ANTROPHODA
Arthros Arthropoda Podos Kaki
Berbuku-buku atau beruas
MORFOLOGI ARTHROPODA
Badan beruas-ruas mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) Umbai-umbai yang juga beruas-ruas memiliki fungsi pada kepala tumbuh menjadi antenna dan mandibular, pada toraks menjadi kaki dan sayap, dan pada abdomen menjadi kaki pengayuh. Eksoskeleton struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh Bentuk badan simetris bilateral
MORFOLOGI ARTHROPODA
Arthropoda juga mempunyai :
Sistem pencernaan,
Sistem pernafasan trakea
Daur Hidup
Metamorfosis sempurna
Stadium telur larva pupa dewasa
Pertumbuhan arthropoda dipengaruhi hormon juvenile yang dikeluarkan oleh kelenjar korpora alata. Kadar hormon juvenile paling tinggi pada larva instar I, selanjutnya kadar hormon berkurang sesuai dengan bertambahnya umur dan paling rendah pada larva instar IV. Berkurangnya hormon juvenile merupakan pertanda bagi kelenjar protorak untuk mengeluarkan hormon ekdison yang berfungsi untuk merangsang pengelupasan kulit atau eksoskeleton.
Peranan Arthropoda
Sumber makanan yang mengandung protein hewani
tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor) Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
KLASIFIKASI ARTHROPODA
Kelas Crustacea (udang-udangan)
Crustacea (udang-udangan)
Anggota Crustacea antara lain meliputi udang, teritip, dan lobster Habitatnya meliputi air laut, air tawar, dan payau, beberpa tinggal didalam liang. Sistem pencernaan mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus. Lambung dibedakan atas dua bagian yaitu bagian yang besar (anterior) disebut kamar kardiaka dan yang kecil adalah pylorus. Alat peredaran darah dan pembuluh darah. Darah terdiri atas cairan darah yang hampir tidak berwarna dan corpuscula darah atau amoebocyt yang berupa sel-sel ameboid.
Sistem respirasi Diantara bagian lateral karapak dan dinding badan terdapat ronggarongga atau kamar-kamar yang berisi insang dan bagian ventral kamar tersebut terbuka. Sistem ekskresi Kelenjar hijau Sistem saraf ganglion supraesofageal (otak) dan ganglion subesophageal Alat reproduksi udang jantan terdiri atas sepasang testis, sepasang vas deferens, dan sepasang vesikula seminalis. udang betina terdiri atas sepasang ovari dan sepasang oviduk.
Klasifikasi Myriapoda
Chilopoda
Diplopoda
- Lipan (kelabang) - Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.
- Lengkibang (luing) - Hidup di tempat lembab dan gelap - Makanan : sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.
Habitat daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah. Sistem pernapasan satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang. Sistem pencernaan lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Sistem reproduksi secara seksual (fertilisasi internal). Ada yang vivipar dan ovipar.
Klasifikasi Arachnida
Scorpionida Arachnoida Acarina
- Kalajengking, kala buku dan kala labah-labah - Pedipalpus berupa capit besar - Kelisera kecil.
- Laba-laba - Setiap labalaba paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.
Peranan Arachnida
Keuntungan : untuk pengendalian populasi serangga/hama. Kerugian : Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,dan kuda Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
Insecta (serangga)
Jumlah segmen abdomen embrio insekta adalah 11 dan masing-masing segmen membawa sepasang apendik rudimenter.
Otot yang dimiliki belalang tergolong otot lurik, bersifat sangat lunak dan lembut, tetapi cukup kuat. Sistem pencernaan : mulut faring esophagus usus depan usus tengah usus belakang
Organ sistem sirkulasi berupa pembuluh tunggal yang diselubungi sinus perikardii. Sistem respirasi Susunan trakea yang bercabang-cabang . Trakea terdiri atas selapis sel yang berkitin. Dikenal 10 pasang spirakel, 2 pasang terletak di daerah torax dan satu pasang pada masing-masing segmen dari delapan segmen, mulai dari segmen pertama abdomen. Proses eskresi dan osmoregulasi bergantung pada tubulus malphigi dan rektumnya.
SKABIES
Skabies (kudis) penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei varietas hominis. Diagnosis : ditemukan S.scabei yang di dapatkan dengan cara mencongkel atau mengeluarkan tungan dari kulit, kerokan kulit atau biopsy. Epidemiologi : Pada hygiene yang buruk, miskin, dan hidup dalam lingkungan yang padat dan kumuh.
Pengobatan Skabies :
Preparat sulfur presipitatum 5-10% Efektif terhadap stadium larva, nimfa, dan dewasa. Gama benzen heksaklorida Efektif untuk semua stadium tetapi tidak dapat digunakan untuk anak dibawah 6 tahun karena neurotoksik. Permetrin krim 5% relatif aman untuk anak-anak. Benzilbenzoat Krotamiton
Demodisiosis
Infestasi Demodex folliculorum. Demodex folliculorum termasuk famili demodicidae. Demodex adalah tungan folikel rambut yang berbentuk panjang menyerupai cacing, berukuran 0,1-0,3 mm, berkaki 4 pasang yang letaknya berdekatan serta mempunyai abdomen bergaris-garis transversal.
Patologi dan gejala klinis blefaritis, acne rosasea, dan impetigo kontagiosa dengan gejala klinis gatal dan dapat terjadi infeksi sekunder. Diagnosis Ditemukan Demodex folliculorum dari folikel rambut dan kelenjar keringat.
Pengobatan olesan salep yang mengandung sulfur. Epidemiologi Infestasi Demodex folliculorum adalah kosmopolit dan dianggap tidak berbahaya.
Pedikulosis
Pedikulosis adalah gangguan yang disebabkan oleh infeksi kutu. Salah satu gangguan pada kepala dapat disebabkan oleh kutu kepala yang disebut Pediculus humanus varcapitis normal yang termasuk famili pediculidae.
Patologi dan gejala klinis : Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan kutu pada waktu menghisap darah. Air liur kutu yang merangsang menimbulkan papul merah dan gatal. Diagnosis Ditemukan Pediculus humanus var.capitis dewasa, larva, nimfa atau telur pada rambut kepala.
Pengobatan Sisir serit atau dengan insektisida golongan klorin (benzen heksaklorida) atau permetrin. Epidemiologi Pedikulosis telah dikenal sejak jaman dahulu dan ditemukan kosmoplit.
Ftiriasis
Ftiriasis atau pedikulosis pubis adalah gangguan pada daerah pubis yang disebabkan oleh infestasi kutu Phthirus pubis.
Patologi dan gejala klinis Rasa gatal pada tempat tusukan. Kadang-kadang kulit di sekitar tusukan tampak pucat. Diagnosis Ditemukan pedikulosis pubis dewasa, larva, nimfa atau telur.
Pengobatan insektisida benzen heksaklorida, permetramin, atau dengan cara mencukur rambut yang di hinggapinya. Epidemiologi Penularan pedikulosis pubis terjadi melalui kontak langsung, terutama pada waktu hubungan seksual.