Anda di halaman 1dari 24

PEMBUAT MIE PUTIH (SOHUN) P R O P O S A L (1)

PEMANFAATAN SINGKONG/GANYONG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUAT SOHUN YANG MERUPAKAN ALTERNATIF LAIN DARI BAHAN BAKU SAGU DENGAN MENGGUNAKAN 1 SET MESIN KAPASITAS HOME INDUSTRY UNTUK DI PULAU JAWA

LATAR BELAKANG
Hampir 98 % Industri Sohun di Jawa menggunakan bahan baku sagu. Mereka mengambil bahan baku dari supplier tunggal di Cirebon. Selama ini perdagangan sagu dikuasai oleh kalangan tertentu sehingga terkesan monopoli. Akibatnya harga ditentukan oleh beberapa gelintir oknum yang memiliki kekuatan informasi dan modal. Usia panen sagu 7 10 tahun, sehingga membutuhkan beribu-ribu hektar lahan agar kebutuhan produksi terpenuhi secara terus menerus. Di Jawa sudah tidak mungkin menanam sagu karena sempitnya lahan. Untuk itu diperlukan alternatif bahan baku lain yang mempunyai masa panen lebih cepat, yaitu singkong dengan melakukan penyesuaian juga pada mesin produksinya.

SPESIFIKASI PERUSAHAAN
JENIS Kapasitas Produksi. Bahan Baku Singkong. Rendemen. Hari Kerja. JUMLAH 50 Kg/Hari 200 Kg/Hari SPESIFIKASI 1.300 Kg/Bln. 5.200 Kg/Bln. 25 %. 26 Hari/Bln.

Lama Proses. Harga Sohun di Pwt. Pekerja & Upah : Manager Produksi. Tenaga Produksi & Tenaga 1 Orang 8 Orang Rp 1000/Ons

8 Jam/Hari. Rp 10.000/Kg

Rp 450 rb/Bln. Upah Borongan Rp 300/Kg.

Packing.

MODAL USAHA
Modal Usaha pada Industri Sohun terdiri dari Modal Tetap dan Modal Kerja. Modal Tetap Modal Tetap atau Modal Investasi adalah modal yang besarnya tetap untuk tiap proses produksi.

Jenis Barang

Nomor Ekonomi (Bulan) (n)

Jumlah Unit

Harga Total (Rp) ( Rp 1000) (A)

Harga Akhir (Rp) ( Rp 1000) (B) -

Penyusutan (Rp/Bln) (C)

Tanah Singkong Tanah Oven. Bangunan. (Produksi, Packing,Gudang) Peralatan :

240

1050 Ubin 50 Ubin 1 (100 U)

40.000

108.300

14.000

Timbangan Digital.

Impuls Sealer. 2 Mesin Parut Bejana Pemerah. 10 Filter Pati. 10 PRA. Wacan. 2 Bajeg. 2 Mesin Press 1 Andak. 1.200 120 1 60.000 6.000 450.000 1

JUMLAH Keterangan : A = Modal Tetap. C = (A B) / n. Penyusutan Bangunan 17,5 %. Penyusutan Peralatan 10 %.

100.000

558.300

Seluruh peralatan merupakan design industri pribadi. Total Anggaran Belanja peralatan Rp 60.000.000 sudah termasuk jasa design, jasa instalasi, jasa managerial, dan jasa training namun belum termasuk ongkos kirim dan akomodasi pelatihan. Modal Kerja

Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai satu siklus produksi.

Biaya Gaji Karyawan : Manager Produksi

Kebutuhan/Bulan

Harga Satuan

Modal/Bulan

1 Orang

Rp 450.000 Rp 300/Kg

Rp 450.000 Rp 3.120.000

Tenaga Produksi & 8 Orang Tenaga Packing. Pemeliharaan Tanah.

Rp 600.000/1000 Rp 60.000/100 Ubin/2 Ubin/6 Bln. Bahan Penunjang : Packing (Plastik + 2.600 Lbr/Bln Sablon) Afit. Amanda. Bensin. Gemuk / Vet. Rp 200/Lbr hari/orang/musim tanam

Rp 100.000

Rp 520.000

11,375 Kg/Bln 2 Dus/Bln 104 Liter/Bln

Rp 13.650/Kg Rp 155.300 Rp 350.000/Dus/15 Kg Rp 700.000 Rp 5.000/Liter Rp 520.000 Rp 100.000

JUMLAH

Rp 5.665.300

BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi pada dasarnya dibedakan atas biaya produksi yang besarnya tetap selama produksi berlangsung (biaya tetap) dan biaya yang besarnya tergantung kepada produk yang dihasilkan (biaya tidak tetap). Biaya Tetap Biaya Tetap adalah biaya produksi yang selama satu periode kerja tetap jumlahnya. Biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (jumlah jam kerja suatu alat/mesin).

Jenis Biaya Gaji Manager Produksi. Pemeliharaan Tanah. Biaya penyusutan bangunan & peralatan. JUMLAH Biaya Tidak Tetap

Biaya Tetap (Rp/Bln) Rp 450.000 Rp 100.000 Rp 558.300 Rp 1.108.300

Biaya Tidak Tetap adalah biaya produksi yang dikeluarkan pada saat alat dan mesin beroperasi. Besarnya biaya ini tergantung pada jumlah jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan.

Biaya Gaji Tenaga Produksi & Packing. Bahan Penunjang : Packing (Plastik + Sablon) Afit.

Kebutuhan/Bulan -

Harga Satuan -

Modal/Bulan Rp 3.120.000

2.600 Lbr/Bln

Rp 200/Lbr

Rp 520.000

Amanda. Bensin. Gemuk / Vet.

11,375 Kg/Bln 2 Dus/Bln 104 Liter/Bln

Rp 13.650/Kg Rp 350.000/Dus/15 Kg Rp 5.000/Liter

Rp 155.300 Rp 700.000 Rp 520.000 Rp 100.000

JUMLAH
Biaya Produksi Total

Rp 5.115.300

Biaya Produksi Total merupakan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk memproduksi sohun, yaitu jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pada perusahaan, biaya total untuk memproduksi sohun selama 1 bulan Rp 6.223.600

PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan pengeluaran. Pengeluaran adalah total biaya produksi, sedangkan pendapatan diperoleh dari penjualan sohun. Perusahaan menjual sohun dengan harga Rp 10.000/Kg (harga jual sohun terendah di pasar tradisional). Untuk produksi 5.200 Kg Singkong/Bulan, diperoleh produksi sebanyak 1.300 Kg

sohun/Bulan. Total pendapatannya sebesar Rp 13.000.000. Apabila biaya produksinya Rp 6.223.600, maka keuntungan (selisih antara pendapatan dengan biaya produksi) yang diperoleh Rp 6.776.400 Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Gabar Singkong tiap kilogram Rp 600 untuk campuran dalam pembuatan saus atau pakan ternak. Daunnya digunakan untuk sayur dan batangnya untuk bahan bakar.

PERHITUNGAN BEP
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik keseimbangan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama jumlah biaya yang dikeluarkan atau industri tersebut tidak mengalami laba atau rugi. BEP

BEP = = Rp 1.847.150/Bulan. Persen Titik Impas

% Titik Impas = Untuk ini berarti untuk mencapai keadaan impas (tidak untung dan tidak rugi), perusahaan cukup memproduksi sohun sebanyak 14 % dari kapasitas produksi normal. Kapasitas Titik Impas Kapasitas Titik Impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas di atas. Kapasitas Titik Impas Perusahaan = 14 % 1.300 Kg/Bulan

= 182 Kg/Bulan = 7 Kg/Hari Jadi, perusahaan sudah mencapai titik impas jika memproduksi sohun sebanyak 7 Kg/Hari. Dengan kapasitas produksi 50 Kg/Hari, perusahaan telah memperoleh keuntungan karena berproduksi di atas kapasitas titik impas. Nilai Tambah Tiap Kilogram Singkong

= = Rp 5.225/Kg Singkong.

PENGEMBALIAN MODAL

Pengembalian modal didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal investasi melalui keuntungan yang diperoleh

NILAI BC RATIO
Benefit Cost Ratio adalah nilai perbandingan antara pendapatan dengan biaya. Jika nilai : B/C > 1 --- Layak. B/C < 1 --- Tidak Layak Berdiri (Rugi). B/C = 1 --- Impas.

BC Ratio = Perusahaan layak berdiri karena mempunyai nilai B/C lebih besar dari 1.

SISTEM KERJASAMA
Investor membeli satu set mesin peralatan sohun kaspasitas home Industry sesuai spesifikasi yang dirancang dengan 3 pilihan paket harga ekonomis, yaitu : 1) Paket A Rp 50.000.000 dengan profit sharing 45 % selama 5 tahun. 2) Paket B Rp 60.000.000 dengan profit sharing 30 % selama 5 tahun. 3) Paket C

Rp 80.000.000 dengan profit sharing 15 % selama 5 tahun. Investor mempersiapkan : 1) 2) 3) 4) Lahan tanam singkong (bisa menyewa atau hak milik) seluas 1050 Ubin. Lahan oven seluas 50 Ubin. Lahan dan bangunan (semi permanen) untuk produksi, packing, dan gudang seluas 100 Ubin. Sistem Instalasi Air untuk produksi.

Spesifikasi dan Fungsi


No 1

Nama Alat Mesin Parut Singkong. Bejana Pemerah + Penutup. Filter Pati Singkong. Panci Rebus Air (PRA) + Penutup + Stop Kran + Elbow stainless. Wacan.

Spesifikasi Kapasitas 400 kg/8 jam. Diameter tabung parut 25 cm. Panjang tabung 35 cm. Motor penggerak 5,5 HP (Motor Bensin). Design pribadi. DT=33,2 cm; DB=29 cm; H= 30 cm. Terbuat dari plastik transparan (bening), tidak mudah remuk. Tutup berwarna biru. Dijual dipasaran. Terbuat dari kain kaos berdimensi panjang 0,5 m dan lebar 0,5 m.

Fungsi Memarut singkong.

Tempat memerah parutan singkong

Menyaring pati setelah diektrasi dengan air. D=30 cm; H=50 cm. Terbuat dari stainless yang Tempat merebus air dilas argon dengan Din=15 cm & Hin silinder 20 yang dimanfaatkan cm. Design pribadi. pada proses pemasakan. D=29 cm; Kecembungan 11 cm; LPegangan=31 cm VWacan=VKopakan. Terbuat dari besi yang dimodifikasi. Ditambah ember belahan sebagai dudukan. Design pribadi. Tempat memasak pati dengan air panas menjadi adonan yang homogen. Terbuat dari kayu yang dimodifikasi. Pengaduk adonan LKeseluruhan=52 cm; LKepala=12,5 cm; DPegangan=1,5 yang dimasak. cm. Design pribadi. Double kopakan @ kopakan 41 lubang, tiap Tempat mencetak lubang jaraknya 0,5 cm. DKopakan= 1,5 mm yang adonan yang terbuat dari stainless dengan VKopakan=2730 dimasak. cm3.Sudut penggerak 1800.

Bajeg.

Mesin Penekan (Spesifikasi detail terlampir).

DITAMBAH Karet Kopakan sebanyak 2 buah Penahan adonan dengan dimensi L=26 cm; W=7 cm; H=1,5 cm. agar tidak keluar Terbuat dari karet yang dimodifikasi. saat ditekan.

Andak.

DITAMBAH Filter Press sebanyak 10 buah Penyaring adonan dengan dimensi L=24 cm; W=10 cm; Strimin 2 saat ditekan agar mm. Posisi dilipat. hasil lebih lembut dan halus serta sebagai pemecah SEMUA design pribadi. gumpalan adonan yang kurang homogen. L=60 cm; W=27 cm. Terbuat dari seng & kayu Tempat hasil adonan keras yang dimodifikasi dengan WGapet=2 cm, yang sudah dicetak TGapet=0,5 cm s/d 0,9 cm & penambahan alat yang kemudian dijemur agar kering. untuk penurunan s (Koefisien Gesek).

Spesifikasi Teknis Secara Detail Mesin Penekan Sohun Kapasitas Home Industry 1. Unit Body. No. 1 Item Rangka Utama. Material - UNP 5 cm. - Siku 4 x 4 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). - MS 2 mm. 2 Dinding. - Siku 4 x 4 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). - MS 2 mm. 3 4 Rel Kopakan. Meja Press. - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). Dimensi Material - L 80 cm. - L 24 cm. - L 34 cm. - L 7 x W 7 (cm). - L 19 cm. - L 34 cm. - L 34 x W 19 (cm). - L 34 cm. - L 34 cm. Jumlah - 4 Pcs. - 2 Pcs. - 1 Pcs. - 4 Pcs. - 4 Pcs. - 4 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs.

2. Unit Penggerak. No. 1 Item Penge-Press. Material - As Ulir ST 90. - Cone Gear. - Cone Gear. - Bush Pipe. - Bearing. - MS 10 mm. - MS 10 mm. - MS 10 mm. - Bush Pipe. - Beton. - Pipe. Dimensi Material - DOut 30 mm x L 35 cm. - Z 20, DOut 120 mm. - Z 10, DOut 55 mm. - DOut 35 x L 8 cm. - NSK DIn 20 mm. - L 13 x W 13 (cm). - L 12 x W 6 (cm). - L 24,5 x W 6,5 (cm). - DOut 20 mm x L 3 cm. - DOut 12 mm x L 8,5 cm. - DOut 21 mm x L 20 cm. Jumlah - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 1 Pcs.

- Pipe. - Pipe. 2 Body Penge-Press. - Pipe. - Nut Key. - Beton Kunci. 3. Unit Kopakan. No. 1 Item Rangka Utama. Material - Plat SS 302.

- DOut 21 mm x L 10 cm. - DOut 25 mm x L 8,5 cm. - DOut 17 x L 11 (cm). - 3/8. - DOut 7 mm x 12 cm.

- 2 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 4 Pcs. - 1 Pcs.

Dimensi Material - V=26 x 7 x 15 (cm); T=2 mm. - L 31 x W 24 (cm).

Jumlah - 2 Pcs.

Penghubung.

- Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 4 x 4 (cm).

- L 26 cm. - L 26 x W 7 x T 1,5 (cm).

- 1 Pcs. - 1 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs.

3 4

Pengunci. Karet Kopakan.

- Fabrikasi. - Fiber / Karet.

4. Unit Rel. No. 1 2 3 4 Item Kaki Panjang. Kaki Pendek. Rel. Penghubung. Material - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - MS 2 mm. 5. Jumlah Mur dan Baut Angkur adalah 8 pasang. Dimensi Material - L 54 cm. - L 39 cm. - L 150 cm. - L 22 cm. - L 5 X W 4 (cm). Jumlah - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 5 Pcs. - 4 Pcs.

(Harga dalam proposal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon konfirmasi terlebih dahulu) Untuk Pemesanan Klik Tombol "KONTAK"

PEMBUAT MIE PUTIH (SOHUN) P R O P O S A L (2)


PEMANFAATAN SAGU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUAT SOHUN DENGAN MENGGUNAKAN 1 SET MESIN KAPASITAS HOME INDUSTRY UNTUK DI LUAR PULAU JAWA

LATAR BELAKANG
Sagu (metroxylon sp) merupakan sumber karbohidrat yang potensial bagi masyarakat di LUAR Pulau Jawa (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dll). Keberadaan produk sagu menjadi sangat penting, selain sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat umumnya juga telah dibentuk produk diversifikasi meski masih sederhana. Sampai saat ini sagu masih dijual dalam bentuk pati sagu ( native starch) sehingga nilai tambahnya kecil.

Pemanfaatan sagu tersebut masih diolah untuk penyedia bahan baku dalam bentuk pati sagu yang kemudian dipasarkan ke Pulau Jawa. Adapun bentuk sagu tersebut adalah keripik sagu bakar, keripik sagu goreng, sagu mutiara, sohun, dan kue sagu bangkit. Sohun sementara ini masih dibuat di Jawa dan sampai Sumatra atau di beberapa pulau di LUAR Pulau Jawa dijual dengan harga Rp 500 tiap unting (20 gram)

SPESIFIKASI PERUSAHAAN
JENIS Kapasitas Produksi. Bahan Baku SAGU Basah. Rendemen. Hari Kerja. Lama Proses. JUMLAH 50 Kg/Hari SPESIFIKASI 1.300 Kg/Bln.

100 Kg/Hari

2.600 Kg/Bln.
50 %. 26 Hari/Bln.

Harga Sohun di Sumatra. Pekerja & Upah : Tenaga Produksi & Tenaga Rp 500/Unting/20 gr

8 Jam/Hari. Rp (15 s/d 25) rb/50 unting/Kg

Packing.

5 Orang

Rp 700 rb/Bln.

MODAL USAHA
Modal Usaha pada Industri Sohun terdiri dari Modal Tetap dan Modal Kerja. Modal Tetap Modal Tetap atau Modal Investasi adalah modal yang besarnya tetap untuk tiap proses produksi.

