1. 1.1
PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan yang sering terjadi pada hampir semua stadion sepak bola
yang ada di indonesia yaitu pada sistem drainase di lapangan utama sepak bolanya. Hal tersebut terlihat ketika hujan turun pada saat berjalannya pertandingan, air hujan menggenangi lapangan sepak bola sehinggan menghambat laju bola. Genangan yang terjadi akibat waktu resapan air yang lama merupakan salah satu penyebab utama yang harus diperhitungkan secara cermat dalam perencanaan sistem drainase lapangan sepak bola. Analisis hidrologi merupakan faktor penting dalam perencanaan. Fasilitas drainase harus di desain untuk mengalirkan air akibat intensitas hujan yang tinggi. Bangunan atau instalasi atau prasarana yang digunakan dalam proses pengaliran air pada lapangan sepak bola, harus mendukung berfungsinya suatu sistem drainase yang dirancang. Pemilihan jenis rumput sebagai top layer material pada lapngan sepak bola merupakan salah satu faktor utama untuk mempercepat waktu resapan air. Selain itu, kepadatan tanah, kondisi daerah eksisting, dan material lainnya sebagai prasarana yang akan digunakan dalam perencanaan lapangan sepak bola harus diperhitungkan secara cermat. Akan tetapi harus dipertimbangkan juga aspek ekonomi dalam pembiayaannya. Karena bagaimanapun juga dalam suatu perencanaan haruslah ekonomis. Berbeda dengan lapangan sepak bola di luar negeri, terutama di negaranegara yang terdapat kompetisi liga sepak bola yang sangat maju seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, dan negara lainnya. Dapat kita lihat dari tayangan televisi, walaupun hujan turun deras, air hujan tersebut tidak menimbulkan genangan yang tinggi di lapangan sehingga tidak mengganggu pergerakan laju bola. Pada makalah ini penulis akan membahas tentang sistem drainse pada lapangan sepak bola Manahan Solo. Stadion Manahan adalah nama sebuah stadion yang berada di kota Solo, Jawa Tengah. Sejak diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1998 lalu, stadion Manahan kini telah menapaki usianya yang ke-15tahun. Pada lapangan sepak bola Manahan Solo ini juga terjadi
Kelompok 7
permasalahan pada drainase, yaitu pada saat terjadi hujan deras maka lapangan sepak bola ini akan tergenang air, dan air membutuhkan waktu yang relatif cukup lama untuk mengalir dan meresap kedalam tanah. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut di atas, perlu direncanakan sistem drainase yang mampu mengamankan lapangan sepak bola tersebut dari genangan air saat terjadi hujan lebat. 1.2 Maksud dan Tujuan Sistem drainase untuk lapangan sepak bola bertujuan untuk mengeringkan lapangan sepak bola agar tidak terjadi genangan air apabila terjadi hujan. Genangan akan mengganggu dan membahayakan pemakai lapangan.
1.3 1.3.1
a. Data Sekunder
Lokasi
Kelompok 7
Luas area komplek Stadion 170.000 m2. Luas bangunan Stadion 33.300 m2 Ukuran lapangan Stadion 75 x 111 m2 Lintasan lari, atletik dan lompat jauh. Jarak pagar ke penonton 20 m
b. Data Primer Kondisi Saluran yang ada Kondisi saluaran drainase yang terdapat pada lapangan sepak bola Manahan Solo kurang memadai jika terjadi hujan yang lebat. Berikut ini ditampilkan sketsa saluran yang ada di lapangan sepak bola Manahan Solo.
