Anda di halaman 1dari 9

AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

A. Definisi Auditing Beberapa pengertian auditing adalah sebagai berikut : Audit adalah suatu proses yang sistematik untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menyampaikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. ( menurut The American Accounting Association ) Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas suatu informasi untuk menetukan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari informasi tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. ( menurut Alvin A. Arens ). Pihak yang bertugas untuk memeriksa dan menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah pihak ketiga yang disebut Auditor Independen.. Menurut The American Accounting Association, beberapa kata kunci dalam definisi Auditnya memiliki pengertian yang lebih dalam, antara lain : Proses yang sistematik pengauditan adalah suatu proses yang logis dan terstruktur.Dalam Mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang terkait harus mencerminkan transaksi ekonomi benar-benar terjadi dan sistem pengendalian telah berjalan dengan baik. Selain itu untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria akan semakin sulit dalam identifikasi transaksi yang lebih kompleks dan terutama bagi transaksi yang menggunakan teknologi komputer. Dalam menyampaikan hasil laporan kepada pihak-pihak berkepentingan, Auditor harus menyampaikan hasil pemeriksaan laporan keuangan sekaligus temuan lain yang ditemukan dalam laporan keuangan.Menurut sumber Wikipedia, tujuan audit adalah mengevaluasi organisasi atau sistem yang seharusnya dapat berjalan dengan baik melalui verifikasi yang masuk akal untuk memeriksa bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan yang material.

Definisi Arens tentang Auditing memiliki beberapa kata kunci yang dapat dijabarkan lebih lanjut, yaitu Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan informasi dan kriteria yang telah ditetapkan harus sesuai dengan standar yang ada yaitu standar akuntansi keuangan yang disebut PSAK atau GAAP. Pengumpulan serta pengevaluasian bukti pengumpulan informasi-informasi yang telah sesuai dengan standar yang ada melalui pernyataan secara lisan maupun bukti otentik dari internal perusahaan maupun pihak-pihak lain yang terkait dengan laporan keuangan yang diaudit. Pelaporan sarana auditor untuk mengungkapkan hal-hal yang telah ditemukannya dalam proses auditing bagi pengguna informasi dalam bentuk laporan auditor independen. B. Perbedaan Auditing dan Akuntansi Akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian, dan peringkasan kejadian kejadian ekonomi dengan cara yang logis untuk tujuan penyediaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan. Untuk penyediaan informasi yang relevan, akuntan harus memahami sepenuhnya prinsip dan aturan yang mendasari penyiapan informasi akuntansi. Auditing difokuskan pada penentuan apakah pencatatan informasi akuntansi yang disiapkan menurut kejadian ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi dan sesuai dengan PABU. C. Aspek Ekonomi dalam Permintaan akan Auditing Untuk menggambarkan kebutuhan akan auditing, bayangkan keputusan yang harus diambil pihak bank dalam pemberian kredit. Keputusan ini akan didasarkan pada beberapa faktor hubungan usaha dengan pihak yang akan diberi pinjaman pada waktu lalu dan kondisi keuangan pihak tersebut seperti terlihat dalam LK-nya. Jika bank memberikan pinjaman, mereka akan menetapkan suku bunga yang dibebankan dengan mempertimbangkan 3 faktor: 1. Suku Bunga Tanpa Risiko. Suku bunga ini kira-kira sama dengan suku bunga yang akan diterima bank apabila mereka menanamkan uang dalam sertifikat BI jangka waktu yang sama.

