Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN di RUANG SHINTA RSJ GRHASIA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA
SESI I: Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan

OLEH KELOMPOK 2
April Tri Hernowo Aris Munandar Imron Mashadi Kirlan Novi Rohyanti Susindah Sugiharti

PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2012

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI PERILAKU KEKERASAN SESI I: Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa Dilakukan

A. Latar Belakang Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Towsend,1998). Perilaku kekerasan dapat juga diartikan sebagai perilaku destruktif yang disebabkan perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Stuart & Sundeen, 1995). Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku kekerasan merupakan perilaku destruktif dan tidak terkontrol yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sebagai akibat perasaan jengkel atau marah terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak terpenuhi. Pada umumnya klien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan mempunyai kesulitan dalam mengenali perasaan kesal atau marahnya sehingga klien tidak dapat mengontrol dan mengungkapkan marahnya secara konstruktif. Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan, merupakan suatu bentuk terapi yang dapat diberikan untuk memfasilitasi klien agar klien dapat mengenali perasaan kesal atau marahnya. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Klien dapat mengenali perasaan kesal dan marahnya. 2. Tujuan Khusus a Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya.

Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah).

Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku kekerasaan)

Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

C. Kriteria peserta Seluruh klien yang ada di ruang Shinta yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Sehat fisik, 2. Sudah kooperatif D. Proses Seleksi Peserta Proses seleksi peserta dilakukan dengan cara: 1. Menyeleksi penghuni yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Mengidentifikasi nama, nama panggilan, alamat masing-masing klien. 3. Melakukan kontrak waktu, tempat dan tema. 4. Menjelaskan tujuan kegiatan TAK secara umum. E. Strategi Pelaksanaan 1. Tempat Pertemuan : Ruang Shinta 2. Hari/tanggal 3. Waktu F. Pengorganisasian
Peran Leader Co leader Tugas Pemain April Tri Hernowo Novi Rohyanti Aris Munandar Kirlan Imron Mashadi Observer

: Rabu, 5 Desember 2012 : Jam 09.00 10.00 WIB

Memimpin pelaksanaan TAK Membantu leader Memandu pelaksanaan TAK Mengarahkan pasien selama pelaksanaan TAK Mengamati pelaksanaan TAK Menyimpulkan hasil TAK (Penilaian)

Fasilitator

Susindah Sugiharti

G. Setting Tempat

= Leader = Co Leader = Observer = Fasilitator = Klien H. Alat 1. Papan tulis/flipchart/whiteboard 2. Spidol 3. Buku catatan dan pulpen 4. Jadual kegiatan klien I. Tahap Pelaksanaan TAKS 1. Persiapan a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatif. b. Membuat kontrak dengan klien. c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Tahap orientasi Dilakukan dalam waktu 10 menit a. Salam terapeutik 1) Salam dari terapisi papan kepada klien 2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama). 3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama). b. Evaluasi/Validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan masalah yang dirasakan. c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal perilaku kekerasan yang biasa dilakukan. 2) Menjelaskan aturan main yaitu: a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis. b) Lama kegiatan 60 menit. c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 3. Tahap kerja Dilakukan dalam waktu 40 menit. a. Mendiskusikan penyebab marah: 1) Tanyakan pengalaman tiap klien 2) Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard. b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi: 1) Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala). 2) Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard. c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal, merusak lingkungan, mencederai/memukul orang lain dan memukul diri sendiri): 1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah. 2) Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard. d. Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering dilakukan untuk diperagakan. e. Melakukan bermain peran/simulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dan klien yang melakukan perilaku kekerasan)

f. Menanyakan perasaan klien setelah bermain peran/simulasi. g. Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan: 1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan. 2) Tulis di papan tulis/flipchart/whiteboard. h. Memberikan reinforcement pada peranserta klien i. Dalam menjalankan poin a sampai h, upayakan semua klien terlibat. j. Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan dan akibat perilaku kekerasan. k. Menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi kemarahan. 2. Tahap terminasi Dilakukan dalam waktu 10 menit a. Evaluasi 1) Menanyakan perasaan setelah mengikuti TAK. 2) Memberikan pujian terhadap perilaku klien yang positif. b. Rencana tindak lanjut 1) Menganjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab marah yaitu tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang terjadi serta akibat perilaku kekerasan 2) Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan dan akibatnya yang belum diceritakan. c. Kontrak yang akan datang 1) Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah perilaku kekerasan. 2) Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

J. Evaluasi dan Dokumentasi 1. Evaluasi Struktur a. Pre planning sudah disiapkan sesuai dengan masalah keperawatan yang ada. b. Kontrak waktu sudah tepat, mempertimbangkan juga kondisi klien. c. Media dan alat yang dipilih sudah tepat. d. Materi TAK sudah sesuai. 2. Evaluasi Proses a. Peserta TAK sudah diseleksi sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. b. Kegiatan berlangsung di tempat dan waktu yang sudah disepakati. c. Tersedianya media dan alat. d. Leader, co leader, fasilitator dan observer melakukan kegiatan sampai selesai. e. 100% klien peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai. f. Pada akhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan kontrak yang akan datang. 3. Evaluasi Hasil a. Kegiatan sudah dilaksanakan selama 60 menit sesuai jadwal. b. 100% klien peserta mampu: 1) Menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya. 2) Menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah). 3) Menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku kekerasaan) 4) Menyebutkan akibat perilaku kekerasan.

Yogyakarta, 4 Desember 2012 Mengetahui, Pembimbing Lahan,

Mufit Dewi, SST.

Anda mungkin juga menyukai