I. PENGKAJIAN Tanggal masuk pasien : 15 Maret 2013 Tanggal Pengkajian A. Identitas a. Identitas Klien 1. Nama 2. Usia 3. Jenis Kelamin 4. Pekerjaan 5. Status 6. Agama 7. Suku 8. Alamat 9. Diagnosa Medis : Tn. W : 62 tahun : Laki-laki : Swasta : Menikah : Islam : Jawa : Palur wetan, Mojolabah : Benigna Prostat Hiperplasia ( BPH ) : 19 Maret 2013
b. Penanggung jawab 1. Nama 2. Pekerjaan 3. Alamat 4. Hubungan degan klien : Tn. M : Swasta : Palur wetan, Mojolabah : Anak
B. Keluhan Utama Nyeri saat BAK P : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit Prostat Q : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. R : Klien menyatakan nyeri pada S : skala 5 T : Klien mengatakan biasanya nyeri terasa saat BAK
C. Riwayat Penyakit Sekarang Tn. W mengatakan 1 bulan yang lalu saat BAK pipisnya bercampur dengan darah, pancaran miksi jauh dan BAK di malam hari dengan frekuensi 6 kali. Sebelumnya Tn W pernah melakukan tindakan operasi di RS. Karanganyar 10 tahun yang lalu. Namun 6 bulan yang lalu klien mengatakan saat BAK keluar batu dan terasa nyeri di pinggang. Tn. W juga mengatakan bahwa 1 bulan yang lalu BAKnya bercampur dengan darah, pancaran miksinya jauh dan pada malam hari Tn. W bolak balik kekamar mandi dengan frekuensi 8 kali. Beberapa hari belakangan ini Tn. W merasakan saat BAK terasa perih, panas dan keinginan untuk berkemih sangat sering. Pada hari jumat tanggal 15 maret 2013 Pukul 14.01 Tn. W di bawa oleh anaknya ke RSDM Surakarta. Setelah sampai IGD Tn. W disarankan untuk rawat inap di ruang Mawar 3 RSDM Surakarta.
D. Riwayat Penyakit Dahulu Tn. W mengatakan sudah menderita penyakit prostat sejak 10 tahun yang lalu dan di lakukan tindakan operasi di RS Karangannyar.
F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum Kondisi klien baik Berpenampilan sesuai umur BB : 55 kg TB : 165 cm 2. Kesadaran Respon mata, motorik dan verbal sempurna. GCS 15 ( compos metis ) 3. Vital Sign Suhu : 37oC Nadi : 70x/menit RR : 20x/menit
TD : 130/80 mmHg 4. Kepala Bentuk kepala mesosepal, bersih, tidak ada benjolan/ massa, rambut terdistribusi baik, tidak ada lebi, tidak ada perdarahan, bentuk rambut lurus, warna hitam. 5. Mata Konjungtiva : anemis (+) Sklera : ikhterik (+)
Gerakan bola mata normal (mengikuti arah gerakan benda dengan baik) Pupil Lesi : Isokor kiri dan kanan : (-)
6. Hidung Bersih Simetris Nafas cuping hidung (-) Pilek (-) Nafas cepat (-)
3
7. Mulut Bersih Mukosa bibir kering (-) Pucat (-) Caries gigi (-) Gigi palsu (+) Sariawan (-)
8. Telinga Simetris Fungsi pendengaran baik Perdarahan (-) Lesi (-) Serumen (-)
10. Dada dan paru Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, warna merata Palpasi Perkusi : Tidak ada nyeri tekan, ada getaran taktil fremitus : Tidak ada pembesaran paru
11. Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi : Tidak ada pembengkakan pada dinding dada di area jantung : Tidak ada nyeri tekan, ictus codius teraba : Tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung, bunyi sonor
Palpasi Perkusi
13. Genetalia Terpasang DC no. 24 pengunci 35 cc, terpasang irigasi aqua. Genetalia terlihat bersih, tidak ada kelainan (pre OP) 14. Ektremitas Ektremitas atas : Terpasang infus RL 20tpm di tangan kiri, tangan kanan
dan kiri dapat bekerja secara maksimal, reflek trisep dan bisep baik, tidak terdapat oedema. Ektremitas bawah : Tidak terdapat oedema pada kaki kanan dan kiri. Dapat digerakan dengan baik. II. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR A. Oksigenasi 1. Sebelum dirawat Klien tidak mempunyai masalah dengan pernafasan Klien tidak merasa sesak 2. Selama dirawat Klien tidak merasa sesak RR : 20x/menit
B. Nutrisi dan Cairan 1. Sebelum dirawat Nafsu makan klien baik Klien makan 3 kali sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Sayur, Lauk Volume minum 1,5 L/hari Antropometri ( BB : 55kg TB : 167cm) IMT : IMT = BB (TB(m))2 55 = 55 = 20,9 (1,65)2 2,62
2.
