Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTARISI
BAB I.
Bab I PENDAHT'LUAN
l.l
UMUM para perencana dan pelaksanagorong-gorong Standadsasi ini benujuan mempermudah gorong-gorong persegisedemikianrupa, sehingga tercapainya kelancaral pembangunan pe$egr. Konsfuksi gorong-gorongpersegiyang ada dalam buku standarini adalah Konstruksi Gorong-Gorong Pe$egi Beton BertulangTipe Double. Pada umumnya stluktur beton bertula[g melgalami tegangantarik yang cukup besar akibat adanyagaya-gayaluar yang ada. Tegangantadk yang ditimbulkar oleh gayagayaluar tersebutditahanoleh tulangantadk yang adapadas[uktu! betonbertulang. Dimensi Gorong-Gorong PersegiBeton Bertulang dengandimensi Kons[uksi golong-gorongpersegi standarTipe Double, direncanakan sepertiterlihat padaGambarI danTabel l. Panjanggorong-gorongpersegi,melupakan lebarja.landitambahdua kali leba! bahujalan dan duakali tebal dinding sayap. dapat menampung Konstruksi goroog-gorongprsegibeton bertulangini direncanakan jalao, pelkelasan pada prinsipnya panjang gorongsehingga berbagai variasi lebar gorong perscgi adalahbebas,tetapi pada perhitunganvolume dan berat besi tulangan ja.lanyang umumyaitu 3,5; 4,5i 6 & 7 meter. diambil terbatasdenganlebarperkerasan Gambar I
h h _ h h
Tabel I
TipeDouble
I
h
hT
DD
150 200 200 200 200 200 250 250 250 250 300 300 300 300
100 t00 150 200 250 300 t50 200 250 300 150 200 250 300
20 24 24 24 25 26 26 26 26 28 30 30 30 30
I.2
KRITERIAPER.ENCANAAN
Pembebaflan
Lalu liotas
t 1
Pedoman perencanaan pmbebaoan gorong-gorong persegi Pembebanan Jembatan dan Ja.lan Raya. menggunakan sKBI - 1.3.28.1987 llDC:624.M2:624.21 Beban T 1007o.
DASAR-DASAR PERENCANAAN Analisis Pembebanan padaasumsitanahlunak yang umumnyadisebut,igftl) Perhitungan struktu! didasarkan terbesar/maksimum dari kombinasi compressible,detgan mengambilhasil pembebanan pe[rbebanan sebagai berikut : persegi gorong-gorong a. Beratsendiri betonbertulang (dualwheelloadt l0 ton ataumuatan rencana sumbu 20 ton. b. Beban rodaganda gorong-gorolg persegi ini diperhitungkansetara c. Bebankendaraan di ataskonstruksi denganmuatantanahsetinggi60 cm. d. Tekanantanahaktif e. Tekananair dari luar i Tekaran hydrcstatic(qa).
t.4
PENTJLANGAN gorong-golong persegibeton benulangini dirancangsedemikian rupa Penulangao : sehingga l perhitungan dengan Mudahdilaksarakan agardidapathasilyang rapihdan sesuai gambar. serta
2. Diameter tulangan yang digunakan 19 mm, 16 mm, 12 rffn dan l0 mm (menghindaripenggunaan tulargan denganukurar/diameteryang beragam). 3. praktis, dan dapat dipakai pada Bentuvukuran segmen penulangansederhana, beberapasegmen gorong-gorongserta bentnya pun diperhitungkan sedemikian rupa sehingga mudahdirakit/dipasang dandiikat.
