I. PENGKAJIAN Tanggal masuk pasien : 18 Maret 2013 Tanggal Pengkajian A. Identitas a. Identitas Klien 1. Nama 2. Usia 3. Jenis Kelamin 4. Pekerjaan 5. Status 6. Agama 7. Suku 8. Alamat 9. Diagnosa Medis : Tn. N : 70 tahun : Laki-laki : Petani : Menikah : Islam : Jawa : Bendosari, Sukoharjo : Benigna Prostat Hiperplasia ( BPH ) Grade II : 28 - 30 Maret 2013
b. Penanggung jawab 1. Nama 2. Pekerjaan 3. Alamat 4. Hubungan degan klien : Tn. S : Swasta : Bendosari, Sukoharjo : Anak
B. Keluhan Utama Nyeri saat BAK P : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit Prostat Q : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. R : Klien menyatakan nyeri pada alat kelaminnya. S : skala 5 T : Klien mengatakan biasanya nyeri terasa saat BAK
C. Riwayat Penyakit Sekarang Sebelumnya klien mengalami kesulitan dalam BAK sekitar 2 bulan yang lalu, setiap BK klien mengalami kesakitan dan nyeri sekali. Setelah itu klien dibawa ke RSU Sukoharjo untuk menjalani perawatan. Disitu klien dipasang selang kateter. Namun setelah itu klien dirujuk ke RSDM untuk terapi lebih lanjut.
D. Riwayat Penyakit Dahulu Tn. N mengatakan sudah menderita penyakit prostat sejak 3 bulan yang lalu dan belum pernah mengalami tindakan operasi sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit lain yang klien derita sebelumnya.
F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kondisi klien baik Berpenampilan sesuai umur
2
BB : 55 kg TB : 165 cm 2. Kesadaran Respon mata, motorik dan verbal sempurna. GCS 15 ( compos metis ) 3. Vital Sign Suhu : 37oC Nadi : 96x/menit RR : 20x/menit
TD : 170/80 mmHg 4. Kepala Bentuk kepala mesosepal, bersih, tidak ada benjolan/ massa, rambut terdistribusi baik, tidak ada lebi, tidak ada perdarahan, bentuk rambut lurus, warna hitam. 5. Mata Konjungtiva : anemis (+) Sklera : ikhterik (+)
Gerakan bola mata normal (mengikuti arah gerakan benda dengan baik) Pupil Lesi : Isokor kiri dan kanan : (-)
6. Hidung Bersih Simetris Nafas cuping hidung (-) Pilek (-) Nafas cepat (-) Nafas dangkal (-)
7. Mulut Bersih Mukosa bibir kering (-) Pucat (-) Caries gigi (-)
3
8. Telinga Simetris Fungsi pendengaran baik Perdarahan (-) Lesi (-) Serumen (-)
10. Dada dan paru Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, warna merata Palpasi Perkusi : Tidak ada nyeri tekan, ada getaran taktil fremitus : Tidak ada pembesaran paru
11. Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Tidak ada pembengkakan pada dinding dada di area jantung : Tidak ada nyeri tekan, ictus codius teraba : Tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung, bunyi sonor
Aukskultasi : Bising usus normal Palpasi Perkusi : Nyeri tekan epigastrum (-) : Tympani
13. Genetalia Terpasang DC no. 24 pengunci 35 cc, terpasang irigasi aqua. Genetalia terlihat bersih, tidak ada kelainan (pre OP) 14. Ektremitas
4
Ektremitas atas
kanan dan kiri dapat bekerja secara maksimal, reflek trisep dan bisep baik, tidak terdapat oedema. Ektremitas bawah : Tidak terdapat oedema pada kaki kanan dan kiri. Dapat digerakan dengan baik. II. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR A. Oksigenasi 1. Sebelum dirawat Klien tidak mempunyai masalah dengan pernafasan Klien tidak merasa sesak 2. Selama dirawat Klien tidak merasa sesak RR : 20x/menit
B. Nutrisi dan Cairan 1. Sebelum dirawat Nafsu makan klien baik Klien makan 3 kali sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Sayur, Lauk Volume minum 1,5 L/hari Antropometri ( BB : 55kg TB : 167cm) IMT : IMT = BB (TB(m))2 55 = 55 = 20,9 (1,65)2 2,62
2.