Selama dirawat Nafsu makan sedikit menurun Frekuensi makan 3x sehari Menu makan sehari-hari : Nasi, Lauk, Buah Volume minum 1L/hari Antropometri (BB : 53 kg, TB : 165 cm) IMT = BB (TB(m)2) = 53 (1,65)
2
53 2,62
= 20,2
C. Eliminasi 1. Eliminasi Urin Keterangan Frekuensi Pancaran Bau Warna Perasaan setelah BAK Sebelum dirawat 6-7 kali/hari Kuat Khas Kuning Lega Setelah dirawat 8-9 kali/hari Lemah Khas Kuning bercampur darah Sakit
2. Eliminasi Fekal Keterangan Frekuensi Bentuk Warna Bau Perasaan setelah BAB Sebelum dirawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega Setelah di rawat 2 kali/hari Semi solid (berbentuk) Kuning kecoklatan Khas Lega
D. Termoregulasi Saat klien di IGD Suhunya 37,6 oC Saat dikaji suhu klien 36,5oC
E. Aktifitas Latihan/ Mobilisasi Aktivitas sebelum dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting Tingkat mobilitas ditempat tidur Berpindah Kemampuan ROM Berjalan 0 1 2 3 4
Aktivitas sesudah dirawat Makan Mandi Berpakaian Toileting Tingkat mobilitas ditempat tidur Berpindah Kemampuan ROM Berjalan
Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Menggunakan alat bantu 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan perawat 4 : Ketergantungan/tidak mampu
F. Seksualitas dan reproduksi Klien sudah menikah dan mempuyai tiga orang anak
Klien mengatakan jika bosan beliau mengajak ngobrol anak dan suaminya 2. Konsep diri Gambaran diri : Optimis dengan kondisi tubuh Ideal diri Harga diri Identitas : Menerima diri : Klien menerima dengan kondisi dan kemampuan tubuhnya : Klien sebagai seorang ayah
H. Rasa aman dan Nyaman Klien mengeluh nyeri pada abdomen kiri. Pengkajian PQRST: P Q R S T : Klien mengatakan tahu bahwa nyeri yang dirasakan karena penyakit prostat : Klien mengatakan nyeri seperti tertusuk jarum, dan terasa panas. : Klien menyatakan nyeri BAK : skala 5 : Klien mengatakan biasanya nyerinya selalu terasa saat BAK.
J. Higiene dan integritas kulit 1. Sebelum dirawat Klien dapat mandi 2x sehari tanpa bantuan Klien dapat menggosok gigi 2x sehari Klien keramas 2x sehari 2. Selama dirawat Klien di seka 2 kali sehari oleh keluargannya Klien sikat gigi 2 kali sehari
K. Kebutuhan istirahat dan tidur 1. Sebelum dirawat Klien tidak ada masalah dengan tidurnya Jumlah jam tidur Ny. W 6 jam/hari 2. Selama dirawat
8
Klien tidak dapat beristirahat dengan baik pada malam hari di karenakan keinginan berkemih terus menerus Jumlah jam tidur Ny. W 4 jam/hari
L. Akulturasi Diri Klien dapat menyesuaikan diri di rumah sakit. Klien berkomunikasi dengan sesama pasien lain yang di rawat satu kamar dengannya.
M. Rekreasi Klien biasanya menghabiskan waktu untuk menonton TV. Terkadang berbincangbincang dengan tetangga di rumah.
K. Kebutuhan belajar Klien dapat berbicara tanpa hambatan dengan bahasa daerah ( bahasa jawa ), tidak perlu penerjemah, namun klien tidak tau tentang proses penyakit dan penanganan nya. Selama ini klien hanya menahan rasa nyeri. Hambatan yang dialami klien adalah pendidikan yang kurang dan kurang nya informasi yang didapat.