(lihat Gambar 4. Pembengkoka[ danpenempatan tulangan Penulangan) direncanakan pemakaijalan bila penutupbeton sedemikianrupa sehinggatidak membahayakan pecah karcoa be[tura[ keras atau aus (ujung tulangan tidak akan menonjol ke pemukaan lantai kendaman). 1.5 DASAR-DASAR PELAKSANAAN Konstruksi gorong-gorong persegi beton bertulang ini dimncang dengan cara pengecoftn di tempat, menggunakan pemncah sementaradan bekisting yang harus yaituumurbetonkuranglebih28 ha . dibongkar segela setelah kekuatan betontelcapai
Babtr
PERSYARATAN MATERIAL
2.1
BETON BERTTJLANG . Berdasarkan kuat tekan karakteristikbetonpadaumur 28 hari sesuaidenganK-225 (kekuatan dan oik betonyang diizinkan)untuk dindingdan pelat telah mencapai 22,5NlPa. Density(kepadatan) betonsebesar : 2500kg/m3 Poison Ratio: 0,2.
. .
Semuamaterialyang dipakai dalamcampuran betondisyaratkal sebagai berikut : . . Semen- memenuhiketentuan dall syaratyang ditentukandalamNI-8. Agregat halus (pasir) - harusberupabutinn halusyang tajam dan kerassenatidak pecah atau hancur oleh peogaruh-pengaruh cuaca. Agrcgat ha.lustersebuttidak boleh mengandunglumpur lebih dad 5% (ditentukan terhadapberar kering) dan bahan-bahan organis. Agregat kasar (keriliil dan batu pec.h) - harusbrupabatu pecahyang diperoleh dari pemecahan batu denganukuran tidak lebih besardari 20 mm. Agregat kasar ini harusbersifat kerasdan tidak beryori sertatidak mudahpecahatau hancuroleh
nFnoanrh.r!r.a
. .
Air - tidak boleh mengandung minyak, asam,alkali, garam, bahan-bahan organis ataubahan-bahan lain yang merusak betondan/atau baja tulangan. Bahan pembantu - untuk memperbaikimutu beton, sifaGsifat pengerjaan, waktu pengikatan dan pengerasan ataupun untuk maksud-maksudlain, dapat dipakai bahan-bahanpembantu,jenis dan jurlah bahan pemba[tu yang dipakai harus disetujui terlebih dahulu olehDireksi.
,,.
BESI TT]LANGAN Mutu bajatulangan BJ-24. Kuat leleh tulangano'"u untuk baja polosdan uli. dad kelasBJ-24, a',u = 240 MPa. Moduluselastisitas Es = 2 x loJ MPa. Kawat untuk mengikat tulanganharus berupa kawat ikat baja lunak sesuai AASHTO M32-78. Pembengkokan tulanganharusdilakukanda.larn keadaa!dingin.
Bab III PERSYARATAN PELAKSANAAN 3.1 PENJELASANTJMTJM gorong-gorong persegi secaragads besar dalam pembuatan Langkahpelaksanaan diuraikan sebagai berikut: . Penggalian tanah.
. . . . . . . .
1' '
Pemadatan tanah. betonK-125 untuk laDtaikerja. Penghamparan Persiapan-persiapan bahandanmaterialyang diperlukan. pembesianyaitu pemotonga[ dan pembengkokanbesi-besi Persiapan-persiapan keperluan. tulatlgalt sesuai Pemasanganbekisting. Perakitaotulangan. Pengecoran. danpembukaan bekisting. Perawatan
CARA.CARA PELAKSANAAN SECARA UMTJM yang disyaratkan dalam buku ini ada.lahmerupakansuatu sistem Cara pelaksanaan pembuatan gorcng-gorongpersegiyang dimulai dari pembuatan lartai kerja pelat dasa! dan dinding. Selaljutnya setelahpelat dasardan dinding selesaidibuat dan siap menerimabeban,barulahdimulai pembuata!pelat la[tai. Pelat dasar dan dinding tercebutdi atas berfu[gsi sebagaipenunjangdisamping perancah-perancah yang diperlukan. Perancah-perancah ini harusdirencanakan mampu menahan beban yang diperlukan. Akibat beban tersebut perancah tidak boleh mengalamilenturanataudeformasiyang berarti. Setelahperancah selanjutnya dilaksanakan secara berurutanpekerjaa[ siap dipasangkan, pemasaflgan perakitan pengecoran bekisting, tulangan, sepertidiuraika! padapasa]3.3, pasal3.4 danpasa.l 3.5. Setelah betonmencapai kekuataryang disyaratkan, kemudian (curing). perawatan dilaksanakan Cetakan dan acuan dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai pelaksalaanyang kekuatanyang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban bekerjapadanya. Tercapainya kekuatanyang cukup tersebut, ditunjukkanoleh : l. Bila pada siu pengecoflmdibuat benda-benda uji, maka kekuatan K-225 pemeriksazn ditunjukkan oleh hasil bendauji. 2. Bila tidak dibuatbendauji, makacetakan dan acuan baru dibongkar setelah beton
t --,-..1 6i---.'
