Penanganan Infeksi
Penanganan Infeksi
Adalah proses masuknya penyebab penyakit ke dalam tubuh dan menimbulkan gejala penyakit
PRINSIP-PRINSIP PI
SETIAP ORANG DIANGGAP DAPAT MENULARKAN PENYAKIT INFEKSI SETIAP ORANG HARUS DIANGGAP BERISIKO TERKENA INFEKSI PERMUKAAN BENDA / ALAT YANG BERSENTUHAN DENGAN PERMUKAAN KULIT /MUKOSA/DARAH HARUS DIPROSES SECARA BENAR BILA TIDAK DIKETAHUI TELAH DIPROSES DIANGGAP MASIH TERKONTAMINASI RESIKO INFEKSI TIDAK BISA DIHILANGKAN SECARA TOTAL, DAPAT DIKURANGI HINGGA SEKECIL MUNGKIN
Tahap Pencegahan
Tingkat pencegahan disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit:
1. 2. 3. 4. Pencegahan primordial Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier
1. Pencegahan Primordial
Tujuan: menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit Pencegahan primordial yang efektif memerlukan adanya peraturan yang ketat dari pemerintah Contoh:
Pencegahan primordial
Fase penyakit
Misal: Kondisi yang mengarah penyebab penyakit jantung koroner
Target
Populasi kelompok terseleksi
2. Pencegahan Primer
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode prepatogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi agent host environment
Terdiri dari:
1. Health promotion 2. Specific protection
Pencegahan primer
Fase penyakit
Faktor-faktor penyebab khusus
Target
Total populasi kelompok terseleksi Individu sehat
10
12
13
3. Pencegahan Sekunder
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat) Contoh:
Pencegahan sekunder
Fase penyakit
tahap dini penyakit
Target
pasien
15
16
Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit mencegah komplikasi dan sekuele yg lebih parah Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
Riwayat Alamiah Penyakit 17
Contoh
PMS kultur rutin bakteriologis utk infeksi asimtomatis pd kelompok risti Sifilis tes serologis utk infeksi preklinis pd kelompok risti Kanker leher rahim hapusan pap Kanker payudara skrining dgn mammografi
4. Pencegahan Tersier
Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke status sehat Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan membantu penderitapenderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi Terdiri dari:
1. Disability limitation 2. Rehabilitation
Pencegahan tersier
Fase penyakit
penyakit tahap lanjut (pengobatan dan rehabilitasi)
Target
pasien
20
21
22
Contoh
Peny vaskuler diabetik pd kaki perawatan kaki (podiatric cure) rutin pasien diabetes Fraktura & cedera memasang rel pegangan tangan (handrails) di rumah orang yg mudah jatuh Ulserasi kulit kronis penyediaan matras khusus utk penyandang cacat berat
PENCEGAHAN INFEKSI
Sering mencuci tangan Rutin membersihkan lantai dan permukaan, terutama di kamar mandi dan dapur Jauhi penderita penyakit yang mudah menular melalui kontak Cegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dan nyamuk lainnya Masak dan sajikan makanan dengan aman
Dapatkan imunisasi Gunakan antibiotik dengan bijak Jagalah kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan anda Hindari kontak dengan binatang liar yang mungkin membawa penyakit berbahaya Makanlah makanan yang kaya antioksidan dan multivitamin A,C, dan E
Kapan kita harus mencuci tangan : Sebelum dan sesudah melakukan tindakan Setelah kontak dengan cairan tubuh Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian ) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi Setelah menggunakan kamar mandi Sebelum melayani makan dan minum Pada saat akan tugas dan akhir tugas
Sampah medis terbagi 2 : 1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum 2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan) Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi) Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll) Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING
Jarum, kapas, kasa, pembalut Pisau skapel, botol obat, dll
SAMPAH BASAH
Darah, duh tubuh lain, jaringan plasenta, bagian janin
Abunya (berisi gelas / benda Yang tidak terbakar) ditanam Dalam lubang tertutup