Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn Srt DENGAN ASMA, DI DUKUH JETIS RT 03/RW 23 TIRTOADI, MLATI, SLEMAN,YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM Stase Keperawatan Keluarga

Disusun oleh : AYU KHUZAIMAH KURNIAWATI 02/161611/EIK/00259

P R O G R A M S T U D I I L M U K EP E R A W A T A N FAKULTAS KEDOKTERAN UGM YOGYAKARTA

2004
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn Srt DENGAN ASMA PENGKAJIAN KEPERAWATAN Hari/tanggal Oleh Metode A. : Jumat, 6 Agustus 2004 : Ayu Khuzaimah Kurniawati : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik Data Keluarga 1. Identitas Keluarga a. Nama KK b. Jenis Kelamin c. Umur : 45 tahun d. Pendidikan e. Agama f. Pekerjaan g. Alamat h. Suku/kebangsaan i. Jumlah anggota keluarga 2.
No 1 2 3 4

: Tn Srt : Laki-laki : Tidak sekolah : Islam : Tidak bekerja : RT 03/RW 23 Dukuh Jetis, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta : Jawa/Indonesia : 5 orang

Susunan anggota keluarga


Nama Ny Tuhirah An Suroso umur 40 thn 23 thn Sex P L P P Hub dg KK Istri Anak 1 Anak 2 Ibu Pendd Tidak sekolah MTS tamat Tidak sekolah Tidak sekolah Pekerjaan Buruh tani Buruh bengkel Ket Sehat Sehat Sehat hipertensi

An Rahmawati 15 thn Ny Amat Salim 85 thn

3.

Tipe keluarga

Jenis keluarga ini adalah keluarga luas/extended family yang terdiri dari Nenek, Ayah, Ibu, dan anak. Anak pertama dan kedua masih tinggal serumah. 4. Genogram
Asma
85 th

40 th

45 th

23 th

15 th

Keterangan : : Perempuan : Laki-laki : Garis Perkawinan : Garis Keturunan : Tinggal dalam satu rumah 5. Suku Bangsa dan Agama Keluarga Tn Srt semuanya suku jawa asli dan masih memegang adat kebiasaan jawa yang ditampakkan dengan hubungan keluarga yang masih kuat. Semua anggota keluarga beragama Islam. 6. Status Sosial Ekonomi Keluarga a. Penghasilan Keluarga Penghasilan keluarga Tn Srt berasal dari Ny Th yang bekerja sebagai buruh tani, dengan penghasilan sekitar Rp 200.000,- per bulan. b. Pemanfaatan Dana Keluarga Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan Tn Srt, misalnya untuk : kembar : Tn Srt : Meninggal

membeli obat semprot asma dan untuk memberi sumbangan kepada teman yang mempunyai hajat. Keluarga Tn Srt tidak memiliki tabungan. Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny Th. c. Sosial Keluarga Hubungan antar anggota keluarga baik, begitu pula dengan tetangga. Keluarga Tn Srt masih mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti kumpulan rutin, pengajian, dan kerja bakti kampung. Sedang Tn Srt sendiri sudah non aktif dalam kegiatan kemasyarakatan semenjak sakit. 7. Aktifitas Rekreasi Keluarga Tn Srt jarang mengadakan rekreasi dengan bepergian ke suatu tempat. Tn Srt lebih banyak di rumah semenjak sakit, kegiatan sehari-harinya banyak menyendiri dan melamun. B. Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga Tn Srt saat ini termasuk dalam taraf perkembangan keluarga dengan anak remaja dan dewasa awal. 2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi Secara umum tidak ada masalah dalam tahap perkembangan keluarga saat ini. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Saat ini Tn Srt Pada saat pengkajian, Tn Srt dalam keadaan sakit. Terdengar suara nafas mengi/wheezing, nampak sesak nafas, dan nampak tarikan dinding dada saat bernafas biasa/dalam keadaan istirahat. Tn Srt mengatakan pada saat itu dia dalam keadaan normal atau tidak sedang dalam serangan. Tn Srt mengatakan menderita asma sejak lama, dan sering kambuh sekitar 2 kali dalam 1 minggu. Tn Srt selalu menggunakan obat semprot Alupen saat serangan terjadi, dan hasilnya

sesak nafas berkurang. Apabila dengan Alupen belum sembuh, biasanya keluarga Tn Srt membawanya ke dokter untuk disuntik. Tn Srt juga minum jamu-jamu tradisional untuk mengobati penyakit asmanya, yaitu dengan jamu akar daun yang dibeli di warung-warung. Tn Srt juga pernah menderita gangguan jiwa yaitu marah/amuk. Tn Srt pernah mondok 1 bulan di RS Grasia DIY (RSJ Pakem) 2 kali, yaitu pada tahun 1984 dan 1998. Ny Th Ny Th mengatakan bahwa Ny Th saat ini dalam keadaan sehat, tidak mempunyai keluhan-keluhan kesehatan yang berarti. An P Pada saat pengkajian, An P dalam keadaan sehat dan tidak mempunyai keluhan kesehatan An R Pada saat pengkajian, An R dalam keadaan sehat dan tidak mempunyai keluhan kesehatan Ny AS Ny AS mempunyai tekanan darah yang sering tinggi. Pada saat pengkajian Ny AS mengeluh nyeri kepala bagian atas sampai belakang. Tekanan darah Ny AS : 180/100 mmHg. Keluhan lain tidak ada. Ny AS tidak mau mengikuti kegiatan senam lansia maupun posyandu lansia karena malu. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya Tn Srt mengatakan dalam keluarga Tn Srt ada yang pernah menderita penyakit serupa yaitu ayah Tn Srt juga menderita asma dan sekarang sudah meninggal. C. Struktur Keluarga 1. Pola Komunikasi Keluarga Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, menggunakan bahasa Jawa. Bila ada permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka

dengan seluruh anggota keluarga, tetapi kadang-kadang keluarga tidak melibatkan Tn Srt dalam musyawarah. 2. Struktur Kekuatan Keluarga Kekuatan keluarga lebih cenderung dipegang oleh Ny Th, hal ini dikarenakan Tn Srt yang pernah menderita gangguan jiwa, selain itu penyakit asma yang diderita Tn Srt membuat kondisi fisiknya semakin lemah. 3. Struktur Peran Peran keluarga mengalami pergeseran. Pencari nafkah di keluarga Tn Srt adalah Ny Th, sedangkan Tn Srt sudah tidak bekerja semenjak sakit. 4. Nilai dan Norma Keluarga Keluarga Tn Srt menganut nilai dan norma Jawa dalam kehidupan sehari-hari, berkumpul dengan anggota keluarga setiap hari dan dengan sanak saudara pada waktu-waktu senggang. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan kesehatan. D. Fungsi Keluarga 1. Fungsi Biologis a. Keadaan Kesehatan Tn Srt menderita asma, dan pernah menderita gangguan jiwa. Kondisi kesehatan Tn Srt saat ini nampak kurang baik, karena Tn Srt sering nampak sesak nafas pada saat astirahat, lemah, dan tidak bekerja. Ny Th dan An R dalam keadaan sehat dan tidak mengalami keluhan, sedangkan Ny AS mengeluh nyeri kepala bagian atas sampai ke belakang, dan ternyata tekanan darahnya tinggi (180/100 mmHg). b. Kebersihan Perseorangan Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta

gigi, dan keramas 2-3 kali seminggu dengan menggunakan sampo. Seluruh anggota keluarga nampak bersih. c. Penyakit yang Sering Diderita Penyakit yang sering diderita keluarga Tn Srt adalah penyakitpenyakit lazim seperti batuk dan pilek. Penyakit berat lainnya adalah asma yang diderita Tn Srt. d. Penyakit Keturunan Menurut keluarga Tn Srt, ada yang mempunyai riwayat penyakitpenyakit keturunan, yaitu asma (ayah Tn Srt). Tn Srt mengatakan, Kalau yang sakit jiwa saya tidak tahu Mbak, tapi sepertinya juga ada. e. Penyakit Kronis/Menular Penyakit asma yang diderita Tn Srt merupakan penyakit kronis yang sudah diderita sejak tahun. f. Kecacatan Anggota Keluarga Tn Srt mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita cacat fisik, sedang Tn Srt sendiri menderita cacat mental karena pernah menderita gangguan jiwa sejak tahun 1984, dan gejala sisa masih nampak antara lain pendiam dan pemalu. g. Pola Makan dan Minum Keluarga Tn Srt secara umum makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayuran, kadang makan buah. Sebisa mungkin Tn Srt menghindari makan pedas, asam, dan bumbu yang merangsang karena dapat memicu terjadinya sesak nafas. Semua anggota keluarga mempunyai kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 4-6 gelas per hari.

h. Pola Aktivitas dan Istirahat Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Tn Srt berbeda beda. Tn Srt biasanya tidur siang sekitar 1-2 jam, sedang

anak-anak jarang tidur siang karena aktifitas masing-masing. Kadang-kadang tidur Tn Srt terganggu karena sesak nafas yang meningkat pada malam hari. Aktivitas Ny Th sehari-hari adalah bekerja sebagai buruh tani dimana jam kerjanya tidak tentu. Selain bekerja, Ny Th juga mengurus rumah, memasak, dan membantu memenuhi kebutuhan Tn Srt. 2. Fungsi Psikologis a. Keadaan Emosi Hubungan antar anggota keluarga cukup baik, namun sepertinya komunikasi antar anggota keluarga agak kurang. Hal ini ditunjukkan oleh Tn Srt yang sering diam dan menyendiri, sedangkan Ny Th mengatakan, Memang Mbak, dia itu orangnya susah kok Ny Th menyatakan tidak ada masalah dalam keluarga yang serius. b. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan Belum nampak adanya kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan. c. Pengambilan Keputusan Musyawarah tetap dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut keluarga, tetapi peran yang dominan dalam pengambilan keputusan adalah Ny Th, karena Tn Srt belum mampu untuk memutuskan sesuatu. d. Ketergantungan Obat/Bahan Tn Srt mengkonsumsi obat ramuan akar daun yang dibeli di warung-warung untuk penyembuhan penyakit asma, sedangkan pada saat asma kambuh, Tn Srt selalu menggunakan obat semprot Allupen. Keluarga yang lain jarang mengkonsumsi obat. e. Mencari Pelayanan Kesehatan

Keluarga Tn Srt telah memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti RS atau Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Keluarga memeriksakan diri apabila sakit tidak dapat diatasi sendiri dan sakit dirasa sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. 3. Fungsi Sosial a. Tingkat Pendidikan Tn Srt, Ny Th, dan Ny AS tidak sekolah dan buta huruf. Anakanak mempunyai pendidikan setaraf SLTP. Keluarga kurang dapat memahami penyuluhan. b. Hubungan antar Anggota Keluarga Hubungan antar anggota keluarga cukup baik, meskipun komunikasi diantara anggota keluarga kurang. c. Hubungan dengan Orang Lain Hubungan dengan tetangga-tetangga baik dan saling tolong menolong. d. Kegiatan Organisasi Sosial Anggota keluarga jarang mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, terutama Tn Srt sudah tidak pernah lagi mengikuti kegiatan di masyarakat semenjak sakit. 4. Fungsi Spiritual Anggota keluarga taat beribadah, menjalankan sholat 5 waktu dan kegiatan keagamaan di kampung sering diikuti oleh An R, seperti pengajian rutin. informasi-informasi yang diberikan selama

5. Fungsi Kultural

a. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil alih oleh Ny Th karena Tn Srt belum mampu menjalankan perannya dalam pengambilan keputusan b. Adat yang Berpengaruh terhadap Kesehatan Adat-adat Jawa yang dianut oleh keluarga masih termasuk wajar dan tidak berpengaruh terhadap kesehatan keluarga. c. Tabu dalam Keluarga Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga. 6. Fungsi Reproduksi Semenjak sakit, hubungan antara Tn Srt dan Ny Th tetap berjalan baik, meskipun tidak dapat berjalan seperti yang mereka inginkan. Ny Th sudah memaklumi kondisi Tn Srt yang sakit baik fisik maupun mental, sehingga Ny Th tidak dapat berharap banyak dari Tn Srt. 7. Fungsi Ekonomi a. Tulang Punggung Tulang punggung dalam keluarga Tn Srt adalah Ny Th yang mengandalkan pekerjaan sebagai buruh tani yang penghasilannya tidak tentu. An S juga sudah bekerja di bengkel, namun penghasilannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. b. Penghasilan Keluarga Penghasilan Ny Th tidak tentu dalam setiap bulannya, namun apabila di rata-rata dalam 1 bulan penghasilannya sekitar Rp 200.000,-. Sedangkan penghasilan dari sumber yang lain tidak ada. c. Pengelolaan Dana Keluarga Pengelolaan dana keluarga diserahkan kepada Ny Th sepenuhnya. d. Pemanfaatan Dana Keluarga

10

Sebagian besar uang keluarga hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, kabutuhan sekolah, pengobatan Tn Srt dan untuk memberikan sumbangan-sumbangan kepada kerabat yang mempunyai hajat. Keluarga Tn Srt tidak memiliki tabungan. e. Status Sosial Ekonomi Keluarga Keluarga termasuk dalam ekonomi menengah kebawah. Ny Th mengatakan, Yaseadanya saja to Mbak kita sukuri 8. Fungsi Perawatan Kesehatan a. Mengenal Masalah Keluarga mengetahui bahwa kondisi Tn Srt saat ini memerlukan perhatian dan biaya. Keluarga mengetahui tentang penyakit asma, namun belum sepenuhnya memahami cterutama cara perawatannya. Keluarga tidak berusaha untuk bertanya-tanya bagaimana cara perawatan penderita asma. b. Mengambil Keputusan yang Tepat Sejauh ini, Ny Th mengambil keputusan untuk memeriksakan Tn Srt apabila penyakit asmanya kambuh dan tidak dapat diatasi sendri dengan obat semprot. Tn Srt biasanya membeli obat di apotik apabila obatnya sudah habis. Tn Srt sudah tidak pernah kontrol ke petugas kesehatan. Keluarga juga mengusahakan pemulihan Tn Srt ke dengan menggunakan jamu tradisional (akar daun) yang diminum setiap hari). c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit Keluarga mengetahui adanya anggota yang sakit, namun untuk perawatannya keluarga kurang begitu memperhatikan. Hanya saja apabila Tn Srt kambuh dan sudah tidak bisa diatasi sendiri, baru keluarga membawa Tn Srt ke pelayanan kesehatan.

