Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN FATWA

MAJLIS FATWA DEWAN DAWAH ISLAMIYAH INDONESIA


NOMOR: 19/MF-DD/IV/1427/2006

TENTANG SMS BERHADIAH

Dengan mengharapkan rahmat dan ridha Allah Yang Maha Kuasa, Majlis Fatwa Dewan Dawah
Islamiyah Indonesia, setelah:

Menimbang:
a. Pentingnya menjaga kepentingan atau hak insaniyah (dharriyyah) supaya tetap berada
dalam panduan syariat serta pentingnya memelihara kebutuhan hidup manusia (hjiyyah),
sekaligus aspek kesempurnaan hidup (tahsniyyah) yang merangkumi dua aspek penting,
yaitu: makrimul-akhlq kemuliaan akhlak, dan mahsinul-dah memperbaiki adat-
kebiasaan atau moralitas bangsa.

b. Bahwa tindakan dan perbuatan tolong-menolong hanya bisa dilakukan dalam kebaikan dan
ketaqwaan, tidak untuk kepentingan lain yang mengarah pada prilaku maksiat dan
permusuhan atau alasan lain yang dikemas dengan dalih bantuan sosial, tujuan kemanusiaan
serta propaganda humanisme lainnya yang kerapkali bersembunyi di balik pengelolaan
tindak perjudian, termasuk alasan pengelolaan SMS.

c. Bahwa judi adalah segala bentuk permainan/pertaruhan yang mengharapkan sesuatu yang
lebih besar tanpa kerja keras, sarat dengan unsur spekulatif, unsur gharar (manipulasi),
ighra (iming-iming hadiah secara berlebihan), dhulm (tidak fair) dan kontra-produktif, di
mana ada pihak yang diuntungkan (menang) dan dirugikan (kalah).

d. Banyaknya jebakan promosi iklan yang menyesatkan dan propaganda yang menipu
masyarakat luas dengan iming-iming hadiah menggiurkan serta embel-embel lain yang
intinya mempertaruhkan pulsa handphone.

e. Bahwa tawaran hadiah melalui sms (Short Message Services) yang menyeruak akhir-akhir
ini, baik melalui kuis, hadiah produk tertentu, kontes tertentu, permainan (games),
kompetisi dan berbagai bentuk kegiatan lainnya, pada umumnya mengarah pada
mengeksploitasi nafsu konsumerisme dan mengarah pada praktek judi.

f. Luasnya dampak negatif dan tumpukan bahaya judi, baik bagi individu, masyarakat,
maupun negara, yang cenderung memalingkan dan melalaikan orang untuk mengerjakan
shalat, menanamkan benih-benih permusuhan dan menebarkan hawa kebencian. Menyeret
pelakunya pada sifat nista dan watak malas, menimbulkan efek negatif kecanduan, serta
mengarahkan masyarakat pada budaya gambling (mental judi) dan untung-untungan.

g. Bahwa judi menimbulkan akibat negatif dan destruktif (merusak dan menghancurkan). J udi
sama bahayanya dengan narkoba, karena sama-sama menimbulkan kecanduan dan
merusak/menghancurkan; menghancurkan usaha dan keinginan untuk bekerja, meludaskan
harta, merusak dan melemahkan akal/pikiran, jasmani merana, jiwa menjadi kesat dan
masyarakat jadi hancur.

h. Bukti-bukti lapangan yang menguatkan bahwa praktek SMS yang dimaksud point-(d dan e)
mengandung unsur-unsur perbuatan yang bisa dikategorikan perjudian.

i. Kesalahpahaman pihak-pihak terkait menyangkut manfaat finansial yang diperoleh dari hasil
judi, disusul oleh fenomena gonta-gantinya nama/jenis judi dari waktu ke waktu, sehingga
membutuhkan fatwa baru.

Mengingat:
Firman Allah s.w.t yang menyatakan bahwa:
a.
J udi adalah perbuatan syaitan yang memiliki sekian banyak bentuk yang selalu berubah-
rubah sesuai situasi dan kondisi, yang jika tidak dicegah/ditinggalkan niscaya akan
mendatangkan musibah peradaban. Larangan judi dalam al-Quran, satu nafas dengan
larangan khamer (al-Maidah:90-91).

_ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _
_ _ _ ) ( _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kalian lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kalian dari mengingat Allah dan mengerjakan shalat; maka berhentilah kalian (dari
mengerjakan pekerjaan itu). (Qs.5:90-91)
Berkata Imam Malik rahimahul-lah terhadap ayat ini:

: : , ;
. : .

Maisir (judi) ada dua; judi permainan dan judi undian. Contoh judi permainan (game) ialah
main dadu dan catur serta permainan lain yang sejenis. Sedang judi undian adalah apa yang
terlintas dalam (pikiran) manusia. Sungguh pun demikian, setiap bentuk permainan yang
memakai sistem undi, bisa dikategorikan judi.

b.
J udi tergolong dosa besar (kabir) yang diancam dengan adzab dan laknat oleh Allah s.w.t.
(al-Baqarah:219)
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _
_ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ) (
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa`atnya". Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (Qs.2:219)
c.
J udi mengarahkan jiwa masyarakat ke arah israf (melampau batas) dan tabdzir (boros),
seperti disebutkan dalam Qs.7:31; 25:67.
d.
Hasil yang diperoleh dari hadiah judi, termasuk memakan/menikmati harta orang lain
dengan jalan yang batil, seperti firman Allah dalam an-Nisa:29
e.
Larangan berbuat dzalim dan mendzalimi orang lain (al-Baqarah:179)

2. HADITS NABI SAW:
a. Bahwa judi adalah kawan arak:
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _
___ _ _ _ _ , , ) ) / : / ( ( ,
, _ . << ) ( << )
(
Dari Abdullah bin Amr, bahwasanya Nabi s.a.w melarang khamer, berjudi, main dadu, dan
menghisap candu. Nabi melanjutkan: setiap yang memabukkan adalah haram. (HR.Abu Dawud
(2/354), Ahmad)
b. Bahwa judi bukan persoalan spele yang bisa dijadikan bahan mainan.
_ _ _ _ __ _ _ __ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_ _ _ _ _ , << - . << - : } { :
] [ , : : ... : (

Dari Abu Hurairah r.a, bersabda Rasulullah s.a.w: "Barangsiapa berkata kepada rekannya mari
bermain judi, maka hendaklah ia bersedekah." (HR.Bukhari (3/no.:5756,5942,6274) dan
Muslim,no.:1647)

Berkata Imam Az-Dzahabi dalam kitab Al-Kabirnya:
J ika berkata saja mewajibkan kaffarah atau shadaqah, maka bagaimana lagi dengan
mengerjakan judi. (sumber: Kitab al-Kabir, Beirut:Dar Kutub as-Syabiyah, hal.89)
c. Bahwa praktek mencari untung-untungan adalah bagian dari tindak perjudian.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ __ _ _ _
___ ) , << - - << - - . : - :
( , << - - << - - , :
, _ . << (
Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi s.a.w: Barangsiapa yang memasukkan satu kuda di antara dua
kuda, di mana ia merasa aman untuk kalah, maka itulah qimar (undiah berhadiah). (HR.Abu Dawud
(2/no.:2579), Ibnu Majah (2/no.:2876), Ahmad (2/505. Berkata Imam Abu Dawud: hadits ini
menurut kami, shahih. Lihat Tuhfah al-Asyraf (10/9-10)
d. Bahwa praktek Short Message Service (SMS) yang dikembangkan oleh penyelenggara kuis
berhadiah, kontes tertentu, hadiah produk dan sejenisnya, sudah memenuhi unsur-unsur judi.

_ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
, _ << _ _ _ _ _ _ __ _ _ . << - _ _ _ _ _ _
: , , << - - << - - _ , : ( ,
, << - << ) ( , : ( , . _
. <<
Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi s.a.w: 'Tidak ada sabaq (hadiah uang dsb) kecuali memanah, lomba
berkuda dan lomba unta'. - [HR. Abu Dawud (2/no.:2575), Turmudzi (3/no.:1752), Ibnu Majah
(2/no.:2878), Ahmad (2/256,358,474), dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam al-Irwa
no.:1506))

3. QAEDAH USHUL, di antaranya:

__ __ _ _ _ _ _ _ _ __ __ _ ___
Sesuatu yang boleh, menjadi tidak boleh, kalau akan menyampaikan pada sesuatu yang tidak
boleh.

_ _ __ _
Bahaya itu harus dicegah.

___ _ _ _ _
Semua perkara yang membawa pada yang haram, maka hukumnya haram.
4.
UU No.7 tahun 1974, PP No.9 tahun 1981 dan KUHP Pasal 303 ayat (1) yang sama-sama
menggolongkan perjudian sebagai tindak kejahatan pidana.
5. Fatwa Lajnah Daimah wa al-Buhuts al-Ilmiyah wa al-Ifta, Saudi Arabia, sebagaimana
disiarkan oleh Koran Harian ar-Riyadh edisi 13567, pada hari Selasa, 11 Rajab 1426 H/16
Agustus 2005. Nomor Fatwa: 33312 tanggal terbit, 14 Rab.Awal 1426 tentang Haula
Hukmi al-Musabaqat allati Tujriyha Badha as-Suhuf. Fatwa yang ditanda tangani oleh
tujuh Mufti Saudi Arabia masing-masing; Syeikh Abdul Azis bin Abdullah bin
Muhammad Alu as-Syeikh (Ketua), Syeikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan, Syeikh Abdullah
bin Abdurahman al-Ghudyan, Syeikh Abdulllah bin Muhammad al-Muthlaq, Saad bin
Nashr al-Syutsriy, Syeikh Ahmad bin Ali Sier al-Mubarikie, Syeikh Abdullah bin
Muhammad bin Hunein, Lajnah menetapkan setelah melakukan studi mendalam tentang
masalah ini, maka diputuskan: Sesungguhnya penyelenggaraan sms berhadiah ini sekaligus
barang yang dihadiahi itu adalah termasuk perkara yang haram, karena termasuk jenis judi
undian (qimar) yang Allah s.w.t telah tetapkan keharamannya dalam al-Maidah:90-91.
Sedang judi itu sendiri mencakup benda (barang) yang ditangguhkan pemberiannya setelah
melalui proses taruhan (mukhatharah), tilep (gharar), dan pembodohan (jihalah), dan
menikmati harta orang lain secara bathil.

6. Syeikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi mengenai hukum penonton TV yang memburu hadiah
lomba dari tawaran pengelola (bandar), melalui panggilan telepon (premium call) atau sms,
Syeikh Qardhawi menjawab: "Pertandingan seperti ini hanyalah satu bentuk dari jenis judi.
Permainan ini, jelas dapat menarik simpati penonton antarbangsa ataupun penonton lokal
lewat tawaran kuiz berhadiah, dengan satu harapan mereka meraih hadiah jutaan
uang/barang. Dan hasilnya, berjuta orang dari mereka menjadi rugi akibat pulsa premium
call yang dikenakan oleh pihak pengelola, di mana pihak pengelola (bandar) sebagai
penyewa server bisa berkongsi dengan promotor lomba. Tetapi apa yang pemirsa dapat,
hanyalah kerugiaan jutaan uang.
(sumber :http://www.islamonline.net).
7. Syeikh Muhammad Salih Al-Munajjid, ulama Arab Saudi mensifatkan sms ini sebagai
perjudian gaya baru, katanya : "Pertandingan ini adalah satu jenis perjudian bentuk baru
yang dengan kemampuan teknologi dapat terselenggara pada masa kini (perjudian
telepon/sms) sebagai judi, dan dia haram sebagaimana firman Allah dalam al-Maidah:90-
91.
8. Keputusan Fatwa Muzakarah J awatan Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama
Islam Malaysia, dan NFC Malaysia setelah menggelar sejumlah forum dengan para ulama
diseluruh bagian Malaysia, pakar teknologi, informasi dan konsumen. Semua ulama yang
hadir dengan mutlak menyetujui fatwa haramnya sms berhadiah. Pihak penyelenggara yang
tidak mematuhi fatwa ini akan diproses di pengadilan syariah Malaysia
(sumber:Republika,29/7/2005).
9. Fatwa lembaga internasional dan ulama berkaliber dunia, diantaranya: Syeikh Abdul Aziz
bin Baz (rahimahullah), Mufti Agung Arab Saudi. Syeik Bin Baz pernah memberi fatwa
berkenaan dengan judi gaya baru, karena ia akan menyedot uang banyak dan
mempertaruhkan pulsa handphone, disadari atau tanpa disadari. Fatwa yang sama
disampaikan oleh Syeikh Muhammad Salih Al-Munajjid (Saudi Arabia), Dr. Yusuf
Qardhawi (Mesir), Dr. Nasr Farid (mantan Mufti Mesir), Syeikh Wafa Abu 'Ajuz, Al-Amin,
mantan Lajnah Ulama' Al-Azhar dan Guru Besar hadits di Al-Azhar, Dr. Mohammad At-
Thabthab'i (Guru Besar Hukum Islam di Kuwait). Termasuk Keputusan Fatwa Lembaga
National Fatwa Council (NFC) di Malaysia (tertanggal 24 J uli 2004), yang mengeluarkan fatwa
yang melarang kaum muslimin Malaysia mengikuti beragam perlombaan yang menawarkan
hadiah melalui layanan pesan singkat SMS.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
1. Undian SMS berhadiah yang menonjolkan gharar /tadls (penipuan), mengundi nasib
(azlm/aqlm), unsur taruhan (betting), kerugian (dzulm) dan sejenisnya, termasuk judi (maisir)
atau qimar (undian) yang diharamkan oleh agama.
2. Hukum haram sms ini meliputi; pihak yang terlibat dari penyelenggara acara, provider
telekomonikasi, pengirim maupun pihak pendukung lainnya.
3. Mendorong aparat keamanan dan penegak hukum serta instansi pemerintah yang terkait
untuk menertibkan imperium bisnis perjudian terselubung yang berlindung di balik
kemudahan fasilitas teknologi SMS.
4. Menolak segala bentuk pemikiran yang masih ingin mempertahankan dan/ atau menjadikan
judi sebagai motif untuk membangun dunia olahraga, bantuan kemanusiaan atau
kepentingan pembangunan bangsa secara umum.
5. Mendorong masyarakat dan lembaga dawah untuk berperan aktif melakukan monitoring,
pengawasan dan pembinaan dalam usaha penegakan al-amru bil-maruf wa an-nahyu anil-
munkar, secara terpadu.


Ditetapkan : J akarta
Pada Tanggal : 13 Rab.Awal 1427 H
12 Aprili 2006 M



MAJELIS FATWA
DEWAN DAWAH ISLAMIYAH INDONESIA





Drs.H. Dahlan Bashri, M.A H. Syariful Alamsyah, Lc
Ketua Umum Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai