Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS INDONESIA

MANHATTAN NEIGHBORHOOD NETWORK (MNN) SEBAGAI TELEVISI KOMUNITAS DI AMERIKA

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH MEDIA DAN KOMUNITAS

M. GHURRON MUHAJJALIN 1006711031

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK JUNI 2013

BAGIAN I LATAR BELAKANG

Sistem industri penyiaran di Amerika dapat dikatakan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan sistem yang diterapkan di Indonesia.Perbedaan pertama adalah dari tingkat penetrasi televisi kabel, dimana Amerika telah mencapai angka 58,4% dari seluruh rumah tangga di Negara tersebut (SNL Kagan, 2006). Berbeda dengan di Indonesia yang masih rendah dan terbatas pada kalangan menengah ke atas.Selain itu, perbedaan utama lainnya adalah pada aspek regulasi.PemerintahAmerika secara tegas mengharuskan

perusahaan saluran televisi di Amerika (termasuk televisi kabel) untuk menyiarkan kontennya melalui stasiun lokal di tiap-tiap wilayah. Makalah ini akan membahas salah satu televisi komunitas pada jaringan televisi kabel di Amerika yang juga menyiarkan konten/ menjadi relay station dari perusahaan televisi komersil Amerika. Dalam aturan tertulis, saluran lokal yang menjadi relay station dari perusahaan televisi kabel nasional disebut sebagai Public, Educational, and Govermental Acces Channels (PEG Channels)1. Public Access Channels atau saluran akses publik adalah saluran yang dapat digunakan oleh publik secara general, Educational Access Channels adalah saluran yang digunakan oleh institusi pendidikan untuk program pendidikan, sedangkan Govermental Access Channels adalah saluran yang digunakan oleh pemerintah lokal. Sejarah Televisi Kabel dan Akses Publik di Amerika Saat televisi kabel diperkenalkan secara luas di Amerika sekitar tahun 1970-an, Federal Communications Commission (komisi yang mengatur industri

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai PEG Channels serta regulasi terkait lihat http://www.fcc.gov/guides/public-educational-and-governmental-access-channelspeg-channels
1

penyiaran dan komunikasi di Amerika) pada tahun 1972 menciptakan aturan yang mengharuskan seluruh penyedia jasa televisi kabel yang termasuk dalam 100 besar pasar pertelevisian untuk menyediakan saluran/ kanal untuk pemerintah, edukasi, dan akses publik (Kellner, 1985). Aturan itu menyarankan sistem televisi kabel untuk membuat tiga saluran akses publik untuk pemerintah pusat dan lokal, pendidikan, serta penggunaan oleh komunitas publik (PEG Channels). Akses publik yang dimaksudkan adalah bahwa perusahaan televisi kabel harus menyediakan peralatan serta jam tayang sehingga semua anggota masyarakat dapat memanfaatkannya untuk penayangan nonkomersial. Pada awalnya, beberapa sistem/ perusahaan televisi kabel menyediakan tiga saluran bagi beberapa wilayah di Amerika.Namun kemudian ada beberapa perusahaan yang hanya menyediakan satu atau dua saluran di wilayah-wilayah di Amerika.Pada kenyatannya (dan berdasarkan aturan yang telah dibuat), jumlah saluran ini tergantung pada pengaruh pemerintah lokal serta usaha kelompok lokal untuk meyakinkan perusaan televisi kabel untuk menyediakan saluran akses publik di wilayah mereka. Pada tahun 1979, pengadilan tertinggi Amerika memutuskan bahwa Federal Communications Commission (FCC) tidak lagi memiliki otoritas terhadap mandat penyediaan saluran akses publik(Koenig, 1979), otoritas ini seharusnya dipegang oleh kongres Amerika.Walaupun demikian, industri televisi kabel di Amerika berkembang dengan sangat pesat dan berubah menjadi sebuah industri yang sangat kompetitif.Hal ini membuat pemerintah lokal di berbagai wilayah di Amerika menerima banyak tawaran untuk membuat saluran akses publik dengan dukungan finansial secara penuh.Oleh karena itu, saluran akses publik tumbuh secara signifikan pada awal 1980an. Saluran akses publik bersifat non-komersial sehingga konten di dalamnya benar-benar sepenuhnya ditujukan bagi masyarakat lokal/ komunitas. Mereka memiliki akses penuh terhadap konten dari saluran akses publik tanpa ada intervensi sedikitpun dari perusahaan televisi kabel dengan pembagian jam

tayang yang telah disetujui sebelumnya. Melalui adanya saluran akses publik ini, masyarakat Amerika memiliki kesempatan untuk memproduksi dan menyiarkan program televisi mereka sendiri. Profil Manhattan Neighborhood Network (MNN) Manhattan Neighborhood Network (MNN) merupakan saluran akses publik yang ditujukan untuk komunitas warga New York, Amerika. Berdasarkan data terakhir, saluran yang didirikan pada tahun
Gambar 1: Logo MNN (sumber: www.mnn.org)

