Anda di halaman 1dari 3

TUGAS NUTRISI PROSES PRODUKSI

1. Radikal Bebas Pengertian Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil. Untuk kembali stabil, radikal bebas akan berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain yang stabil tetapi lemah pertahanannya. Radikal bebas dapat merusak sel, merubah fungsi dan DNAnya Selanjutnya kerusakan tersebut akan diwariskan ke sel baru yang mewarisi DNA tersebut. Sehingga semakin tua usia akan menyebabkan semakin bertambah banyak sel badan yang rusak. Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Produksi radikal bebas akibat latihan fisik Radikal bebas dapat terbentuk selama dan setelah latihan oleh otot yang berkontraksi serta jaringan yang mengalami iskemik-reperfusi (Chevion et al., 2003). Pembentukan radikal bebas terutama dihasilkan oleh otot rangka yang berkontraksi (Powers and Jackson, 2008). Selama melakukan latihan fisik maksimal, konsumsi oksigen tubuh meningkat dengan cepat. Penggunaan oksigen oleh otot selama latihan fisik maksimal dapat meningkat sekitar 100 200 kali dibandingkan saat istirahat (Chevion et al., 2003). Saat fosforilasi oksidatif di dalam mitokondria, oksigen direduksi oleh sistem transport elektron mitokondria untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP) dan air. Selama proses fosforilasi oksidatif ini sekitar 2% molekul oksigen dapat berikatan dengan elektron tunggal yang bocor dari karier elektron pada rantai pernafasan, sehingga membentuk radikal superoksida (O2.). Radikal superoksida yang terbentuk ini akan membentuk hidrogen peroksida (H2O2) dan hidroksil reaktif (OH.). Secara lengkap proses reduksi oksigen diperlihatkan pada reaksi berikut ini: (Clarkson and Thompson, 2000): 1. O2 + e O2-. superoxide radical 2. O2-. + H2O H2O. + OHhydroperoxyl radical 3. H2O. + e- + H H2O2 hydrogen peroxyde 4. H2O2 + e .OH + OHhydroxyl radical

2. VITAMIN Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa = organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vitaldalam metabolisme setiap organisme,[1] yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organikyang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.[2] Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. [3] Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. [3] Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.[2] Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4] Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.[5]

3. Glukosa dapat menghambat penyerapan vit c, dan pada saat kondisi stress kebutuhan vitamin c meningkat sedangkan pada saat yang

sama ketika stress terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah. Bagaimana transport vit c pada kondisi tersebut?

A model of vitamin C transport in enterocytes. The apical membrane contains a Na+-ascorbate cotransporter involving a minimum of two 2 Na+ ions (square) and a facilitated diffusion pathway for ldehydroascorbic acid (DHAA) (oval). The Na+-glucose transporter, SGLT1, allows rapid entrance of glucose, which is then released into blood by crossing the basolateral membrane via GLUT2. An increase of glucose concentration in the enterocyte inhibits the ascorbate carrier in the apical membrane. Inside the enterocyte, DHAA is reduced to ascorbate, which may leave the cell at the basal membrane by an unknown mechanism. 4. Bagaimana ekskresi vitamin c apabila diberikan dosis yang berlebih? 5. Kapan dikeluarkan vitamin c, apa dalam kondisi normal atau sakit? 6. Pada penelitian pengujian vitamin c, perlakuan ada yang diberi glukosa + vit c dan non glukosa + vitamin c. Kenapa? Karena peningkatan glukosa dalam enterocyte dapat menghambat ascorbate carrier di apical membrane sehingga penyerapan vitamin c (ascorbat) menjadi terhambat. Pemberian glukosa untuk melihat bagaimana mechanisme vitamin c diserap pada kondisi peningkatan glukosa dan bagaimana tubuh dapat menyerap vitamin c saat kondisi gula darah meningkat. 7. Kenapa kekurangan vit c dapat menyebabkan skoliosis dan lordosis 8. Kenapa kekurangan vitamin c dapat menyebabkan pendarahan dan bagaimana mekanismenya direct or indirect 9. Apa kaitan antara vit c, glutation reduktase dan glutation peroksidase 10. Vitamin c terhadap immune system apakah direct atau indirect dan bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai