Anda di halaman 1dari 31

APRILIANA DWI SAFITRI ERVINA BHAKTI UTAMI SITI PRATIWI SARASWATI WINDA ADITYA NINGRUM

ANTROPHODA
Arthros Arthropoda Podos Kaki
Berbuku-buku atau beruas

kelompok arthropoda dicirikan dengan kaki yang berbukubuku atau beruas.

MORFOLOGI ARTHROPODA
Badan beruas-ruas mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) Umbai-umbai yang juga beruas-ruas memiliki fungsi pada kepala tumbuh menjadi antenna dan mandibular, pada toraks menjadi kaki dan sayap, dan pada abdomen menjadi kaki pengayuh. Eksoskeleton struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh Bentuk badan simetris bilateral

MORFOLOGI ARTHROPODA
Arthropoda juga mempunyai :

Sistem pencernaan,
Sistem pernafasan trakea

Sistem saraf otak dan ganglion


Sistem peredaran darah (terbuka) Sistem reproduksi.

Daur Hidup
Metamorfosis sempurna
Stadium telur larva pupa dewasa

Metamorfosis tidak sempurna

Stadium telur (larva) nimfa dewasa

Pertumbuhan arthropoda dipengaruhi hormon juvenile yang dikeluarkan oleh kelenjar korpora alata. Kadar hormon juvenile paling tinggi pada larva instar I, selanjutnya kadar hormon berkurang sesuai dengan bertambahnya umur dan paling rendah pada larva instar IV. Berkurangnya hormon juvenile merupakan pertanda bagi kelenjar protorak untuk mengeluarkan hormon ekdison yang berfungsi untuk merangsang pengelupasan kulit atau eksoskeleton.

Peranan Arthropoda
Sumber makanan yang mengandung protein hewani
tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor) Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)

Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu


sutera (Bombyx mori)

KLASIFIKASI ARTHROPODA
Kelas Crustacea (udang-udangan)

Kelas Myriapoda (lipan atau kaki seribu)


Kelas Arachnida (laba-laba) Kelas Insecta (serangga)

Crustacea (udang-udangan)
Anggota Crustacea antara lain meliputi udang, teritip, dan lobster Habitatnya meliputi air laut, air tawar, dan payau, beberpa tinggal didalam liang. Sistem pencernaan mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus. Lambung dibedakan atas dua bagian yaitu bagian yang besar (anterior) disebut kamar kardiaka dan yang kecil adalah pylorus. Alat peredaran darah dan pembuluh darah. Darah terdiri atas cairan darah yang hampir tidak berwarna dan corpuscula darah atau amoebocyt yang berupa sel-sel ameboid.

Sistem respirasi Diantara bagian lateral karapak dan dinding badan terdapat ronggarongga atau kamar-kamar yang berisi insang dan bagian ventral kamar tersebut terbuka. Sistem ekskresi Kelenjar hijau Sistem saraf ganglion supraesofageal (otak) dan ganglion subesophageal Alat reproduksi udang jantan terdiri atas sepasang testis, sepasang vas deferens, dan sepasang vesikula seminalis. udang betina terdiri atas sepasang ovari dan sepasang oviduk.

Morfologi dan Anatomi Crustacea

Morfologi dan Anatomi Crustacea


Permukaan tubuh dilindungi kutikula yang tersusun dari zat kitin yang ditambah dengan garam-garam mineral. Tubuhnya dibedakan menjadi cefalotorak dan abdomen yang terdiri dari segmen-segmen (kepala 5, torak 8, dan abdomen 6) Setiap segmen tubuh dibedakan atas tergum (bagian dorsal), sternum (bagian ventral), pleura (lateral tubuh). Cefalotorak terdiri atas 13 segmen yang terlindung oleh karapak. Antena dan antenula struktur indera. Kaki jalan bergerak, memegang makanan, dan membersihkan tubuhnya. Kaki renang alat renang, respirasi, dan pembawa telur pada hewan betina.

Myriapoda (lipan atau kaki seribu)


Tubuh terdiri atas kepala (chepalo) dan perut (abdomen) tanpa dada(thoraks). Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap pergantian kulit. Alat gerak Chilopoda satu pasang kaki disetiap segmen perut kaki. Alat gerak Diplopoda dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.

Klasifikasi Myriapoda

Chilopoda

Diplopoda

- Lipan (kelabang) - Chilopoda memangsa hewan kecil dengan cara melumpuhkannya dengan gigi yang beracun.

- Lengkibang (luing) - Hidup di tempat lembab dan gelap - Makanan : sayur-mayur, vegetasi yang sudah mati atau lumut.

Habitat daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah. Sistem pernapasan satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang. Sistem pencernaan lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Sistem reproduksi secara seksual (fertilisasi internal). Ada yang vivipar dan ovipar.