1992 ini telah memiliki 620.000 pelanggan di area Manhattan (MNN, 2011). MNN yang menyiarkan program dalam lebih dari 40 jenis bahasa ini, mengklaim diri sebagai saluran akses publik terbesar di Amerika. Selain itu, MNN juga memberikan pelatihan gratis dalam bidang produksi video, editing, dan penyiaran pada seluruh penduduk Manhattan yang ingin menjadi produser bersertifikasi di MNN. Hal ini merupakan salah satu usaha MNN untuk mendorong masyarakat Manhattan untuk mengaplikasikan hak mereka yang tercantum dalam

amandemen pertama Amerika yaitu hak untuk berpendapat pada forum terbuka, adil dan tanpa sensor. Misi dari MNN adalah bertanggung jawab terhadap pengelolaan pelayanan saluran TV kabel akses publik di Manhattan. Sedangkan tujuan dari MNN adalah untuk memastikan kemampuan penduduk Manhattan untuk memanfaatkan hak yang tercantum dalam amandemen pertama Amerika melalui media gambar bergerak demi terciptanya kesempatan untuk komunikasi, edukasi, ekspresi artistik dan kegunaan non-komersial lain melalui video dengan basis yang adil. Dalam pemberian layanan ini, MNN berusaha melibatkan beragam ras, etnis, serta komunitas geografis yang ada di Manhattan untuk mengkomunikasikan berbagai macam kepentingan, kebutuhan, fokus, serta identitas mereka.

BAGIAN II KERANGKA KONSEP

1. Komunitas Nisbet (1966) mengatakan bahwa komunitas adalah konsep yang paling fundamental dan belum terjangkau dalam sosiologi. Komunitas sebagai sebuah konsep yang dapat dikatakan populer kembali mendapatkan perannya dalam diskurusus akademis sejak adanya peningkatan kajian terhadap komunitas virtual yang muncul di dunia siber. Perkembangan media dan teknologi ini kemudian secara tidak langsung juga memberikan perubahan terhadap konsep komunitas itu sendiri. perbedaan ini utamanya dapat dilihat dari aspek lingkup geografis serta ikatan kolektivitas. Diskusi terkait komunitas dalam lingkup sosiologi dimulai dari adanya kontribusi Tnnies melalui formulasi Gemeinschaft dan Gesellschaft.

Gemeinschaft yang umumnya diartikan sebagai komunitas, merujuk pada hubungan yang intim dan didasarkan pada kesepahaman tentang posisi tiap anggota dalam masyarakat. Hubungan ini secara kultural bersifat homogen dan mendapatkan pengaruh kuat dari institusi seperti gereja dan keluarga. Inti dari Gemeinschaft adalah ikatan sentimental terhadap adat dan kecintaan terhadap tempat tinggal yang dijadikan bagian dari tradisi dan diturunkan pada tiap generasi (Newby 1980). Sedangkan Gesselschaft, yang umumnya diartikan sebagai masyarakat atau asosiasi, merujuk pada hubungan skala besar, impersonal, yang kalkulatif dan kontraktual. Lingkup gesselschaft semakin mengalami peningkatan pada era industrialisasi di abad 19. Salah satu karakteristik dari gesselschaft adalah adanya tensi/ ketegangan yang terus-menerus. Dari pemaknaan Tnnies terhadap komunitas, dapat dilihat bahwa lokalitas (locality) merupakan salah satu faktor utama dari komunitas.

Pemaknaan komunitas merupakan perdebatan yang terus berlanjut di kalangan pakar sosiologi. Salah satu analisa yang memberikan pengaruh signifikan dilakukan oleh Wellman (1999). Dia mengemukakan analisa jaringan sosial terhadap komunitas. pendekatan jaringan ini menghindari penelitian di level individu, dan lebih terfokus pada hubungan antar unit dalam jaringan. Pendekatan ini memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan faktorfaktor baru seperti kerekatan hubungan, tingkat heterogenitas dan pengaruh hubungan terhadap perilaku individual maupun kolektif. 2. Media Komunitas Konsep media alternatif, media komunitas, media warga sipil, dan media rizomatik merupakan konsep sukar untuk didefinisikan. Beragamnya organisasi media yang menggunakan/ menamakan diri dengan konsep tersebut menyebabkan mayoritas pihak berusaha mendefinisikan konsep tersebut dengan pendekatan mono-teoritis yang hanya fokus pada beberapa karakteristik tertentu dan mengabaikan aspek lain yang menjadi identitas media komunitas. Balley, Cammaerts, dan Carpentier (2008) kemudian menggunakan beberapa

pendekatan untuk mendefinisikan media komunitas sehingga menghasilkan penekanan komplementer pada berbagai aspek dalam media komunitas. Empat pendekatan yang digunakan Balley, Cammaets, dan Carpentier dalam mendefinisikan media komunitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Media-sentris Identitas otonom dari media komunitas (esensialis) Identitas media komunitas dalam kaitannya dengan identitas lain (relasionalis) Alternatif media mainstream Melayani komunitas Pendekatan II: Pendekatan I:

Khalayak-sentris

Pendekatan III: Bagian dari masyarakat sipil

Pendekatan IV: Rizoma

Pendekatan yang dipilih selain menggunakan kerangka teoritis dari esensialis yang memfokuskan diri pada pentingnya komunitas, juga

menggunakan kerangka teoritis yang berfokus pada hubungan antara media komunitas dan media mainstream. Pendekatan ini menjadi solusi terhadap aspek kontingensi, ketidakstabilan, dan kesukaran pada analisis media alternatif.

BAGIAN III ANALISIS DAN INTERPETASI

1. Karakteristik MNN sebagai Televisi Komunitas Karakteristik pertama yang dikemukakan oleh Balley, Cammaerts, dan Carpentier adalah pelayanan terhadap komunitas. Pada dasarnya, media komunitas sepatutnya berorientasi terhadap pelayanan komunitas. Maka dari itu, diperlukan adanya hubungan antara komunitas dan media komunitas untuk menjalankan fungsi pelayanan tersebut (Balley, Cammaerts, & Carpentier, 2008). Hubungan yang ideal antara media komunitas dan komunitas terkait adalah hubungan yang didasarkan pada komunikasi dua arah. Disini, konsep akses dan partisipasi menjadi esensial. Berdasarkan pengamatan pada situs resmi perusahaan, Manhattan Neighborhood Network (MNN) merupakan televisi komunitas yang telah memberikan sarana bagi terciptanya akses dan partisipasi bagi anggota komunitas yaitu penduduk wilayah Manhattan. Hal ini dapat dilihat pada salah satu program dari MNN yaitu edukasi media. Program yang terbuka untuk seluruh penduduk Manhattan dan organisasi non-profit ini berisikan pelatihan produksi media serta penayangan hasil produksi pada kanal MNN tanpa dipungut biaya. Peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat yang menjadi bukti bagi mereka untuk menjadi produser di MNN. Dari sini, dapat dikatakan bahwa MNN menyediakan akses bagi anggota komunitas untuk memproduksi menyiarkan konten. Selain itu, MNN juga memberikan akses pada komunitas warga Manhattan untuk menerima dan menginterpretasikan konten tayangan dari saluran tersebut. Saat ini MNN memiliki sekitar 620.000 pelanggan siaran di wilayah Manhattan. MNN menayangkan kontennya melalui 4 kanal yaitu Community Channel, Lifestyle Channel, Spirit Channel, Serta Culture Channel. Untuk partisipasi, MNN juga memberikan layanan bagi komunitas warga

Manhattan untuk mengirimkan konten untuk ditayangkan tanpa dipungut biaya melalui beberapa aturan tertentu. Karakteristik kedua adalah menjadi alternatif dari media mainstream. Media alternatif yang dimaksudkan merupakan media yang memiliki (salah satu/ lebih) karakteristik sebagai berikut: Berskala kecil dan berorientasi pada komunitas spesifik tertentu Independen baik dari kontrol negara maupun pasar Memiliki struktur horizontal (non-hierarkis) Membawa wacana dan representasi yang non-dominan (dan mungkin counter-hegemonis) MNN sebagai salah satu televisi komunitas juga pada kenyataannya telah memenuhi karakteristik yang telah disebutkan di atas. Pertama, siaran MNN berskala kecil dan hanya dapat diakses di wilayah Manhattan, walaupun penonton dari luar Manhattan juga dapat mengakses siaran MNN melalui internet/ streaming. Kedua, tidak ada intervensi sedikitpun dari pemerintah maupun perusahaan televisi lain terhadap tayangan MNN. Terakhir, konten dari MNN juga terolong sebagai konten yang non-dominan serta berusaha memberikan ruang bagi kelompok minoritas. Beberapa contohnya adalah program A Cable to Jewish Life yang menceritakan tentang kehidupan pemeluk agama yahudi serta Black Arts and Culture yang merupakan program khusus seni yang berasal dari Afrika. Karakteristik ketiga adalah menjadi bagian serta penghubung masyarakat sipil. Saat media komunitas dilihat sebagai bagian dari masyarakat sipil, maka media komunitas tersebut telah berperan sebagai suara ketiga diantara media pemerintah dan media komersil. Bentuk konkrit media komunitas sebagai bgian dari masyarakat sipil adalah demokratisasi media dimana media menjadi sarana bagi warga negara untuk menggunakan hak untuk berkomunikasi, dan MNN telah memenuhi karakteristik ini dengan adanya program yang memungkinkan anggota komunitas mengirimkan video apapun untuk ditayangkan di MNN

melalui beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Karakteristik terakhir adalah media sebagai rizoma. Pengertian rizoma disini menekankan pada peran media komunitas sebagai persimpangan dari berbagai organisasi dan pergerakan dalam kaitannya dengan masyarakat sipil. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, karakteristik ini juga ditemui pada MNN yang menayangkan berbagai program yang mewakili/ menyuarakan kelompok tertentu seperti kelompok Yahudi, Kristiani, ateis, kulit hitam dll yang merupakan anggota dari komunitas warga Manhattan. 2. Perbandingan dengan Televisi Komunitas di Indonesia Sebenarnya televisi komunitas di Indonesia dan Amerika memiliki kesamaan semangat serta asas yang mendasari berdirinya media tersebut. intinya seluruh media komunitas (baik di Indonesia maupun di Amerika) didirikan dari, untuk, dan oleh komunitas. Namun tentunya terdapat beberapa perbedaan mendasar antara televisi komunitas pada dua negara tersebut. Hal ini dikarenakan Amerika merupakan negara maju yang telah mencoba berbagai sistem media sehingga sekarang dapat dikatakan telah terbentuk sistem yang cukup ideal. Berbeda dengan Indonesia dimana kebebasan media bahkan baru dimulai pada era reformasi. Selain itu, sampai sekarang di Indonesia masih banyak regulasi terkait media (terutama media komunitas) yang belum diterapkan. Perbedaan pertama antara media komunitas di Indonesia dan media komunitas di Amerika (dalam hal ini sampel yang diambil adalah MNN) adalah pada aspek sistem dan regulasi yang mengatur. Mayoritas televisi komunitas di Amerika merupakan stasiun televisi komunitas yang dibentuk oleh perusahaan televisi kabel nasional. Hal tersebut memang secara hukum telah diatur dalam undang-undang Amerika. Perusahaan jaringan televisi kabel bertanggung jawab terhadap pembentukan, pendanaan, pelatihan serta pengadaan alat yang merupakan aspek utama dalam menciptakan sebuah televisi komunitas. Televisi komunitas di Amerika juga akan menjadi relay station dari perusahaan televisi

kabel nasional. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan di Indonesia dimana televisi komunitas selalu kalah bersaing dari segi konten dengan televisi nasional. Hal ini dikarenakan televisi komunitas di Indonesia mendanai dan menjalankan televisi tersebut sendiri. Hal ini menyebabkan adanya ketimpangan dari segi modal antara televisi nasional dan televisi komunitas di Indonesia. Di sisi lain, salah satu prinsip media komunitas adalah tidak menayangkan iklan komersil. Hal inilah yang membuat banyak televisi komunitas di Indonesia selalu terancam pailit karena kalah dari segi modal maupun konten.

BAGIAN IV KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, kekuatan dan kelebihan dari MNN sebagai media komunitas di Amerika (jika dibandingkan dengan media komunitas di Indonesia) adalah sebagai berikut: 1. MNN unggul dari segi pengoperasian perusahaan karena

mendapatkan sumber dana yang jelas untuk seluruh pengoperasian televise komunitas. Hal ini telah diatur secara jelas dalam undangundang Amerika. 2. MNN juga unggul dari segi viewership karena pada dasarnya mereka tidak bersaing dengan televise nasional namun malah menjadi relay station dari tayangan mereka. Namun MNN tetap memiliki

independensi terhadap konten-kontennya. 3. Dari segi jangkauan MNN juga unggul karena telah memanfaatkan media baru sebagai sarana untuk menonton tayangan mereka melalui menu streaming. 4. Ketiga keunggulan di atas, membuat MNN juga unggul dari segi kualitas konten serta tingkat partisipasi anggota komunitas dalam media komunitas.

DAFTAR PUSTAKA
Balley, O. G., Cammaerts, B., & Carpentier, N. (2008). Understanding Alternative Media. New York: McGraw-Hill. Kellner, D. (1985). Public access television: Alternative views. Radical Science Journal , 16, 79-92. Koenig, J. (1979). Court Strikes Down FCC Access Rules. Community Television Review . MNN. (2011). MNN: About Us. Dipetik June 10, 2013, dari Manhattan's Public Access Television Station: http://www.mnn.org/about-us SNL Kagan. (2006). SNL Kagan U.S. Cable TV Summary Data. Dipetik 2013, dari marketing charts: http://www.marketingcharts.com/television/snl-kagan-cablesubscription-data-contradicts-fcc-chairman-kevin-martin-2634/snl-kagan-cablesummary-data-2006jpg/

Anda mungkin juga menyukai