Anda di halaman 1dari 31

Infeksi

Adalah proses masuknya penyebab penyakit ke dalam tubuh dan menimbulkan gejala penyakit

Macam macam infeksi


Reinfeksi : penyakit infeksi yang muncul kembali Super infeksi : Infeksi ganda Infeksious : mudah menular dai seorang kepada orang lain Epidemi : menular dan dapat menyebar dalam waktu singkat Pandemi : epidemi yang menyebar ke negara lain Endemi : terus menerus menetap dalam daerah tertentu

Cara penularan infeksi :


1. Kontak Langsung, tidak langsung, droplet 2. Udara Debu, kulit lepas 3. Alat Darah, makanan, cairan intra vena 4. Vektor / serangga Nyamuk, lalat

PRINSIP-PRINSIP PI
SETIAP ORANG DIANGGAP DAPAT MENULARKAN PENYAKIT INFEKSI SETIAP ORANG HARUS DIANGGAP BERISIKO TERKENA INFEKSI PERMUKAAN BENDA / ALAT YANG BERSENTUHAN DENGAN PERMUKAAN KULIT /MUKOSA/DARAH HARUS DIPROSES SECARA BENAR BILA TIDAK DIKETAHUI TELAH DIPROSES DIANGGAP MASIH TERKONTAMINASI RESIKO INFEKSI TIDAK BISA DIHILANGKAN SECARA TOTAL, DAPAT DIKURANGI HINGGA SEKECIL MUNGKIN

Tahap Pencegahan
Tingkat pencegahan disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit:
1. 2. 3. 4. Pencegahan primordial Pencegahan primer Pencegahan sekunder Pencegahan tersier

1. Pencegahan Primordial
Tujuan: menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit Pencegahan primordial yang efektif memerlukan adanya peraturan yang ketat dari pemerintah Contoh:

Pencegahan primordial
Fase penyakit
Misal: Kondisi yang mengarah penyebab penyakit jantung koroner

Target
Populasi kelompok terseleksi

Riwayat Alamiah Penyakit

2. Pencegahan Primer
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pd periode prepatogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit Tujuan: mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi agent host environment

Terdiri dari:
1. Health promotion 2. Specific protection

Dilakukan melalui 2 strategi: populasi dan individu

Pencegahan primer
Fase penyakit
Faktor-faktor penyebab khusus

Target
Total populasi kelompok terseleksi Individu sehat

Riwayat Alamiah Penyakit

10

Tingkat pencegahan primer


Promosi kesehatan
Pendidikan kesehatan, penyuluhan Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan Penyediaan perumahan yg sehat Rekreasi yg cukup Pekerjaan yg sesuai Konseling perkawinan Genetika Pemeriksaan kesehatan berkala
Riwayat Alamiah Penyakit 11

Tingkat pencegahan primer


Perlindungan khusus
Imunisasi Kebersihan perorangan Sanitasi lingkungan Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja

Riwayat Alamiah Penyakit

12

Tingkat pencegahan primer


Perlindungan khusus
Penggunaan gizi tertentu Perlindungan terhadap zat yang dapat menimbulkan kanker Menghindari zat-zat alergenik

Riwayat Alamiah Penyakit

13

3. Pencegahan Sekunder
Adl Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda/gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut Tujuan: menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi Bentuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat) Contoh:

Pencegahan sekunder
Fase penyakit
tahap dini penyakit

Target
pasien

Riwayat Alamiah Penyakit

15

Tingkat pencegahan sekunder


Diagnosis dini dan pengobatan segera
Penemuan kasus (individu atau masal) Skrining Pemeriksaan khusus dengan tujuan
Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut Mencegah penyebaran penyakit menular Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan Memperpendek masa ketidakmampuan

Riwayat Alamiah Penyakit

16

Tingkat pencegahan sekunder

Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit mencegah komplikasi dan sekuele yg lebih parah Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
Riwayat Alamiah Penyakit 17

Contoh
PMS kultur rutin bakteriologis utk infeksi asimtomatis pd kelompok risti Sifilis tes serologis utk infeksi preklinis pd kelompok risti Kanker leher rahim hapusan pap Kanker payudara skrining dgn mammografi

4. Pencegahan Tersier
Adl Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacad dan mengembalikan penderita ke status sehat Tujuan: menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan membantu penderitapenderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi Terdiri dari:
1. Disability limitation 2. Rehabilitation

Pencegahan tersier
Fase penyakit
penyakit tahap lanjut (pengobatan dan rehabilitasi)

Target
pasien

Riwayat Alamiah Penyakit

20

Tingkat pencegahan tersier


Rehabilitasi
Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah direhabilitasi

Riwayat Alamiah Penyakit

21

Tingkat pencegahan tersier


Rehabilitasi
Penempatan secara selektif Mempekerjakan sepenuh mungkin Terapi kerja di Rumah Sakit Menyediakan tempat perlindungan khusus

Riwayat Alamiah Penyakit

22

Contoh
Peny vaskuler diabetik pd kaki perawatan kaki (podiatric cure) rutin pasien diabetes Fraktura & cedera memasang rel pegangan tangan (handrails) di rumah orang yg mudah jatuh Ulserasi kulit kronis penyediaan matras khusus utk penyandang cacat berat

PENCEGAHAN INFEKSI
Sering mencuci tangan Rutin membersihkan lantai dan permukaan, terutama di kamar mandi dan dapur Jauhi penderita penyakit yang mudah menular melalui kontak Cegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dan nyamuk lainnya Masak dan sajikan makanan dengan aman

Dapatkan imunisasi Gunakan antibiotik dengan bijak Jagalah kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan anda Hindari kontak dengan binatang liar yang mungkin membawa penyakit berbahaya Makanlah makanan yang kaya antioksidan dan multivitamin A,C, dan E

Kapan kita harus mencuci tangan : Sebelum dan sesudah melakukan tindakan Setelah kontak dengan cairan tubuh Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum, cucian ) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang isolasi Setelah menggunakan kamar mandi Sebelum melayani makan dan minum Pada saat akan tugas dan akhir tugas

Contoh larutan antiseptik :


Alkohol (60%- 90%) Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%) contoh : Hibiscrub, Hibitane Klorheksidin Glukonat (2%) Contoh : Savlon Heksaklorofen (3%) Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX) Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir Iodofor (7,5-10%) Contoh : Betadine Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur Triklosan (0,2-2%)

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH


Tujuan : Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas kesehatan Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif) dengan aman

Sampah medis terbagi 2 : 1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum 2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan) Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi) Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll) Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

SAMPAH KERING
Jarum, kapas, kasa, pembalut Pisau skapel, botol obat, dll

SAMPAH BASAH
Darah, duh tubuh lain, jaringan plasenta, bagian janin

DIBAKAR DALAM INSINERATOR

Dirumah sakit dikumpulkan dalam wadah terpisah

Abunya (berisi gelas / benda Yang tidak terbakar) ditanam Dalam lubang tertutup

Dibuang dalam lubang yang dalam dan tertutup

Anda mungkin juga menyukai