Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN DISKUSI SEMANTIK PERSENTASI KELOMPOK 5

Judul : Sebab Sebab Perubahan Makna Hari : Senin

Tanggal: 21 november 2011 PELAKSANAAN PERSENTASI Moderator Notulen Penyaji I Penyaji II Isi : Justianus Tarigan : Yoana Stephani Tarigan : Indah Mahdani : Siti Fatimah : Penyajian topik dengan menggunakan media proyektor, penjelasan yang diberikan berdasarkan refrensi yang didapatkan dari berbagai sumber yang akurat dan terpercaya. PELAKSANAAN DISKUSI Pelaksanaan diskusi dipimpin oleh moderator. Untuk termin pertama diberikan kesempatan untuk tiga orang yang ingin memberikan tanggapan, kritik, sasran dan pertanyaan untuk penjelasan yang kurang jelas. Pertanyaan I Oleh : Ardiani

Dari kesembilan sebab perubahan makna manakah faktor yang paling sering menjadi sebab factor perubahan makna? Jawaba : oleh Justianus Tarigan

Kita tidah dapat menentukan sebab mana yang paling sering menjadi sebab dari perubahan suatu makna, hal tersebut terjadi karena perbahan makna dari suatu kata dapat dipengaruhi dari banyak factor yang persentasi pengaruhnya dalam perubahan suatu makna kata hampir sama sama. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kesembilan factor perubahan makna itu saling mendukung satu dengan yang lain. Pertanyaan II Oleh : Frisnawati

Jelaskan factor-faktor apakah yang memudahkan perubahan makna itu? Jawab : oleh Indah Mahdani Perubahan suatu makna dapat dimudahkan oleh: Bahasa berkembang, makma leksem itu sendiri samar-samar atau kabur, kata kehilangan motivasi, adanya makna ganda, karsena ambiguitas makna suatu kata, dan struktur kata.

Pertanyaan III Oleh : Fitrah Nuraidilah Nasution

Jelaskan perubahan makna yang disebabkan dari dahasa daerah ke bahasa Indonesia dan perubahan makna akibat perubahan lingkungan! Jawab : oleh Yoana Stephani Tarigan Kita mengetahui bahwa di Indonesia terdapat tiga kelompok bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Dari percampuran pemakaiaan ketiga jenis bahasa tersebut dapat menimbulkan makna yang baru, mungkin saja makna dari bahasa daerah menjadi berbeda setelah menjadi bahasa Indonesia dan dapat sebaliknya, hal tersebut dapat terjadi karena pemakai bahasa tidak mengetahui asal dari suatu kata.

Lingkungan masyarakat dapat menyebabkan perubahan makna suatu leksem. Bahasa yang digunakan pada lingkungan masyarakat tertentu belum tentu sama maknanya dengan pemakaian bahasa pada lingkungan yang lain. Pertanyaan IV Oleh : Berliana Veni Br. Gultom

Apakah pertukaran tangggapan indra dapat disamakan dengan makna kias? Jawab: oleh Siti Fatimah dan Justianus memberikan contoh yang sesuai Dapat, tetapi untuk mengetahuio makna kias yang terjadi harus disesuaikan dengan kalimat dan konteksnya.

KESIMPULAN Penyampaian kesimpulan oleh Moderator (Justianus Tarigan) disampaikan setelah sesi tanya jawab selesai. Kesimpulan merupakan rangkuman dari makalah dan beberapa pertanyaan yang muncul dari audiens dan pada sesi ini moderator memastikan bahwa semua peserta dikusti telah mengerti akan topic yang dibawakan. Setelah itu diskusi ditutup dengan tepuk tangan yang meriah.

Anda mungkin juga menyukai