Anda di halaman 1dari 3

Latar belakang Penyaluran RASKIN ( Beras untuk Rumah Tangga Miskin ) sudah dimulai sejak 1998.

Krisis moneter tahun 1998 merupakan awal pelaksanaan RASKIN yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga terutama rumah tangga miskin. Pada awalnya disebut program Operasi Pasar Khusus ( OPK ), kemudian diubah menjadi RASKIN yang kemudian diperluas fungsinya tidak lagi menjadi program darurat melainkan sebagai bagian dari program perlindungan sosial masyarakat dan program ini diharapkan akan menjadi lebih tepat sasaran dan mencapai tujuan. Dalam hal ini di Kabupaten Jember juga banyak yang mendapat RASKIN khususnya di desa tempat kami KKT, desa Karangrejo yang terdiri dari dua dusun yaitu dusun Bendorejo dan dusun Karanganyar. Kedua dusun tersebut memperoleh jatah RASKIN dari pemerintah dengan jumlah : dusun Bendorejo 157 orang dan dusun Karanganyar 263 orang. Pembahasan RASKIN adalah sebuah program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran dari rumah tangga miskin sebagai bentuk dukungan perlindungan sosial beras murah untuk kebutuhan rumah tangga miskin setiap bulan dengan syarat syarat tertentu. Program ini mulai pada Januari 2003. Untuk tahun 2010, jatah beras yang dialokasikan dikurangi menjadi 13 kg per rumah tangga per bulan sedangkan pada 2009 jatah ditetapkan 15 kg. Dalam kenyataannya penentuan kriteria penerima RASKIN seringkali menjadi persoalan yang rumit. Data kemiskinan memerlukan adanya kebijakan lokal melalui musyawarah Desa / Kelurahan. Musyawarah ini menjadi kekuatan utama program untuk memberikan keadilan bagi sesama rumah tangga yang dianggap miskin. Ada beberapa criteria oaring yang dianggap miskin yaitu : pertama seseorang yang memiliki rumah dengan luas lantai kurang dari 8 m persegi. Kedua lantai rumah berupa tanah, bambu atau plester dengan kualitas rendah. Ketiga dinding rumahnya berupa bambu, rumbia, kayu kualitas rendah dan tembok yang masih berupa bata. Keempat, rumahnya tidak dilengkapi fasilitas tempat buang air besar atau MCK. Kelima, rumahnya tidak memiliki penerangan dari listrik. Keenam, sumber air minum dari sungai atau air hujan atau sumber air yang tidak aman. Ketujuh, bahan bakar untuk masak berupa kayu bakar, arang atau minyak tanah. Kedelapan, frekuensi makan dalam sehari untuk setiap anggota rumah tangga adalah 1 kali atau 2 kali. Kesembilan, lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan

kurang dari 0,5 Ha, buruh tani, nelayan, buruh angunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lain yang tidak tentu. Dan terakhir, pemilikan aset yang kurang berharga bila di jual. Sebelum mendapat RASKIN para penerimanya harus mempunyai kartu RASKIN maka untuk mendapatkannya adalah sebagai berikut : 1. Pemerintah daerah menetapkan jumlah warga miskin, nama dan almatnya yang terdata melalui Biro Pusat Statistik ( BPS ) dan menyerahkannya kepada pemerintah pusat 2. Kemudian data tersebut dijadikan dasar untuk penerbitan dan alokasi beras pada daerah 3. Pemerintah pusat mengirimkan kartu RASKIN kepada yang bersangkutan Mekanisme penyaluran RASKIN ini adalah : 1. Kepala daerah mengajukan surat kepada bulog untuk jumlah RASKIN yang akan dibagikan 2. Bulog menerbitkan surat untuk pengambilan RASKIN 3. Pelaksana pengambil RASKIN mengambil beras sesuai dengan surat yang diterbitkan oleh bulog ke tempat pendistribusian 4. Ditempat pendistribusian diadakan serah terima antara pelaksana distribusi dengan pelaksanan pengambil beras 5. Pelaksana distribusi membagikn beras sesuai jatah
( Sumber : Buku Pedoman Umum Raskin 2010 ).

Dengan kartu RASKIN ini diharapkan akan ketepatan sasaran beras yang disalurkan kepada penerima dan mengurangi adanya perubahan data dilapangan serta mempermudah sosialisasi bila ada perubahan dalam penyaluran beras. Untuk penggunaan kartu ini dalam pengambilan beras maka dilakukan sebagai berikut : 1. Penerima menandatangani halaman depan Kartu Raskin. 2. Kartu Raskin harus dibawa penerima ke titik bagi beras pada saat penyaluran beras pada tanggal dan bulan berjalan.

3. Penerima memperlihatkan Kartu Raskin ke Pelaksana Distribusi Raskin (petugas pembagi beras ). 4. Pelaksana Distribusi RASKIN di titik bagi menyobek kupon bulan berjalan. 5. Penerima menerima beras Raskin, menulis jumlah beras yang diterima dan memberi paraf pada kupon bulan berjalan. 6. Petugas pembagi beras menempelkan kupon bulan berjalan yang telah diparaf penerima dalam Lembar Kendali yang telah disediakan dan memberi paraf pada setiap carik/kupon bulan berjalan yang disobek. 7. Penerima menandatangani Lembar Kendali yang berisi nama lengkap dan jumlah serta harga beras yang dibeli.

Apabila Kartu Raskin ini hilang atau tidak bisa digunakan lagi maka tidak ada Kartu Raskin pengganti. Menurut pemerintah Kartu Raskin ini hanya dicetak sekali dan kehilangan ataupun kerusakan dari Kartu ini menjadi tanggungjawab pemegang Kartu. Atau dalam keadaan lain Kartu Raskin ini tidak berlaku bila penerima pindah alamat, meninggal, tercetak dua kali atau nama ganda dan jika dalam musyawarah desa / atau kelurahan dinyatakan si penerima itu merupakan keluarga yang mampu atau kaya.

Anda mungkin juga menyukai