Anda di halaman 1dari 16

1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Pertanian modern memerlukan sarjana yang mengerti cara-cara menganalisis tanah baik laboratorium maupun lapangan, tahu dan mampu memilih bahan-bahan untuk pengembangan pertanian dalam arti luas, mampu mengelola kondisi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal dan dapat memanfaatkan tanah secara lestari. Dalam pengertian sempit pertanian adalah kegiatan untuk

menghasilkan barang atau jasa yang didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan hewan. Atas dasar pengertian tersebut, faktor tanah sangat menentukan baik pertumbuhan dan perkembangan tanaman maupun hewan. Sebagai tubuh alam, sifat fisik, kimia dan biologi tanah sangat berpengaruh pada kegiatan pertanian. Tindakan-tindakan terhadap tanah pada umumnya ditujukan untuk menjaga produktivitas dan kegunaan tanah secara lestari.

1.2 TUJUAN 1.2.1 Tekstur, Warna dan Konsistensi Tanah Untuk menajamkan kemampuan dalam menduga sifat tanah Untuk meningkatkan kemampuan menetapkan konsistensi tanah 1.2.2 Pengenalan Pupuk

1.2.3

Untuk mengetahui berbagai jenis pupuk Untuk mengetahui berbagai jenis sumber hara yang beragam Mampu memilih pupuk sesuai dengan keperluannya

Infiltrasi Untuk mendapatkan data guna meningkatkan efisiensi irigasi dan digunakan untuk memprediksi aliran permukaan

1.2.4

Pengenalan Data dan Peta Tanah Untuk meningkatkan pemahaman akan aplikasi ilmu tanah dalam pertanian pada umumnya

1.2.5

Morfologi Tanah Agar bisa menggambarkan potensi tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

2. BAHAN DAN METODE 2.1. Tekstur, Konsistensi, dan Warna Bahan : A. Tanah B. Air C. Buku Munsell Soil Color Chard Metode : A. Tekstur : Cara penetapan tekstur tanah dilapangan diawali dengan membasahi tanah kering atau lembab dengan air, dipirit diantara ibu jari dan jari telunjuk sehingga menjadi pasta tanah yang sempurna.

Selanjutnya dipirit pirit sambil diperhatikan rasa kasar, lengket, dan licin. Rasa kasar menunjukan adanya komponen pasir, lengket menunjukan adanya komponen liat, sedangkan licin seperti tepung bila dipirit menun jukan adanya komponen debu. Selanjutnya dibuat gulungan gulungan sambil dilihat daya tahan terhadap tekanan dan kelekatan massa tanah pada ibu jari dan telunjuk. B. Konsistensi: Konsistensi dalam kondisi basah dinyatakan dalam dua sifat yaitu sifat melekat dan sifat plastis. Penetapan konsistensi tanah dalam kondisi lembab dilakukan dengan cara menggenggam segumpal tanah yang lembab lalu berikan tekanan antara jari jari dan telapak tangan. Penetapan konsistensi dalam keadaan kering dilakukan dengan cara mengambil tanah kering lalu dipatahkan dengan tangan. C. Warna : Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna baku dalam buku Munsell Soil Color Chard yang tersusun atas Hue, Value, dan Chroma. Penetapan warna dilakukan dalam keadaan lembab dan tidak langsung terkena sinar matahari. 2.2. Pengenalan Pupuk Bahan : A. Jenis jenis Pupuk Pertanian. B. Tabel C. Alat Tulis Metode : Mengenali nama pupuk, rumus kimia pupuk, warna pupuk, bentuk pupuk, unsur utama pupuk,unsur ikutan pupuk, dan tipe senyawa kimia.

2.3. Infiltrasi Bahan : A. Double Ring Infiltrometer diamater 30 cm dan 22.5 cm. B. penggaris berskala. C. Ember D. Gayung E. Pencatat waktu F. Plastik kecil dan karet gelang G. Guntik untuk memotong rumput(vegetasi) H. Papan kayu untuk memasukan Ring Infiltrometer kedalam tanah I. Alat alat tulis Metode : A. Menentukan lokasi pengukuran infiltrasi yang dapat mewakili kondisi lapang B. Tempatkan lokasi pengukuran pada daerah yang relatif datar bersihkan tempat pengukuran dari benda atau serasah yang terdapat dipermukaan tanah sehingga tidak mengganggu proses pengukuran C. Bersihkan hati hati agar tidak merusak permukaan tanah, potong rumput atau semak yang mengganggu jangan dicabut (hindari pencabutan) D. Ambil contoh tanah disekitar untuk pengukuran kadar air dan simpan didalam plastik