L. Pemeriksaan Penunjang A. Hasil Laboratorium Jenis pemeriksaan Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit Hemostasis PT APTT INR Kimia Klinik
9
Hasil
Nilai normal 13,5 17,5 33 - 45 4,5 11,0 150 - 450 4, 50 5, 90 10.0 15.0 20. 0 40.0 -
Kesan (meningkat/menurun)
SGOT SGPT
28 31
0 35 0 - 45
Natrium Kalium
136 3,2
B. Hasil Laborat Serologi Tumor Marker PSA (Prostat) 7,55 0,00 4,50 Hasil Rujukan Kesan (Meningkat/menurun) Meningkat
M. Terapi Jenis terapi Infuse NaCL 500mg/20 IV tpm Dosis Rute Indikasi dan cara kerja Nutrient & pengobatan asidosis yg berhubungan dengan dehidrasi & kehilangan ion alkali dalam tubuh Kontra indikasi Gagal jantung kongestif, kerusakan ginjal, Efek samping Demam, infeksi, thrombosis vena dan flebitis, Peran perawat Monitori ng dosis
edema paru hipervolem yg disebabkan oleh retensi natrium & hiperprotei nema, hipernatre mia, hiperklore mia, hiperhidras i ia
Dexsamet
5 mg/
IV
Anti
Tidak
Pengobatan Monitori
10
ason
12jam
inflamasi dan boleh di anti alergi yang sangat kuat berikan pada penderita herpes simplex pada mata, tuberculose aktif
yang berkepanja ngan dapat dapat mengakibat kan ketabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosi s, dan penghamba t pertumbuh an anak.
Ondansetr on
4 mg
IV atau I.M
Penanggulan
Narfoz
Monitori ng dosis
gan mual dan jangan muntah karena radioterapi serta operasi. diberikan penderita yang hiprsensitif atau alergi terhadap ondnsetron
Furosemit
Oral
Monitori ng dosis
11
Hipokalemi a,Ibu menyusui: furosemide disekresi dalam ASI Ibu menyusui harus menghindar i menyusui saat mengambil furosemide.
III. ANALISA DATA No Dx 1 DS Klien mengatakan BAK sering, hanya menetes dan tidak puas Klien mengatakan gelas ( 50cc) /BAK DO 2 DS Klien mengatakan merasa
12
Data
Masalah
Etologi
Retensi urine
VU tegang Klien sering kekamar mandi untuk BAK Cemas Krisis situasional
agak cemas/takut terhadap operasinya nanti DO TD = 130/80 mmHg N = 100 x/mnt Klien berkeringat dingin, tangan sering mengusap muka Skala cemas 1 (mengungkapkan kerisauan) Nyeri akut Agen injuri fisik
3.
DS Klien mengatakan daerah perut diatas pubis terasa nyeri saat bergerak dan bila saat ditekan dengan skala nyeri 5 (sengkringsengkring) - Pemeriksaan Abdomen I : Datar, ada bekas luka operasi, tidak tegang A : Bising usus (-),
Peristaltik 10x/menit P : Tympani P : ada nyeri tekan bagian perut DO Klien hati-hati bergerak saat
Klien memegang perutnya saat bergerak - Klien berjalan pelan-pelan saat kekamar mandi P: Saat bergerak dan pipis
13
Q: Nyeri seperti ditusuk tusuk R: Klien mengatakn nyeri di perut sebelah kiri S: Nyeri skala 5 T: Klien mengatakan nyerinya hilang timbul
IV. DIAGNOSA KEPERWATAN 1. Retensi urine berhubungan dengan Obstruksi skd terhadap BPH 2. Cemas berhubungan dengan Krisis situasional 3. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri fisik
V. PERENCANAAN No Diagnosa Dx 1 keperawatan Retensi b.d Tujuan dan kriteria 1. Obs klien 2. Kaji jumlah urine tiap BAK 3. Kolaborasi dengan dokter untuk kateter (DC) untuk tindakan operasi pemasangan Rencanan Tindakan miksi/pola BAK Ttd
urine Tujuan Eliminasi BAK klien kembali normal setelah dilakukan keperawatan 4x24 jam 1. 2. tindakan selama
onstruksi
klien dapat BAK 4. Kolaborasi dengan dokter normal klien merasa puas setelah BAK 1. Penurunan kecemasan Gunakan pendekatan
selama 4x 24jam 1. Klien rileks 2. TTV dalam batas normal TD = 130/80mmHg R = 16-20 x/mnt N = 60-100 x/mnt S = 36-370C
hangat sebelum tidur kaji tingkat kecemasan klien berikan tentang operasi Anjurkan klien untuk berdoa kepercayaannya sesuai penjelasan prosedur
Nyeri akut b.d Tujuan agen injuri fisik Nyeri klien berkurang setelah tindakan dilakukan keperawatan
