Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN CASE STUDY 1 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2

Septyan Dwi W. (G1G009047) SKENARIO KASUS Riana, 25 tahun adalah seorang penyanyi caf yang sehari-hari juga berprofesi sebagai public relation sebuah perusahaan ternama di kota ini, datang ke RSGMP UNSOED karena adanya gigi depan yang patah. Gigi tersebut telah patah 6 bulan yang lalu karena terantuk pinggir kolam renang. Riana sudah pernah menambalkan gigi tersebut dengan tambalan yang sewarna gigi, akan tetapi sudah 2 kali lepas. Terakhir, 1 minggu yang lalu tambalan tersebut lepas ketika digunakan untuk makan. Riana ingin sekali ditambal dengan tambalan yang tidak lepas-lepas karena selain mengganggu penampilan, Riana menjadi sering merasa ngilu jika minum minuman dingin. Hasil pemeriksaan objektif menunjukkan bahwa gigi 22 (grup A)/ 12 (grup B) tinggal separuh, tidak terlihat adanya pulpa yang terbuka. Tes vitalitas gigi menunjukkan hasil sondasi (+), perkusi (-), palpasi (-), CE (+), mobilitas (-). ANALISIS KASUS A. Pemeriksaan Subjektif 1. Keluhan Utama (CC): karena adanya gigi depan yang patah 6 bulan yang lalu karena terantuk pinggir kolam renang dan ingin sekali ditambal dengan tambalan yang tidak lepaslepas. 2. Keadaan Sakit Sekarang (PI): mengganggu penampilan dan sering merasa ngilu jika minum minuman dingin. D. Diagnosis Diagnosis dari kasus tersebut adalah pulpitis reversible et causa fraktur 1/3 insisal. 3. Riwayat Dental Sebelumnya (PDH): pernah datang kedokter gigi untuk menambalkan giginya. 4. Riwayat Pekerjaan (SH): penyanyi kafe dan seorang public relation.

B. Pemeriksaan Objektif Hasil pemeriksaan objektif menunjukan bahwa gigi 12 (grup B) tinggal separuh, tidak terlihat adanya pulpa yang terbuka. Tes vitalitas gigi menunjukkan hasil sondasi (+), perkusi (-), palpasi (-), CE (+), mobilitas (-). C. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan radiografi dapat sebagai pilihan untuk melihat kondisi fraktur dari gigi dan jaringan sekitarnya seperti tulang alveolar, apeks dan ligamen periodonsium.

E. Rencana Perawatan Rencana perawatan yang diberikan yaitu pembuatan gigi tiruan cekat crown anterior berbahan resin akrilik.

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013 | 1

LAPORAN CASE STUDY 1 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2


Septyan Dwi W. (G1G009047) PROSEDUR PERAWATAN Prosedur pembuatan crown anterior yaitu: gerakan bur dari tengah ke mesial atau distal mengikuti bentuk anatomi bidang palatal. e. Pengasahan bidang marginal servikal dengan bur diamond tipe straight cylindrical. Untuk mahkota akrilik finishing line tipe shoulder (85-90) mengelilingi gigi, di bawah margin gingival. (Smith et al., 2007; Ahmad, 2006) Retraksi Gingiva dengan mekanis (rubber dam/mahkota sementara), dengan kombinasi mekanis-kemis (dengan tali/cord yang diulasi bahan kimia tertentu yaitu; aluminium chloride, aluminium sulfate, ferric sulfate atau epinephrine) (Smith et al., 2007; Jones and Grundy, 1992). Pencetakan Pencetakan dilakukan menggunakan sendok cetak sebagian atau penuh dengan teknik cetakan double impression serta bahan cetak yang dipakai yaitu elastomer (heavy body: untuk cetakan pertama dan light body: untuk cetakan kedua) (Lakshmi, 2010). Model Malam Mahkota Gigi Setelah didapatkan cetakan positif dan dipasang pada okludator /artikulator, lakukan carving malam merah sesuai bentuk anatomis gigi. Periksa kontur, kontak, kedudukan dan oklusi (Bakar, 2012). Processing Heat Cure Acrylic Resin Tahapannya antara lain:

1. Preparasi Mahkota Tahapan preparasi mahkota jaket anterior: a. Pengasahan bidang proksimal dengan bur diamond pointed tapered cylindrical. Dikurangi sebanyak 1-1,5 mm dengan membentuk sudut 6o dan dibuat sejajar sisi mesial dan distal. b. Pengasahan bidang insisal dengan bur diamond straight cylindrical. Dikurangi sebanyak 1-1,5 mm dengan membentuk sudut 45o pada palatal/labial. c. Pengasahan bidang labial dilakukan dengan 2 tahapan, pertama pembuatan groove menggunakan bur diamond tipe straight cylindrical sebanyak 3 buah pada bagian 2/3 insisal sedalam 1-1,5 mm dan 2 groove pada 1/3 servikal sedalam 0,5 mm, dan kedua pengasahan permukaan labial pada 2/3 insisal menggunakan bur diamond tipe round end tapered cylindrical dari pedoman groove ke arah mesial dan distal sesuai dengan bentuk anatomi mahkota gigi kemudian pada 1/3 servikal dilakukan sejajar sumbu gigi sampai dasar groove, dengan gerakan dari groove ke arah mesial dan distal. d. Pengasahan bidang palatal dengan bur diamond tipe flame karena adanya singulum. Arah

2.

3.

4.

5.

PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013 | 2

LAPORAN CASE STUDY 1 BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2


Septyan Dwi W. (G1G009047) a. Flasking (penanaman pada kuvet). b. Wax elimination (buang malam), direbus selama 5 menit. c. Packing (pengisian akrilik) d. Curing (pemasakan akrilik) dilakukan selama 30 menit pada air mendidih, lalu didiamkan sampai dingin sendiri. e. Deflasking (mengeluarkan model dari kuvet). (Bakar, 2012) 6. Finishing dan Polishing Akrilik Membuang/memotong ekses akrilik yang bukan bagian dari crown (finishing) dan menghaluskan seluruh permukaan crown dengan stone bur (polishing) (Bakar, 2012). 7. Insersi Setelah seluruh permukaan mengkilat dan halus, lakukan pemasangan pada gigi pasien. Pemasangan dilakukan dengan sementasi menggunakan GIC tipe luting. Prinsip pemasangan jika telah pas, tidak ada step, dan tidak over crown. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pasien Riana (25 tahun) mempunyai keluhan utama ingin sekali ditambal dengan tambalan yang tidak lepas-lepas. Pemeriksaan objektif menunjukan bahwa gigi 12 (grup B) tinggal separuh, tidak terlihat adanya pulpa yang terbuka. Tes vitalitas gigi menunjukkan hasil sondasi (+), perkusi (-), palpasi (-), CE (+), mobilitas (-). Diagnosis dari pasien tersebut yaitu pulpitis reversible PENUGASAN BLOK AESTHETIC DENTISTRY 2 TA. 2012/2013 | 3 dan penanganan yang diberikan dengan pembuatan gigi tiruan cekat mahkota jaket anterior. Tahapan pembuatan GTC mahkota jaket anterior yaitu preparasi mahkota, pencetakan gigi, model malam mahkota, processing heat cure akrilik, finishing dan polishing, dan insersi. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, I., 2006, Protocols for Predictable Aesthetic Dental Restoration, Blackwell Publishing, Hongkong.

Bakar, A., 2012, Kedokteran Gigi Klinis, Yogyakarta, KITA Junior. Jones,J.G., Grundy, J.R. A Colour Atlas of Clinical Operative Dentistry Crown & Bridges, 2nd Ed, Wolfe. 1992 Lakshmi, S., 2010, Preclinical Manual of Prosthodontics, Elsevier, Mosby Saunders. Smith, B.G., NHowe, Leslie, C., 2007, Planning and Making Crown and Bridges, 4th ed, New York, Informa Healthcare.

Anda mungkin juga menyukai