Anda di halaman 1dari 3

Kontraksi Otot Gastrocnemius (sumber : ADeducation) Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang

berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. Otot rangka dapat kita kaji lebih dalam misalnya dengan mempelajari otot gastroknemus pada katak. Otot gastroknemus katak banyak digunakan dalam percobaan fisiologi hewan. Otot ini lebar dan terletak di atas fibiofibula, serta disisipi oleh tendon tumit yang tampak jelas (tendon Achillus) pada permukaan kaki. Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif dari filamenfilamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin. Mekanisme Kontraksi Otot (Sumber : www.colorado.edu) Kontraksi otot dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Treppe atau staircase effect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril. 2. Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan summasi bergelombang). 3. Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu sendiri. 4. Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga tidak ada peningkatan tegangan kontraksi. 5. Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan, sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui mekanisme pemompaan. Metode pergeseran filamen dijelaskan melalui mekanisme kontraksi pencampuran aktin dan miosin membentuk kompleks akto-miosin yang dipengaruhi oleh ATP. Miosin merupakan produk, dan proses tersebut mempunyai ikatan dengan ATP. Selanjutnya ATP yang terikat dengan miosin terhidrolisis membentuk kompleks miosin ADP-Pi dan akan berikatan dengan aktin. Selanjutnya tahap relaksasi konformasional kompleks aktin, miosin, ADP-pi secara bertahap melepaskan ikatan dengan Pi dan ADP, proses terkait dan terlepasnya aktin menghasilkan gaya fektorial.

Otot bekerja dengan kontraksi dan relaksasi. Pada otot lurik terdapat aktin dan miosin yang mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin. Bila aktin mendekat ke miosin makan otot akan berkontraksi, sebaliknya bila aktin menjauhi miosin makan otot akan relaksasi. Energi untuk kontraksi otot berasal dari penguraian molekul ATP, yaitu sebagai berikut : ATP ADP + P + energi ADP AMP + P + energi Kreatinfosfat adalah sumber energi cadangan yang dapat melepaskan P untuk disintesakan dengan ATP sehingga membentuk glikogen. Glikogen adalah gula otot yang merupakan zat makanan cadangan (polisakarida) yang tidak larut dalam air.

Mekanisme kontraksi otot

Mekanisme Kerja Otot234 Hubungan saraf, otot dan tulang5 Hubungan saraf, otot dan tulang6 Hubungan saraf, otot dan tulang Sistem saraf pusat mengirimkan sinyal kepada otot melalui neuron motoris Neuron motoris akan berhubungan (innervate) dengan beberapa serat otot = Motor Unit Pertemuan antara neuron motoris(terminal button) dan otot (motor end plate) berada pada neuromuscular junction. Pada neuromuscular junction terdapat synapsis7 Synapsis pada Neuromuscular junction8 Synapsis pada Neuromuscular junction Sinyal listrik dari neuron motoris mengakibatkan asetilkolin (neurotransmitter) keluar dari sel saraf Asetilkolin akan berikatan dengan reseptor pada membran sel otot sehingga ion Na dapat masuk ke sel otot9 Otot: Setelah Synapsis Masuknya ion Na mengakibatkan terbentuknya motor end plate potential. Motor end plate potential menginisiani muscular action potential di membran sel saraf Muscular action potential akan menyebar ke seluruh permukaan membran sel otot dan TTubule Muscular action potential mengakibatkan Retikulum Sarkoplasma untuk mengeluarkan ion Ca2+

Anda mungkin juga menyukai