d. Memelihara Lingkungan Rumah yang Mendukung Kesehatan

11

Kondisi rumah keluarga Tn Srt cukup bersih, tapi cahaya matahari kurang dapat masuk ke rumah. Halaman cukup bersih bersih, tetapi ada kandang ayam yang kondisinya kurang bersih. e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Ny Th mengatakan, Biasanya kalau Bapak kambuh dan sudah tidak bisa ditangani sindiri baru saya bawa ke dokte. E. Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang Sressor jangka pendek tidak nampak pada keluarga Tn Srt. Stressor jangka panjang keluarga tidak ada. 3. Kemampuan Berespon Terhadap Stress Tn Srt nampak pasrah terhadap penyakit yang dideritanya dan nampak kurang interes terhadap upaya penyembuhan yang ditawarkan oleh perawat. 4. Strategi Koping Yang Digunakan Ny Th kadang-kadang masih memberikan motivasi untuk upaya perawatan Tn Srt, dan Tn Srt beserta keluarga kurang memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk menanyakan informasi-informasi yang berhubungan dengan perawatan Tn Srt. 5. Strategi Adaptasi Disfungsional Tn Srt masih mempunyai gejala sisa dari gangguan jiwa yang pernah dialaminya. Gejala yang masih nampak adalah pendiam, suka menyendiri dan pemalu.

F.

Faktor Lingkungan dan Masyarakat 1. Karakteristik Rumah

12

a. Denah Rumah Secara geografis letak rumah keluarga Tn Srt berada di Dusun Jetis, RT 03 RW 23 Kelurahan Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Adapun denah rumah Tn Srt adalah sebagai berikut :
sumur R. tidur R. tidur

D A P U R

R. tamu

Tempat tidur

Pekarangan

kand ang

Keterangan :

|| : Pintu : Penyekat dari triplek KM : Kamar Mandi

b. Keadaan Lingkungan Dalam Rumah Keluarga Tn Srt menempati rumah dengan luas 8x8 meter persegi. Jenis rumah Tn Srt adalah dinding permanen, dengan lantai terbuat dari plester. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 tempat tidur yang berada di samping kamar tamu dan hanya dibatasi dengan tirai, 1 dapur, 1 sumur, sedang kamar madi serta WC tidak ada. Rumah tersebut adalah milik sendiri. c. Keadaan Lingkungan Sekitar Rumah 1) Kondisi halaman rumah Halaman rumah nampak bersih dan tidak berdebu.

13

2) Pemanfaatan halaman Halaman rumah berukuran 7 x 3 meter persegi. Halaman rumah dimanfaatkan untuk pembuatan kandang ayam. 3) Sumber air minum Keluarga menggunakan sumur gali yang terletak dibelakang dekat dapur, kualitas air baik, tidak berbau dan tidak berasa dan tidak berwarna 4) Pembuangan air kotor/limbah keluarga Keluarga Tn Srt mempunyai saluran pembuangan air limbah yang dialirkan dengan pralon dan dialirkan ke sungai. 5) Pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di jogangan di depan rumah dan dibakar. 6) Jamban Keluarga Tn Srt tidak mempunyai jamban sendiri, jadi anggota keluarga BAB di sungai. 7) Sumber pencemaran Tidak nampak adanya sumber pencemaran 8) Sanitasi rumah Lingkungan sekitar rumah nampak cukup bersih. Perabotperabot rumah tangga tidak berserakan, namun suasana rumah agak kumuh dan pencahayaan rumah kurang 2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Jarak antar rumah dekat dan hubungan dengan tetangga baik. Ada rutinitas kegiatan di perkampungan tersebut, seperti kerja bakti. 3. Mobilitas Geografi Keluarga Keluarga merupakan penduduk asli Yogyakarta. Tn Srt jarang pergi jauh, kecuali kalau ke RS. Ny Th pergi ke tempat kerja naik sepeda ontel. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Ny Th kadang-kadang masih mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti pengajian, perkumpulan, dll. Sedang Tn Srt sudah

14

tidak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat semenjak sakit. 5. Sistem Pendukung Keluarga/Fasilitas Keluarga Fasilitas perdagangan seperti pasar yang berjarak + 2 km dari rumah, fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas berjarak + 3 km, bidan praktek + 1 km, rumah sakit sakitar 6-7 km, dan fasilitas peribadatan seperti masjid 100 meter dari rumah. G. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan secara umum
No 1 2 3 4 5 Nama Tn Srt Ny Th An S An R Ny AS KU Sesak nafas Baik Baik Baik Baik TTV TD: 130/90 TD: 100/80 TD: 120/70 TD: 110/70 TD : 180/100 Penglih atan Baik Baik Baik Baik Baik Pende ngaran Baik Baik Baik Baik Kurang Pencer naan Baik Baik Baik Baik Baik Elimi nasi Baik Baik Baik Baik Baik Keluhan Sesak nafas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Kenceng di kepala

2. Pemeriksaan secara khusus (terhadap Tn Srt) a. Nadi Temperatur Respirasi Rate b. c. Vital Sign Tekanan darah : 130/90 mmHg : 96 x/mnt : 37,5 C : 28 x/mnt

BB : 76 kg, TB : 168 cm Cepalokaudal Kulit, rambut, dan kuku : pigmentasi (-), vaskularisasi cukup baik, kulit merah muda, rambut bersih, kuku pendek bersih Kepala dan leher : sklera ikterik (-), konjungtiva merah muda, palpebra udem (-), kacamata (-), pembesaran limphe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-) Telinga : bersih, pendengaran baik