Kelas Arachnida (laba-laba)


Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter. Tubuhnya terdiri atas chepalothoraks dan abdomen. Tidak mempunyai antena. Jumlah matanya bervariasi (biasanya ada 8 mata). Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam pasang alat tambahan Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar), Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) , dan kaki. Sistem pernafasan paru-paru buku atau trakea atau keduanya Habitat di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air

Klasifikasi Arachnida
Scorpionida Arachnoida Acarina

- Kalajengking, kala buku dan kala labah-labah - Pedipalpus berupa capit besar - Kelisera kecil.

- Laba-laba - Setiap labalaba paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi yang berlainan.

- Tubuhnya tidak berbukubuku - Mencakup caplak dan tungau

Sistem pernapasan paru-paru yang terletak di


daerah perut depan. Sistem pencernaan mulut, perut, usus halus, usus besar, kantung, feses dan anus. Dilengkapi dengan lima pasang usus buntu yang terletak di bagian depan dan hati di bagian abdomen. Sistem reproduksi secara seksual (fertilisasi internal). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.

Peranan Arachnida
Keuntungan : untuk pengendalian populasi serangga/hama. Kerugian : Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,dan kuda Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.

Insecta (serangga)
Jumlah segmen abdomen embrio insekta adalah 11 dan masing-masing segmen membawa sepasang apendik rudimenter.

Otot yang dimiliki belalang tergolong otot lurik, bersifat sangat lunak dan lembut, tetapi cukup kuat. Sistem pencernaan : mulut faring esophagus usus depan usus tengah usus belakang

Organ sistem sirkulasi berupa pembuluh tunggal yang diselubungi sinus perikardii. Sistem respirasi Susunan trakea yang bercabang-cabang . Trakea terdiri atas selapis sel yang berkitin. Dikenal 10 pasang spirakel, 2 pasang terletak di daerah torax dan satu pasang pada masing-masing segmen dari delapan segmen, mulai dari segmen pertama abdomen. Proses eskresi dan osmoregulasi bergantung pada tubulus malphigi dan rektumnya.

SKABIES
Skabies (kudis) penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei varietas hominis. Diagnosis : ditemukan S.scabei yang di dapatkan dengan cara mencongkel atau mengeluarkan tungan dari kulit, kerokan kulit atau biopsy. Epidemiologi : Pada hygiene yang buruk, miskin, dan hidup dalam lingkungan yang padat dan kumuh.

Pengobatan Skabies :
Preparat sulfur presipitatum 5-10% Efektif terhadap stadium larva, nimfa, dan dewasa. Gama benzen heksaklorida Efektif untuk semua stadium tetapi tidak dapat digunakan untuk anak dibawah 6 tahun karena neurotoksik. Permetrin krim 5% relatif aman untuk anak-anak. Benzilbenzoat Krotamiton

Demodisiosis
Infestasi Demodex folliculorum. Demodex folliculorum termasuk famili demodicidae. Demodex adalah tungan folikel rambut yang berbentuk panjang menyerupai cacing, berukuran 0,1-0,3 mm, berkaki 4 pasang yang letaknya berdekatan serta mempunyai abdomen bergaris-garis transversal.

Patologi dan gejala klinis blefaritis, acne rosasea, dan impetigo kontagiosa dengan gejala klinis gatal dan dapat terjadi infeksi sekunder. Diagnosis Ditemukan Demodex folliculorum dari folikel rambut dan kelenjar keringat.
Pengobatan olesan salep yang mengandung sulfur. Epidemiologi Infestasi Demodex folliculorum adalah kosmopolit dan dianggap tidak berbahaya.

Pedikulosis
Pedikulosis adalah gangguan yang disebabkan oleh infeksi kutu. Salah satu gangguan pada kepala dapat disebabkan oleh kutu kepala yang disebut Pediculus humanus varcapitis normal yang termasuk famili pediculidae.

Patologi dan gejala klinis : Lesi pada kulit kepala disebabkan oleh tusukan kutu pada waktu menghisap darah. Air liur kutu yang merangsang menimbulkan papul merah dan gatal. Diagnosis Ditemukan Pediculus humanus var.capitis dewasa, larva, nimfa atau telur pada rambut kepala.

Pengobatan Sisir serit atau dengan insektisida golongan klorin (benzen heksaklorida) atau permetrin. Epidemiologi Pedikulosis telah dikenal sejak jaman dahulu dan ditemukan kosmoplit.

Ftiriasis
Ftiriasis atau pedikulosis pubis adalah gangguan pada daerah pubis yang disebabkan oleh infestasi kutu Phthirus pubis.
Patologi dan gejala klinis Rasa gatal pada tempat tusukan. Kadang-kadang kulit di sekitar tusukan tampak pucat. Diagnosis Ditemukan pedikulosis pubis dewasa, larva, nimfa atau telur.

Pengobatan insektisida benzen heksaklorida, permetramin, atau dengan cara mencukur rambut yang di hinggapinya. Epidemiologi Penularan pedikulosis pubis terjadi melalui kontak langsung, terutama pada waktu hubungan seksual.

Anda mungkin juga menyukai