Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IHSAN NUR
(2000:496) mengemukakan sebagai berikut : Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia), merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan (Knowledge), kemampuan (ability), dan keterampilan (skill) mereka sesuai dengan tuntunan pekerjaan yang mereka lakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan oleh organisasi.
Prasetya,
et al. (1997 : 91) menyatakan sebagai berikut:Secara umum pengembangan pegawai dapat didefiisikan sebagai suatu proses merekayasa perilaku kerja pegawai sedemikian rupa, sehingga pegawai dapat menunjukkan kinerja yang optimal dalam pekerjaannya.
Lanjutan ...
Sumber daya manusia pegawai menunjukkan nilai, praktik, dan tindakan organisasi dalam menanggapi tuntutan yang disyaratkan. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : Kontrol Strategi atau visi Bekerja keras Tantangan kerja Kolaborasi Team work Kultur kerja Memberi remunerasi atau kompensasi kepada pegawai Komunikasi Teknologi Pelatihan serta pengembangan
Aspek pekerjaan yang dapat memenuhi keinginan atau motif manusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan
Elemen perilaku yang dimaksud berkaitan dengan pemberitaan beberapa aspek dari pekerjaan yang dapat memenuhi keinginan atau motif manusia dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Aspek tersebut dapat berkaitan dengan : Aspek Wewenang, adalah hingga sejauh mana seseorang diberikan kebebasan untuk mengatur pekerjaannya. Aspek task variety, menunjukkan sejauh mana jenis tugas yang dilakukan seseorang membutuhkan keahlian yang berbeda. Aspek task identity, menunjukkan hingga sejauh mana seorang pekerja terlibat dalam penyelesaian satu pekerjaan. Aspek signifikansi tugas (task signifcance), adalah sejauh mana suatu pekerjaan mempunyai arti penting bagi rekan kerja atau orang lain. Aspek Feedback, adalah sejauh mana pelaksanaan pekerjaannya memperoleh masukan yang jelas dan cepat dalam arti sejauh mana prestasi kerja yang dilakukan.
pengaturan tentang pendidikan dan pelatihan untuk kalangan pegawai negeri sipil diatur dalam pasal 31 undang-undang nomor 43 tahun 1999
Dalam ketentuan tersebut ditekankan bahwa untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar besarnya diadakan pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jabatan pegawai negeri sipil. Jenis pendidikan dan pelatihan (diklat) : Prajabatan Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan Pendidikan dan pelatihan fungsional Pendidikan dan pelatihan teknis
ruang lingkup pengembangan pegawai menurut Edwin, et al. (1984: 215) adalah sebagai berikut :pengembangan pegawai melingkupi baik pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu maupun pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan.
Jadi, control atau pengawasan disini mencakup seluruh aspek tugas serta uraian pekerjaan, spesifik pekerjaan, atau pengawasan tersebut adalah dalam lingkup proses manajemen.
Fungsi pengawasan
Winardi (2000:166) mengemukakan tentang fungsi pengawasan, yaitu sebagai berikut: Menetapkan tujuan-tujuan dan merencanakan bagaimana mencapainya; Menentukan berapa banyak orang (karyawan) diperlukan serta keterampilan-keterampilan yang perlu dimiliki mereka (organization); Menyeleksi individu-individu untuk mengisi posisi-posisi (staffing) dan kemudian mereka diberi tugas keja dan ia membantu mereka yang betanggung jawab untuk melaksanakannya dengan baik; Dengan aneka macam laporan, ia meneliti bagaimana baiknya rencana-rencana dilaksanakan dan ia mempelajari kembali rencana-rencana sehubugan dengan hasil-hasil yang dicapai dan apabila perlu, rencana-rencana tersebut dimodifikasi
Lanjutan ...
sasaran utamanya adalah untuk menentukan apa yang tidak sesuai dalam pelakanaan berbagai kegiatan operasional dalam organisasi, dan bukan serta merta mencari siapa yang salah. Saydam mengemukakan tujuan pengawasan disini tetapai lebih menekankan pada pengawasan melekat, yaitu sebagai berikut:"tujuan pengawasan melekat adalah terciptanya kondisi yang mendukung kelancaran dan ketetapan pelaksaaan tugas, kebijaksanaan, peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh atasannya langsung." pengawasan melekat juga untuk meningkatkan dedikasi dengan pedoman pada peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.
Jenis-jenis pengawasan
Nawawi (2003: 120-121) mengemukakan tentang jenis-jenis pengawasan yaitu sebagai berikut : Pengawasan internal, yakni kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan / manajer puncak dan / atau manajer unit / satuan kera di lingkungan organisasi dan / atau unit datuan / kerja masing-masing. Pengawasan eksternal, yakni kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh organisasi kerja dari luar organisasi kerja yang diawasi dalam menjalankan tugas pokoknya.
Lanjutan ...
Berdasarkan pelaksanaanya pengawasan dibedakan sebagai berikut (Nawawi, 2003: 120-121): Pengawasan melekat (waskat), yang diartikan sebagai 1. Proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi oleh pimpinan unit/ organisasi 2. Pengawasan melekat (Waskat), yang diartikan sebagai proses pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi oleh pimpinan unit/ organisasi Pengawasan fungsional (wasnal) adalah proses pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi oleh aparatur pengawasan dalam system pemerintahan uyang fungsi dan tugas pokoknya khusus di bidang pengawasan. Badan tersebut adalah Badan Pemeriksa Keuangan, Inspektorat Jendral Pembangunan (IRJENBANG), badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Lanjutan ...
Menurut Nawawi (2003: 120-121) mengemukakan bahwa pengawasan berdasarkan metode atau cara melaksanakannya dapat dibedakan, yaitu sebagai berikut : Pengawasan tidak langsung, yakni kegiatan pengawasan yang dilakukan dengan mengevaluasi laporan, baik tertulis maupun lisan. Pengawasan langsung yakni kegiatan pengawasan yang dilakukan dengan mendatangi personel dan/ atau unit kerja yang diawasi. Kegiatannya dapat dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, melakukan observasi, wawancara, pengujian sampel, dan lain-lain.
Prinsip pengawasan
prinsip pengawasan secara universal adalah merupakan tindakan-tindakan : Mencari keterangan tentang apa yang sedang dilaksanakan Membandingkan hasil-hasil dengan harapan-harapan yang menyebabkan timbulnya tindakan Menyetujui hasil-hasil atau menolak hasil-hasil terhadap kasus tertentu dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Lanjutan ...
Pada tingkat departemen diperiksa oleh tiga lembaga pengawasan: Lembaga pengawasan Internal yaitu Inspektorat Jendral Departemen itu sendiri Lembaga pengawasan eksternal deoartemen yaitu BAPEKA BPKP Pada tingkat provinsi akan mengalami pemeriksaan yang lebih banyak lagi. Selain pengawasan dari ITWILPROP, ketiga lembaga di atas yaitu BAPEKA, BPKP, dan Irjen juga dapat memeriksanya.