Tugas Sosio Ti 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin stratum (tunggal) atau strata (jamak) yang

berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi, stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Beberapa definisi stratifikasi sosial : a. Pitirim A. Sorokin Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki). b. Max Weber Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise. c. Cuber Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda. Pengelompokan secara vertikal Berdasarkan posisi, status, kelebihan yang dimiliki, sesuatu yang dihargai.Distribusi hak dan wewenang Kriteria ekonomi, pendidikan, kekuasaan, kehormatan SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah. Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak mempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan ketrampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai ketrampilan apapun. PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut: a. Terjadinya secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.

b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, angkatan bersenjata. KRITERIA DASAR PENENTU STRATIFIKASI SOSIAL Kriteria atau ukuran yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan para anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan tertentu adalah sebagai berikut : a. Kekayaan Kekayaan atau sering juga disebut ukuran ekonomi. Orang yang memiliki harta benda berlimpah (kaya) akan lebih dihargai dan dihormati daripada orang yang miskin. b. Kekuasaan Kekuasaan dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat. Seorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang besar akan menempati lapisan sosial atas, sebaliknya orang yang tidak mempunyai kekuasaan berada di lapisan bawah. c. Keturunan Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Keturunan yang dimaksud adalah keturunan berdasarkan golongan kebangsawanan atau kehormatan. Kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti gelar : - Andi di masyarakat Bugis, - Raden di masyarakat Jawa, - Tengku di masyarakat Aceh, dsb. d. Kepandaian/penguasaan ilmu pengetahuan Seseorang yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan atau yang memiliki keahlian/profesional dipandang berkedudukan lebih tinggi, jika dibandingkan orang berpendidikan rendah. Status seseorang juga ditentukan dalam penguasaan pengetahuan lain, misalnya pengetahuan agama, ketrampilan khusus, kesaktian, dsb. SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan sosial dibedak menjadi sistem pelapisan sosial tertutup, sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial campuran. a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification) Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja. Contoh: - Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana. - Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih. - Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.

b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification) Stratifikasi ini bersifatdinamis karenamobilitasnya sangatbesar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh: - Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya. - Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperolehpendidikan asal ada niat dan usaha. c. Stratifikasi Sosial Campuran Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya,seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta. Fungsi Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut : a. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang. b. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yangmenerima anugerah penghargaan/ gelar/ kebangsawanan, dan sebagainya. c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan. d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah\ laku, cara berpakaian dan bentuk rumah. e. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan. f. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

Pengertian Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis). Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orangorang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.

statifikasi sosial menurut max weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisanlapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise. [sunting]Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut. [sunting]Ukuran kekayaan Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja. [sunting]Ukuran kekuasaan dan wewenang Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan. [sunting]Ukuran kehormatan Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur. [sunting]Ukuran ilmu pengetahuan Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya. Pengertian Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang

dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak. Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki. Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.

Mobilitas Sosial A. PENGANTAR Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.Kata sosial yang ada pada istilah mobilitas sosial untuk menekankan bahwa istilah tersebut mengandung makna gerak yang melibatkan seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial jadi. Mobilitas Sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

B. Bentuk Mobilitas Sosial

1.Mobilitas Vertikal Mobilitas vertical adalah pepindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok warga pada lapisan sosial yang berbeda. Mobilitas Vertikal naik memiliki dua bentuk ,yaitu sebagai berikut: a) Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Misalnya:seorang camat diangkat menjadi bupati.

b)

Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang

sudah ada. Mobilitas Vertikal turun juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut. a) Turunnya kedudukan seseorang kedudukan lebih rendah ,Misalnya, seseorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi. b) Tidak dihargai lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas,misalnya , seorang yang menjabat direktur bank,karena bank yang dipimpinya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi. Beberapa prinsip umum dalam mobilitas sosial vertical adalah sebagai berikut. a) Tidak ada suatu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial yang vertical. b) c) Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial . Setiap masyarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertical sendiri.

d) Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan yang berbeda-beda. e) Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi,politik,dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah . 2 .Mobilitas Horizontal Mobilitas Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan. Ciri utama mobilitas horizontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan .Contohnya,tindakan mengevakuasi penduduk yang tertimpa bencana alam ke daerah lain. 3 .Mobilitas Antargenerasi Mobilitas Antargenerasi adalah perpindahan antara dua generasi atau lebih, Mobilitas Antargenerasi dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu sebagai berikut. a) Mobilitas Intergenerasi

adalah perpindahan status sosial yang terjadi di antara beberapa generasi.

