Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolisme kreatin fosfat yang terjadi di dalam otot dan dilepaskan dengan kecepatan yang sama (Guyton & Hall 2008). Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi antara filtrasi dan sekresi. Kadar kreatinin dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya gagal ginjal, perubahan masa otot, nutrisi, aktivitas fisik, dan adanya proses inflamasi. Kadar kreatinin yang meningkat bisa disebabakan karena gangguan fungsi ginjal, kerusakan otot yang hebat, sepsis, dan bisa juga pada penderita diabetes mellitus. (Pravitasari., 2006). Penggunaan bahan alam untuk pengobatan penyakit telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu (Sampurno., 2004). Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat yang paling banyak dipakai di dunia dan sudah masuk dalam daftar komposisi obat WHO. Berdasarkan penelitian sebelumnya, rimpang jahe memiliki aktivitas nefroprotektif. Akan tetapi, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa jahe merah dapat menurunkan kadar kreatinin. Peningkatan kadar kreatinin merupakan indikasi spesifik adanya gangguan fungsi ginjal (Pravitasari., 2006). Peningkatan dua kali lipat kadar

kreatinin serum mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal sebesar 50%, demikian juga peningkatan kadar kreatinin tiga kali lipat mengisyaratkan penurunan fungi ginjal sebesar 75%. Tanda terjadinya gangguan fungsi ginjal diantaranya, perubahan frekuensi miksi, pembengkakan, dan gangguan sistem tubuh yang meliputi hematologi, kardiovaskuler, dan pernafasan. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam jahe seperti gingerol, shogaol, dan paradol diteliti memiliki sifat sebagai anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, dan antitrombosit (Liburt, 2005 diacu dalam Williams dan Lamprecht, 2008). Kandungan gingerol membuatnya memiliki aktivitas
hepatoprotektif dan nefroprotekitf melalui kemampuan antioksidan yang secara langsung maupun tidak langsung melalui inhibisi penurunan antioksidan hati dan ginjal seperti superoksida dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan katalase (Novita R., 2000).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka menarik untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh air perasan jahe merah ( Zingiber officinale Rosc.) terhadap penurunan kadar kreatinin pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi parasetamol.

Anda mungkin juga menyukai