Genangan yang terjadi Genangan yang terjadi pada lapangan sepak bola manahan solo ini
Kelompok 7
1.3.2
Analisis Data
a. Hidrologi Dalam menentukan debit banjir rencana diperlukan suatu harga intensitas curah hujan. Intensitas curah hujan umumnya berhubungan dengan kejadian dan lamanya hujan turun, yang disebut Duration Frequency. Oleh karena itu diperlukan data curah hujan jangka pendek misalnya 5 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit dan seterusnya. Data curah hujan jangka pendek ini hanya didapatkan dari data pengamatan Curah Hujan Otomatis (Penakar Hujan Otomatis). Pada perhitungan debit banjir rencana ini digunakan data-data curah hujan pada 36 tahun terakhir pengamatan dari pos stasiun hujan BMG wilayah Solo. Adapun data curah hujan jangka pendek pada lapangan sepak bola Manahan Solo dapat di lihat pada Tabel 5.1 berikut : Dari hasil perhitungan waktu konsentrasi (Tc) dengan metode Kirpich 1940 :
Dimana : L : panjang saluran utama dari hulu sampai hilir S : kemiringan rata-rata saluran utama Maka diambil data kedalaman curah hujan dengan durasi 30 menit
Kelompok 7
Tabel 1.1 Kedalaman Curah Hujan Jangka Pendek di Lapangan Sepak Bola Manahan Solo.
Kelompok 7
b. Sistem Jaringan Berikut ditampilkan sistem jaringan drainase Lapangan Sepak Bola Manahan Solo.
2.
Kriteria Perencanaan Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat mengeringkan dengan
cepat, tetapi tidak mengganggu pertumbuhan rumput. Daerah yang akan ditangani cukup luas dan tidak memungkinkan untuk dibuat suatu lubang pemasukan (inlet). Limpasan permukaan sekecil mungkin, erosi tidak dibolehkan. Infiltrasi sebesar mungkin. Piping dicegah dengan jalan memberi filter pada sambungansambungan pipa. Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan membuat saluran di sekeliling lapangan. Infiltrasi pada tanah yang dijumpai di alam berkisar pada kecepatan (V) 430 s.d. 860 mm/hari. Persentase pori (P) berkisar 10 s.d. 50 %. Daya resap (q) = p . V = 43 s.d. 430 mm/hari. Hasil penelitian di laboratorium biasanya berbeda dengan keadaan di alam karena tanah tidak homogen, terdapat retak-retak bekas akar dsb.
Kelompok 7
Kelompok 7
Gambar 2.4 detail lapisan lapangan sepak bola termasuk juga drainasenya
Kelompok 7
3.
permasalahannya sebagai berikut: a. Pada saat hujan terjadi genangan air pada lapangan sepak bola sehingga menghambat laju bola. b. Waktu genang air atau pengendapan yang lama karena kecepatan aliran air lambat. c. Pemilihan jenis rumput sebagai top layer material pada lapangan sepak bola mempengaruhi waktu resapan air. d. Kepadatan tanah lapangan sepak bola mempengaruhi daya resapan air. e. Adanya pertimbangan ekonomi dalam pembiayaan pembangunan lapangan sepak bola. 4. 4.1. Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan yang dilakukan terhadap sistem drainase Lapangan Sepak Bola Manahan Solo dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Sistem peresapan menggunakan sistem drainase bawah permukaan dengan model herring bone (tulang ikan). b. Sistem drainase menggunakan pipa pvc dengan diameter pipa percabangan 4 inch dan diameter pipa kolektor 6 inch. c. Genangan yang terjadi pada lapangan sepak bola Manahan Solo tersebut dikarenakan waktu peresapan air yang relattif lama. d. Kemiringan / elevasi saluran terlalu kecil, mengakibatkan kecepatan aliran juga kecil. e. Tanah terlalu padat, sehingga daya resap air relatif lambat
Kelompok 7
4.2.
Saran a. Pipa yang digunakan untuk sistem drainase sebaiknya diganti dengan dimensi yang cukup untuk mengalirkan air tersebut, tentunya dengan perhitungan terlebih dahulu sesuai dengan keadaan saat ini. b. Perlu diperhatikan penggunaan rumput sebagai Top Layer material, harus menggunakan rumput yang berkualitas sehingga daya resap air ke saluran drainase cukup baik. c. Perlu diperhitungkan lagi untuk elevasi / kemiringan saluran drainase, agar kecepatan aliran cukup tinggi. d. Kepedulian pihak-pihak terkait perlu ditingkatkan dalam kegiatan pemeliharaan sistem drainase. e. Untuk perecanaan ulang sistem drainase lapangan sepak bola harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kelompok 7
10