b)

Mobilitas Intragenerasi

Adalah perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. C . Faktor Pendorong Mobilitas Sosial 1. Faktor Struktural Faktor Struktural adalah jumlah relative dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor structural adalah sebagai berikut. a) b) c) d) Struktur Pekerjaan Perbedaan Fertilitas Ekonomi Ganda Penunjang dan Penghambat Mobilitas

2 .Faktor Individu Faktor individu adalah kualitas orang perorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan ,penampilan ,maupun keterampilan pribadi.Adapun yang termasuk dalam cakupan faktor individu adalah sebagai berikut. a) b) c) Perbedaan Kemampuan Orientasi Sikap terhadap Mobilitas Faktor Kemujuran

3 .Setiap Status Sosial Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimilik oleh orang tuanya. 4 .Faktor Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadiny mobilitas manusia. 5 .Faktor Situasi Politik 6 .Faktor Kependudukan {demografi} 7 .Faktor Keinginan Melihat Daerah Lain

D.Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

1. 2. 3. 4. 5.

Faktor Kemiskinan Faktor Diskriminasi Kelas Faktor Perbedaan Ras dan Agama Faktor Perbedaan Jenis Kelamin {Gender} Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat

E. Saluran-Saluran Mobilitas Sosial Menurut Pitirim A.Sorokin,mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Angkatan Senjata Lembaga Pendidikan Organisasi Politik Lembaga Keagamaan Organisasi Ekonomi Organisasi Profesi Perkawinan Organisasi Keolahragaan

Secara umum ,cara yang digunakan untuk memperoleh status sosial dapat melalui dua cara berikut. 1) Akripsi

Adalah cara untuk memperoleh kedudukan melalui keturunan 2) Prestasi

Adalah cara untuk memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri.

Secara khusus,cara-cara yang digunakan untuk menaikan status sosial adalah sebagai berikut. 1) 2) 3) 4) 5) 6) Perubahan Standar Hidup Perubahan Nama Perubahan Tempat Tinggal Perkawinan Perubahan Tingkah Laku Bergabung dengan Organisasi Tertentu

F . Proses Terjadinya Mobilitas Sosial Mobilitas sosial,baik itu yang bentuknya vertical,maupun horizontal dapat terjadi di setiap masyarakat. G .Dampak Mobilitas Sosial Menurut Horton dan Hunt (1987),ada beberapa konsekuensi negative dari adanya mobilitas sosial vertical , antara lain sbg berikut. 1) 2) 3) Kecemasan akan terjadi penurunan status bila terjadi mobilitas menurun. Ketegangan dalam mempelajari peran baru dari status jabatan yang meningkat Keretakan hubungan antaranggota kelompok primer.

Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat,baik yang bersifat positif maupun negatif antara lain sbg berikut. 1.Dampak Positif a) b) Mendorong seseorang untuk lebih maju Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik.

2 .Dampak Negatif a) Timbulnya konflik

Konflik yang ditimbulkan oleh mobilitas sosial dapat dibedakan

menjadi 3 bagian,yaitu sebagai berikut. 1) 2) Konflik antarkelas Konflik antarkelompok sosial

Konflik ini dapat berupa: a) Konflik antara kelompok sosial yang masih tradisional dengan kelompok sosial yang modern. b) Proses suatu kelompok sosial tertentu terhadap kelompok sosial lain yang memiliki wewenang. 3) Konflik antargeneraso

b) Berkurangnya Solidaritas Kelompok Dampak lain mobilitas sosial dari faktor psikologis antara lain sebagai berikut. 1. Menimbulkan ketakutan

2. Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya(post power syndrome) 3. Mengalami frustasi.

Dampak mobilitas sosial Gejala naik turunnya status sosial tentu memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu terhadap struktur sosial masyarakat. Konsekuensi-konsekuensi itu kemudian mendatangkan berbagai reaksi. Reaksi ini dapat berbentuk konflik. Ada berbagai macam konflik yang bisa muncul dalam masyarakat sebagai akibat terjadinya mobilitas. Dampak negatif Konflik antarkelas Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan, kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas. Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik

antara kelas buruh dengan pengusaha. Konflik antarkelompok sosial Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul konflik. Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung. Konflik antargenerasi Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan. Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua. Penyesuaian kembali Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihakpihak yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya, maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai. Penyesuaian semacam ini disebut Akomodasi. Dampak positif Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contoh: Indonesia yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi jika didukung oleh sumber daya yang memiliki kualitas. Kondisi ini perlu didukung dengan peningkatan dalam bidang pendidikan.

