Anda di halaman 1dari 5

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wiliayah lautnya mencapai dua per tiga luas wilayah totalnya. Dengan luasnya yang begitu besar, lautan Indonesia menyimpan segudang potensi yang sangat besar jumlahnya. Dan jika potensi itu bisa diolah dan dikelola dengan baik dan benar, kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat ditingkatkan. Hal ini terlihat dari masa lalu maritim kita yang begitu berjaya pada masa kerajaan sriwijaya dan kerajaan majapahit. Namun akhir akhir ini kejayaan maritim negri ini makin menyusut, hal ini diakibatkan kurangnya perhatian dari segenap masyarakat akan potensi dan kesempatan yang begitu besar yang ada di depan mata kita. Sisi agraris lebih diexplor dan dikembangkan, padahal jauh lebih banyak potensi yang bisa kita kembangkan jika kita mulai memindahkan fokus kita ke kelautan kita. Untuk dapat mengelola potensi lautan di Indonesia, tak ayal diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Dan disini kapal adalah salah satu elemen penting dari sarana prasarana dasar yang vital bagi kelautan Indonesia. Kapal merupakan pilihan terbaik dalam transportasi dalam jumlah besar dan jarak yang jauh. Hal ini terbukti dari tingginya pengiriman barang baik kargo maupun curah yang dikirimkan lewat trasnprtasi laut menggunakan kapal. Untuk itu, masyarakat Indonesia perlu mengembangkan teknologi perkapalannya untuk dapat mengolah dan memberdayakan sumber daya lautan yang dimilikinya. Dan pengembangan ini haruslah dimulai sejak masa perkuliahan dengan pengenalan akan dasar dasar ilmu teknik perkapalan secara umum dan permodelan 3D kapal dengan perangkat lunak secara khusus.

TUJUAN
Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah 1. Mahasiswa mampu menggambarkan model badan kapal (hull) ke dalam perangkat lunak teknik perkapalan Maxsurf. 2. Mahasiswa mengerti dasar-dasar penggambaran badan kapal pada perangkat lunak maxsurf. 3. Mahasiswa mampu menghitung tahanan kapal pada model yang telah dibuat. 4. Mahasiswa mencoba membandingkan perhitungan tahanan kapal dari hasil pemodelan dengan perhitungan manual yang telah diajarkan di kelas.

DASAR TEORI
Untuk dapat melakukan sebuah perhitungan tahanan kapal, tentu harus dikuasai terlebih dahulu teori teori yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa teori dasar yang akan sangat berguna untuk perhitungan tahanan kapal selanjutnya.

BENTUK KAPAL
Suatu struktur kapal terdiri atas berbagai macam bagian. Untuk mempermudah dalam keberjalanannya, maka masing masing dari bagian tersebut memiliki istilah atau namanya sendiri yang berlaku secara universal. Disini akan dibahas beberapa istilah mengenai bentuk dan geometri kapal yang umum digunakan dalam dunia perkapalan

Hull Bagian struktural kapal meliputi rangka kapal, permukaan, dek-dek dan sekat kapal Afterbody Hull kapal yang terletak di belakang bagian tengah kapal Forebody Hull kapal yang terletak di depan bagian tengah kapal DWL(Desidned waterline) atau LWL(Load Waterline) Panjang kapal pada permukaan air saat kapal diberikan beban Moulded Surface Permukaan kerangka FP(Forward perpendicular) Suatu Garis tegak lurus yang melewati perpotongan DWL dan sisi depan bagian kapal.

AP(After perpendicular) Suatu Garis tegak lurus yang melewati perpotongan DWL dan sisi belakang kemudi Midships Pertengahan dari jarak after dan forward perpendicular Draught (T) Jarak vertikal dari garis air pada setiap hull kapal dengan dasar kapal Trim Perbedaan antara draught forward and after

TAHANAN KAPAL
Dalam perancangan sebuah kapal, tahanan adalah salah satu hal yang sangat penting dan krusial serta sangat perlu dipastikan. Tahanan kapal yang diperhitungkan ini akan menentukan propeler yang akan dipasang. Beberapa istilah dalam pengkalkulasian tahanan yang umum digunakan adalah sebagai berikut. Tahanan Gesek (Rf) Tahanan akibat tegangan tangensial Tahanan Sisa (Rr) Tahanan pengurangan dari tahanan total Tahanan Viskos (Rv) Tahanan akibat pengaruh viskositas Tahanan Tekanan (Rf) Tahanan akibat tegangan normal Tahanan Tekanan Viskos (Rfv) Tahanan akibat tegangan normal yang dihasilkan viskositas dan turbulensi Tahanan Gelombang(Rw) Tahanan akibat gelombang gravitasi Tahanan pola gelombang (Rwp) Tahanan akibat gelombang yang jauh dari kapal Tahanan pemecahan gelombang (Rwb) Tahanan akibat pemecahan gelombang di buritan kapal

Tahanan semprotan (Rs) Tahanan terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan semprotan Tahanan anggota badan Tahanan akibat anggita badan kapal Tahanan kekasaran Tahanan misalnya akibat korosi dan pengotoran pada kapal Tahanan Udara Tahanan yang terjadi pada bagian kapal yang berada di atas permukaan air Tahanan Kemudi Tahanan yang terjadi pada daun kemudi

METODE FROUDE
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengkalkulasi tahanan kapal. Salah satu cara yang paling mudah dan sederhana adalah Metode Froude. Froude beranggapan tahanan suatu kapal atau model dapat dipisahkan menjadi tahanan gesek dan tahanan sisa. Tahanan sisa disebabkan karena pengaruh gaya gravitasi dan gaya inersia. Sedangkan tahanan gesek disebabkan karena pengaruh gaya viskositas dan gaya inersia. Walaupun begitu, metode Froude ini memiliki beberapa kelemahan, seperti 1. Tahanan gesek bedasarkan hasil percobaan pada pelat datar sehingga mengabaikan faktor bentuk dari kapal (tebal lapisan batas tidak sama, kecepatan partikel air disepanjang badan kapal tidak sama). 2. Tidak memperhitungkan adanya pemisahan aliran yang terjadi pada kapal 3. Tidak memperhitungkan pengaruh gelombang disepanjang badan kapal yang timbul ketika kapal bergerak maju Sekalipun adanya kelemahan tersebut, asas Froude yang memisahkan tahanan ke dalam dua bagian itu masih merupakan asas yang paling banyak diapakai di tangki percobaan di seluruh dunia. Tetapi, dewasa ini hanya sedikit tangki percobaan yang masih memakai rumus gesekan dan koefisien yang diberikan oleh R.E. Froude Dalam perhitungan metode Froude, data masukan yang diperlukan adalah LWL (Load Waterline), B(Lebar kapal), T (Draught), S (Luas Penampang Basah) dan r (massa jenis fluida). Serta didapat data dari percobaan berupa kecepatan model (Vm), tahanan total model (RTM), temperatur air tangki (T), dan temperatur air laut (T). Secara singkat, berikut adalah flowchart perhitungan tahanan kapal menggunakan Metode Froude

Mulai

Input Ls, Lm, Tm, Ts, Sm, Ss, Vm, Vs, m, s, RTm

)[ ( ) ]
0

F Satuan Temperatur

m=

)]

RFm=

RRm = RTm - RFm


( )[ ( ) ]
0

Satuan Temperatur

s =

)]

RFs=

Output RTs

Akhir

Anda mungkin juga menyukai