Anda di halaman 1dari 9

PAPER IPTEK MUTAKHIR GIZI DAN KESEHATAN PENYAKIT JANTUNG

KELOMPOK 8: 1. BUNGA RIZKI AMALIYAH (P27835111007) 2. DINDA YULIAN ARDIANI (P27835111009) 3. GITHA AYU PRAMESWARI (P27835111010) 4. PINDRA PUJI LESTARI (P27835111020 )

5. RIZKA NUR AZIZAH

(P27835111028)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA D III JURUSAN GIZI 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung merupakan problema kesehatan utama di negara maju. Di Indonesia telah terjadi pergeseran kejadian Penyakit Jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-l0 tahun 1980 menjadi urutan ke-8 tahun 1986. Sedangkan penyebab kematian tetap menduduki peringkat ke-3. Penyakit jantung dan sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dulu memang penyakit-penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga di derita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Jantung Koroner sehingga usaha pencegahan harus bentuk multifaktorial juga. Pencegahan harus diusahakan sedapat mungkin dengan cara pengendalian faktor factor resiko penyakit jantung dan merupakan hal yang cukup penting dalam usaha pencegahan penyakit jantung, baik primer maupun sekunder. Pencegahan primer lebih ditujukan pada mereka yang sehat tetapi mempunyai resiko tinggi, sedangkan sekunder merupakan upaya memburuknya penyakit yang secara klinis telah diderita. Penelitian epidemiologis akhirnya mendapatkan hubungan yang jelas antara kematian dengan pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola diet, exercise, dsb yang dapat dibuktikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan masa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan lainnya, stress serta keturunan

1.2 Rumusan Masalah 1. bagaimana penyakit jantung bisa terjadi? 2. apakah sebenarnya penyakit jantung itu? 3. bagaimanakah asupan gizi untuk mencegah penyakit jantung? 1.3 Tujuan 1. Untuk memahami tentang penyakit jantung 2. Untuk mengetahui factor apa saja yang dapat menimbulakn penyakit jantung 3. Untuk mengetahui cara mengatasi penyakit jantung

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penyakit jantung yaitu Keadaan jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Terjadi kelainan fungsi ginjal, hati toak, serta tekanan darah, dan terjadi resorpsi natrium, shg terjadi odema.

Penyakit koroner merupakan penyakit yang insidensinya semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya perubahan pada pola makan dan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein,kolesterol,debris jaringan dan kalsium terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh koroner yang memperdarahi otot jantung tersebut.plak tersebut mungkin bisa di samakan dengan polisi tidur yang ada di jalan untuk memperlambat arus kendaraan. Jika jaringan ikatnya tipis dan kemudian pecah,maka timbunan unsur-unsur di atas akan telepas ke dalam aliran darah.karena sel-sel darah merah tidak bisa di kurangi kecepatannya pada saat berjalan di dalam pembuluh darah, maka polisi tudur atau plak tersebut akan menimbulkan aliran turbulensi yang membuat sel-sel darah merah saling berbenturan.sel-sel darah merah yang pecah karena benturan akan membentuk bekuan darah (embolus) yang turut mengalir dalam sirkulasi darah.timbunan yang terlepas ini bersama bekuan darah akan menyumbat pembuluh darah di sebelah distal yang kemudian akan menyebabkan iskemia dan kematian otot jantung (infark miokard). Penanganan gagal jantung kongestif meliputi penanganan penyebabnya. Istirahat fisik maupun mental diperlukan untuk mengurangi beban kerja jantung.. Terapi oksigen mungkin diperlukan , sedangkan preskripsi diet digunakan terutama untuk mengurangi retensi cairan serta natrium dan meminimalkan beban kerja jantung. Pada anak anak yang menderita gagal jantung kongestif sering terjadi ganguan tumbuh kembang dan berat badan nya tidak mau naik. Keadaan ini dapat disebabkan sejumlah seperti serangan sesak , gangguan absropsi makanan karena penurunan perfusi darah ke usus dan infeksi yang menyertai gagal jantung kongestif.