J.J
PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING a. Bekisting dibuat dari tripleks yang cukup tebal, denganterlebih dahulu dilapisi bahan yang dapat meningkatkanketahanantlipleks terhadapair, dan sambungan haruskedap terhadapadukansertacukup kaku untuk mempenahankan posisi yang pengecora[, diperlukanselama pemadatan danperawata[. Semua bentuk harus dipasangdan dipertahaDkan sesuaidengan gambar rencana hinggakekuatan belontercapai. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibelsihkan. Sebelum pengecoran beton, bekas-bekas kawat pengikat yang tidak terpakai, tanah,kotoran dan semua bahan-bahan asingharusdikeluarkandad bekisting.
b. c.
3,4
PEMASANGAN TULANGAN a. Tulangan harus be$ih dari kotoran, lumpur, minyak, cat, karat dan kerak pabrik, percikan adukanatau bahanasing yang dapatmengurangiatau merusakplekaian dengan betonsebelum betondicor. b. c. Tulanganharusditempa&andengan tepatsesuai dengangarnbar. Tulangan harusdiikat kuat dengan menggunakan kawatikat baja, sehingga tidak dapat bergeserpada saat pengecoranbeton dan pemadatanbeton. Pengelasan batangmelingkarataubeugelpadatulanganbaja tarik utamatidak diperkenankan.
d. Semua tulangan baja yang disediakan harus sesuai dengan gambar rencana. Penyambungan batangbaja, kecualiterlihat pada gambar,tidak diizinkan tanpa persetujuan dari Direksi.Setiapsambungao yang dapatdisetujuiharusdiselangseling sejauh mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangan tarik mImmum. e. f. Simpul kawat pengikat harus diarahkan meninggalkan permukaan beton yang terbuka. perludiberikan Perhatian khusus terhadap ketepaian tebalpenutup beton. Untukitu jarak (beton decking) yang terbuat dari tulangan harus dipasangdenganpenahan betondengan mutuminimumK-225. Penahao-penahan jarak dapat berbentuk blokblok persegiataugelang-gelang yang harusdipasang sebanyak minimum 4 buah setiap meter persegi cetakanatau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus tersebar merata.
PEKERJAAN PENGECORAN BETON a. Sesaat sebelum betondicor,bekisting harusdibasahi dengan air ataudilapisipada bagiansebelah dalamdengan suatuminyak mineral yang tak akanmembekas.
b.