Selama dirawat Nafsu makan sedikit menurun Frekuensi makan 3x sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Lauk, Buah Volume minum 1L/hari Antropometri (BB : 53 kg, TB : 165 cm)
5
IMT = BB (TB(m)2) = 53 (1,65) C. Eliminasi 1. Eliminasi Urin Keterangan Frekuensi Pancaran Bau Warna Perasaan setelah BAK Sebelum dirawat 6-7 kali/hari Kuat Khas Kuning Lega Setelah dirawat 8-9 kali/hari Lemah Khas Kuning bercampur darah Sakit
2
53 2,62
= 20,2
2. Eliminasi Fekal Keterangan Frekuensi Bentuk Warna Bau Perasaan setelah BAB Sebelum dirawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega Setelah di rawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega
D. Termoregulasi Saat klien di IGD Suhunya 37,6 oC Saat dikaji suhu klien 36,5oC
E. Aktifitas Latihan/ Mobilisasi Aktivitas sebelum dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting 0
6
Aktivitas sesudah dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting Tingkat mobilitas ditempat tidur Berpindah Kemampuan ROM Berjalan
Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Menggunakan alat bantu 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan perawat 4 : Ketergantungan/tidak mampu
F. Seksualitas dan reproduksi Klien sudah menikah dan mempuyai tiga orang anak
G. Psikososial 1. Stress dan koping Klien mengatakan jika bosan beliau mengajak ngobrol anak dan suaminya 2. Konsep diri Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuh Ideal diri Harga diri Identitas : Menerima diri : Klien menerima dengan kondisi dan kemampuan tubuhnya : Klien sebagai seorang ayah
7
H. Rasa aman dan Nyaman Klien mengeluh nyeri pada sekitar area pubis / ekstremitas. Pengkajian PQRST : P Q R S T : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit prostat : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. : Klien menyatakan nyeri BAK : skala 5 : Klien mengatakan biasanya nyerinya selalu terasa saat BAK.
J. Higiene dan integritas kulit 1. Sebelum dirawat Klien dapat mandi 2x sehari tanpa bantuan Klien dapat menggosok gigi 2x sehari Klien keramas 2x sehari 2. Selama dirawat Klien di seka 2 kali sehari oleh keluargannya Klien sikat gigi 2 kali sehari
K. Kebutuhan istirahat dan tidur 1. Sebelum dirawat Klien tidak ada masalah dengan tidurnya Jumlah jam tidur Tn. N 6 jam/hari 2. Selama dirawat Klien tidak dapat beristirahat dengan baik pada malam hari di karenakan keinginan berkemih terus menerus Jumlah jam tidur Tn. N 4 jam/hari
L. Akulturasi Diri
Klien dapat menyesuaikan diri di rumah sakit. Klien berkomunikasi dengan sesama pasien lain yang di rawat satu kamar dengannya.
M. Rekreasi Klien biasanya menghabiskan waktu untuk menonton TV. Terkadang berbincangbincang dengan tetangga di rumah.
K. Kebutuhan belajar Klien dapat berbicara tanpa hambatan dengan bahasa daerah ( bahasa jawa ), tidak perlu penerjemah, namun klien tidak tau tentang proses penyakit dan penanganan nya. Selama ini klien hanya menahan rasa nyeri. Hambatan yang dialami klien adalah pendidikan yang kurang dan kurang nya informasi yang didapat.
L. Pemeriksaan Penunjang A. Hasil Laboratorium Jenis pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit Hemostasis PT APTT INR Kimia Klinik SGOT SGPT 28 31 0 35 0 - 45 12,1 27,6 0,950 10.0 15.0 20. 0 40.0 11,3 35 7,4 345 4, 53 Hasil Nilai normal 13,5 17,5 33 - 45 4,5 11,0 150 - 450 4, 50 5, 90 Kesan (meningkat/menurun)
Natrium Kalium
134 3,5
B. Hasil Laborat Urin Serologi Tumor Marker PSA (Prostat) PH Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilirogen Bilirubin eritrosit Eritrosit ( mikroskopis ) 2,98 6,0 500 / ul ++ 75 mg/dl normal normal normal normal 50/ul 846,1 /ul 0,00 4,50 4,5 8,0 negatif negatif negatif negatif negatif negatif negatif negatif 0 6,4 Hasil Rujukan Kesan (Meningkat/menurun) Meningkat
M. Terapi Jenis terapi Infuse NaCL 500mg/20 IV tpm Dosis Rute Indikasi dan cara kerja Nutrient & pengobatan asidosis yg berhubungan dengan dehidrasi & kehilangan ion alkali dalam tubuh Kontra indikasi Gagal jantung kongestif, kerusakan ginjal, Efek samping Demam, infeksi, thrombosis vena dan flebitis, Peran perawat Monitori ng dosis
edema paru hipervolem yg disebabkan oleh retensi natrium & hiperprotei nema, hipernatre
10
ia
mia, hiperklore mia, hiperhidras i Dexsamet ason 5 mg/ 12jam IV Anti Tidak Pengobatan Monitori yang berkepanja ngan dapat dapat mengakibat kan ketabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosi s, dan penghamba t pertumbuh an anak. Ondansetr on 4 mg IV atau I.M Penanggulan Narfoz Sakit kepala, pusing, dan susah buang besar air Monitori ng dosis ng penggun aan obat,
inflamasi dan boleh di anti alergi yang sangat kuat berikan pada penderita herpes simplex pada mata, tuberculose aktif
gan mual dan jangan muntah karena radioterapi serta operasi. diberikan penderita yang hiprsensitif atau alergi terhadap ondnsetron
Furosemit
1/2
Oral
Tekanan
Monitori
11
ng dosis
ginjal hepatik akut. Muntah kehamilan muda, anoreksia, diare, azotemia, hiperglikemi a.Tiiperurike mia
Hipokalemi a,Ibu menyusui: furosemide disekresi dalam ASI Ibu menyusui harus menghindar i menyusui saat mengambil furosemide.
III. ANALISA DATA No Dx 1 DS Klien mengatakan BAK sering, hanya menetes dan tidak puas Klien mengatakan gelas ( 50cc) /BAK Retensi urine Obstruksi skd terhadap BPH Data Masalah Etologi
12
DO 2 DS Klien mengatakan merasa agak cemas/takut terhadap operasinya nanti VU tegang Klien sering kekamar mandi untuk BAK Cemas Krisis situasional
DO TD = 170/80 mmHg N = 96 x/mnt Klien berkeringat dingin, tangan sering mengusap muka Skala cemas (mengungkapkan kerisauan) 1
3.
DS Klien mengatakan daerah perut diatas pubis terasa nyeri saat bergerak dan bila saat ditekan dengan skala nyeri 5 (sengkringsengkring) - Pemeriksaan Abdomen I : Datar, ada bekas luka operasi, tidak tegang A : Bising usus (-),
Nyeri akut
Peristaltik 10x/menit P : Tympani P : ada nyeri tekan bagian perut DO Klien hati-hati saat
13
bergerak Klien memegang perutnya saat bergerak - Klien berjalan pelan-pelan saat kekamar mandi P: Saat bergerak dan pipis Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk R: Klien mengatakn nyeri di perut sebelah kiri S: Nyeri skala 5 T: Klien mengatakan nyerinya hilang timbul
IV. DIAGNOSA KEPERWATAN 1. Retensi urine berhubungan dengan Obstruksi skd terhadap BPH 2. Cemas berhubungan dengan Krisis situasional 3. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik
V. PERENCANAAN No Diagnosa Dx 1 keperawatan Retensi b.d Tujuan dan kriteria 1. Obs klien 2. Kaji jumlah urine tiap BAK 3. Kolaborasi dengan dokter untuk kateter (DC) untuk tindakan operasi pemasangan Rencanan Tindakan miksi/pola BAK Ttd
urine Tujuan Eliminasi BAK klien kembali normal setelah dilakukan keperawatan 4x24 jam 1. 2. tindakan selama
onstruksi
klien dapat BAK 4. Kolaborasi dengan dokter normal klien merasa puas
14
setelah BAK 2 Cemas krisis situasional b.d Tujuan Cemas klien berkurang setelah tindakan dilakukan keperawatan 1. Penurunan kecemasan Gunakan pendekatan
yang menenangkan Dorong keluarga untuk lebih klien Anjurkan minum memperhatikan
selama 4x 24jam 1. Klien rileks 2. TTV dalam batas normal TD = 170/80mmHg R = 16-20 x/mnt N = 60-100 x/mnt S = 36-370C
hangat sebelum tidur kaji tingkat kecemasan klien berikan tentang operasi Anjurkan klien untuk berdoa kepercayaannya sesuai penjelasan prosedur
Nyeri akut ybd Tujuan agen injuri fisik Nyeri klien berkurang setelah tindakan dilakukan keperawatan
1. Manajemen nyeri Kaji nyeri PQRST Monitor tanda vital dan skala secara teratur Observasi reaksi verbal Ajarkan relaksasi Berikan nyaman 2. Kolaborasi Pemberian obat-obatan posisi yang teknik
selama 3x24 jam klien rileks skala nyeri 1-2 TTV dalam batas normal S = 36-370C T=
130 140 mmHg 90 90
Ketorolak jam
50mg/8
15
VI. Implementasi Dx. 1 Tgl./ jam 28-3-2013 07. 20 Implementasi Mengobservasi BAK klien pola Respon S : klien mengatakan BAK tidak lancar, hanya menetes TT
08.15
injeksi S : Klien mengatakan bersedia untuk diberi injeksi dan O : Klien tampak kooperatif Ondansetron dexametason masuk melalui IV Klien mengatakan cemas karena akan menghadapi operasi O : Klien terlihat khawatir dan gelisah
09.00
Mengkaji
penyebab
S :
kecemasan klien
09.30
