Anda di halaman 1dari 3

Ekonomi Politik Internasional week 11 1 Gusty Prameswary (071112096)

Perubahan Produksi dalam Ekonomi Politik Internasional Setelah wacana liberalisasi perdagangan menyebar dengan bentuk institusi-institusi internasional seperti the holy trinity of bretton woods system ( GATT, IMF, World Bank ), ternyata hal tersebut bukan hanya berdampak pada sektor politik internasional tetapi juga pada sektor ekonomi internasional sendiri. Salah satu dampak dari liberalisasi perdagangan tersebut ialah kegiatan produksi. Perubahan seperti pola-pola distribusi maupun konsumsi pun telah memebawa perubahan bagi pola kegiatan politik internasional.Melalui artikel Erich Thun (2008) yang berjudul the globalisazion of production dalam Ravenhil setidaknya perubahan yang terjadi pada pola produksi dalam kegiatan ekonomi politik internasional yang diperngaruhi oleh revolusi industri dan globalisasi. Semenjak revolusi industri tren akan terjadinya suatu kolonialisasi kian meluas di daratan eropa akibat motif untuk mencari bahan baku dalam mendukung produksi industri dalam negeri. Adapun pola produksi yang terjadi saat itu ialah pengimporan bahan baku dari negara koloninya (negara periphery) ke negara asal dan kemudian bahan baku yang telah melalui proses produksi tersebut kemudian didistribusikan secara global dalam bentuk barang jadi .(Thun, 2008: 348). Seiring dengan meningkatnya liberalisasi di dunia pada abad ke 20, perusahaan global kemudian mulai melakukan investasi investasi ke luar negri sebagai contoh menyerahkan proses perakitan di luar negri dalam usaha mengurangi hambatan dagang yang sangat tinggi. Semakin banyaknya perusahan yang terlibat dalam bisnis internasional pada era liberalisasi saat ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai salah satu contohnya ialah meningkatnya FDI (Foreign Direct Investment) dan sistem outsourching. .(Thun, 2008: 347). Peningkatan FDI maupun sistem outsourching yang diterapkan suatu perusaahaan internasional ternyata memberikan dampak positif dan keuntungan besar bagi perusahaan sekaligus negara asal perusaahaan itu sendiri. Hal itu dapat terlihat dari kemudahan dalam mendapatkan pekerja murah di luar wilayah negaranya dan juga tidak diperlukannya pemindahan kapital secara transnasional pada sistem outsourching yang diberlakukan. Faktor kedua dari perubahan produksi yaitu dipengaruhi oleh globalisasi sebagai produk dari neoliberalis yang lebih menekankan pada free thread diregulasi dan privatisasi.Kemudahan teknologi seta informasi disinyalir telah memudahkan perusahaan dalam memperluas bisnisnya secara internasional dan ini dinilai sangat

menguntungkan.Lahirnya industri industri besar seperti industri besi baja serta industri mesin

Ekonomi Politik Internasional week 11 2 Gusty Prameswary (071112096)

memungkinkan produksi ini kian berkeembang pesat akibat globalisasi selain itu adanya kemajuan komunikasi yang didukung dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti perusahaan yang telah disebutkan diatas meluas akan jangkuan geografisnya. Dengan begitu suatu perusahaan dapat memecah pola nilainya dengan mengadopsi perspektif global dalam bentuk modular. Bentuk modular tersebut didefinisikan sebagai standart standart produksi tertentu sehingga produksi tersebut dapat dibuat oleh siapa saja dimana saja dalam waktu yang relatif bersamaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kecepatan dan inovasi (thun,2008:352). Perubahan pada rantai nilai global sendiri menurut Thun (2008: 347) penting untuk menentukan siapa mendapat apa dan bagaimana dalam ekonomi global.Sekianya terdapat 2 dimensi yang diungkapkan Thun (2008: 354). Dimensi yang pertama ialah bentuk pengaturan yang sekiranya akan menentukansiapa yang mendapat keuntungan dalam 3 hal diantara : distribusi keuntungan antara perusahaan,kemampuan yang dapat dikuasai perusahaan dalam rantai nilai,dan bargainning position dalam menentukan policy.(thun,2008:357).Dimensi yang kedua ialah lokasi,dimana setiap aktifitas produksi akan ditempatkan. Bagi Porter (dalam Thun, 2008: 360) berpendapat mengenai bagaimana setiap lokasi memiliki keunggulan tersendiri atau sumber daya yang berbeda-beda. Porter melanjutkan setidaknya ada 4 faktor keunggulan kompetitif lokasi yaitu, faktor produksi kondisi permintaan keberadaan industri terkait, dan persaingan domestik. Walaupun ekonomi global seperti itu dipandang mampu meningkatkan kekayaan negara akan tetapi hal ini dikritik oleh stephen cohen,ia melihat adanya integrasi antar agen ekonomi saat ini belum terjadi secara penuh serta aliran modal yang dibatasi oleh berbaai peraturan,dan juga profits dari MNC yang masih disimpan di negara asal masing masing, Selain itu degradasi peran pemerintah pun semakin mencolok didalam proses ekonomi global. (Castell,1996:97-98). Dengaan begitu dapat disimpulkan penulis bahwa setidaknya ada 2 faktor pendorong terjaidnya transformasi produksi ekonomi yaitu revolusi industri dan globalisasi.Dimana hal ini dianggap mampu meningkatkan interaksi ekonomi global dalam usaha peningkatan kekayaan negara akan tetapi penulis disini melihat setidaknya hanya negara negara maju yang kebanyakn sudah berproduksi lebih memungkinkan mereka untuk mengatasi produksi pada wilayahnya dengan instrumen negara berkembanglah dalam mencapai kepentingan nasional negara maju tersebut.

Ekonomi Politik Internasional week 11 3 Gusty Prameswary (071112096)

REFRENSI : Castells, Manuell,1996. The International Economy and the Process of

Globalization,dalam Ther Rise of Network Society Oxford:Blackwell,pp.66-150 Thun,Eric 2008.The Globalization of Production,dalam Ravenhill,John.Global Political Economy.Oxford:Oxford University Press.hlm.346-372.

Anda mungkin juga menyukai