Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS UNJUK KERJA LAYANAN IPTV BERBASIS WEB PADA BLITZSPOT.

NET
Ari Kusumastuti
1,2,3

Periyadi, ST.

Tengku Ahmad Riza, MT.

Teknik Komputer Politeknik Telkom Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot Bandung 40257 Indonesia ariol_ci@yahoo.com periyadi2000@yahoo.com tengku.riza@gmail.com

ABSTRAKSI

IPTV (Internet Protocol Television) yaitu layanan multimedia dalam bentuk televisi, video, audio, dan, data yang disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol) yang dijamin kualitasnya (QoS), keamananya (security), realibility (keandalanya) dan memungkinkan komunikasi antar pelanggan secara dua arah atau interaktif secara real time. Akan tetapi layanan yang besifat real time biasanya memiliki berbagai macam hambatan yang dapat mengurangi kualitas dari layanan tersebut. Wireshark adalah salah satu tools yang dapat digunakan untuk manganalisa baik atau tidaknyah layanan IPTV yang telah dibangun. Dengan menggunakan tools ini, kita bisa mendapatkan data yang cukup untuk menghitung berapa jumlah delay, jitter, throughput, dan packetloss yang terjadi. Dari perhitungan tersebut, akan dapat diketahui apakah layanan IPTV yang akan diangun pada Blitzspot.net ini sudah layak atau belum untuk dikonsumsi oleh pelanggan. Salah satu factor yang mempengaruhi kualitas layanan adalah adanya penambahan user yang mengakses layanan tersebut, hal ini dikarenakan adanya beban traffic dan tumbukan antar paket yang meningkat sesuai dengan penambahan jumlah user.

Kata kunci : IPTV, QoS.

1.4 1. PENDAHULUAN

Batasan Masalah Batasan Masalah dari proyek akhir adalah:

1. Hanya membahas cara membangun dan mengimplementasilan IPTV pada

1.1 Latar Belakang Penulis ingin melakukan penganalisisan QoS (Quality of Service) terhadap jaringan IPTV (Internet Protocol Television) yang akan diterapkan pada salah satu radio online yaitu Blitzspot.net. pada kesempatan kali ini, penulis ingin menerapkan layanan IPTV menggunaan salah satu tools

blitzspot.net dan mengukur QoS-nya 2. Parameter yang di ukur untuk QoS adalah troughput, packet loss, delay, dan jitter 3. Tidak membahas tentang security yang digunakan dalam pengamanan IPTV 4. Tidak membahas tentang pembuatan dan pengelolaan web beserta databasenya. 5. Tidak membahas masalah pengalokasian IP 6. Tidak membahas algoritma yang

streaming yaitu VLC (video LAN client). Penlis juga akan melakukan analisis

terhadap layanan yang telah dibangun. Adapun parameter yang digunakan untuk menganalisis apakah layanan IPTV yang dibangun layak untuk di konsumsi oleh konsumen adalah : Delay, Jitter,

digunakan dalam mengkompresi video.

Throughput dan packet loss.

1.5 Jadwal Pelaksanaan Tabel 1. 1 Jadwal Pelaksanaan


Kegiatan Mei 20 31 Juni 1-5 Juni 620 Juni 30 21Juli 31-9

1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah pada proyek akhir ini adalah : 1. Membangun dan mengimplementasikan

(Tahun 2010) Pengumpu lan data Pembangu nan Model Implement asi

layanan IPTV pada Blitzspot.net dan mengukur QoS dengan berbagai parameter yang dapat menjadi acuan untuk

menyatakan kualitas IPTV


Analisa 1.3Hasil Tujuan

Tujuan dari proyek akhir adalah : 1. Menerapkan dan mengkonfigurasi layanan IPTV serta menganalisis perfomansi/unjuk kerja dari layanan IPTV blitzspot.net

Pembuata n Laporan

2.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IP/TV adalah suatu pengembangan baru dalam software komunikasi client-server yang mem-broadcast video ke user melalui jaringan data yang ada sekarang. Beberapa feature yang dimiliki oleh IP/TV ini adalah :

0-255. Range address yang bias digunakan adalah dari 0000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP,

1.