Jenis Barang

Nomor Ekonomi (Bulan) (n)

Jumlah Unit

Harga Total (Rp) ( Rp 1000) (A)

Harga Akhir (Rp) ( Rp 1000) (B) -

Penyusutan (Rp/Bln) (C)

Tanah Singkong Tanah Oven. Bangunan. (Produksi, Packing,Gudang) Peralatan : Timbangan Digital.

240

1050 Ubin 50 Ubin 1 (100 U)

40.000

108.300

14.000

Impuls Sealer. Mesin Parut Bejana Pemerah. Filter Pati. PRA. Wacan. Bajeg. Mesin Press Andak. 120 2 1

10 10 1 2 60.000 6.000 450.000

2 1 1.200

JUMLAH Keterangan : A = Modal Tetap. C = (A B) / n. Penyusutan Bangunan 17,5 %. Penyusutan Peralatan 10 %.

100.000

558.300

Seluruh peralatan merupakan design industri pribadi. Total Anggaran Belanja peralatan Rp 60.000.000 sudah termasuk jasa design, jasa instalasi, jasa managerial, dan jasa training namun belum termasuk ongkos kirim dan akomodasi pelatihan. Modal Kerja

Modal Kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai satu siklus produksi.

Biaya Gaji Karyawan

Kebutuhan/Bulan

Harga Satuan

Modal/Bulan

Tenaga Produksi & 5 Orang Tenaga Packing. Bahan Baku SAGU Basah. 2.600 Kg/Bulan

Rp 700.000/Orang

Rp 3.500.000

Rp 800/Kg

Rp 2.080.000

Bahan Penunjang : Packing (Plastik + Sablon) Afit. Amanda. Bensin. Gemuk / Vet. JUMLAH

2.600 Lbr/Bln

Rp 200/Lbr

Rp 520.000

11,375 Kg/Bln 2 Dus/Bln 104 Liter/Bln

Rp 13.650/Kg Rp 350.000/Dus/15 Kg Rp 5.000/Liter

Rp 155.300 Rp 700.000 Rp 520.000 Rp 100.000

Rp 7.575.300

BIAYA PRODUKSI
Biaya Produksi pada dasarnya dibedakan atas biaya produksi yang besarnya tetap selama produksi berlangsung (biaya tetap) dan biaya yang besarnya tergantung kepada produk yang dihasilkan (biaya tidak tetap). Biaya Tetap

Biaya Tetap adalah biaya produksi yang selama satu periode kerja tetap jumlahnya. Biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan (jumlah jam kerja suatu alat/mesin). Jenis Biaya Biaya penyusutan bangunan & peralatan. JUMLAH Biaya Tidak Tetap Biaya Tidak Tetap adalah biaya produksi yang dikeluarkan pada saat alat dan mesin beroperasi. Besarnya biaya ini tergantung pada jumlah jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya Tetap (Rp/Bln) Rp 558.300 Rp 558.300

Biaya Gaji Tenaga Produksi & Packing.

Kebutuhan/Bulan 2.600 Kg/Bln

Harga Satuan Rp 800/Kg

Modal/Bulan Rp 3.500.000 Rp 2.080.000

Bahan Baku SB. Bahan Penunjang : 2.600 Lbr/Bln Packing (Plastik + Sablon) Afit. Amanda. Bensin. Gemuk / Vet. JUMLAH
Biaya Produksi Total

Rp 200/Lbr

Rp 520.000

11,375 Kg/Bln 2 Dus/Bln 104 Liter/Bln

Rp 13.650/Kg Rp 350.000/Dus/15 Kg Rp 5.000/Liter

Rp 155.300 Rp 700.000 Rp 520.000 Rp 100.000 Rp 7.575.300

Biaya Produksi Total merupakan biaya keseluruhan yang diperlukan untuk memproduksi sohun, yaitu jumlah dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pada perusahaan, biaya total untuk memproduksi sohun selama 1 bulan Rp 8.133.600

PERHITUNGAN KEUNTUNGAN
Keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dengan pengeluaran. Pengeluaran adalah total biaya produksi, sedangkan pendapatan diperoleh dari penjualan sohun. Perusahaan menjual sohun dengan harga Rp 15.000/Kg (harga jual sohun terendah di Sumatra dan sekitarnya). Untuk produksi 2.600 Kg Sagu/Bulan, diperoleh produksi sebanyak 1.300 Kg sohun/Bulan. Total pendapatannya sebesar Rp 19.500.000. Apabila biaya produksinya Rp 8.133.600, maka

keuntungan (selisih antara pendapatan dengan biaya produksi) yang diperoleh Rp 11.366.400 Pendapatan lain diperoleh dari penjualan Jiho sagu untuk produk makanan ringan yang dijual dengan harga Rp 800/Kg di Jawa.