15

Mulut, tenggorokan dan hidung : mukosa mulut merah muda, bibir basah, kelainan daerah mulut (-), sekret tenggorok (-), epistaksis (-) Thoraks dan paru-paru : dada simetris, normochest, ekspansi dada tidak maksimum, penggunaan otot-otot bantu nafas (+), nyeri tekan (-), taktil fremitus (+) simetris kanan kiri, wheezing (+) Jantung : teraba ictus cordis pada ics 4, S1 S2 murni, perkusi redup Abdomen : simetris bulat, scar (-), nyeri tekan (-) Genetalia : tidak dilakukan Rektal dan anus : tidak dilakukan Vaskularisasi perifer : wajah tidak pucat, udema (-), kapilari refil kembali dalam <2 detik, ujung kaki agak dingin Refleks tendo : normal refleks, tidak ada klonus Ekstremitas : pergerakan kaki dan tangan baik, kekuatan otot normal. Neurologik : H. Harapan Keluarga 1. Persepsi Terhadap Masalah Keluarga berpendapat bahwa masalah-masalah yang ada sebenarnya harus ditangani, tetapi keluarga menganggap masalah tersebut sudah kronis dan keluarga kurang optimis dan kurang motivasi dalam upaya perawatan. 2. Harapan Terhadap Masalah Keluarga berharap keadaan Tn Srt akan membaik, meskipun keluarga mengetahui bahwa hal tersebut sangat sulit. II. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
Data Data Subjektif 1. Tn Srt mengatakan telah menderita asma sejak Tipologi Aktual Masalah Pola nafas tidak efektif pada penderita asma (Tn Penyebab Ketidakmampuan keluarga mengenal

16

lama, dan setiap kambuh selalu diberi obat semprot alupen. 2. Tn Srt sering merasa nafasnya pendek-pendek meskipun dalam keadaan istirahat, dan Tn Srt mengatakan sudah biasa bernafas seperti itu. Data Objektif 1. Pada saat pengkajian, Tn Srt tidak dalam serangan asma 2. Nafas pendek 3. RR : 28x/mnt 4. Penggunaan otot nafas tambahan Data Subyektif 1. Tn Srt mengatakan, sering ada dahak yang sulit keluar apalagi saat habis batuk dan saat serangan 2. Tn Srt mengatakan, Kalau dahaknya sulit keluar, saya merasa tambah sesak nafas. Data Obyektif 1. Terdengar suara wheezing tanpa stetoskop 2. Batuk-batuk berdahak Data Subyektif 1. Tn Srt mengatakan tidak apaapa dengan kondisinya saat ini Data Obyektif 1. Tn St nampak kurang respek terhadap tawaran-tawaran informasi kesehatan 2. Tn Srt kurang konsentrasi dalam diskusi tentang kondisi kesehatannya 3. Penurunan penggunaan dukungan sosial dari keluarga maupun masyarakat Data Subyektif 1. Tn Srt dan Ny Th Aktual

Srt) pada keluarga Tn Srt

masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada.

Bersihan jalan nafas tidak efektif pada penderita asma (Tn Srt) pada keluarga Tn Srt

Aktual

Koping individu tidak efektif

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada. Ketidakmampuan keluarga mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga

Aktual

Kurang pengetahuan tentang penyakit

Ketidakmampuan keluarga

17

mengatakan, Kami belum tahu tentang asma Mbak, lha wong kami ini kan orang bodho 2. Tn Srt dan keluarga belum mengetahui cara perawatan penderita asma Data Objektif 1. Tn Srt dan Ny Th tidak sekolah dan tidak bisa membaca 2. Tn Srt dan Ny Th nampak kurang interes dengan pembicaraan tentang penyakit asma 3. Tn Srt belum tahu patofisiologi asma dan cara perawatannya Data Subjektif 1. Tn Srt mengatakan, Saya malu Mbak kalau disuruh senam, tidak usah saja. 2. Ny Th dan Ny AS mengatakan bahwa Tn Srt pemalu dan tidak kooperatif Data Objektif 1. Tn Srt menolak untuk berlatih nafas dalam mapun senam asma 2. Kontak mata sangat kurang, lebih banyak menunduk 3. Bicara pelan dan sedikit 4. Tn Srt sering menyendiri dan melamun di depan rumah Data Subjektif 1. Ny AS mengatakan, Kepala saya sering nyeri bagian atas sampai turun kebelakang. 2. Ny AS mengatakan bahwa tekanan darahnya selalu tinggi Data Objektif 1. Ny AS berusia 85 tahun 2. TD saat pengkajian : 180/100 mmH Aktual

asma dan cara perawatannya pada keluarga Tn Srt

mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan

Harga diri rendah pada penderita post gangguan jiwa (Tn Srt)

Ketidakmampuan keluarga merawat, memutuskan, menggunakan sumber daya keluarga, maupun fasilitas kesehatan

Aktual

Nyeri

Ketidakmampuan keluarga mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan

18

III. PERENCANAAN A. Penentuan Prioritas Masalah 1. Pola nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada.
No 1. Kriteria Sifat masalah tidak/kurang sehat : Hitungan 3/3 x 1 Skor 1 Pembenaran Tn Srt menderita penyakit asma sejak lama, sering kambuh dan sudah ketergantungan dengan obat Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut ada, tetapi sedikit sekali Sumber daya keluarga : dana minim, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, pendidikan tidak menunjang. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak dapat berbuat banyak. Keadaan Tn Srt sudah kronis. Perubahan bunyi dan frekuensi nafas terjadi pada saat istirahat Masalah agak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga kurang berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah. Tn Srt dan keluarga menganggap penyakit Tn Srt sebagai masalah yang perlu diatasi

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah : kecil

0/2 x 2

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan, perlu ditangani Jumlah

2/2 x 1

2 2/3

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada.

No

Kriteria

Hitungan

Skor

Pembenaran

19

1.

Sifat masalah tidak/kurang sehat

3/3 x 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian

1/2 x 2

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan, perlu ditangani Jumlah

2/2 x 1

Tn Srt menderita penyakit asma sejak lama, sering kambuh dan sudah ketergantungan dengan obat Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut ada, tetapi sedikit sekali Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, pendidikan kurang menunjang. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak dapat berbuat banyak. Keadaan Tn Srt sudah kronis. Perubahan bunyi dan frekuensi nafas terjadi pada saat istirahat Masalah tidak begitu rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga kurang berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah. Tn Srt dan keluarga menganggap penyakit Tn Srt sebagai masalah yang perlu diatasi

3 2/3

3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga
No 1. 2. Kriteria Sifat masalah tidak/kurang sehat : Hitungan 3/3 x 1 1/2 x 2 Skor 1 1 Pembenaran Tn Srt menginginkan sembuh tetapi tidak mau melakukan perawatan secara mandiri Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut ada, tetapi sedikit sekali Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, pendidikan tidak menunjang, dukungan dari istri ada Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak dapat berbuat banyak. Keadaan Tn Srt kronis, dan

Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian

3.

Potensial untuk dicegah :

2/3 x 1

2/3

20

cukup

4.

Menonjolnya masalah : Masalah dirasakan, tidak perlu segera ditangani

1/2 x 1

1/2

masih ada gejala sisa gangguan jiwa. Masalah agak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah, tetapi kurang optimal Ny Th dan keluarga menganggap sikap Tn Srt sebagai masalah namun tidak perlu segera ditangani, karena sudah biasa dan sudah tidak mau berubah lagi

Jumlah

3 1/6

4. Kurang pengetahuan tentang penyakit asma dan cara perawatannya pada keluarga Tn Srt berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan
No 1. 2. Kriteria Sifat masalah : aktual Kemungkinan masalah dapat diubah : sebagian Hitungan 3/3 x 1 1/2 x 2 Skor 1 1 Pembenaran Tn Srt menginginkan sembuh tetapi tidak mau melakukan perawatan secara mandiri Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut ada, tetapi sedikit sekali Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, pendidikan tidak menunjang, dukungan dari istri ada Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak dapat berbuat banyak. Keadaan Tn Srt kronis, keluarga sudah terbiasa dan tidak ada usaha untuk memperoleh informasi tentang penyakit asma Masalah agak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah, tetapi kurang optimal Ny Th dan keluarga menganggap tidak ada masalah

3.

Potensial untuk dicegah : cukup

2/3 x 1

2/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan

0/2 x 1

21

dengan informasi-informasi yang tidak diperoleh keluarga Jumlah 2 2/3

5. Harga diri rendah pada penderita post gangguan jiwa (Tn Srt) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt merawat, memutuskan, kesehatan
No 1. 2. Kriteria Sifat masalah tidak/kurang sehat : Hitungan 3/3 x 1 1/2 x 2 Skor 1 1 Pembenaran Tn Srt pernah menderita gangguan jiwa, pernah mondok di RSJ Pakem 2kali. Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut sangat minim Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, tingkat pendidikan kurang menunjang. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak ada respon Keadaan Tn Srt sudah kronis Masalah agak rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga kurang berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah. Ny Th dan keluarga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut dan tidak menganggap hal itu sebagai masalah

menggunakan

sumber

keluarga

mapun

fasilitas

Kemungkinan masalah dapat diubah : rendah

3.

Potensial untuk dicegah : rendah

1/3 x 1

1/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan lagi oleh keluarga Jumlah

0/2 x 1

2 1/3

6. Nyeri pada penderita hipertensi (Ny AS) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan
No 1. 2. Kriteria Sifat masalah tidak/kurang sehat Kemungkinan Hitungan 3/3 x 1 1/2 x 2 Skor 1 1 Pembenaran Ny AS mengeluh nyeri sudah sejak lama, dan tidak pernah berkurang Pengetahuan keluarga tentang

masalah

22

dapat diubah : rendah

3.

Potensial untuk dicegah : rendah

1/3 x 1

1/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan lagi oleh keluarga Jumlah

0/2 x 1

penyakit tersebut sangat minim Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, tingkat pendidikan kurang menunjang. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak ada respon Keadaan Ny AS sudah kronis Masalah tidak begitu rumit rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga kurang berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah. Ny AS dan keluarga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut dan tidak menganggap hal itu sebagai masalah

2 1/3

Dari hasil skoring di maka urutan prioritas pemecahan masalah adalah :

23

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit. Data Subyektif Tn Srt mengatakan, sering ada dahak yang sulit keluar apalagi saat habis batuk dan saat serangan Tn Srt mengatakan, Kalau dahaknya sulit keluar, saya merasa tambah sesak nafas. Data Obyektif Terdengar suara wheezing tanpa stetoskop Batuk-batuk berdahak

2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga. Data Subyektif Tn Srt mengatakan tidak apa-apa dengan kondisinya saat ini Tn St nampak kurang respek terhadap tawaran-tawaran informasi kesehatan Tn Srt kurang konsentrasi dalam diskusi tentang kondisi kesehatannya Penurunan penggunaan dukungan sosial dari keluarga maupun masyarakat 3. Kurang pengetahuan tentang penyakit asma dan cara perawatannya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan. Data Subyektif Tn Srt dan Ny Th mengatakan, Kami belum tahu tentang asma Mbak, lha wong kami ini kan orang bodho Data Obyektif

24

Tn Srt dan keluarga belum mengetahui cara perawatan penderita asma

Data Objektif Tn Srt dan Ny Th tidak sekolah dan tidak bisa membaca Tn Srt dan Ny Th nampak kurang interes dengan pembicaraan tentang penyakit asma Tn Srt belum tahu patofisiologi asma dan cara perawatannya 4. Pola nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada. Data Subjektif Tn Srt mengatakan telah menderita asma sejak lama, dan setiap kambuh selalu diberi obat semprot alupen. Tn Srt sering merasa nafasnya pendek-pendek meskipun dalam keadaan istirahat, dan Tn Srt mengatakan sudah biasa bernafas seperti itu. Data Objektif Pada saat pengkajian, Tn Srt tidak dalam serangan asma Nafas pendek RR : 28x/mnt Penggunaan otot nafas tambahan

5. Harga diri rendah pada penderita post gangguan jiwa (Tn Srt) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt merawat, memutuskan, kesehatan. Data Subjektif Tn Srt mengatakan, Saya malu Mbak kalau disuruh senam, tidak usah saja. menggunakan sumber keluarga mapun fasilitas

25

Ny Th dan Ny AS mengatakan bahwa Tn Srt pemalu dan tidak kooperatif

Data Objektif Tn Srt menolak untuk berlatih nafas dalam mapun senam asma Kontak mata sangat kurang, lebih banyak menunduk Bicara pelan dan sedikit Tn Srt sering menyendiri dan melamun di depan rumah

6. Nyeri pada penderita hipertensi (Ny AS) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan Data Subjektif Ny AS mengatakan, Kepala saya sering nyeri bagian atas sampai turun kebelakang. Ny AS mengatakan bahwa tekanan darahnya selalu tinggi Ny AS berusia 85 tahun TD saat pengkajian : 180/100 mmH Data Objektif

26

B.

Perencanaan Keperawatan 1. Perencanaan Dx 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit.
No 1 Diagnosa Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif pada penderita asma (Tn Srt) pada keluarga Tn Srt berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit.

Tujuan Tujuan Umum : Bersihan jalan nafas penderita asma (Tn Srt) efektif setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu. Tujuan Khusus : Keluarga Tn Srt mampu : 1. Mengetahui penyebab bersihan jalan nafas tidak efektif 2. Mengetahui akibat penumpukan sekret 3. Mengetahui manfaat batuk efektif dan senam asma 4. Mengetahui cara batuk efektif dan senam asma 5. Mendemon strasikan batuk efektif dan senam asma 1.

Intervensi Kaji pengetahuan keluarga tentang bersihan jalan nafas berkaitan dengan penyakit asma Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif Diskusi kan dengan keluarga mengenai penyebab bersihan jalan nafas tidak efektif karena penyakit asma Ajarkan batuk efektif untuk mengeluarkan dahak Ajarkan kepada keluarga cara senam asma Anjurka n keluarga untuk mendemonstrasikan batuk efektif dan senam asma Beri penekanan ulang kepada keluarga pentingnya melakukan batuk efektif dan senam asma Libatka

2.

3.

4. 5. 6.

7.

8.

27

n keluarga dalam proses perawatan 9. Evaluas i pemahaman dan caracara batuk efektif dan senam asma 10. Dampin gi keluarga sekali lagi dalam melakukan senam asma mandiri 11. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha perawatan yang telah dilakukan

2. Perencanaan Dx 2. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga.
No 2 Diagnosa Keperawatan Koping individu tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga. Tujuan Tujuan Umum : Koping individu efektif setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga Tn Srt selama 3 minggu. Tujuan Khusus : Keluarga Tn Srt mampu : 1. Kooperatif dengan kegiatan diskusi 2. Mengikuti saransaran kegiatan untuk perawatan 3. Membuat keputusan untuk merawat anggota keluarga yang sakit 4. Intervensi 1. Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit 2. Jelaskan maksud kunjungan dengan bahasa yang sederhana 3. Bersikap ramah dan tidak menggurui 4. Lakukan diskusi/kunjungan tidak melebihi kontrak waktu yang telah disepakati 5. Lakukan penyuluhan dengan media yang mudah dipahami keluarga 6. Libatkan keluarga atau

28

Memberdayakan sumber-sumber keluarga yang ada

saudara dekat untuk pemberian support sistem 7. Bantu keluarga untuk 5. membuat keputusan yang tepat mengenai perawatan 8. Jelaskan pentingnya perawatan di rumah bagi anggota keluarga yang sakit 9. Evaluasi cara-cara koping adaptif 10. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha koping yang efektif

3. Kurang pengetahuan tentang penyakit asma dan cara perawatannya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan.
No 3 Diagnosa Keperawatan Kurang pengetahuan tentang penyakit asma dan cara perawatannya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, memutuskan, merawat, dan menggunakan sumber-sumber yang ada di keluarga, masyarakat maupun fasilitas kesehatan Tujuan Tujuan Umum : Pengetahuan keluarga tentang penyakit asma dan cara perawatannya akan meningkat setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga Tn Srt selama 3 minggu. Tujuan Khusus : Keluarga Tn Srt mampu : 1. Mengetahui pengertian asma 2. 1. 2. Intervensi Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit asma Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk mengatasi penyakit asma Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian, penyebab penyakit asma, tanda gejala, pencegahan kekambuhan dan cara penanganan penyakit asma Berikan penyuluhan dengan bahasa sederhana Gunakan media yang mudah dipahami oelh keluarga Demonstrasikan cara penanganan asma

3.

4. 5. 6.

29

Mengetahui penyebab asma 3. Mengetahui tanda gejala asma 4. Mengetahui pencegahan kekambuhan 5. Mengetahui penanganan asma 6.

7.

Evaluasi pemahaman dan demonstrasi 8. Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha memahami informasi yang diberikan

4. Pola nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada.
No 4 Diagnosa Keperawatan Pola nafas tidak efektif pada penderita asma berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan, merawat anggota keluarga yang sakit, dan memanfaatkan sumber daya keluarga yang ada. Tujuan Tujuan Umum : Pola nafas penderita asma (Tn Srt) efektif setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga selama 3 minggu. Tujuan Khusus : Keluarga Tn Srt mampu : 1. Mengetahui penyebab pola nafas tidak efektif 2. Mengetahui akibat pola nafas tidak efektif 3. Mengetahui cara berlatih nafas efektif efektif 4. 1. Intervensi Kaji pengetahuan keluarga tentang bersihan pola nafas berkaitan dengan penyakit asma Kaji sumber daya, tenaga, biaya, waktu, dan fasilitas/peralatan yang dimiliki keluarga untuk mengatasi pola nafas tidak efektif Diskusika n dengan keluarga mengenai penyebab pola nafas tidak efektif karena penyakit asma Ajarkan nafas dalam dan senam asma Anjurkan keluarga untuk mendemonstrasikan

2.

3.

4. 5.

30

Mengetahui manfaat latihan nafas dalam dan senam asma 5. Mendemonstrasikan nafas dalam dan senam asma

6.

7. 8.

9.

10.

nafas dalam dan senam asma Beri penekanan ulang kepada keluarga pentingnya melakukan latihan nafas dalam dan senam asma Libatkan keluarga dalam proses perawatan Evaluasi pemahaman dan caracara nafas dalam dan senam asma Dampingi keluarga sekali lagi saat melakukan senam asma mandiri Berikan reinforcement positif atas keberhasilan keluarga dalam usaha perawatan yang telah dilakukan

IV. SI

PELAKSANAAN/IMPLEMENTA Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif No


1 Pelaksanaan Jumat, 6 Agustus 2004 jam15.0016.00 WIB Melakukan pengkajian mengenai kondisi sakit (Tn Srt) saat ini Mengkaji suara nafas, adanya sekresi, batuk yang menyertai asma Mengkaji pengetahuan keluarga tentang bersihan jalan nafas yang tidak efektif karena penyakit asma Mengkaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif Mengkaji upaya yang telah Evaluasi Jumat, 6 Agustus 2004 jam 16.00 WIB S: Tn Srt mengatakan sudah menderita asma sejak kecil. Ny Th mengatakan, Kalau pas serangan pasti ada dahaknya Mbak, dan sulit keluar. Tn Srt menanyakan, Kalau bersin atau batuk, kok langsung serak yaMbak, lalu ada dahaknya, dan jadi sesak nafas. O: Terdengar suara nafas wheezing tanpa stetoskop Disertai batuk-batuk berdahak Tn Srt nampak sesak nafas

31

dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi bersihan jalan nafas yang tidak efektif Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan fasilitas/peralatan yang menunjang perawatan penderita asma Melakukan diskusi mengenai kebutuhan dan minat keluarga terhadap informasi-informasi tentang perawatan penderita asma Melakukan kontrak waktu dan kegiatan yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan serta demonstrasi perawatan penderita asma

Jumat, 13 Agustus 2004, jam 14.30-15.30 WIB Memberi informasi tentang pentingnya menjaga bersihan jalan nafas efektif Memberikan penjelasan tentang manfaat batuk efektif untuk mengeluarkan dahak Mendemonstrasikan batuk efektif Memberi reinforcement atas keberhasilan keluarga dalam memahami informasi dan upaya melakukan batuk efektif

Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 12.0013.00 WIB Mengevaluasi cara batuk efektif

Keluarga termasuk tingkat ekonomi menengah kebawah Keluarga berminat untuk mendapat informasi tentang perawatan penyakit asma, tetapi Tn Srt sendiri kurang interes. Sumber-sumber keluarga : tempat, waktu ada, biaya terbatas. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat pada sore hari. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Berikan informasi tentang : pentingnya mencapai bersihan jalan nafas efektif Latih batuk efektif dengan demonstrasi, dan jelaskan manfaatnya Jumat, 13 Agustus 2004, jam 15.30 WIB S: Tn Srt mengatakan, Tapi saya masih sulit mengeluarkan dahak. Tn Srt mengatakan, Saya malu mbak, nanti saja akan saya coba. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan batuk efektif bersamasama perawat karena malu Tn Srt dan keluarga nampak memahami informasi yang diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan batuk efektif Beri pujian atas upaya yang dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 13.00 WIB S: Tn Srt mengatakan, Nanti

32

Menganjurkan keluarga dan Tn Srt untuk mendemonstrasikan batuk efektif Memberikan penyuluhan tentang senam asma Mendemonstrasikan senam asma

saja Mbak, saya akan lakukan seperti itu. Tn Srt mengatakan, Saya itu sudah menerima keadaan saya seperti ini, saya tidak senam saja.