IP/TV dapat menyiarkan secara live prerecorded digital video

atau

yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address 2.3 DNS (Domain Name System) DNS (Domain Name System, Indonesia: Sistem Penamaan

program-program

pendidikan, komersial, serta dapat melakukan capturing dan transmisi program dari berbagai source. 2. IP/TV mendukung (Motion Picturre format standard MPEG Experts Group) untuk

bahasa Domain)

memberikan high quality, full motion video. Feature ini merupakan tambahan terhadap standard CODEC (compression/decompression) untuk menjamin kualitas gambar yang optimal sesuai dengan spesifikasi aplikasi dan bandwidth yang tersedia. 2.2 IP

adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan computer DNS menyediakan servis yang cukup

Address
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP
2.2.1struktur IP Adddress

penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan

sumber universal (URL) dan alamat e-mail.

2.4 Web Server


Server web adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari

HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web

yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

2.

Packet loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena

collision atau tabrakan antar paket dan congestion atau penuhnyah traffik data pada jaringan dan hal ini berpengaruh

2.5 Quality of Service (disingkat menjadi QoS)

pada semua aplikasi karena retransmisi (pengiriman kembali) akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan

Merupakan

mekanisme jaringan yang

meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima.
3.

memungkinkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan yang

diharapkan.Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter,

yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi 2.5.1 Parameter QoS Performansi kecepatan dan mengacu keandalan ke tingkat penyampaian 4.

Delay (latency), adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama Jitter, atau variasi kedatangan paket, hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi

berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan

kumpulan dari beberapa parameter besaran teknis, yaitu :


1.

dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu yaitu kecepatan (rate)

Throughput,

penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay ,berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian pada

transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Semakin kecil throughput akan menghasilkan kualitas yang makin baik. 5.

router dan switch dapat menyebabkan jitter

3.

ANALISIS PERANCANGAN 3.1

KEBUTUHAN

DAN

baru mereka bangun tersebut. Parameter yang digunakan untuk pengukuran adalah Delay, packetloss, jitter, dan throughput.

Skenario Jaringan 3.2 Arsitektur Sistem Blitzspot.net adalah sebuah radio online, yang mana Radio online yang telah dibangun di blitzspot.net ini, para

pelanggan hanya bisa mendengarkan sang penyiar siaran, seperti pada radio

konvensional biasa. Bedanya radio ini bisa diakses secara online. Saat ini, Blitszpot adalah salah satu bentuk usaha mikro yang bergerak dalam bidang penyedia internet di kota Cimahi dan sekitarnya. menyediakan kebutuhan internet layanan personal. personal, BlitzSpot untuk

internet Selain

penyedia juga

BlitzSpot

menawarkan jasa konsultan layanan dalam hal pembangunan hotspot, selain itu

BlitzSpot dapat melakukan perencanaan, pembangunan infrastruktur intranet dan jaringan maupun aplikasi pemeliharaan komputer internet berbasis baik serta web.

pegembangan

Seiring dengan berjalannya waktu, para pendiri Blitzspot.net ingin memanjakan pelanggannya, mengimplementasikan streaming mereka sebuah ingin layanan gambar 3. 1Network Design 3.3 Penggunaan Hardware dan Software Requirement Hardware 3.3.1 Penggunaan Hardware Pada pembuatan tugas akhir ini, dibutuhkan beberapa hardware

berupa IPTV. IPTV disini

berfungsi untuk menyiarkan secara lagsung proses siaran yang dilakukan oleh para penyiar radio online ini. Namun dengan adanya layanan ini, pihak blitzspot juga mengkhawatirkan tentang kepuasan

requirement agar dapat memaksimalkan pembuatan requirement IPTV. yang Adapun hardware adalah

pelanggan, maka pihak blitzspot juga melakukan analisa terhadap layanan yang

dibutuhkan

sebagai berikut:

No.

