IFURA 2012
Yang dimaksud dengan manajemen maintenance modern bukan memperbaiki mesin rusak secara cepat. Manajemen maintenance modern bertujuan untuk
Corrective Maintenance
Tidak Terencana
Terencana
Breakdown (mesin tdk dapat digunakan / downtime) Perbaikan darurat Mendesak Kemungkinan parts tidak tersedia Tidak dapat dikendalikan Biaya tinggi (lembur, urgent request parts, dll) Anda dikendalikan oleh mesin
Terencana Dipersiapkan dengan baik Parts sudah dipersiapkan Dapat dikendalikan Biaya rendah Anda mengendalikan mesin
kerja divisi repair akan turun secara instan dan kualitas pekerjaan meningkat
Gunakan Condition Based Monitoring dan Fixed Time Maintenance slide selanjutnya
Semua pekerjaan perawatan yang terencana untuk mencegah kerusakan mesin sebelum terjadi breakdown / interupsi di produksi
Preventive Maintenance
Tidak Langsung
(Condition Based Maintenance)
Langsung
(Fixed Time Maintenance)
Deteksi awal kerusakan mesin Suara abnormal mesin Motor trip (overcurrent), dll
Tujuan: Menjaga tingkat ketersediaan mesin Optimum maintenance cost Mengurangi inventori spareparts Menjaga kapasitas optimum mesin
Preventive Maintenance
Langkah kerja PM: Rencana kerja harian, mingguan, dan bulanan, meliputi: pelumasan, pembersihan, penggantian parts, dll Rencana kebutuhan consumable goods (misal: grease) dan parts pengganti (misal: bearing)
Modifikasi mesin sehingga kondisinya meningkat. Improvement maintenance meliputi pekerjaan yang hanya dilakukan sekali. Tujuan dari improvement maintenance adalah untuk menghilangkan kemungkinan penyebab rusak, sehingga kerusakan tersebut tidak terulang lagi.
Secara umum, fungsi dasar yang wajib dimiliki oleh Maintenance Management System adalah: 1. Preventive maintenance 2. Pendataan kondisi mesin dan catatan kerusakan (historical record) 3.Inventory and spare parts control system, Purchasing system 4.Penyimpanan dokumen/arsip 5.Perencanaan untuk perawatan dan perintah kerja rutin 6.Analisis teknis/ekonomis untuk riwayat pabrik, maintenance dan ketersediaan mesin