Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Praktikum Jaringan Komputer

MODUL 6 KONSEP SUBNETTING

Disusun Oleh : NIM Nama Kelas Prodi : : : : 2011091041 Dewi Rosviani SI 2011D Sistem Informasi

Laboratorium Komputer Fakultas Ilmu Komputer UNIKU


2013

MODUL 6 KONSEP SUBNETTING Dasar Teori Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini di tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA .

Netmask/Subnetmask Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.

Pada dunia jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga class yaitu : 1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0 2. Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0 3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0 Gabungan antara IP dan Netmask inilah pengalamatan komputer dipakai. Kedua hal ini tidak bisa lepas. Jadi penulisan biasanya sbb : NIP: 202.95.151.129 Netmask : 255.255.255.0 Suatu nomor IP kita dengan nomor IP tetangga dianggap satu kelompok (satu jaringan) bila IP dan Netmask kita dikonversi jadi biner dan diANDkan, begitu juga nomor IP tetangga dan Netmask dikonversi jadi biner dan diANDkan, jika kedua hasilnya sama maka satu jaringan. Dan kita bisa berhubungan secara langsung.

Praktikum Dengan menggunakan simulator packet tracer, desain dan berikan nomor IP yang paling efisien untuk design jaringan pada gambar berikut: 1. Kita buka Packet Tracer

2. Maka tampilan awalnya seperti berikut:

3. Tambahkan beberapa pc pada tiap network dan lakukan setting jaringan di setiap pc. Seperti berikut:

4. Ganti sambungan kabel yang putus-putus antara Router dengan Switch dengan yang lurus supaya jaringan berwarna hijau seperti gambar berikut:

5. Klik pada bagian router sampai muncul gambar setelah itu klik pada bagian Config seperti berikut:

6. Pada bagian Port Status centang pada bagian On

Gambar Router

Gambar Switch

Gambar Connection

Gambar PC

Daftar Pertanyaan 1. Berikan kesimpulan hasil praktikum yang anda lakukan Pada praktikum kali ini kita bisa belajar tentang pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil.

2. Pada setiap subnet Nomor IP awal dan akhir (misal nomor jaringan kita adalah 10.252.10.20 dengan netmask 255.225.255.0 sebagai awal nomor IP adalah 10.252.10.0 dan nomor akhir IP adalah 10.252.10.255) tidak dipakai sebagai nomor IP. Apa kegunaan nomor IP tersebut ? Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid host id. 3. Sebutkan alamat privat network selain 10.0.0.0/8 172.16.0.0/12 dan

192.168.0.0/16 dan jelaskan kegunaannya alamat tiap network tersebut ! a.10.0.0.0/8 Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. b.172.16.0.0/12 Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254. c.192.168.0.0/16 Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254. d.169.254.0.0/16 Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)). Loopback : 127.0.0.0/8 File sharing : 169.0.0.0/12

Kesimpulan Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil. Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan. Konsep subnetting juga bisa diibaratkan seperti analogi sebuah jalan yang etrdiri dari beberapa nomor rumah dan satu rumah ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan informasi apapun ke seluruh rumah di wilayah tersebut. Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu.

Anda mungkin juga menyukai