O:

Rabu, 25 Agustus 2004 jam 11.3012.00 Mengulang gerakan senam asma Memotivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan senam asma Memberi penekanan ulang pentingnya melakukan batuk efektif dan senam asma Kontrak waktu untuk kunjungan bersama dosen pembimbing akademik

Tn Srt tidak bersedia melakukan batuk efektif maupun senam asma bersama-sama perawat karena malu Tn Srt dan keluarga nampak memperhatikan dan memahami informasi yang diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan batuk efektif dan senam asma Beri pujian atas upaya yang dilakukan Rabu, 25 Agustus 2004 jam 12.00 S: Tn Srt mengatakan, Sudalah Mbak, tidak usah senam saja. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan batuk efektif maupun senam asma bersama-sama perawat karena malu Tn Srt kurang kooperatif terhadap kegiatan demonstrasi A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan batuk efektif dan senam asma Beri pujian atas upaya yang dilakukan

Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 2. Koping individu tidak efektif No


1 Pelaksanaan Jumat, 6 Agustus 2004 jam15.0016.00 WIB Melakukan pengkajian mengenai kondisi sakit (Tn Evaluasi Jumat, 6 Agustus 2004 jam 16.00 WIB S: Tn Srt mengatakan sudah

33

Srt) saat ini Mengkaji respon keluarga terhadap kondisi sakit Mengkaji upaya-upaya keluarga yang telah dilakukan dalam menghadapi kondisi sakit Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan fasilitas/peralatan yang menunjang perawatan penderita Melakukan kontrak waktu dan kegiatan kunjungan yang akan datang

menderita asma sejak kecil. Ny Th mengatakan, Saya ini orang bodo Mbak, tidak tahu apaapa. Tn Srt mengatakan, Saya sudah dari dulu seperti ini ya tidak apa-apa Mbak, sudah saya terima.

O:

Jumat, 13 Agustus 2004, jam 14.30-15.30 WIB Menjelaskan tentang adanya masalah kesehatan pada keluarga Tn Srt dan perlu segera ditangani Memberi beberapa alternatif pemecahan masalah kepada keluarga Memberi kesempatan keluarga untuk memutuskan cara yang akan ditempuh dalam mengatasi masalah kesehatan Memberi reinforcement atas keberhasilan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat

Tn Srt nampak menyerah dan pasrah terhadap keadaan Upaya Tn Srt dan keluarga dalam mencari bantuan kesehatan kurang optimal Keluarga termasuk tingkat ekonomi menengah kebawah. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat pada sore hari. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Bantu keluarga menentukan koping efektif Jumat, 13 Agustus 2004, jam 15.30 S: Tn Srt menyadari adanya masalah kesehatan, tetapi keluarga sudah tidak begitu merasakannya karena sudah kronis Tn Srt mengatakan, Saya sudah minum jamu kok Mbak. O: Tn Srt nampak pasrah kepada keadaan sakitnya Tn Srt menyanggupi untuk diberi informasi tentang cara perawatan penyakitnya A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt konsekuen terhadap keputusan yang telah diambil Beri pujian atas upaya yang dilakukan

34

Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 12.0013.00 WIB Mengevaluasi perhatian dan konsentrasi Tn Srt terhadap kegiatan penyuluhan Mengevaluasi upaya perawatan yang dilakukan Tn Srt dan keluarga sesuai saran perawat Memberi pujian atas konsekuensi terhadap keputusan yang telah diambil

Rabu, 25 Agustus 2004 jam 11.3012.00 Mengevaluasi pelaksanaan perawatan terhadap penderita asma : nafas dalam, batuk efektif, senam asma Mengevaluasi perhatian dan kontak mata Kontrak waktu untuk kunjungan bersama dosen pembimbing akademik

Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 13.00 WIB S: Tn Srt mengatakan, Kemarin saya latihan nafas dalam seperti yang dianjurkan Mbak. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan nafas dalam tetapi tidak bersama-sama perawat Dalam diskusi, perhatian dan kontak mata kurang Tn Srt cenderung pasif A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk meningkatkan koping efektif Beri pujian atas upaya yang dilakukan Rabu, 25 Agustus 2004 jam 12.00 S: Tn Srt mengatakan, Saya sudah latihan nafas, tapi belum latihan senam asma. O: Tn Srt dan keluarga belum sepenuhnya melakukan perawatan sesuai keputusan yang dibuat Tn Srt kurang kooperatif terhadap kegiatan demonstrasi A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk konsekuen terhadap keputusan yang diambil Beri pujian atas upaya yang dilakukan

Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 3. kurang pengetahuan tentang penyakit asma dan cara perawatannya No
1 Pelaksanaan Jumat, 6 Agustus 2004 jam15.0016.00 WIB Melakukan pengkajian mengenai kondisi sakit (Tn Evaluasi Jumat, 6 Agustus 2004 jam 16.00 WIB S: Ny Th mengatakan, Saya ini

35

Srt) saat ini Mengkaji keluarga tentang penyakit asma, penyebab, tanda gejala, cara pencegahan kekambuhan dan penanganannya Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan fasilitas/peralatan yang menunjang peningkatan pengetahuan tentang penyakit asma Melakukan diskusi mengenai kebutuhan dan minat keluarga terhadap informasi-informasi tentang penyakit asma dan cara perawatannya Melakukan kontrak waktu dan kegiatan yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan serta demonstrasi perawatan penderita asma

O:

orang bodo Mbak, tidak tahu apaapa. Tn Srt menanyakan, Kalau bersin kok seringnya langsung kumat, itu kenapa Mbak?

Jumat, 13 Agustus 2004, jam 14.30-15.30 WIB Memberi informasi tentang asma : pengertian, penyebab, tanda gejala, pencegahan kekambuhan dan penanganan Memberi reinforcement atas keberhasilan keluarga dalam memahami informasi

Tn Srt dan Ny Th idak sekolah dan tidak dapat membaca Tn Srt belum mengetahui patofisiologi asma mendapat informasi tentang perawatan penyakit asma, tetapi Tn Srt sendiri kurang interes. Sumber-sumber keluarga : tempat, waktu ada, biaya terbatas. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat pada sore hari. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Berikan informasi tentang : pengertian, tanda gejala, penyebab, pencegahan kekambuhan dan penanganan asma Jumat, 13 Agustus 2004, jam 15.30 WIB S: Ny Th menyatakan baru mengetahui cara perawatan asma yang lebih alami dengan meminimalkan obat O: Tn Srt dan Ny Th nampak interes terhadap diskusi Tn Srt dan Ny Th mengajukan beberapa pertanyaan Tn Srt dan Ny Th mampu menyebutkan informasi yang telah diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Evaluasi cara pencegahan kekambuhan dan penanganan di rumah