1. Manajemen nyeri Kaji nyeri PQRST Monitor tanda vital dan skala secara teratur Observasi reaksi verbal Ajarkan relaksasi Berikan nyaman 2. Kolaborasi Pemberian obat-obatan posisi yang teknik
selama 3x24 jam klien rileks skala nyeri 1-2 TTV dalam batas normal S = 36-370C T=
130 140 mmHg 90 90
Ketorolak jam
50mg/8
15
16
20-3-2013 07. 20
pola
08.15
injeksi S : Klien mengatakan bersedia untuk diberi injeksi dan O : Klien tampak kooperatif Ondansetron dexametason masuk melalui IV Klien mengatakan cemas karena akan menghadapi operasi O : Klien terlihat khawatir dan gelisah
09.00
-Mengkaji
penyebab
S :
kecemasan klien
09.30
P : Saat disentuh Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Perineal S : Skala nyeri 5 T : Hilang timbul
O : Klien tampak kesakitan 1 10.10 Memberikan kompres S : Klien mengatakan terima kasih
17
pubis klien O : Klien tampak rileks saat di kopres di bagian bawah perut Mengkaji kecemasan S: Klien mengatakan gelisah karena operasi akan di lakukan
11.00
klien
12. 30
P : Saat disentuh Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Rongga perito dan perut bawah S : Skala nyeri 5 T : Hilang timbul
18
2,3
21-3-2013 08.00
- Mengkaji KU dan TTV S : klien mengatakan tidak klien pusing O: TD : 120/80 Nadi : 76x/menit RR : 18x/menit Suhu : 36, 5oC
08.20
injeksi S : Klien mengatakan bersedia untuk diberi injeksi dan O : Klien tampak kooperatif Injeksi ondansetron, dexametason masuk melalui IV
08.15
P : Saat pipis Q : Rasa nyeri seperti ditusuk tusuk R : Rongga peritonial dan
perut bagian bawah S : Skala nyeri 5 T : Hilang timbul O : Wajah klien meringis Skala nyeri berkurang menjadi 3-4 TD : 130/80 mmHg N : 84x/menit RR : 20x/menit S : 36, 5oC
19
09. 30
S : Klien mengatakan paham O: Klien kooperatif Klien memperhatikan penjelasan perawat tampak
10. 00
S : Klien mengatakan paham dan sedikit lega O : Klien kooperatif Klien tampak lebih lega
pengobatan klien
11.40
- Mengajarkan relaksasi S : Klien mengatakan bersedia nafas dalam dan teknik O : dektraksi selama muncul Klien kooperatif nyeri Klien tampak
10.45
- Memberikan perawatan S : Pasien mengucapkan terima sikap empati dan selama O : Pasien tampak senang di temani perawat kasih
bimbingan
proses pengobatan
20
2,3
22-3-2013 07.30
08.00
- Memberikan
S : Klien mengatakan bersedia Ondansetron 4mg/12jam O : Klien tampak kooperatif dan dexametason Injeksi o masuk melalui IV 5mg/12jam
injeksi
S : Klien mengatakan nyeri daerah perut kiri O : P : saat disentuh Q : rasa seperti di tusuk R : perut kiri S : skala nyeri 3 T : hilang timbul berperan S : Keluarga klien mengatakan suka makan bubur dan sayur O : Keluarga tampak membantu perawat dalam menentukan diit klien
- Menganjurkan keluarga S : Keluarga mengatakan paham 3 10.30 untuk terus menemani O : Keluarga tampak memahami klien pasien
- Mengkaji KU dan TTV S : Klien mengatakan bersedia 1,3 23-03-2013 14.20 klien O: - Memberikan injeksi
21
S : Klien mengatakan bersedia O: Klien tampak kooperatif Injeksi kalnek, ceftriaxone, ketorolak masuk melalui IV S : Klien mengatakan nyeri di bagian perut kiri P : Saat ditekan Q : Rasa seperti ditusuk R : Perut kiri S : Skala nyeri 3 T : Hilang timbul O: Wajah klien meringis Skala nyeri berkurang menjadi 3 TD : 120/80 Nadi : 82x/menit RR : 21x/menit
- Mengkaji nyeri
16.50
- Menganjurkan keluarga untuk 2 17.40 berperan S : Keluarga klien mengatakan klien suka makan bubur dan dalam pemberian menu sayur makan yang di sukai klien O : Keluarga klien tampak menentukan diit klien. turut
- Menganjurkan keluarga 3 untuk terus menemani S : Keluarga mengatakan paham klien O : Keluarga klien tampak menemani pasien - Memberi perawatan sikap 3 19.00 empati dan S : Klien mengucapkan terima kasih selama O : Klien tampak senang di temani oleh perawat.
18.00
bimbingan
proses pengobatan
22
23