Pengecoranbeton harus dilaksanakanterus menerus sampai pekerjaan selesai kecuali dalam keadaan yang tidak meroungkinkan serta dibelhentikan pada sambungan konsruksiyarg disetujui olehDireksi. Beton harusdicor denganc:uatenentuuntuk menghindaripemisahan partikel halus (segregasi). dankasardalarncampuran Lantai kendaraanpada gorong-gorongpersegi harus dicor secaraterus menenB padapanjang totalbagian struktur. Untukmencegah timbulnyarongga-rongga dall sarang-sarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selamapengecoran. Pemadatan iri dapat dilakukandengan menumbuk-numbuk adukan ataumemukul-mukul cetakan, tetapidianjurkan untuk senantiasa menggunakan alat penggetar mekanis. Dalam hal pemadatan beton yang dilakukan dengan alat penggetarharus diperhatikanhal-hal sebagai berikut : . . . Jarum penggetarharus dimasukkanke dalam adukan secaravertikal, tetapi dalamkeadaan khususboleh miring sampai45 demjat. Selamapenggetaru jarum tidak boleh digerakkanke arah horizontal, karena pemisahalbahan-bahan. hal ini akanmenyebabkao Harus dijaga agarjarum tidak mengenaicetakanataubagianbeton yaog sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak bolehdipasang lebih dekatdari 5 cm dari cetakanataudari betonyang sudahmengeras.Jugaharusdiusahakan agar tulangantidak terkenaoleh jarum, sehinggatulangantidak terlepasdad betonnya datl getamn-getamn tidak merambatke bagian-bagianlain dimana beton sudahmulai mengeras. Lapisan yang digctarkantidak boleh lebih tebal dari panjangjarum dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal dad 30 a 50 cm, maka pengecoran bagian dindiog harus dilakukan lapis demi lapis sehinggatiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan baik. Jarum penggetarditalik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak mengkilap di sekita! jarum (air semenmulai memisahkandiri dari agregat), yangpadaumurnnya jarum ini tercapai setelah maksimum 15 detik. Penarikal jarum dapatdiisi penuh tidak bolehdilakukan terlalucepat, agarronggabekas lagi dengan adukan. jarum harus dipilih sedemikianrupa hingga daerahJarak antarapemasukan pengaruhnya daerah salingmenutupi.
c,
d.
.
g.
(slump) - disyaratkan Konsistensi sesuaiderlgarlcara pelaksanaan slump test. Tinggi slumpyangdiizinkan adalah antara 50 mm - 80 mm.
E
E -
r: 6
ts
F"E
6 k
z z z z z
F]
-EE
8SP=3nFnnEEs33
N - d d : 9 ^ ^ ^ F n ^ ^ I 2 E E
o - o o 9 9 6 o 6 6
*-=
h r
: c -6"E
! e
F a
R3Es3;:RRSnXAR
6 q ^ 9 - e - ^ r 9 o t r = - : v : t 6 ^ - - N r : F ! ;
9 E
3 F
U) F
E
e ! G ^
iog i"j
.d r.i
r'i
-i
-: e
oi o
-;
.3?
9 - c a r : F n a n q - : " 1
. 1a 9
tt;
E E E P
E E @ ; i > 9 ! . c E iiE
z
F
-
- : v t f l ? 9 \ \ . 1
q e e . j e
eE'e
.]
- q E
:,r
c sEEEfitS!EIRE v i e . o l s o = ! : = ! = 9
j r
c-j..t!t q vt 9 I e.l o9 n.:..1
g:* E.
! l
t t
e & I
B.nnri(
* trvnl t6 't
t,tulrn l.rn I
b 36 36 t5 355 100 1@ 52 36 355
P.dsE lqn I
M, 171 3@ 7&
; (ksl
EoxCdvott pnFng
D
21 100 21 2a 21
135 15 26
16 10 15
2a 2g
gt
21
u7
1@
n
1@ 10 53 1
s2
21 t5 21 21
N7 97 710 152..d. /|(12 0 ad. 346
't0o
a
7 10
32 2a 20 15
33 30
s
a
a
7 9 8
EZ
(o-tl
tl
fa
ll(Do_
b
@rt
//r;:
u
Nj2_Z_
B(I( CI'LVEFIT
r r\
IE
.l
KEFB PEMIi N AAWAIT OINOING
c;aG""*"] r-.
I K.22s ll BTI I
llor.vt-gnl
T|PEDOUBLE I DZl I
Ban9unan
tmml
16 16 i6 10 16 t6 t0 t0 10 10 !0 10 48 4E 4E t9 467 74
tcml
10 10 5 10 10 10 10 126 40
ul56 350 170 539 256 243
I 10
Bral Ikgl
40 32 10
BoxCulvd panjans
c o
E
m
60 21 7a t6
r{o
100
29 2A 23
t9 12
27 7
10 10
92
-__-e_
'l
(,
ll
@ot------------
o
BO( CULVEBT
,-:rfl I
-ut
Wiatk
/;\ \2,
l"n br .lt I
j"tll
,4"
----KEFA
o l lt JLI
EAWAH DINDINGPENAHAN
fr--:1
:::::::::::::::::---------.--rib
DINOING SAYAP
ffi*"''iE;;;l Brr I I K - 2 2 sl l
I Br-r4
DAFTARTULANGAN TIPEDOUBLE
TIPE DOUBLE
a Du 1 . 5 |
{ tm'nl
16 t6 t0 t0 t6 t6 't0 't9 10 10 1o 10 10
69
Balltuk
urut8nt crn l
b
Par{anS lc.n)
243 i37 424 972 259 124 301 150 100 63 170 0 546 zr50 10 t0 l0 't0 5 5 10 20 130 a0 't2 t3
Brai l k9l
:a :a
t8 467 74 81 150 t00
27
panjans
c
D E
27 27
I J
26 60 20 1o 19 67 a0 16
49 49
DndlngSayap (rbuah)
K6lb
r70
639 7
a
B
33 40
19 12
t0 t0
92
256 243
! /^\-ts
rl f---------------
.o,Z--_\o.
tv
,o
ao< cut-vEFr
u i
I n t Ven.de Y)
ivr-l I |
I dll | iLJ
J-
fi.c
__L_
/;\ \:/
PENAHAN DINDING EAWAH
DINDING SAYAP
KERB
ffiar;;l
I
ll
NPE DOUBLE
Bangunan
Bntuk
{ t'tvnl
16 16 12 16 12 19 10 10 10 16 t0 12 i0 t0
Uku6nlcm I
b 4A 4A 19 167 8l
Panjans l c ml
280 149 524 972 259 351 t50 t00
Bral l k9l
B panjan9
4a 1 3 1 4a 27
243 19 131 243
a
8 8 8 8 I 16 t40 32
636 550
c
D E G I
t9 26 48 17 54 86 12 129
27 27
r50 ro0
63
69 s.d. 302 0 s.d. 26, 15 739 92 243 '170 0
Oinding$yap (1buah)
3l 39 46 t9 I
1(buah)
(1bu5h) Bav{eh
'l
,--. fl r
lJi Vanal/o I al \:)
o*
BOX CULVERT /i\ t a l /;\ \:./
KEFB
-./@d'-id
{ r }
(A)
i
OINDING SAYAP
dl | ll_J
bl I
ir-'l
iLl
T|PEDOUBLElD 2l2.sl
&ngunan B6oruk I Imml
t9 t0 12 t6 t0 16 10 10 10 t0 16 10 ( buah ) DindingPnahan (1buah) Bawah 69 0 15 UkuEn Iotnj b 48 t9 469 8l '176 100 :169 t9
6l
Esral
lksl
131 39 22 12 5
pan|an9
c
D E
2ta 19 294
uaa
27 27
75 at 176 100 129
H I DlndlngSayap (1buah)
32 30 102 268
350 20 319
59
u4 a
10 10 36 214
u4
19 244 I
o l
rf--..'s-
- ! - -
9 -
Lk(,
( F )
(,
Oor
.-6-\
,/@
e
(D -rn
oll-1,,1t_l
OINDING PENAHAN BAWAH
BOXCULVEFIT
( A)l litzanuota -u
,-- ft i
l\--lr-l t
I
fA-el
dl
lL-J
|
KEBA
6\
\:/
DINDING SAYAP
G;;;lE;;;l Brr I I K . 2 2 sl l
I BJ.'4
| l p 2 2 . 3 - 3|t 3
TIPE'DOUBLE tDasl
Bangunan Bntut { lmml 19 10 10 16 10 to t0 t0
DindingSayap ( 1 brJah )
Ururan I cml
b 4A 20 472 73 80 153 2@ 100 68
Panjang I c'r' l
B6rat
l k cl
20 t0 t0 t0 10 20 10 142 40
c o
E G
r39
45 30 5 19 18 225 17 253 443 50 59 19
12 t6 t0 12
t0 1o
33 48
1(buah) DlndlngPamhan E a w a h( 1 b u a h )
15 850 36 246 92
256 216
12
"l
[--,N
6l
t4\ t\:./
-u
Bo)(CULVEFT
'/
aflqa
(D)
e
fA-r-
I
-fl l
I Rl \:) { A)l I Ya,tdbb |..l Veti.bL
"n
.1ll
KEFB
blt.l
lr-'l
IU
-----
tB)
ffi;tG;;l
I K-225 ll
Br-r4
ll
oz3-3/3 |
Br
DAFTARTULANGAN TIPEOOUBLE
T|PEDOUBLE I D 2.s/1.5 ]
B.ngunrn gantuk UkuEnlc|nl Pa|'ian9
I c1li )
tmmt
t6 16 10 10 16 16 '10 t0 t0 1o 71 0 15 700 61 61 20 tt2 184 98
B.al I k9l
B panlan9
c o
E G
3i1 261 uKl2 1t84 563 155 329 100 t00 t35 558 460
r05
100 100 68
2A 2A
J DindingSayap (lbuah)
10 10 10 10 5 5 10 20 15r4 40 ll
49 27
20 32
2trt t 6
45
a
t0 B
59
33
l(buah) OindingPenshan a a w a h( l b u a h )
37
7 t5 E
10 10
92
296
23 15
@11"
(r
( c)n - t l t l
@"
. b
tl
li.
1b
tl
AOXCULVEFT
,o
@[i",""*
Lli
------.--l]lb
lvr'l
b l ot t l I
-lOINDING PENAHAN BAWAH
vanau. \:).
I al
OINDING SAYAP
BTAI
tc'nl
4A 1 5 8 28 48 133 28 246 20 2A 34 28 28 246 323 298 532 1184 563 155 379 100 100 135 563 l8o s.d. 656
564
tksl
t0 t0 10 1o 10 5 10 15 172 5 15 15 40 185 175 42 50 23 15
c
D E
l6 16 10 10 t6 16 10 16 1o 10 16 16 16 10 70
73 89 23 24 106
322
308 20
2S
DindingSayap (1buah)
o
15 800 36 296 59
33
172
1(buah)
aoo
92 256 296 15 8
t0 10
b: f---------------l
',o*
d';:d
//\:.i
Bo)( CULVERT
'n
\_-./ | | van.bta \:,)
:b KEBB
: t l 'lLl
ir-'1 :Ll
I I
'------
---------------DINDING SAYAP
( B)
ffi;at;;;;l
I K.225 | |
"..
Brr
DAFTARTULANGAN TIPEDOUgLE
l l p 2 . 5 / 2 -|3 l 3
T | P ED O U B L EI D 2 . s n 5 |
Bangunan
Bentuk
Ihml
Boral
Iksl
108 11 40 30 I 54 93 18 476 4U
c
D E G I J Dinding Sayap (lbuah)
t6 10 10 10 t6 16 10 10 1o l6 t6 10 10 10 10
60 33 34
912 36 300 92
I (buah)
39 24 t5
t;
d-d
t
8o)( CUIVEBT
\t
rdll
OINDING SAYAP
G) iT-]
:LI
l I
KEFIB
bl i
r.'""aE;";l
I K-22s ll
r-*
Br
DAFTARTULANGAN TIPEDOUBLE
1lp2.12.5.3l/31
T | P ED O U B L EI D 2 . t 3 1
B.onrl { tml
19 1o t6 to 16 10 1o 16 l6 10 1o 70 61 l5a 346 20
@
tcm!
lli
w
7@ 592 563 96 tG5 203 tq) r35 r80 s.d. 436
h 10 10 6 5
a
tt2 t84 96 105 N 't@ 6a 996 372
c
D E
a
4
45 53 53
3:16
m
.t0 t6'2 & 36
Q
t0o 33 219 2e
59
l0@ 36
gt
33
172 t0@ I I
50 7 t5
43 23 15
to to
lr2
&
/'-\,r-, \:/
;/ @'5\!-
'zo.-'
'-J
vadaDl,e
vatEblo
o
BOXCULVEFT
,/o
(D
^nl (A)l
f-1
I .-UI
,G.\ \:)
bl
,il I ltl
.9KEFB
'l!
DAFTARTULANGAN TIPEOOUBLE
IIozvi.ggI
? l'nnl
16 12 10 19 16 'to 10 16 16 12 10 10 10 10 10 'to
t trrf| IarnI
b
o
1 1 4 34
P.ri&ro Icm)
284 45 t416 971 219
Ju rh
B.d
tkcl
I E1 50 50 EO t9 5l 64 0a 65 71 12 E}
E x Criwri B pdl|lnc
n
21 84 117 2t3 1@ 79 72 22 644
lI
201 | 2a
| 't89 I g
10 2a
o
E
1m
3tt r89 34 3&t 24
g 79 3Gl 6L 718 182..d.582 0 ..d. 444 t
33
176 7t1
a
354
a
17
.ll -u
-----------{,0 /'i\ \!
bl
o
'//^'
.r@-
----!-----
----l-
.i
O'l
9zz
c;aF;"*;l
I K.22s ll
rr-*
Brl
l l p 3 1 . 5 - |3 8
T I P ED O U B L EI D 3 / 2 ]
72 24
684 '117 126 213 100 79
189
326 556 714 374 126 213 100 79 376 182 s.d,
10 10 20 20 20 10 154 40 10 15
49 89 l1B
95 19 59 189 180 47 38
1(buah)
BOXCULVEFIT
u'^\ a
.dfl
T:U SAYAP DINDING
"t |
.9_ KEBB
(s)
bl l
:r-'l .Ll
OINOINGPENAHANBAWAH
ffi;;;ic;;l
I K-225 I I
e..t-,
ll
D3/r'3l3 I
Brr
TIPEDOUBLEID3/2sl
0 t8e 184
33 !56 7tE SA 243 10 7e 8E8 ato 'tE8 ad, 770 0 .rl 688
10 10 g)
58 18
ta t0 1m zlo 't0
s5
3l t05 1l gr l3
l8
19 4A
('rb'ar)
Kl!
-!-
l' ll
.r=+
/7^
/?\
8.!( CUIVEFT
,--o^_
--!-
----!-
f'll
b
(G)
-i-
lxo
lv/--.I..
/i\.9
I.tf-'f,ir rld rn
XEFB
t!\ \7
AAYAP DITIONO
dND{XEPEMHAXAA'{AH
lMub irsbtle| | | KodcO!flt tl OAFTAR TULANGAN STAIIOAR BTI I NPE DOUBIE @FONSOBONoPEHSEqI I K-228 ll BEFN'UIIO BETON
I t-*
llD3tzs-s/eI
T I P EO O U B L EI D 3 / 3 ]
aangunan Bsntuk
tnml
t9 72 24 684 222 124 213
ukuEn[c.nl
b
d
A|ll
tcml
401 756 1e 674 126 213 100 r5E 1 8 8 3.d. 860 0 s.d. 788
lksl
20 10 20 10 20 20 204 40 30
179 67 124 106
paqeng
c o
E G
16 16 10 10 16 16 t0 10 10 10
t0o
79
410 20 344
OlndingSayap {rbuah) B
t5 1074 36 354
61
35
54
92
18
2A 17
'li
I
Bo)( CULVEFT
.zoL
,/r^
\v
^n: ( A)l
ya,bb,e - u lll
',"n
l
(D -t
b
dl
lt_l
I
KERB
1;\
\:./
n
LI
DINOING SAYAP
ffi;;;lE-,".-;;,1 p3u3.3/3
I K-225 ll
Br-r4
Br
DAFTARTULANGAN TIPEDOUBLE
ll