PERHITUNGAN BEP
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik keseimbangan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama jumlah biaya yang dikeluarkan atau industri tersebut tidak mengalami laba atau rugi. BEP

BEP = = Rp 912.911,4/Bulan. Persen Titik Impas

% Titik Impas =

Untuk ini berarti untuk mencapai keadaan impas (tidak untung dan tidak rugi), perusahaan cukup memproduksi sohun sebanyak 4,7 % dari kapasitas produksi normal. Kapasitas Titik Impas Kapasitas Titik Impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas di atas. Kapasitas Titik Impas Perusahaan = 4,7 % 1.300 Kg/Bulan

= 61,1 Kg/Bulan = 2,35 Kg/Hari Jadi, perusahaan sudah mencapai titik impas jika memproduksi sohun sebanyak 2,35 Kg/Hari. Dengan kapasitas produksi 50 Kg/Hari, perusahaan telah memperoleh keuntungan karena berproduksi di atas kapasitas titik impas. Nilai Tambah Tiap Kilogram Singkong

= = Rp 8.743,4/Kg SB.

PENGEMBALIAN MODAL
Pengembalian modal didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali modal investasi melalui keuntungan yang diperoleh

NILAI BC RATIO
Benefit Cost Ratio adalah nilai perbandingan antara pendapatan dengan biaya. Jika nilai :

B/C > 1 --- Layak. B/C < 1 --- Tidak Layak Berdiri (Rugi). B/C = 1 --- Impas.

BC Ratio = Perusahaan layak berdiri karena mempunyai nilai B/C lebih besar dari 1.

SISTEM KERJASAMA
Investor membeli satu set mesin peralatan sohun kaspasitas home Industry sesuai spesifikasi yang dirancang dengan 3 pilihan paket harga ekonomis, yaitu : 1) Paket A Rp 50.000.000 dengan profit sharing 45 % selama 5 tahun. 2) Paket B Rp 60.000.000 dengan profit sharing 30 % selama 5 tahun. 3) Paket C Rp 80.000.000 dengan profit sharing 15 % selama 5 tahun. Investor mempersiapkan : 1) 2) 3) Lahan oven seluas 50 Ubin. Lahan dan bangunan (semi permanen) untuk produksi, packing, dan gudang seluas 100 Ubin. Sistem Instalasi Air untuk produksi.

Spesifikasi dan Fungsi


No 1

Nama Alat Bejana Pengaduk. Filter Sagu.

Panci Rebus Air (PRA) + Penutup + Stop Kran + Elbow stainless. Wacan.

Spesifikasi DT=59 cm; DB=45 cm; H= 37 cm. Terbuat dari plastik berwarna hitam, tidak mudah pecah. Dijual dipasaran Berbentuk jajaran genjang terbuat dari kayu keras dengan kawat strimin 60 Mesh & penyangga dari pipa galvanis. Design pribadi D=30 cm; H=50 cm. Terbuat dari stainless yang dilas argon dengan Din=15 cm & Hin silinder 20 cm. Design pribadi.

Fungsi Mengaduk & Mengendapkan sagu. Menyaring sagu agar bersih dari kotarankotaran. Tempat merebus air yang dimanfaatkan pada proses pemasakan.

D=29 cm; Kecembungan 11 cm; LPegangan=31 cm VWacan=VKopakan. Terbuat dari besi yang dimodifikasi. Ditambah ember belahan sebagai dudukan. Design pribadi.

Bajeg.

Tempat memasak pati dengan air panas menjadi adonan yang homogen. Terbuat dari kayu yang dimodifikasi. Pengaduk adonan LKeseluruhan=52 cm; LKepala=12,5 cm; DPegangan=1,5 yang dimasak. cm. Design pribadi. Double kopakan @ kopakan 41 lubang, tiap Tempat mencetak lubang jaraknya 0,5 cm. DKopakan= 1,5 mm yang adonan yang terbuat dari stainless dengan VKopakan=2730 cm3. dimasak. Sudut penggerak 1800.