2.2 Penyakit digolongkan menjadi 2: 1. Kelainan jantung bawaan: Yaitu penyakit jantung yang dialami sejak lahir artinya kelainan yang didapat sejak lahir.

Etiologi Terjadi Gangguan sejak masa embrio Penyebab: Rubela/ virus lain pada masa kehamilan, faktor genetik.

2.

Penyakit jantung didapat: Yaitu penyakit jantung yang Disebabkan Demam rematik, penyakit jantung rematik, miokarditis.

Etiologi: - Interaksi individu terhadap penyakit lain dan faktor lingkungan (pen.jantung rematik dan peny lain). - Infeksi saluran napas atau oleh beta streptokokus dan hemolitikus.

2.3. Gejala 1. Gangguan pertumbuhan. } jantung. bawaan 2.Demam, artritis, karditis}jantung. Bawaan. 3.Odema, hipertensi: jantung didapat.

Tindakan: 1.Bedah (jantung bawaan). 2. Istirahat 3. Diet.

2.4

Asupan Zat Gizi 1. Karbohidrat Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak didapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam siulasi darah sehingga glukosa untuk keperluan energi.

Sebagian diubah menjadi lemak hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Makanan yang terlalu tinggi karbohidrat sederhana berasosiasi dengan hiperlipidemia, tetapi karbohidrat komplek seperti zat tepung kruang aterogenik dibandingkan dengan bantuk karbohidrat lainnya (mono dan disakarida). Kuo dan Baised melaporkan bahwa penggantian tepung dengan gula pada pasien hiperlipidemi dapat meningkatkan trigliserida darah, kolesterol dan fosfolipid yang dapat menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung

Koroner.(Waspadji,2003) 2. Protein Protein sangat dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun, sumber protein berasal dari sumber hewani maupun nabati. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein nabati dapat mencegah hiperlipidemia. Banyak penyakit dipermaslahankan karena daging daging atau karerna diit yang terlalu kaya akan protein, diataranya penyakit ini adalah nepritis, atherosklerosis dan tekanan darah tinggi (Sediaoetama, 1987). Soesirah Sutardjo dalam bukunya pengaturan gizi untuk kesehatan jantung mengemukakan bahwa pada penderita kolesterol tinggi dimana protein diberikan campuran antara protein hewani dan nabati, kemudian diganti dengan protein kedelai sebagai sumber utama protein, menunjukkan bahwa terjadi penurunan kolesterol darah sebanyak 20%. Dengan demikian konsumsi protein dapat menurunkan absorbsi kolesterol

3. Lemak Lemak makanan terdiri dari beberapa asam lemak yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Lemak jenuh cenderung menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh adalah : lemak hewan, lemak susu, mentega, keju, santan, minyak-minyak ikan. Asam lemak omega 3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan kemungkinan juga dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Asam lemak omega-3 diduga menurunkan produksi trigliserida di dalam hati, bagian utama lipida dan protein dalam VLDL. Asam lemak omega-3 dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung koroner dengan artritis (Sunita Almatsir, 2004).

Kolesterol Kolesterol merupakan komponen esensial membran struktural semua sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol dapat membayakan tubuh, kolesterol yang terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan atherosklerosis. Bila penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak penyakit serebrovaskuler.(Almatsir ,2004) Trigliserida Keterkaitan trigliserida dengan penyakit jantung koroner adalah

peningkatan terhadap hipertrigliserida. Trigliserida bersikulasi dalam darah bersamasama dengan VDDL yang bersifat aterogenik, disamping itu trigliseida membantu trombosit arteri koroner, mendorong jantung koroner, juga hiperglidemia mempengaruhi peningkatan insulin dalamdarah, menambah factor resiko

pembentukan atherosclerosis Sebagian besar lemak dimakan berbentuk trigliserida . makanan yang mengandung akan meningkatkan trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar kolesterol. Lemak yang berasal dari buah-buahan sepert kelapa, urian, dan alpukat, alpukat tidak mengandung kolesterol tetapi kadar trigliserida tinggi. Penelitian para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam darah merupakan salah satu factor resiko penyakit jantung koroner (Suharto,2004) Di dalam makanan terdapat dua macam lemak yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak jenuh menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Hal ini akan mempengaruhi terbentuknya atherosklerosis yang merupakan perjalanan awal dari penyakit jantung koroner. Sedangkan lemak tidak jenuh cenderung menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah (Purwati, Samiliar Rahayu, 1998). 4. Vitamin a. Vitamin A Vitamin A berfungsi dalam perlihatan normal pada cahaya remang. Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karotein terutama di dalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu dan mentega, sedangkan sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning jingga. Seperti daun singkong,

daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, dll. Peran vitamin A dalam menurunkan faktor risiko dijumpai pada gugus hidroksinya, yang berfungsi dalam mencegah teroksidasinya lemak tak jenuh ganda. Dengan demikian lemak tak jenuh ganda tetap dipertahanan, berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Kinley dan Krause, dalam percobaan menemukan pengurangan kadar kolesterol dalam darah pada pasien atherosklerosis bila diberikan vitamin A. b. Vitamin C Sumber vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran. Fungsi vitamin C sebagai koenzim atau kofaktor. Definisi vitamin A merangsang gladula adenalin penghasil adrenalin dan hormone kartikosteroid, mengakibatkan penurunan kadar vitamin C di dalam kelenjar tersebut. Demikian pula kadar kolesterol di dalam darah akan mengalami peningakatan. Diduga vitamin C mempunyai keterkatian dengan hormone kartikosteroid yang mendorong kenaikan kadar kolesterol, sehingga bila ada gangguan kekurangan vitamin C dalam tubuh akan mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Faktor di atas memegang perananan penting dalam penurunan faktor risiko dalam pembentukan atherosklerosis oleh vitamin C (Waspadji, 2003). 5. Calsium Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju, ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan tempe, dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga. Menurut Yacowite dalam bukunya pengkajian status gizi studi epidemiologi mengemukakan pada penelitiannya mengatakan bahwa pemberian kalsium 2,66 mg/hari dapat menurunkan kolesterol serum (Waspadji,2003)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Penyakit jantung yaitu Keadaan jantung tidak dapat melakukan fungsi secara normal, disebut dalam keadaan tidak terkompensasi , sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, rasa sakit di daerah jantung. Penggantian tepung dengan gula pada pasien hiperlipidemi dapat meningkatkan trigliserida darah, kolesterol dan fosfolipid yang dapat menyebabkan terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Pemilihan zat gizi lemak yang baik bagi penderita penyakit jantung yaitu lemak tak jenuh seperti Asam lemak omega-3 yang diduga menurunkan produksi trigliserida di dalam hati, bagian utama lipida dan protein dalam VLDL 3.2. Saran Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan tidak berlebihan, hal tersebut diatas merupakan saran yang baik untuk dijalankan bagi tiap orang untuk menjaga kesehatan terutama Jantung. Peran vitamin A dan C dapat menurunkan faktor resiko penyakit jatung Pemberian kalsium 2,66 mg/hari dapat menurunkan kolesterol serum

DAFTAR PUSTAKA Jakson G : Cadiovasculer Update, Insight in to Heart Disease, Update Publications, England 1984 Sukaman : Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi, Pendekatan Praktis dan Penatalaksanaan, 1986. US Departement of Health & Human Services: So you Have High Blood Cholesterol NIH Publications, juni 1989. Effendi AT dan Effendi YH. 1998. Pencegahan dan Penanggulangan non-Insulin Dependent Diabetes dan Penyakit Jantung Koroner. Diktat Program Pasca Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Bogor: Fakultas Pertanian IPB. RS Mitra Kebayoran.2011.Diet Penyakit Jantung. http://www.rumahsakitmitrakemayoran.com/diet-penyakit-jantung/.

Anda mungkin juga menyukai