1. Mobilitas sosial dalam sistem stratifikasi sosial terbuka

Masyarakat yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka memberi kesempatan pada para anggotanya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal yang terjadi dapat berupa sosial climbing ataupun sinking. Dalam sistem stratifikasi soaial yang terbuka memungkinkan setiap anggota masyarakat bersikap aktif dan kreatif dalam melakukan perubahanperubahab untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya Prinsip umum mobilitas sosial dalam masyarakat yang menganut stratifikasi terbuka adalah sebagai berikut: Tidak ada satu pun masyarakat yang mutlak tertutup terhadap mobilitas sosial vertikal Seterbuka apapun suatu masyarakat terhadap mobilitas sosial, terkadang tetap ada hambatan-hambatan. Setiap masayarakat pasti memiliki tipe mobilitas sosial vertikal sendiri, tidak ada tipe yang berlaku umum bagi setiap masyarakat. Laju mobilitas sosial disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan yang berbedabeda. Mobilitas sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan pekerjaan, tidak menunjukkan adanya kecenderungan yang kontinu tentang bertambah atau berkurang laju mobilitas sosial. 2. Mobilitas Sosial dalam Sistem Stratifikasi Sosial yang Tertutup

Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan nilai-nilai tradisional. Contohnya, masyarakat suku Badui Dalam. Mereka lebih memilih menjaga nilai-nilai tradisional dan menolak adanya perubahan. Dari uraian diatas, jelas terdapat hubungan antara mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok orang tersebut berada. Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :

Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan. Perkawinan Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut. Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas. Hubungan Antara Stratifikasi Sosial dan Mobilitas Sosialdengan Memberikan Pembuktian pada Dunia Kenyataandi Kehidupan Masyarakat Stratifikasi sosial adalah Pembedaan atau pengelompokan masyarakatk e d a l a m j e n j a n g s o s i a l y a n g b e r s i f a t h i e r a r k h i s . P e r w u j u d a n n y a a d a l a h adanya kelas kelas tinggi dan kelas yang lebih rendah.Mobilitas sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupunp e n u r u n a n s t a t u s d a n p e r a n a n g g o t a n y a . M i s a l n y a , s e o r a n g p e n s i u n a n pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorangpengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anakpengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukaninvestasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagaldan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi ataustatus sosialyangdialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalamstruktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial ( social mobility ).Tingkat mobilitas Sosial pada masing masing masyarakat berbeda beda. Pada masyarakat yang bersistem kelas sosial terbuka maka mobilitassosial warga masyarakatnya akan cenderung tinggi. Sebaliknya, pada sistemkelas sosial tertutup, seperti masyarakat feodal atau masyarakat bersistemkasta, maka mobilitas sosial warga masyarakatnya akan cenderung sangatrendah dan sangat sulit dirubah atau bahkan sama sekali tidak ada.Hubungan antara stratifikasi sosial dan mobilitas sosial yaitu sangaterat. Keeratan tersebut terbukti dari status yang terjadi di masayrakat.Contoh kongkrit yang terjadi, yaitu : Seseorang yang dulunyapengusaha jatuh bangkrut akibat usahanya gagal. Akibatnya dia sekarangmenjadi seorang penjual sayuran.K e j a d i a n t e r s e b u t m e r u b a k a n s u a t u k e n y a t a a n d a l a m m a s y

a r a k a t dalam hal stratifikasi sosial dan mobilitas sosial. Yang menunjukkanStratifikasi sosial yaitu seorang pengusaha dan seorang penjual sayuran. Danyang menunjukkan mobilitas sosial yaitu perpindahan status dari seorangpengusaha menjadi seorang penjual sayuran.
http://stitidharma.org/nikah-beda-kasta/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kasta http://baliantiqueco.tripod.com/Warga_Bali.htm http://akademikaunud.wordpress.com/2009/08/28/menelisik-perkawinan-antara-cinta-dan-kasta/ http://www.denpasarkota.go.id/instansi/?cid==EDN&s=kritik&xid=7015

Anda mungkin juga menyukai