Spektra H-NMR

Anggota : Anis Setyaningsih Arif Setiawan Deti Dwi U Istiqomah Addiin Nur Sastikawati Kiki Evi A L/O/G/O Rahma P Rudi Hartono Sri Dewi U

Spektra 1

Terdapat 3 sinyal, yaitu sinyal A, B, dan C

Sinyal A
Sinyal A berbentuk triplet, berarti dapat diprediksikan bahwa atom C pada spektra tersebut dipengaruhi oleh dua atom proton (H) tetangga. Hal ini diindikasikan gugus tetangga tersebut merupakan gugus metilen (-CH2-)

Sinyal B
Sinyal B berbentuk singlet, berarti dapat diprediksikan bahwa atom C pada spektra tersebut tidak dipengaruhi oleh atom proton (H) tetangga.

Sinyal C
Spektra C berbentuk kwarter, berarti dapat diprediksikan bahwa C pada spektra tersebut dipengaruhi 3 atom proton (H) tetangga sehingga kemungkinannya sinyal tetangga (sinyal A / sinyal B) merupakan gugus metil (CH3).

Maka dari itu, dapat diprediksikan bahwa sinyal C ( gugus CH2- ) dalam molekul tersebut merupakan gugus yang terletak di tengah (antara gugus A dan gugus B).

Kemudian, sinyal A merupakan gugus yang terletak di ujung kanan (-CH3), sedangkan sinyal B merupakan gugus yang terletak di ujung kiri molekul tersebut. Dalam molekul tersebut dipastikan terdapat C berikatan O dan gugus ini terletak di sebelah gugus B (CH3).

Ikatan antara C=O, karena O memiliki elektronegatif tinggi sehingga awan electron pada H akan tertarik ke O dan menyebabkan spectra B tidak dipengaruhi oleh proton (H).

Sehingga gambarnya dapat diInterpretasikan sbb :

Spektra 2

Terdapat 5 sinyal, yaitu sinyal A, B, C, D dan E

Sinyal A
Sinyal A berbentuk triplet, berarti dapat diprediksikan bahwa atom C pada spektra tersebut dipengaruhi oleh dua atom proton (H) tetangga. Hal ini diindikasikan gugus tetangga tersebut merupakan gugus metilen (-CH2-)

Sinyal B
Sinyal B berbentuk kwartet, berarti dapat diprediksikan bahwa atom C pada spektra tersebut dipengaruhi oleh tiga atom proton (H) tetangga .Hal ini diidikasikan gugus tetangga tersebut merupakan gugus metal(-CH3).

Sinyal c
Sinyal C berbentuk triplet, berarti dapat diprediksikan bahwa C pada spektra tersebut dipengaruhi dua atom proton (H) tetangga . Hal ini diindikasikan gugus tetangga tersebut merupakan gugus metilen (-CH2-).

Sinyal D
Sinyal D berbentuk triplet sehingga dapat diprediksikan bahwa D dipengaruhi oleh dua atom proton (H). Hal ini diindikasikan gugus tetangga tersebut merupakan gugus metilen (-CH2-).

Sinyal E
Sinyal E berbentuk singlet sehingga dapat diprediksikan bahwa E tidak dipengaruhi oleh atom proton (H). Hal ini dapat dimungkinkan gugus tersebut merupakan gugus aromatic atau gugus karbonil. Namun berdasarkan spectra diatas, gugus yang mungkin adalah gugus aromatic karena terletak di ujung dan memiliki serapan yang tinggi (high field) yang merupakan sifat khas dari gugus aromatic mono substitusi.

Interpretasi spektra
Maka dari itu, dapat diprediksikan bahwa sinyal A merupakan gugus yang terletak di ujung. Gugus A memiliki gugus tetangga (gugus B) yang berupa gugus metilen (CH2-).

Karena sinyal B memiliki empat puncak, maka dapat dipastikan bahwa semua proton yang mempengaruhi berasal dari sinyal A (karena sinyal A berada di ujung dan pasti memiliki tiga atom proton (H)) yang merupakan gugus metil (-CH3).

Interpretasi spektra

Jumlah sinyal seluruhnya ada lima sinyal, sinyal tiga terletak di tengah namun ia hanya dipengaruhi proton dari gugus A padahal gugus B juga memiliki tetangga yang lain sehingga dapat diprediksikan di sebelah gugus B terdapat atom C yang berikatan dengan O (C=O).

Sinyal C diprediksikan merupakan gugus yang memiliki gugus tetangga dengan dua atom H (proton), berarti sinyal C merupakan gugus metilen. Sinyal D memiliki tiga puncak yang berarti dipengaruhi oleh dua atom tetangga, berarti sinyal C merupakan gugus metilen. Sinyal E memiliki satu puncak padahal sinyal D merupakan gugus yag memiliki atom proton.

Interpretasi spektra
Ini berarti pengaruh atom proton dari sinyal D tidak berpengaruh terhadap sinyal E. Jadi mungkin sinyal E merupakan gugus aromatic karena memiliki serapan yang tinggi.

Hasilnya

Thank You

Semoga Bermanfaat..!!