36

Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 12.0013.00 WIB Mengevaluasi cara pencegahan kekambuhan dan penanganan di rumah Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya

Rabu, 25 Agustus 2004 jam 11.3012.00 Menawarkan kepada keluarga untuk tanya jawab

Beri pujian atas upaya yang dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 13.00 WIB S: Tn Srt mengatakan, Saya sudah latihan nafas dalam seperti yang Mbak ajarkan. O: Tn Srt mampu mengulangi cara perawatan penyakit asma : nafas dalam, batuk efektif, dan senam asma A : Tujuan tercapai P: Lanjutkan kunjungan untuk terminasi Motivasi Tn Srt untuk menanyakan hal-hal yang belum diketahui Beri pujian atas upaya yang dilakukan Rabu, 25 Agustus 2004 jam 12.00 S: Tn Srt mengatakan, Tidak ada Mbak. O: Latar pendidikan keluarga kurang menunjang Tn Srt dan keluarga sudah mengetahui tentang penyakit asma, meskipun secara garis besar A : Tujuan tercapai P: Motivasi dan monitor kemajuan keluarga Tn Srt Beri pujian atas upaya yang dilakukan

Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 4. Pola nafas tidak efektif No


1 Pelaksanaan Jumat, 6 Agustus 2004 jam15.0016.00 WIB Melakukan pengkajian mengenai kondisi sakit (Tn Srt) saat ini Mengkaji status pernafasan, Evaluasi Jumat, 6 Agustus 2004 jam 16.00 WIB S: Tn Srt mengatakan sudah menderita asma sejak kecil. Ny Th mengatakan, Nafas

37

frekuensi, RR, kedalaman nafas Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pola nafas yang tidak efektif karena penyakit asma Mengkaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi pola nafas tidak efektif Mengkaji upaya yang telah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi pola nafas yang tidak efektif Mengkaji sumber daya yang ada di keluarga, tenaga, biaya, waktu dan fasilitas/peralatan yang menunjang perawatan penderita asma Melakukan diskusi mengenai kebutuhan dan minat keluarga terhadap informasi-informasi tentang perawatan penderita asma Melakukan kontrak waktu dan kegiatan yang akan digunakan untuk memberikan penyuluhan serta demonstrasi perawatan penderita asma

O:

saya memang sering seperti ini Mbak, dan ini sudah biasa buat saya. Tn Srt mengatakan, Kalau pas kambuh ya sesak sekali.

Jumat, 13 Agustus 2004, jam 14.30-15.30 WIB Memberi informasi tentang pentingnya menjaga pola nafas efektif Memberikan penjelasan tentang manfaat nafas dalam untuk mempertahankan pola nafas efektif Mendemonstrasikan nafas dalam dengan perut Memberi reinforcement atas keberhasilan keluarga dalam memahami informasi dan upaya melakukan nafas dalam

Tn Srt nampak sesak nafas Nafas pendek-pendek RR : 28 x/menit Nampak penggunaan otot bantu nafas Keluarga berminat untuk mendapat informasi tentang perawatan penyakit asma, tetapi Tn Srt sendiri kurang interes. Sumber-sumber keluarga : tempat, waktu ada, biaya terbatas. Kontrak waktu kunjungan berikutnya minggu depan, dan waktunya bisa setiap saat pada sore hari. A : Tujuan belum tercapai P: Lakukan kunjungan sesuai kontrak yang telah disepakati Berikan informasi tentang : pentingnya mencapai pola nafas efektif Latih nafas dalam dengan perut dengan demonstrasi, dan jelaskan manfaatnya Jumat, 13 Agustus 2004, jam 15.30 WIB S: Tn Srt mengatakan, Saya paham Mbakcara melakukan nafas dalam Tn Srt mengatakan, Saya malu Mbak, nanti saja akan saya coba. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan nafas dalam bersamasama perawat karena malu Tn Srt dan keluarga nampak memahami informasi yang diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P:

38

Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 12.0013.00 WIB Mengevaluasi cara nafas dalam Menganjurkan keluarga dan Tn Srt untuk mendemonstrasikan nafas dalam Memberikan penyuluhan tentang senam asma Mendemonstrasikan senam asma

Rabu, 25 Agustus 2004 jam 11.3012.00 Mengulang gerakan senam asma Memotivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan senam asma Memberi penekanan ulang pentingnya melakukan nafas dalam dan senam asma Kontrak waktu untuk kunjungan bersama dosen pembimbing akademik

Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan nafas dalam Beri penyuluhan tentang senam asma Beri pujian atas upaya yang dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2004 jam 13.00 WIB S: Tn Srt mengatakan, Nanti saja Mbak, saya akan lakukan seperti itu. Tn Srt mengatakan, Saya itu sudah menerima keadaan saya seperti ini, saya tidak senam saja. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan nafas dalam maupun senam asma bersama-sama perawat karena malu Tn Srt dan keluarga nampak memperhatikan dan memahami informasi yang diberikan A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan nafas dalam dan senam asma Beri pujian atas upaya yang dilakukan Rabu, 25 Agustus 2004 jam 12.00 S: Tn Srt mengatakan, Sudalah Mbak, tidak usah senam saja. O: Tn Srt tidak bersedia melakukan nafas daam maupun senam asma bersama-sama perawat karena malu Tn Srt kurang kooperatif terhadap kegiatan demonstrasi A : Tujuan tercapai sebagian P: Lanjutkan kunjungan Motivasi Tn Srt untuk mendemonstrasikan nafas dalam

39

dan senam asma Beri pujian atas upaya yang dilakukan

7. Kurang pengetahuan tentang penyakit hipertensi dan perawatannya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn Srt mengenal, merawat, memutuskan, dan memanfaatkan sumber daya di keluarga maupun fasilitas kesehatan

40

No 1.

Kriteria Sifat masalah : aktual

Hitungan 3/3 x 1

Skor 1

2.

Kemungkinan masalah dapat diubah : cukup

2/2 x 2

3.

Potensial untuk dicegah : rendah

1/3 x 1

1/3

4.

Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan lagi oleh keluarga Jumlah

0/2 x 1

Pembenaran Ny AS dan keluarga belum mengetahui sepenuhnya tentang penyakit hipertensi dan cara perawatannta di rumah Pengetahuan keluarga tentang penyakit tersebut sangat minim Sumber daya keluarga : dana terbatas, waktu ada, fasilitas kurang, minat kurang, tingkat pendidikan kurang menunjang. Sumber daya perawat : referensi, fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat. Sumber daya masyarakat : tidak ada respon Keadaan Ny AS sudah kronis Masalah tidak begitu rumit rumit. Tindakan yang sudah dilakukan sekarang kurang mendukung. Anggota keluarga kurang berperan terhadap perawatan Tn Srt di rumah. Ny AS dan keluarga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut dan tidak menganggap hal itu sebagai masalah

2 1/3

41

Anda mungkin juga menyukai