Anda di halaman 1dari 25

Kolelitiasis

Cholelithiasis merupakan adanya atau pembentukan batu empedu; batu ini mungkin terdapat dalam kandung empedu (cholecystolithiasis) atau dalam ductus choledochus (choledocholithiasis). Kolelitiasis lebih sering dijumpai pada individu berusia diatas 40 tahun terutama pada wanita dikarenakan memiliki faktor resiko,yaitu: obesitas, usia lanjut, diet tinggi lemak dan genetik.

Epidemiologi dan Faktor Risiko


4F : Forty Female Fat Family Kontrasepsi oral DM Kelainan herediter metabolisme asam empedu Sindrom hiperlipidemia

Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala. Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga ikut berperan.

Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45. Genetik. Bila keluarga inti (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1 kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu.

Tipe Batu Empedu


1. Batu empedu kolesterol Merupakan 80% dari keseluruhan kasus Warna : hijau, putih / kuning Terbentuk jika kandungan kolesterol >> garam empedu - Kenaikan hormon estrogen meningkatkan kandungan koleterol dan mengurangi kontraksi

- Soliter / tunggal : kristal kasar kekuningan Bentuk : bulat dgn diameter 4 cm dan permukaan licin / noduler Tdk mengandung kalsium tdk bisa diliihat pd foto polos x-ray

- Batu kolesterol campuran : * Terbentuk bila terjadi infeksi sekunder pd kandung empedu yg mengandung batu kolesterol soliter * Permukaan terdapat endapan pigmen kalsium * Berwarna coklat tua - Batu kolesterol ganda : jarang ditemukan

2. Batu pigmen empedu : - Komposisi : asam kalsium dan salah satu dr ke empat anion : bilirubinat, karbonat, fosfat, asam lemak rantai panjang - Bentuk : Kecil, multiple, keras, amorf, bulat - Warna : hitam bila berhubungan dgn hemolisis kronik dan coklat berhubungan dengan infeksi empedu kronik - Banyak dijumpai pada pasien sirosis hati, infeksi saluran empedu, kelainan darah turunan, dan anemia sickle cell

3. Batu empedu campuran - Komposisi : kolesterol, pigmen empedu, berbagai garam kalsium, matrix protein - biasanya multiple dan mengandung kalsium ( radio opak )

Letak
Saluran empedu utama : duktus koledokus ( koledokolitiasis ) Saluran sistikus ( sistikolitiais )

Gejala Klinis
Asimptomatik Simptomatik : - kolik bilier ( batu berukuran > 8 mm ) nyeri perut bagian kanan atas dan dapat menyebar hingga punggung, bahu, dan dada. Muncul setelah konsumsi makanan berlemak dan biasanya malam hari. - Mual dan muntah Gejala komplikasi : kolesistitis akut, ikterus, kolangitis, pankreatitis

Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan hipokondrium kanan, dapat teraba pembesaran kandung empedu dan tanda Murphy positif. Dapat juga timbul ikterus. Ikterus dijumpai pada 20 % kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin < 4,0 mg/dl). Apabila kadar bilirubin tinggi, perlu dipikirkan adanya batu di saluran empedu ekstra hepatic.

Batu saluran empedu (BSE) kecil dapat masuk ke duodenum spontan tanpa menimbulkan gejala atau menyebabkan obstruksi temporer di ampula vateri sehingga timbul pankreatitis akut dan lalu masuk ke duodenum (gallstone pancreatitis).

Patogenesis
Faktor yg mempengaruhi pembentukan batu empedu : - Ekskresi garam empedu - Kolesterol empedu yg tinggi - Substansia mukus - Pigmen empedu - Infeksi

Faktor yg mempengaruhi pembentukan batu kolesterol : - Hipersaturasi koleterol dlm kandung empedu - Percepatan terjadinya kristalisasi kolesterol - Stasis kandung empedu

Faktor yg mempengaruhi pembentukan batu pigmen : - Stasis empedu - Malnutrisi dan faktor diet - Infeksi saluran empedu

4F peningkatan kadar koleterol darah konsentrasi kolesterol melebihi solubilasi empedu ( hipersaturasi ) kolesterol tidak larut mengendap dan menggumpal menjadi kristal2 kolesterol empedu semakin pekat dan tingkat kejenuhan kolesterol didlm empedu semakin meningkat pengendapan kristal2 koleterol membentuk batu empedu

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Batu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan kelainan pada pemeriksaan laboratorium. Apabila terjadi peradangan akut, dapat terjadi leukositosis. Apabila terjadi sindroma mirizzi, akan ditemukan kenaikan ringan bilirubin serum akibat penekanan duktus koledukus oleh batu. Kadar bilirubin serum yang tinggi mungkin disebabkan oleh batu di dalam duktus koledukus. Kadar fosfatase alkali serum dan mungkin juga kadar amilase serum biasanya meningkat sedang setiap setiap kali terjadi serangan akut.

Pemeriksaan radiologis
Foto polos Abdomen Foto polos abdomen biasanya tidak memberikan gambaran yang khas karena hanya sekitar 10-15% batu kandung empedu yang bersifat radioopak.
Kadang kandung empedu yang mengandung cairan empedu berkadar kalsium tinggi dapat dilihat dengan foto polos. Pada peradangan akut dengan kandung empedu yang membesar atau hidrops, kandung empedu kadang terlihat sebagai massa jaringan lunak di kuadran kanan atas yang menekan gambaran udara dalam usus besar, di fleksura hepatica.

Ultrasonografi (USG)
Dengan USG juga dapat dilihat dinding kandung empedu yang menebal karena fibrosis atau udem yang diakibatkan oleh peradangan maupun sebab lain. Batu yang terdapat pada duktus koledukus distal kadang sulit dideteksi karena terhalang oleh udara di dalam usus. Dengan USG punktum maksimum rasa nyeri pada batu kandung empedu yang ganggren lebih jelas daripada dengan palpasi biasa.

Gambar 6: Hasil USG pada kolelitiasis

Pengobatan
Istirahat Hindari makanan berlemak Analgetik Antibiotik Asam empedu oral : untuk melarutkan kolesterol ESWL : memecah batu pada pasien : kolik bilier, batu radiolusen, maksimal 3 batu, dan tidak ada komplikasi

Operatif : kolesistektomi laparoskopik

Anda mungkin juga menyukai