BAB III SISTEM RESTRIBUSI SAMPAH

3.1 UU Tentang Restribusi Berdasarkan peraturan daerah Kota Banda Aceh No. 10 tahun 1999 yang mempunyai sifat-sifat antara lain : a. Pelaksanaannya bersifat ekonomis. b. Ada imbalan langsung atau kontra prestasi kepada yang membayar. c. Ada alternatif mau atau tidak mau membayar d. Merupakan pungutan yang bersifat umum dan tidak menonjol. e. Untuk jasa yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan , kepentingan, dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa restribusi mempunyai hubungan dengan balas jasa yang diberikan secara langsung kepada orang pribadi atau badan oleh pemerintah daerah, jadi restribusi sampah merupakan pembayaran atau jasa pelayanan persampahan yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 3.2 objek dan Subjek Restribusi Sampah Yang termasuk Objek Restribusi Sampah : a. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari sumber ke pengangkutan akhir. b. Pengambilan dan pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara ke tempat penampungan akhir. c. Penyediaan tempat penampungan akhir.

d. Pengolahan atau pemusnahan sampah ditempat penampungan akhir. Yang dikecualikan darai objek pajak : Pelayanan kebersihan jalan umum Pelayan kebersihan taman ruangan tempat umum

Sedangkan subjek restribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapat kenikmatan dari pemerintah daerah baik balas jasa secara langsung maupun balas jasa secara tidak langsung. Restribusi pelayanan persampahan ini dapat digolongkan sebagai restribusi jasa, yang dapat dinikmati semua orang baik itu orang pribadi atau badan. Restribusi pelayan persampahan ternmasuk salah satu pendapatan asli daerah yang dipungut oleh kantor Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Banda Aceh. 3.3 Tata cara pemungutan dan Kadaluarsa Restribusi Sampah Restribusi sampah dikelola sendiri oleh pemerintah daerah setempat dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aceh. Pemungutan restribusi sampah ini dipungut diwilayah daerah tempat pelayanan diberikan dan masa restribusi dihitung dalam waktu 1 bulan. Kepala daerah menetapkan restribusi terutang dengan menerbitkan surat ketetapan restribusi daerah ( SKRD ). Bila SKRD tidak tepat pada waktunya atau kurang dibayar sejak SKRD diterima, akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% setiap bulan dari restribusi yang terutang dan ditagih dengan menggunakan surat tagihan restribusi daerah ( STRD ) Dalam masa 1 bulan restribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus, surat teguran akan dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk dan dikeluarkan setelah 7 hari sejak jatuh tempo pembayaran.Dalam jangka waktu 7 hari wajib restribusi harus melunasi restribusi yang terutang.

Kepala daerah akan memberikan keringanan , pengurangan , dan pembebasan restribusi dengan memperhatikan kemampuan wajib restribusi dan apabila dalam jangka waktu 3 tahun terhitung sejak saat terutang restribusi maka penagihan restribusi tersebut telah kadaluarsa, kecuali apabila restribusi melakukan kegiatan tindak pidana di bidang restribusi. Kadaluarsa penagihan restribusi tertangguh apabila : a. Diterbitkan surat teguran. b. Ada pengakuan hutang restribusi dari wajib restribusi baik secara langsung maupun tidak langsung.