dibagian rongga perito P : Saat disentuh Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Perut bagian kiri S : Skala nyeri 4 T : Hilang timbul O:
Klien tampak bingung saat ditanya tentang penyakitnya. Pemeriksaan abdomen I : Datar, tidak ada bekas luka operasi A:Bising usus (-), peristaltik 8x/menit P : Tympani P: Ada nyeri tekan perut bagian kiri
terlentang 2 2. 00
17
klien
membersihkan
1,3
29-3-2013 07.10
Mengkaji KU dan TTV S : klien mengatakan tidak klie pusing O: TD : 180/80 Nadi : 96x/menit RR : 18x/menit Suhu : 36, 5oC
08.00
S : Klien mengatakan bersedia untuk diberi injeksi O : Klien tampak kooperatif Injeksi kalnek, ceftriaxone, ketorolak masuk melalui IV
08.15
P : Saat disentuh Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Perut bagian kiri S : Skala nyeri 4 T : Hilang timbul
18
O : Wajah klien meringis Skala nyeri berkurang menjadi 3 TD : 180/80 mmHg N : 94x/menit RR : 20x/menit S : 36, 5oC
S : Klien mengatakan paham 2 08. 30 Menjelaskan tentang O: Klien kooperatif Klien tampak memperhatikan penjelasan perawat pentingnya nutrisi
S : Klien mengatakan paham 3 09. 00 Memberikan tentang informasi dan dan sedikit lega O : Klien kooperatif Klien tampak lebih lega
penyakit
pengobatan klien
09.40
Mengajarkan
S : Klien mengatakan bersedia relaksasi O : nafas dalam dan teknik Klien kooperatif dektraksi selama muncul Klien tampak memperhatikan apa yang nyeri diajarkan perawat S : Pasien mengucapkan terima kasih O : Pasien tampak senang di temani perawat
10.45
bimbingan
proses pengobatan
19
1,3
30-3-2013 07.15
08.00
injeksi , mg,
5mg 1
ketorolax 50mg
S : Klien mengatakan bersedia O: Klien tampak kooperatif Injeksi ketorolax, ceftriaxone, kalnex masuk melalui IV
09. 30
- Mengkaji nyeri
S : Klien mengatakan nyeri daerah perut kiri O : P : saat disentuh Q : rasa seperti di tusuk R : perut kiri S : skala nyeri 3 T : hilang timbul berperan S : Keluarga klien mengatakan suka makan bubur dan sayur O : Keluarga tampak membantu perawat dalam menentukan diit klien
10.00
- Menganjurkan keluarga S : Keluarga mengatakan paham untuk terus menemani O : Keluarga tampak memahami klien pasien
1,3
30-03-2013 14.20
- Mengkaji KU dan TTV S : Klien mengatakan bersedia klien O: TD : 160/80 Nadi : 82x/menit RR : 21x/menit Suhu : 36,8 oC
20
16. 10
- Memberikan
injeksi
S : Klien mengatakan bersedia O: Klien tampak kooperatif Injeksi kalnek, ceftriaxone, ketorolak masuk melalui IV S : Klien mengatakan nyeri di bagian perut kiri P : Saat ditekan Q : Rasa seperti ditusuk R : Perut kiri S : Skala nyeri 3 T : Hilang timbul O: Wajah klien meringis Skala nyeri berkurang menjadi 3 TD : 160/80 Nadi : 82x/menit RR : 21x/menit
16.50
- Mengkaji nyeri
17.40
- Menganjurkan keluarga S : Keluarga klien mengatakan klien suka makan bubur dan untuk turut berperan sayur dalam pemberian menu makan yang di sukai O : Keluarga klien tampak menentukan diit klien. klien
18.00
- Menganjurkan keluarga S : Keluarga mengatakan paham untuk terus menemani O : Keluarga klien tampak klien menemani pasien - Memberi sikap perawatan S : Klien mengucapkan terima kasih empati dan
19.00
selama O : Klien tampak senang di temani oleh perawat. proses pengobatan bimbingan
21