E. Tancapkan silinder kedalam tanah yang telah dibasahi terlebih dahulu sampai kedalaman 5 cm dimulai dari ring yang berdiameter kecil gunakan lembaran kayu untuk menancapkan ring secara tegak dan merata. Selanjutnya pasang secara konsentris ring yang berdiameter besar dengan cara dan kehati hatian yang sama F. Pasang penggaris berskala dalam ring berdiameter kecil G. Siapkan alat pencatat waktu H. Isi kedua silinder secara bersamaan dengan air sampai ketinggian 10 20 cm, usahakan permukaan air sama. Masukan air dilakukan dengan hati hati agar tidak marusak tanah. I. Pengukuran dilakykan melalui pengamatan penurunan muka air pada setiap interval waktu tertentu. J. Tambahkan air kedalam ring bila diperlukan dengan hati hati. K. Pengamatan dilakukan terus sampai penurunan muka air tanah relatif konstan L. Data dicatat didalam tabel M. Ulangan pengukuran diperlukan untuk mendapatkan data yang representatif N. Setelah pengukuran infiltrasi selesai gali tanah disekitar pertengahan silinder untuk menggambarkan lapiran tanah dan mengamati dan mencatat garis besar tanah yang terbasahkan. 2.4. Pengenalan Peta dan Data Tanah Bahan : A. Peta Topografi ( di Indonesia Peta Rupa Bumi Indonesia/RBI)

B. Peta Tematik (Peta Geologi dan Peta Tanah) C. Catatan D. Alat Tulis Metode : Membedakan peta lewat Informasi yang disajikan pada tiap peta. Misal pada peta RBI yang menyajikan obyek permukaan bumi ( kontur, titik ketinggian, batas administrasi, penggunaan lahan, sungai, jalan, rel kereta api, nama daerah, nama kota, nama sungai, nama gunung, dan garis pantai) dalam berbagai skala. Peta geologi yang menggambarkan formasi batuan pada suatu daerah lengkap dengan legenda yang menerangkan susunan batuan pada formasi batuan, dan penampang melintang beberapa lokasi. Peta Tanah yaitu peta yang menggambarkan penyebaran jenis tanah suatu daerah lengkap dengan legenda singkat yang menerangkan sifat masing masing satuan peta. 2.5. Morfologi Tanah Bahan : A. Pisau B. Meteran C. Cangkul D. Buku Munsell Color Chard E. Air F. Penanda Batas G. Tabel Metode :

A. Yang dilakukan pertama ada menyegarkan profil tanah yang telah di gali, tujuannya agar bisa mengidentifikasi/membedakan batas batas antar horizon tanah. Cara penyegaran dengan menyisir ditandai menggunakan penanda yang telah disiapkan. B. Lalu pembedaan struktur tanah berdasarkan bentuk, ukuran dan kemantapan struktur. C. Amati jika dalam penampang tanah ditemukan kelainan warna akibat proses oksidasi reduksi berarti tanah tersebut karatan D. Amati jumlah perakaran tanaman, yang digolongkan jenisnya halus, sedang, dan kasar E. Ukur kedalaman efektif, kedalaman efektif adalah kedalaman tanah yang masih dapat ditembus akar F. Periksa informasi tambahan lainnya yang dianggap penting, seperti fisiografi, relief, lereng, drainase, juga keadaan batu. G. 3. HASIL PRAKTIKUM 3.1 Kelas Tekstur Pasir 50 Debu 20 Liat Klas tekstur Lempung berpasir 30 20 40 33 Liat Lempung liat berpasir 50 35 Lempung liat tanah menggunakan pisau. Setelah itu baru dibedakan batas batasnya dan

berpasir 28 15 20 36 liat Lempung berpasir

Podsolik dramaga : berlempung, agak halus, lempung liat berpasir Konsistensi lembab : dark yellowish brown Konsistensi kering Latosol dramaga Konsistensi lembab Konsistensi kering Andosol sukamatri Konsistensi lembab Konsistensi kering Regosol ciomas Konsistensi lembab Konsistensi kering : brown : berlempung, agak halus , lempung liat berdebu : dark brown : dark reddish brown : berpasir, kasar : black : dark brown :berlempung, agak kasar, pasir berlempung : very dark greyish brown : dark yellowish brown

3.2 Tabel Pengenalan Pupuk

No

Nama Pupuk Rock Phospat Lamongan Chili Salpeter Seng Sulfat Magnesium Oksida TSP Indonesia Controlled Released Sulfur TSP (Triple

Rumus Kimia P2O5 NaNO3 ZnSO4, 7H2O

Bentuk

Warna

Unsur Utama %

Unsur Ikutan

1 2 3

Serbuk Kristal Kristal

Abu-abu / 18,64 Coklat Putih Hijau Muda Putih Abu-abu muda Orange Hijau 95% S P2O5 16% N 23% Zn

Na SO4

MgO

Tepung

90% MgO

Granule 14-21, S-21, 5 S

6 7

Granule Serbuk

Super Phosphat)

Ca(H2PO4)2

Granule

Abu-abu

40% P2O5

Ca

Rock Phospat merk AKP PARP 50% Super Phospat 36 (SP-36) Fosfat Alam

Granule

Pink Coklat Muda Abu-abu 18,67% P2O5 36% P2O5 Ca

10

Serbuk

11

Ca(H2PO4)

Granule

12

asal Mesir Foasfat Natural Alam P2O5

Serbuk

Coklat

30% P2O5

13

Serbuk

Coklat

Super 14 Phosphat (SP-18) 15 16 Gipsum Kapur Kalium Klorida NPK Mutiara CaSO4.2H2O CaCO2 Serbuk Serbuk Putih Putih Buram Merah Bata Biru Muda Orange 60% K2O Cl 29% CaO SO4 18 Granule Abu-abu 18% P2O5

17

KCl

Granule

18

25:07:05 Ex JSC Ural Kali NPK 12:45:10 CaMg(CO3)2 MgSO4.2H2O

Granule

19

KCl / MOP

Serbuk

20

Grow More

Kristal

Biru MgO< 18%

21 22 23

Dolomit Epson Sah Kapur Tohor

Serbuk Kristal Serbuk

Abu-abu Putih Putih Buram Abu-abu

Ca

24

Dolomit Kapur Pertanian Grow More NPK TBM Tablet

CaMg(CO3)2

Serbuk

MgO< 18%

Ca

25

Serbuk NPK 32:10:10

Putih

26

Kristal

Biru Abu-Abu & Jingga

27

Tablet

28

NPK

Tablet

Top TBM TSP Plus Ca(H2PO4) + ZnSO4 MnSO4, xH2O

Tablet

Putih

&

Abu-Abu Abu-Abu 48% P2O5, SO4

29

Granule

Kehijauan 1% Zn Putih Abu-Abu Coklat muda Putih 18,67% P2O5 40% N X% Mn

30 31 32 33

Mangan Sulfat Zeolit Super Phospat Urea

Serbuk Granule Serbuk

Co(NH3)2 Ca(H2PO4)2,

Kristal

34

TSP Plus

CuSO4, ZnSO4

Granule

Abu-abu

48% P2O5

Ca,Cu

ZA 35 (Ammonium Sulfat) 36 TSP Plus Rock Phospat Gresik Super Phospat TSP Indonesia KCl Granuler KCl Ca (H2PO4) Ca(H2PO4)2, ZnSO4 Granule (NH4)2SO4 Kristal

Putih Buram Hijau keabuan Coklat Coklat Abu-abu Merah Bata Hijau Muda Beige

21% 23% SO4

N,

48% P2O5, 1% Zn 20% P2O5 16% MgO

37 38 39 40

Serbuk Serbuk Granule Granule

41 42

Seng Sulfat Ferti Power

ZnSO4

Kristal Tepung

20% Asam

Amino 43 Bibit Main 45 gr NPK Tablet Putih &

Nursery B Bibit Nursery B NPK Super-Z Agrolari Grow NPK Kieserit Paten Kali Kalsium Karbonat Controlled More Pre

Abu-abu Abu-abu

44

Tablet

45

23:15:15

Granule

Pink

46 47 48 49

6:28:28

Kristal

Coklat Putih Putih Putih X% MgO 50% K2O 36% CaO

MgSO4, xH2O Granule K2SO4 CaCO3 Serbuk Serbuk

50

Released Fertilizer

NPK 37:00:00 CuSO4, 5H2O Na2PO3 Kali K2SO4 CuSO4 KCl CaO MgSO4, 2H2O CaMg (CO3)2

Granule

Biru

51 52 53 54 55 56 57 58

Cupri Sulfat Borax Paten

Kristal Kristal Serbuk Kristal Kristal Serbuk Kristal Serbuk

Biru Putih Putih Butam Biru Merah Bata Putih Putih Putih

25% Cu

Kalium Sulfat Terusi Kalium Klorida Kapur Tohor Garam Inggris Dolomit Super

50% K2O

60%K2O 90% CaO 8,67% P2O5 30% CaO,

18% MgO 59 CaCO3 Serbuk Putih

3.3

Infiltrasi Waktu (t) t Tinggi Muka Air (h) 352 s 352 s 1038 s 686 s 1954 s 915 s 2898 s 944 s 3839 s 941 s 4818 s 979 s 1,2 cm 2 cm 3,2 cm 2 cm 7,2 cm 5,2 cm 2 cm 1,4 cm 2 cm 3,4 cm 2 cm 7,4 cm 5,4 cm 2 cm h Laju Infiltrasi (h/t) 5,68 103

cm/s

2,91 103

cm/s

2,18 103

cm/s

2,11 103

cm/s

2,12 103

cm/s

2,04 103

cm/s

Laju Infiltrasi (10-3 cm/s)

Waktu (s)

3.4 Pengenalan Peta Datanya dilampiran kedua, karena bentuknya landscape

3.5 Morfologi Andosol CIKABAYAN Macam Tanah Fisiografi Topografi Bahan Induk Formasi Geologi Vegetasi Penggunaan tanah : Latosol (Typic Dystropepts) : Kipas Aluvial : Berlereng : Vulkanik : QUU : Karet (Hevea sp.), Harendong (Melastoma sp.), Sawit : Kebun percobaan karet, sawit

Lokasi Horizon A

: Kebun percobaan Cikabayan, Desa Cikabayan, Bogor Kedalaman (cm) Uraian 0-10 Batas horizon baur (difuse) dan rata (smooth); warna tanah lembab 2,5 YR 2,5/4 (dark reddish brown); tekstur tanah liat berdebu; kemantapan struktur sedang (2), ukuran struktur sedang (medium), dan bentuk struktur gumpal membulat (subangular blocky); konsistensi tanah basah lekat (sticky) dan plastic (plastic); jumlah akar halus banyak, akar sedang sedikit. Batas horizon baur (difuse) dan rata (smooth); warna tanah lembab 2,5 YR 3/3 (dark reddish brown); tekstur tanah liat berdebu; kemantapan struktur sedang (2), ukuran struktur kasar (coarse), dan bentuk struktur gumpal membulat (subangular blocky); konsistensi tanah basah lekat (sticky) dan plastic (plastic); jumlah akar halus sedang. Batas horizon baur (difuse) dan rata (smooth); warna tanah lembab 5 YR 4/4 (reddish brown); tekstur tanah liat berdebu; kemantapan struktur sedang (2), ukuran struktur kasar (coarse), dan bentuk struktur gumpal membulat (subangular blocky); konsistensi tanah basah lekat (sticky) dan plastic (plastic); jumlah akar halus sedikit, akar kasar sedikit. Batas horizon baur (difuse) dan rata (smooth); 2,5 YR 3/6 (dark red); tekstur tanah liat berdebu ; kemantapan struktur sedang (2), ukuran struktur kasar (coarse), dan bentuk struktur gumpal bersudut (angular blocky); konsistensi tanah basah lekat (sticky) dan plastic (plastic); jumlah akar halus sedikit, akar kasar sedikit. Batas horizon baur (difuse) dan rata (smooth); 2,5 YR 3/6 (dark red); tekstur tanah liat berdebut ; kemantapan struktur lemah (1), ukuran struktur kasar (coarse), dan bentuk struktur gumpal membulat (subangular blocky); konsistensi tanah basah sangat

B1

10-27

B2

27-53

B3

53-68

B4

68-90

lekat (very sticky) dan plastic (plastic); jumlah akar halus sedikit, akar sedang sedikit, dan akar kasar sedikit.

4. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai