Anda di halaman 1dari 6

Historic Quarter of the Seaport City of Valparaso

Chili adalah Negara yang terletak di pesisir barat Amerika Selatan, membentang dari utara ke selatan. Di sebelah timur, Chili berbatasan dengan Argentina dan Bolivia sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Peru. Kota Valparaso yang berupa teluk merupakan bagian dari Negara Chili, terletak di pesisir Samudera Pasifik. Kota ini juga menduduki posisi sebagai Ibukota Provinsi Valparaso. Jarak Valparaso dari Santiago (Ibukota Chili) adalah 100 km.

Sejarah Wilayah yang menjadi cikal bakal Valparaso

merupakan tempat tinggal dari Suku Chango yang hidup dari bercocok tanam dan mencari ikan. Valparaso ditemukan pada tahun 1536 oleh seorang kapten berkebangsaan Spanyol, Don Juan de Saavedra dengan kapal Santiaguillo yang diutus oleh Diego de Almagro dalam sebuah ekspedisi. Nama Valparaso sendiri yang diberikan oleh Don Juan de Saavedra serupa dengan nama tempat di Cuenca, Spanyol yang memiliki makna Paradise Valley atau lembah surga. Area pemukiman didirikan pertama kali di sebuah area yang bernama Juna Gomez sekarang bernama Carampangue oleh Pedro de Valdivia pada tahun 1544. Imigran Spanyol memperkenalkan kepercayaan Katholik dan membangun
Gambar 1. Peta Letak Valparaiso

kapel di area pemukimannya. Ketika Tanjung Horn di ujung selatan Benua Amerika mulai beroperasi pada abad 18, kegiatan perdagangan di Valparaso menjadi semakin rama, terutama pada komoditas gandum. Pada abad 19, Valparaso berkembang menjadi pelabuhan sibuk karena merupakan persinggahan utama setelah melewati Tanjung Horn, sebelum menuju Pantai Amerika Utara. Bermula dari desa kecil, kemudian tumbuh menjadi kota metropolis yang memegang peranan ekonomi penting pada masanya.

Dengan berkembangnya Valparaso, maka banyak imigran berdatangan dan menetap di kota ini, terutama yang berasal dari Eropa seperti Spanyol, Inggris, Jerman dan Itali. Para pendatang ini membawa pengaruh yang kental dalam karakteristik perkotaan

Valparaso. Pada tahun 1730, terjadi gempa bumi hebat di Valparaso. Peristiwa ini membuat penduduk kota berpindah dan membangun pemukiman baru di perbukitan. Inilah titik yang kemudian membuat Valparaso seperti sekarang ini. Rumah-rumah di bukit yang berwarna-warni menjadi Valparaso. Karena ciri khas dari

berpindahnya

pemukiman ke bukit, maka dibangunlah elevator penduduk untuk kota memudahkan menuju jalan. mobilitas Elevator

dibangun pertama kali pada tahun 1883. Pada


Gambar 2. Salah satu elevator di Valparaiso

saat itu terdapat kurang lebih 30 elevator dan beberapa masih berfungsi hingga

sekarang.

Keunggulan Nilai Sejagad Valparaso merupakan pelabuhan pertama dan terpenting dalam pantai Pasifik selatan setelah melintasi Selat Magellan. Setelah pembangunan Terusan Panama pada 1914 mengakibatkan berkurangnya pembangunan dan tidak adanya perubahan di Valparaso dibanding kota-kota pelabuhan lain, namun karena hal ini, maka peninggalan pada abad 1920 masih ada hingga sekarang. Berikut adalah poin-poin penjelasan Keunggulan Nilai Sejagad dari Kota Valparaso yang menjelaskan mengapa Valparaso layak menyandang predikat Kota Pusaka Dunia. 1. Sebuah kota yang berkembang alami menyerupai sebuah amfiteater. Perbukitan yang melengkung menghadap ke laut dan penuh dengan rumah-rumah penduduk menjadi

sebuah keselarasan antara buatan alam dan buatan manusia, menghasilkan keunikan yang luar biasa. Urban fabric Valparaso terbentuk sebelum teknologi berkembang semasif sekarang, namun sudah mampu membangun di medan terjal. 2. Sebuah kota yang seakan menggantung di bukit-bukit dengan topografi tajam yang kemudian membentuk labirin. Labirin kota ini terbentuk secara organis tanpa direncanakan oleh penduduknya. Walaupun Valparaso tidak memiliki pusat kota namun banyak pusat-pusat kecil yang heterogen dan berlapis-lapis. 3. Sebuah kota baik di sisi depan maupun belakang memiliki pemandangan yang spektakuler. Rumah-rumah yang terbangun dengan sangat kompleks dapat

membingungkan orang yang tidak terbiasa dengan bentang lahannya. Namun keunikan lokal ini tetap dapat dinikmati setiap sudutnya baik dengan berjalan kaki ataupun menggunakan elevator. 4. Sebuah kota yang pertumbuhannya stabil, dimana hingga sekarang masih dapat mempertahankan heterogenitas budaya yang hidup di kota ini. Valparaso merupakan sebuah kota dimana setiap kelompok dapat hidup berdampingan dengan tetap mempertahankan karakter masing-masing. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa banyak pendatang di Valparaso yang membawa dampak pada beragamnya budaya, hal ini membuat Valparaso berbeda dari kotakota di Amerika Latin lainnya. Kondisi geografinya yang berbeda juga memperkuat karakter Valparaso. Pusaka yang dipunyai Valparaso termasuk dalam poin penilaian kriteria (iii), yaitu memiliki peran istimewa dalam dalam suatu tahap peradaban. Valparaso menjadi saksi dari fase awal globalisasi ketika kota ini menjadi pelabuhan terpenting di rute pelayaran Amerika Selatan.

Upaya Pengelolaan Berbagai upaya pengelolaan dan konservasi dilakukan oleh Pemerintah. 1. Valparaso Historical Quarter Revitalization Plan Rencana revitalisasi ini diusung oleh Kementerian Perumahan dan Pembangunan Perkotaan dengan menjadikan Valparaso sebagai kota untuk uji coba sebelum rencana ini diimplementasikan ke seluruh kota. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perkotaan, meningkatkan rumah-rumah untuk keluarga berpenghasilan rendah dan terutama untuk mendorong konservasi pusaka. Rencana revitalisasi ini difokuskan pada area pelabuhan, Gereja La Matriz, Cerro Santo Domingo dan Cerro Cordillera. Area-area itu adalah area yang paling membutuhkan perhatian terutama Cerro Santo Domingo yang

merupakan bukit yang dihuni pertama kali. Elevator di bukit ini yang sempat diabaikan difungsikan kembali. Instrumen utama yang dilakukan pemerintah adalah Heritage Rehabilitation Subsidy, yaitu dengan memberikan subsidi untuk kegiatan pemulihan, konversi ataupun rehabilitasi rumah yang terletak di area bersejarah. Instrumen yang kedua adalah program rehabilitasi rumah tua di area bersejarah yang mencakup perbaikan fasad, atap, perpipaan dan perlistrikan. Selain itu pemerintah juga memutuskan untuk membeli beberapa bangunan di area tersebut dengan tujuan dijadikan percontohan dan digunakan untuk fungsi lain. 2. Proyek khusus berkaitan dengan konservasi di Cerro Alegre dan Cerro Concepcin Kegiatan yang dilakukan di bukit Alegre dan Concepcin adalah penataan ulang pedestrian, tangga umum dan gang-gang. Kegiatan berikutnya adalah restorasi sebuah landmark di Bukit Alegre yaitu Baburizza Palace.

Gambar 3. Palacio Baburizza

3. Kampanye Pemulihan Fasad

Gambar 4. Berbagai fasad yang berwarna-warni.

Faade Recovery Campaign dimulai pada tahun 1990 yang bertujuan untuk menanamkan budaya pemeliharaan bangunan bagi masing-masing pemilik karena fasad sangat penting peranannya dalam membentuk citra kota.Sebanyak 600 bangunan dicat berwarna-warni. Bagi yang berpartisipasi diberikan insentif berupa pembebasan pajak. Selain itu pemerintah juga menjalin kerjasama dengan pemasok cat dan kontraktor. 4. Pendidikan Pusaka

Bagi pelajar yang telah berusia 12 tahun mendapat tambahan pelajaran Educational Curricular Insertion for the City of Valparaiso yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda sejak dini supaya dapat menjaga pusaka Valparaso. 5. Program Productive Management of Valparaisos Cultural Heritage Tujuan dari program ini adalah untuk mengubah warisan budaya menjadi sektor produktif yang strategis untuk mendukung pembangunan ekonomi kota.

Lesson Learned Beberapa pelajaran yang dapat diambil adalah 1. Pentingnya peran pemerintah dalam usaha pelestarian kota pusaka. Tanpa campur tangan pemerintah maka usaha yang dilakukan akan sia-sia karena pemegang kendali kekuasaan adalah di tangan pemerintah. Seperti yang terjadi Valparaso, justru pemerintahlah yang aktif bergerak untuk melestarikan dan mempertahankan predikatnya sebagai kota pusaka dunia. 2. Edukasi pada generasi muda penting dilakukan dimana mereka adalah yang nantinya harus menjaga warisan budaya di kotanya. Jika generasi muda tidak memahami betapa pentingnya warisan budaya yang dimilikinya, maka tak pelak mereka tidak akan bersusahsusah untuk menjaganya namun justru akan mengabaikannya. Sebuah kota tanpa bangunan tua tak ubahnya seperti manusia tanpa memori.

Referensi: 2001. Nomination of Valparaiso for Inclusion on The World Heritage List/Unesco. Jokilehto, Jukka. 2008. The World Heritage List: What is OUV? Defining the Outstanding Universal Value of Cultural World Heritage Properties. Berlin. http://whc.unesco.org/en/list/959 http://www.rutavalparaiso.cl/sitio_ruta_history.htm http://www.vinayvalpo.com/valparaiso/about.html Sumber gambar: Flickr http://www.pharmacieduvoyage.com/spip.php?article416

Anda mungkin juga menyukai