Anda di halaman 1dari 2

Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan external

yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere. Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar. Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25 C) titik didih air sebesar 100 C. A boiling point is a temperature , when the pressure of steam a liquid that equal with external pressure of liquid. when a liquid on the vacuum , that liquid will have a lower boiling point than if the liquid on the atmosphere temperature, Water boils at 100 degrees Celsius, 212 degrees Fahrenheit or 373.15 Kelvin under standard conditions at sea level (at one atmosphere of pressure). The boiling point of water and any other substance depends on the atmospheric pressure, which changes with elevation. At higher altitudes, the pressure is lower, and so water boils at a lower temperature. If the barometric pressure is not at the standard value, the boiling point will be different. For example, water boils at 72 degrees Celsius on Mount Everest. See the Related Questions links to see how atmospheric pressure and elevation affect the boiling point of water. At 1 atmosphere water boils at: 100 oC; 373 K; or 212 Fahrenheit Begitulah kata-kata yang sering kita dengar agar air yang dimasak di panci cepat mendidih dan masak (atau matang). Mungkin selain itu, agar air tidak meluap ke kompor hingga api bahkan bisa padam. Mengapa panci yang ditutup dapat mempercepat air menjadi masak? Mengapa hal ini bisa terjadi?

Jika kita anggap bahwa tutup panci berfungsi menahan panas yang hilang saat memasak, maka itu jawaban yang paling masuk akal. Dengan demikian, tutup panci berfungsi sebagai penahan panas sehingga panas semakin lama semakin bertambah di dalam panci. Akibatnya air akan cepat mendidih dan matang. Penjelasan lebih lanjut. Dalam memanaskan benda, fisika mengenalkan istilah titik didih. Artinya, ada saat ketika dalam suhu tertentu, benda mulai berubah wujud (tentunya menjadi gas). Setiap benda memiliki nilai titik didih yang berbeda-beda. Dan untuk air, ia memiliki titik didih yang cukup tinggi sehingga kita memerlukan pemanasan yang lebih lama. Belum lagi jika air yang kita masak dimasukkan zat-zat lain, yang kata fisika lagi, akan menambah nilai titik didih. Kita telah tahu bahwa panas yang berasal dari api kompor merambat dari bawah panci ke air di bagian bawah, kemudian sedikit demi sedikit merambat ke bagian atas panci.Namun, tidak semua molekul air langsung menjadi panas. Satu persatu molekul air bergantian menjadi panas. Molekul air panas dari bawah bergerak ke atas, sebaliknya molekul air di atasnya yang masih belum panas terdesak sehingga turun ke bawah. Terjadi semacam estafet dengan pola gerakan menyerupai lingkaran. Kemudian, molekul air yang panas dan telah menjadi uap air mendesak ingin keluar, terbang ke udara. Ada baiknya jika molekul uap air yang panas tadi jangan dibiarkan dulu terbang ke udara. Pada panci yang tertutup, molekul air yang berenergi tinggi itu tetap berada di dalam sementara energi mereka ikut memanaskan molekul-molekul air lainnya yang masih berwujud cair. Begitulah penjelasan mengapa dengan cara ditutup, air akan cepat mencapai titik didihnya dan matang

Anda mungkin juga menyukai