Hardware

Unit

Specification Intel Pentium Dual

4. 4.1

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Instalasi jaringan, perangkat yang

Processor

CPU T2330 @1.60GHz (2 CPUs)

dibutuhkan: - PC, lan card, utp, switch, Rj-45, dan coaxial Instalasi software: 4.1.1 Konfigurasi Server Streaming penyedia melakukan layanan pengaturan server merupakan server port,

2 3 4

hard disk RAM VGA Webcam X-tech dan

1 1 1

30 GB 1 GB 64 MB

5 MP

5 3.3.1

microphone Penggunaan Software Pada pembuatan tugas akhir ini,

streaming, diantaranya

protokol, model komunikasi unicast atau multicast dan lain-lain.VLC (Video Lan Client) merupakan software streaming yang memiliki model pengaturan tertentu. 4.1.2 Implementasi Multicast Mode multicast merupakan pengaturan alamat ip multicast pada server, sehingga client dalam jaringan dapat menggunakan streaming client 4.1.3 Uji Coba Web Streaming Setelah selesai melakukan konfigurasi server, kemudian streaming menggunakan browser dari sisi Client menguji streaming dengan

dibutuhkan beberapa software requirement agar dapat memaksimalkan pembuatan IPTV. Adapun software requirement yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Software Version Service Penggunaan OS yang akan Windows Server 2003 digunakan dalam Server Software yang Vlc 0.8.6-win32 stream digunakan menstreaming video Software yang Wireshark win32.1.2.7. winPcap digunakan untuk meng-capture data

perekaman trafik data oleh network protocol Gambar hasil streaming 4.2 Implementasi system Pada bab ini akan dibahas hasil implementasi yang telah dilakukan. Untuk penelitian kali ini akan dilakukan skeario pengukuran yaitu variasi jumlah client dengan kapasitas client maksimal 5 client Implementasi ini menggunakan suatu alat ukur wireshark yang merupakan network protocol analyzer. Wireshark versi 1.2.7 merupakan salah satu varian dari wireshark. Wireshark berfungsi untuk meng-capture paket-paket data yang terjadi pada jaringan tugas akhir ini, yaitu jaringan IPTV. Adapu paket-paket yang didapat dari hasil
5 480.070 3 4 299.814 300.056 Client 5 2 399.056 229.615 3 4 299.429 299.887

analyzer. Dalam pengukuran ini akan dilakukan


Segi pengamatan Server 2 299.092 user Delay (m/s)

pengukuran tersebut adalah delay, jitter, packet loss dan throughput. 4.2.1 Pengukuran Delay

percobaan dengan lama penggilan 10 menit


Tabel 4. 1Delay

Network Hasil Pengukuran

4.2.1.1 Tujuan Pengukuran Delay (latency), adalah waktu yang 4.2.1.3 Analisis Pengukuran Dari hasil pengukuran nilai yang didapat belum menunjukkan nilai yang melebi standar yang ditetapkan oleh ITU-T rekomendasi G.114 tentang delay yang masih ditolerir yaitu 150 ms. Dari table diatas dapat dilihat bahwa kenailan jumlah delay dipengaruhi adanya penambahan client. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkanya antrian sehingga paket yang dikirim semakin lama. 4.2.2 Pegukuran jitter dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Pengukuran ini bertujuan untuk menghitung nilai delay pada jaringan yang telah dibuat dengan melakukan pengamatan pada suatu komunikasi yang dilakukan. Pengujian ini juga bertujuan untuk membandingkan delay dari scenario yang dilaksanakan. Parameter delay, jitter, loss packet dan throughput didapatkan dengan wireshark. 4.2.1.2 Sistematika Pengukuran Pengukuran dilakukan dengan melakukan panggilan pada masing-masing endpoint. menggunakan software

Selama proses komunikasi akan dilakukan

4.2.2.1

Tujuan Pengukuran Pegukuran ini bertujuan untuk mengetahui

4.2.3.1 Tujuan pengukuran Throughput adalah banyaknya bit yang berhasil dikirim ke host destination. Throughput biasa digunakan untuk mengetahui berapa besar

seberapa besar trafik pada jaringan yang

Segi pengamatan Server

user

Jitter (m/s)

utilitas dari media yang digunakan 4.2.3.2 Sistematika Pengukuran Konfigurasi penguuran sama dengan kofigurasi saat mengukur delay. Throughput dapat dihitung dengan mengetahui jumlah paket data yang diterima. selama transmisi paket lalu

2 3 4 5

5.10 4.38 6.31 6.73 5.71 6.08

Client

2 3 4 5

Segi pengukuran Server

user

Throughput (Mbps)

2 3

0.213 0.213 0.225 0.255 0.235 0.167 0.219 0.139

6.36 6.75 4

dibuatberpengaruh terhadap nilai jitter


5

4.2.2.2 Sistematika Pengukuran Konfigurasi penguuran sama dengan kofigurasi saat mengukur delay. Akan tetapi filterisasi yang dilakukan oleh wireshark hanyalah jitter yang
4 Client 2 3

terjadi pada saat terjadi pengiriman paket video.


5

Table 4.2 Hasil Pegamatan Jitter dibandugkan dengan waktu pengiriman paket antara paket pertama dengan paket terakhir. 4.2.2.3 Analisis pengukuran Dari hasil pengukuran diatas dapat dilihat terdapat perubahan nilai jitter. Nilai jtter berubah saat terjadi penambahan client. Hal ini disebabkan adanya peningkatan beban trafik dan tumbukan antar paket yang meningkat sesuai dengan penambahan jumlah client. 4.2.3 Pengukuran throughput 4.2.3.3 Analisis penelitian Filterisasi yang diakukan hanyalah total paket RTP video Table 4.3 hasil Pengukuran Throughput

Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa ratarata throughput mengalami penurunan nilai pada saat terjadi penambahan user. Throughput terkecil terjadi pada saat pengujian 5 user.
Hal ini

Table 4.4 hasil pengukuran packet loss

terjadi krena paket

yg hilang terlalu banyak pada saat pengukuran.

4.2.4

Pengukuran Packet Loss

4.2.4.1 Tujuan Pengukuran Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk mengetahui seberapa besar paket yang hilang pada sistem yang telah dibangun 4.2.4.2 Sistematika pengukuran 4.2.4.3 Analisis Pengukuran Penyebab utama packet loss adalah

dibuangnya paket antrian yang sudah penuh.


Segi pengukuran Server 2 3 4 5 Client 2 3 4 5 0 0 0.25 1.17 0.25 User Packet loss (%)

Pada pengamatan yang telah dilakukan. Perubahan jumlah client mempengaruhi oleh paket data yang hilang. 5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan Dari hasil implementasi aplikasi dan pengukuran diperoleh beberapa kesimpulan, anatara lain: 1. Berdasarkan hasil analisis, layanan

1.11

IPTV pada Blitzspot bisa dikatakan


3.41 5.4

layak

untuk

di

konsymsi tidak

oleh

pelanggan,

karena

memiliki

jumlah delay, jitter, packet loss dan Konfigurasi pengukuran masih sama dengan sebelumnya. Pengukuran dilakukan dengan meng-capture data hanya pada paket RTP saja. Kemudian dilakukan stream analysis menggunakan wireshark. 2. throughput yang besar. Kondisi trafik jaringan sangat

mempengaruhi beban jaringan sehingga mempengaruhi kualitas layanan (QOS). Parameter dalam mengukur kualitas

layanan yaitu delay, throughput, jitter dan packet loss. Pengambilan data untuk mengukur QoS dapat sebagai

Dan bisa di akses dengan menggunakan system operasi selain windows (linux dll)

menggunakan

wireshark

Network Protocol Analyzer. 3. Dari hasil pengukuran dapat

disimpulkan bahwa penambahan jumlah client sangat berpengaruh pada traffic jaringan. Karena semakin banyak client, traffic jaringan akan semakin sibuk, sehingga akan terjadi banyak hambatan yang akan mempengaruhi kualitas

layanan
4.

Web

Live

Streaming

merupakan

layanan yang menampilkan siaran tv berbasis web dengan protokol browsing http dan protokol stream RTP dan diangkut menggunakan mekanisme

protokol transport TCP dan UDP. Pada Web Live Streaming digunakan IP class D karena IP class D digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah

komputer yang memakai bersama suatu aplikasi, dan biasanya digunakan untuk aplikasi real time seperti IPTV. 5. IPTV yang telah dibangun hanya bisa berjalan dengan baik jika client

menggunakan browser dan dan VLC dengan tipe yang sama. 5.2. Saran 1. Lebih memperhatikan QoS dalam beberapa sekenario pengamatan.
2.

Mencari cara agar web live streaming yang dibangun dapat di akses dengan tipe dan jenis browser dan player yang berbeda-beda.

10

Anda mungkin juga menyukai