Mesin Penekan (Spesifikasi detail terlampir).

DITAMBAH Karet Kopakan sebanyak 2 buah dengan dimensi L=26 cm; W=7 cm; H=1,5 cm. Penahan adonan Terbuat dari karet yang dimodifikasi. agar tidak keluar saat ditekan.

DITAMBAH Filter Press sebanyak 10 buah dengan dimensi L=24 cm; W=10 cm; Strimin 2 Penyaring adonan mm. Posisi dilipat. saat ditekan agar hasil lebih lembut SEMUA design pribadi. dan halus serta sebagai pemecah gumpalan adonan yang kurang homogen.

Andak.

L=60 cm; W=27 cm. Terbuat dari seng & kayu keras yang dimodifikasi dengan WGapet=2 cm, TGapet=0,5 cm s/d 0,9 cm & penambahan alat untuk penurunan s (Koefisien Gesek).

Tempat hasil adonan yang sudah dicetak yang kemudian dijemur agar kering.

Spesifikasi Teknis Secara Detail Mesin Penekan Sohun Kapasitas Home Industry
1. Unit Body. No. 1 Item Rangka Utama. Material - UNP 5 cm. - Siku 4 x 4 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). - MS 2 mm. 2 Dinding. - Siku 4 x 4 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). - MS 2 mm. 3 4 Rel Kopakan. Meja Press. - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 4 x 4 (cm). Dimensi Material - L 80 cm. - L 24 cm. - L 34 cm. - L 7 x W 7 (cm). - L 19 cm. - L 34 cm. - L 34 x W 19 (cm). - L 34 cm. - L 34 cm. Jumlah - 4 Pcs. - 2 Pcs. - 1 Pcs. - 4 Pcs. - 4 Pcs. - 4 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs.

2. Unit Penggerak. No. 1 Item Penge-Press. Material - As Ulir ST 90. - Cone Gear. - Cone Gear. - Bush Pipe. - Bearing. - MS 10 mm. - MS 10 mm. - MS 10 mm. - Bush Pipe. - Beton. - Pipe. Dimensi Material - DOut 30 mm x L 35 cm. - Z 20, DOut 120 mm. - Z 10, DOut 55 mm. - DOut 35 x L 8 cm. - NSK DIn 20 mm. - L 13 x W 13 (cm). - L 12 x W 6 (cm). - L 24,5 x W 6,5 (cm). - DOut 20 mm x L 3 cm. - DOut 12 mm x L 8,5 cm. - DOut 21 mm x L 20 cm. Jumlah - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 1 Pcs.

- Pipe. - Pipe. 2 Body Penge-Press. - Pipe. - Nut Key. - Beton Kunci. 3. Unit Kopakan. No. 1 Item Rangka Utama. Material - Plat SS 302.

- DOut 21 mm x L 10 cm. - DOut 25 mm x L 8,5 cm. - DOut 17 x L 11 (cm). - 3/8. - DOut 7 mm x 12 cm.

- 2 Pcs. - 1 Pcs. - 1 Pcs. - 4 Pcs. - 1 Pcs.

Dimensi Material - V=26 x 7 x 15 (cm); T=2 mm. - L 31 x W 24 (cm).

Jumlah - 2 Pcs.

Penghubung.

- Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 4 x 4 (cm).

- L 26 cm. - L 26 x W 7 x T 1,5 (cm).

- 1 Pcs. - 1 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs.

3 4

Pengunci. Karet Kopakan.

- Fabrikasi. - Fiber / Karet.

4. Unit Rel. No. 1 2 3 4 Item Kaki Panjang. Kaki Pendek. Rel. Penghubung. Material - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - Siku 2,5 x 2,5 (cm). - MS 2 mm. 5. Jumlah Mur dan Baut Angkur adalah 8 pasang. Dimensi Material - L 54 cm. - L 39 cm. - L 150 cm. - L 22 cm. - L 5 X W 4 (cm). Jumlah - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 2 Pcs. - 5 Pcs. - 4 Pcs.

(Harga dalam proposal tersebut sewaktu-waktu bisa berubah. Mohon konfirmasi terlebih dahulu) Untuk Pemesanan Klik Tombol "KONTAK"

Anda mungkin juga menyukai