apa dirinya nanti. Memberi kesempatan anak untuk mengembangkan kognisi, motorik halus dan keaksaraan, fokus pada kegiatan-kegiatan, membaca dan menulis. Sosial dibangun pada saat proses anak bekerja. Fokus pada kesempatan: Mengurutkan Mengklasifikasikan alat-alat dan bahan kerja. Prosedur kerja lebih ditekankan Hasil kerja harus dibahas ; berlangsung dialog 1:1
Harus mengontrol segala pikirannya Harus bisa mengontrol body language (bahasa
tubuh) Harus bisa mengontrol emosinya dengan tenang, teratur. Apapun reaksi dari guru akan sangat berpengaruh pada anak. Seharusnya guru dalam Sentra Bahan Alam, memiliki background sains Kerja guru dalam Sentra Bahan Alam menjadi dukungan untuk guru disentra lain.
Setiap sentra memiliki satu titik pusat. Dalam sentra guru harus bekerja secara sinkron dan bersamaan; setiap guru di dalam sentra akan membangun sikap, kecerdasan dan nilai-nilai dalam kehidupan.
Harus memiliki kemampuan mengorganisasikan waktu dan materi. Guru harus memenuhi semua janji. Harus selalu mencari masalah, tidak memberi alasan, tapi mencari pemecahan. Harus berbicara yang dapat diterima oleh anak. Harus memiliki ilmu pengetahuan yang banyak; maka guru perlu membaca buku; menempatkan buku dan bahan sentra menulis di semua sentra
Harus pandai menyanyi & pandai membuat lagu sesuai tema. Guru harus mengapresiasi anak : sekecil apapun hasil kerja atau hasil karya anak. Harus menguasai setiap peran yang sesungguhnya. Guru harus konsisten dalam bicara. Guru harus bicara yang dapat diterima atau masuk ke anak: Pastikan anak siap mendengar kita Bicara tidak sambil berdiri di depan anak; posisi sejajar dengan anak Guru harus tahu kapan bicara, kapan keluar
Main Sensorimotor Bermain dengan berbagai benda, menggunakan seluruh panca indranya untuk mengenal dan mempelajari benda-benda tersebut guna memperkuat syaraf sensorinya serta memperkuat otot motoriknya. Main Peran Bermain dengan berbagai benda dengan memanfaatkan benda tersebut utuk mempresentasikan sesuatu, mengembangkan imajinasi dan kemampuan berbahasa. Main Pembangunan: Terstruktur dan Cair Bermain dengan berbagai benda untuk membangun atau menciptakan sesuatu yang baru sesuai dengan imajinasinya.
Ada pijakan main, yang terdiri dari Pijakan lingkungan main Pijakan pengalaman sebelum main Pijakan pengalaman main setiap anak =
pijakan individu Pijakan pengalaman setelah main Density Intensity Pendampingan orang dewasa
Lingkungan main direncanakan dengan memperhatikan Pengelompokan dan penataan bahan main Penggunaan warna Penataan alat dan perabot Jumlah serta jenis bahan main yang dipilih. Perencanaan Intensitas dan Densitas Pengalaman: Berapa banyak main yang disetting oleh guru dan waktu yang cukup untuk anak bermain di satu tempat main. Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 tempat main untuk setiap anak). Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan (harus ada di semua sentra) dan mengembangkan 7 kecerdasan jamak. Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif.
Membaca buku yang berkaitan/berhubungan dengan tema. Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan keterampilan kerja. Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahanbahan. Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main. Menjelaskan rangkaian waktu main. Mengelola anak untuk kebersihan hubungan sosial. Merancang dan menerapkan ukuran transisi main.
Saat anak mulai melakukan kegiatan, guru harus mencatat apa yang dipilih anak pertama kali. Pilihan mereka dapat seringkali menjadi petunjuk tingkat perkembangan anak. Waktu percakapan satu persatu dengan anak selama kegiatan di sentra, mendukung pertumbuhan bahasa dan bagian terpenting dari pengalaman belajar anak (Mc. Bee, 2002). Guru berpindah dimana anak membutuhkan arahan atau hubungan yang lebih khusus dan mendukung serta memberi pijakan pada kegiatan anak selagi mereka bekerja. Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman sebaya. Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.
Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman lainnya. Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan dan penataan lingkungan main secara tepat. Kegiatan di setiap sentra diakhriri dengan menyanyikan lagu yang sesuai dengan tema dan membaca doa.
DENSITAS
Jumlah ragam permainan yang sesuai atau seimbang dengan jumlah anak dalam kelompok. Sedikitnya setiap anak memiliki 3 kesempatan main, sehingga minimal disediakan tempat main 3 tempat untuk setiap anak.
INTENSITAS
Jumlah waktu yang diperlukan anak dalam bermain untuk dapat memberikan kesempatan pada anak membangun pengetahuan yang ditemukannya saat bermain sesuai tahap perkembangan berpikirnya.
Ada 5 Kontinum Pendampingan Orang Dewasa di Waktu Anak Main: Melihat anak saat anak main = Visually looking on Bicara ke anak berbentuk statement (yang tidak ada hubungannya dengan yang dimainkan = Non Directive) Bertanya ke anak = Question Pertanyaan langsung = Direct Statement Orang dewasa terlibat dalam bermain = Physical Intervention Dalam Sentra Guru Membangun: 6 domain anak 7 kecerdasan jamak Sikap-sikap positif/mulia = 7 Tata Nilai
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
2 tahun
7 tahun
18 tahun
25 tahun
40 tahun
Semua pengalaman hidup tersebut kemudian akan membentuk karakter anak yang akan menentukan arah perjalanan anak di masa yang akan datang. Perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses perjalanan pembangunan pikiran anak.
2 tahun seperti membuat pondasi rumah 2 7 tahun membuat struktur rumah di atas pondasi 7 akil balig waktu kita membangun dinding dan atap 11 18 tahun tahap penyelesaian sebuah rumah seperti: jendela, kunci-kunci, catnya dll; mau seberapa lengkap tergantung finishingnya.
Seperti halnya membangun rumah, membangun otak pun harus bertahap dan beruntun. Tidak mungkin didirikan ruang atau bangunan, jika sebelumnya tidak ada pondasinya. Maka pendidikan dari lahir sampai 2 tahun sangat penting karena itu merupakan pondasi bagi pembangunan kecerdasannya dan menentukan berapa besar dan tinggi bangunan selanjutnya dapat dibangun.
Usia Biologis
: usia sesuai dengan bertambahnya sambungan pada sel otak anak yang ditentukan berapa banyak rangsangan yang membangun diberikan kepada anak
Usia 25 40 tahun :
Dengan pengetahuan yang dimiliki, dia mencari pengalaman hidup dan melakukan trial and error, dia praktekkan, menganalisa dan mengambil kesimpulan tentang segala sesuatu, bagaimana cara memanfaatkan semua ciptaan Allah untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang manusia.
Usia 40 tahun :
Dia menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan siap berkarya yang menghasilkan sesuatu yang diridhai Allah.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orangorang yang berserah diri