2. Risiko Usaha Nasabah. Risiko ini menggambarkan kemungkinan peminjam tidak dapat melunasi pinjaman, karena keadaan ekonomi dan kelancaran usahanya terhambat oleh hal-hal seperti resesi ekonomi, manajemen yang buruk atau persaingan yang tak terduga. 3. Risiko Informasi. Menunjukkan kemungkinan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tersebut tidak akurat. Suku bunga tanpa risiko dan risiko usaha nasabah tidak ada hubungannya dengan proses auditing, tetapi auditing berpengaruh cukup berarti (signifikan) terhadap risiko informasi. Jika manajer bank yakin bahwa risiko informasi tidak ada, risiko ini tidak lagi diperhitungkan, oleh karena itu suku bunga yang mereka kenakan pada peminjam dapat berkurang. Risiko informasi ini tidak dapat dihilangkan sama sekali, namun pengurangan suku bunga dapat berarti banyak bagi peminjam. D. Atribut dalam Jasa Assurance beserta Jenis Jenisnya Jasa Assurance adalah pelayanan atau jasa profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Jasa assurance bernilai karena penyedia assurance meruakan seseorang yang independen dan bertindak secara obyektif terhadap informasi yang diujinya.
Jenis jenis jasa assurance :

1. Jasa Atestasi a) Jasa audit laporan keuangan Jasa yang menghasilkan laporan tertulis berisi opini mengenai laporan keuangan telah disusun sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Pihak yang berwenang melakukan audit adalah Kantor Akuntan Publik. b) Jasa review laporan keuangan Jasa untuk meninjau laporan keuangan dengan biaya yang lebih rendah pada dokumen-dokumen tertentu keuangan. c) Jasa atestasi lainnya Examination pemeriksaan oleh akuntan publik dengan opini apakah suatu asersi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya dengan menggunakan analisis rasio-rasio

laporan keuangan prospektif dan kesesuaian dengan hukum atau peraturan tertentu. Agreed upon Procedure prosedur yang disepakati untuk menilai asresi manajemen pada elemen atau akun tertentu. summary of findings ( temuan ). 2. Jasa non-atestasi a) Risk Advisory service memberikan konsultasi dalam mengendalikan risiko. b) Performance view meninjau laporan kinerja perusahaan tentang kepuasan pelanggan, kulaitas audit, audit lingkungan dan sebagainya yang membutuhkan tenaga ahli untuk membantu auditor.
c) Eldercare service jasa pemenuhan kebutuhan bagi manula

Hasil laporan berupa

E. Jenis Jenis Auditor Auditor Internal Bertanggung jawab kepada direktur Menjalankan fungsi internal kontrol Membantu organisasi dalam pengukuran dan evaluasi: Efektivitas internal control Pencapaian tujuan organisasi Ekonomis dan efesiensi efektivitas Pemenuhan dalam UU dan regulasi

Operasional audit Auditor Independen Auditor Independen adalah para auditor yang melakukan proses audit pada laporan keuangan perusahaan, dan umumnya auditor ini berada pada posisi yang independen untuk melaksanakan audit, yang hasilnya dapat diandalakan oleh para pengguna informasi. Auditor Pemerintah Auditor Pemerintah adalah audit yang dilakukan auditor pemerintah atas laporan keuangan yang dibuat oleh instansi pemerintah dan perusahaan negara. The General Accounting Office ( GAO )

Melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Hasil audit dilaporakan kepada Kongres dan Publik. Para auditor GAO juga dilibatakan dalam pencarian fakta serta mengevaluasi alternative bagi kepentingan kongres. Di Indonesia sendiri bernama BPK yang mengawasi kinerja lembaga dan instansi pemerintah. Internal Revenue Services ( IRS ) Bertanggung jawab menegakkan undang-undang perpajakan federal sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Kongres serta yang telah diinterprestasikan oleh Badan Peradilan. Defence Contract Audit Agency (DCAA) Melakukan audit atas para kontraktor di bidang pertahanan dan kegiatan operasinya, serta melaporkan kepada Departemen Pertahanan. F. Kegiatan dan Struktur KAP 1. Kegiatan Kantor Akuntan Publik Jasa akuntansi dan pembukuan : Kantor Akuntan Publik melaksanakan serangkaian jasa akuntansi dan pembukuan untu memenuhi kebutuhan dari pihak klien. Jasa Perpajakan : Kantor Akuntan Publik mempersiapkan pula perhitungan pajak penghasilan bagi perusahaan dan perorangan baik bagi klien jasa audit maupun klien non jasa audit. Jasa Konsultasi Manajemen : Kantor Akuntan Publik menyediakan beberapa jasa tertentu yang membuat kliennya mampu mengelola bisnis secara lebih efektif. Jasa ini dikenal dengan sebutan konsultasi manajemen atau jasa penasihat. 2. Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Suatu kantor Akuntan Publik biasanya dijalankan oleh suatu tim auditor yang terdiri dari partner, manajer, supervisor,senior asisten dan organisasi staff. Berikut ini struktur organisasi dan rincian tugas suatu KAP: Tanggung jawab utama yang diemban oleh IRS adalah mengaudit pajak penghasilan dari para wajib pajak.

1. Partner, menduduki jabatan tertinggi dalam jabatan pemeriksaan. Mencapai persetujuan dengan klien mengenai ruang lingkup jasa yang akan diberikan. Meyakinkan bahwa audit telah direncanakan sebagaimana mestinya. Meyakinkan bahwa tim audit mempunyai ketrampilan dan pengalaman yang cukup. Mengawasi tim audit dan memeriksa kertas kerja. Menandatangani laporan audit

2. Manajer Audit Meyakinkan bahwa audit telah direncanakan sebagaimana mestinya termasuk membuat skedul para staf Mengawasi persiapan dan pelaksanaan program audit. Memeriksa kertas kerja, laporan keuangan dan laporan audit.

3. Akuntan Senior Menetapkan pengembangan rencana audit. Mempersiapkan anggaran biaya pemeriksaan. Mengarahkan dan mengawasi pekerjaan akuntan yunior sehari-hari.

4. Akuntan Junior Melaksanakan prosedur pemeriksaan secara terperinci. Membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan pemeriksaan yang telah dilaksanakan. Menginformasikan pada senior mengenai berbagai masalah audit atau akuntansi. G. Kerangka Regulasi 1. Sarbanes-Oxley Act Sarbox membentuk PCAOB, yang ditunjuk dan diawasi oleh SEC. PCAOB mengawasi auditor perusahaan publik atau terbuka, menetapkan standart auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor-kantor yang melakukan audit

tersebut. PCAOB melakukan inspeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOB dan SEC, standart profesional, serta pengendalian mutu kantor itu sendiri. 2. Securities and Exchange Commission (SEC) SEC dibentuk oleh Kongres pada tahun 1934 dengan tanggungjawab utama mengangani administrasi berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjamin laporan serta pengungkapan yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika. Walaupum SEC mempunyai kekuasaan untuk meregulasi praktik dan pengungkapan akuntansi, secara umum SEC tetap mengandalkan profesi akuntansi dan menggunakan kekuasaannya untuk memberikan batasan-batasan serta melakukan hak veto. SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedur yang telah diregulasi. 3. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) AICPA merupakan organisasi profesi yang mengkoordinasi praktik para akuntan public bersertifikat (CPA) di Amerika. Lembaga ini memiliki dua komite teknis senior yang mempunyai peran penting-Accounting Standards Executive Committee (AcSec) dan Auditing Standards Committee (AuSec)- yang diberi wewenang untuk mewakili AICPA dalam menanggapi masalah-masalah akuntansi keuangan dan biaya serta masalah pengauditan. Komite ini mengeluarkan Statement of Position (SOPs) untuk menanggapi setiap isu akuntansi. Tahun 1959, AICPA membentuk lembaga baru, yaitu Accounting Principles Board (APB) untuk mempercepat penyajian secara tertulis tentang apa yang dimaksudkan dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. 4. IAS

IAS tidak mengesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya, karena peraturan disetiap negara itu sendiri bisa mengatur praktik-praktik audit. 5. SAS SAS dianggap sebagai literatur otoritatif dan setiap anggota yang melakukan audit atas laporan keuangan historis diharuskan mengikuti standart-standart ini menurut Code of Profesional Conduct AICPA. Hampir tidak ada prosedur audit spesifik yang di isyaratkan oleh standar-standar tersebut dan tidak ada persyaratan khusus bagi keputusan auditor.SAS dan juga GAAS di pandang sebagai standar minimum namun bukan standar maksimum atau ideal. 6. Standar Auditing Yang Berlaku Umum Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertibangan mengenai moralitas profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti.

Anda mungkin juga menyukai