Anda di halaman 1dari 5

Resep Kue Chocolate tart (cokelat)

Untuk 16 potong Bahan tart cokelat : 6 butir telur 125 gram gula pasir 1 sendok teh emulsifier (SP/TBM) 125 gram tepung terigu protein sedang 30 gram cokelat bubuk 15 gram susu bubuk sendok teh baking powder 125 gram margarin, dilelehkan sendok teh cokelat pasta 400 gram buttercream untuk olesan Bahan isi : 100 ml susu cair 250 gram cokelat masak pekat, dipotongpotong 100 gram kacang madu, dicincang halus Bahan toping : 100 ml susu cair 1 sendok makan madu 200 gram cokelat masak pekat, dipotongpotong Bahan sirup (aduk rata) 2 sendok makan gula pasir 2 sendok makan air hangat 1 sendok makan esens rhum

Cara membuat Kue Chocolate tart (tart cokelat) : 1. Cake : kocok telur, gula pasir, dan emulsifier sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, susu bubuk, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata. 2. masukkan margarin leleh dan cokelat pasta sedikit sedikit sambil diaduk perlahan 3. tuang di loyang diameter 22 cm, tinggi 7 cm yang dioles margarin dan dialas kertas roti 4. oven 35 menit dengan suhu 180 derajat celcius sampai matang 5. Isi : panaskan susu cair. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut. Tambahkan kacang madu. Aduk rata. Dinginkan. Kocok rata 6. belah 3 cake. Ambil selembar cake. Oles dengan bahan sirup. Oles dengan bahan isi. Tutup lagi dengan cake yang lain. 7. Tutup cake dengan butter cream. Garis sisinya dengan penggaris segitiga. Dinginkan. 8. Toping: panaskan susu cair dan madu. Matikan api. Masukkan potongan cokelat masak pekat. Aduk sampai cokelat larut. 9. Tuang diatas cake sampai ke sisinya secara tidak rata. Dinginkan dan hias dengan buah buahan

Membuat Cake

Membuat Cake, Yuk! Siapa yang tak tergiur dengan sepotong cake cokelat? Warna cake-nya yang cokelat dan rasanya yang lembut tampak semakin menggiurkan jika bagian atasnya mengilat karena sapuan cokelat cair. Hm. Itulah godaan yang dimiliki sepotong cake atau kita kadang menyebutnya kue bolu. Membuat cake memang kadang susah, kadang mudah. Tak jarang, cake hasil karya kita gagal alias bantat dan keras, tanpa kita tau di mana letak kesalahannya. Padahal kita sudah membuatnya sesuai resep. Namun pepatah Inggris menyebutkan, practise makes perfect. Jadi, jangan putus asa mencoba. Siapa tahu, Anda malah berhasil menciptakan resep baru tanpa sengaja. Bukankah itu pula yang dialami si pencipta kue Brownies? Karena sebuah kesalahan, kue itu bantat. Namun kini, si kue padat itu malah sangat populer. Dua jenis cake Jenis cake pun bisa dibedakan berdasarkan metode pembuatannya. Menurut pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Dra Mutiara D. M Kes, secara garis besar ada dua jenis cara pembuatan kue, yaitu cream cake (butter cake), dan sponge cake. Untuk jenis cream cake, ciri utamanya adalah proses pembuatan diawali dengan mengocok mentega atau margarin dengan gula, kata Mutiara. Pengocokan biasanya dilakukan hingga lunak atau berbentuk krim yang halus. Setelah campuran krim ini halus, barulah ditambahkan telur, lalu bahan lain seperti terigu. Cream cake biasanya menggunakan lemak yang banyak dan telurnya lebih sedikit dibandingkan jenis sponge cake, papar Mutiara. Lemak yang dimaksud adalah mentega (dari hewani) atau margarin (dari tumbuhan), atau bahkan minyak. Contoh cream cake ini mungkin Anda tak asing lain. Jika Anda pecinta marmer cake, Sacher cake, atau fruit cake, berarti Anda pecinta jenis cream cake. Yang menyenangkan, jenis cake ini tingkat kegagalannya lebih rendah dibandingkan sponge cake. Pasalnya, cake ini memang berciri khas lebih padat dibanding sponge cake. Jenis berikutnya adalah sponge cake, yaitu cake yang diawali pembuatannya dengan mengocok telur dan gula hingga mengembang. Untuk tahap ini, pengocokan memang agak lama karena biasanya hasilnya harus benar-benar mengembang hingga kaku. Cake seperti ini justru menggunakan telur yang banyak, namun rendah lemak. Dan lemak yang digunakan, misalnya mentega atau margarin, biasanya dicairkan terlebih dulu, kata Mutiara. Nah, untuk cake ini, setelah pengocokan telur dan gula, barulah bahan lain seperti terigu dimasukkan ke dalam adonan. Barulah giliran lemak cair yang dimasukkan ke dalam adonan. Benarkah memasukkan terigu dan lemak cair tidak boleh menggunakan mikser? Mutiara menampiknya. Nggak kok, bisa saja menggunakan mikser, namun dengan kecepatan rendah. Dan jangan terlalu lama, jelasnya. Untuk jenis sponge cake, ini contohnya adalah chiffon cake dan bolu. Anda mengenai chiffon cake bukan? Kue ini proses pembuatannya cukup unik, karena putih telur dikocok terpisah dari kuning telur. Untuk lemak pun chiffon cake memilih minyak, bukan mentega. Hasilnya, tekstur kue berlubang-lubang mirip spons. Terigu dan bahan pengembang Selain lemak dan telur, bahan lain yang digunakan dalam pembuatan kue adalah terigu.

Di pasaran, kita mengenal tiga jenis terigu yang dibdakan berdasarkan kadar glutennya. Gluten adalah protein dalam terigu. Untuk membuat kue, Mutiara menyarankan agar kita menggunakan terigu dengan kadar gluten sedang. Pasalnya, Jika menggunakan terigu bergluten tinggi, hasilnya akan keras. Terigu bergluten tinggi memang biasa dipakai untuk membuat roti. Bagaimana jika menggunakan terigu berkadar gluten rendah? Nah, menurut Mutiara, boleh-boleh saja. Namun hasilnya cake Anda akan banyak remahnya. Tapi ada juga orang yang mencampur terigu dengan tepung maizena. Tujuannya supaya cake terasa lunak. Namun remahnya memang jadi lebih banyak, kata Mutiara. Dalam pembuatan cake cokelat pun ternyata ada trik tersendiri. Biasanya dengan penambahan cokelat bubuk, jumlahnya akan menggantikan jumlah terigu. Jika dalam resep tercantum 200 gram terigu dan Anda ingin berinisitif menambahkan 50 gram cokelat bubuk, maka kurangi jumlah terigu tadi. Jangan lupa, ayak kedua bahan kering tersebut menjadi satu. Bahan lain yang juga sering ditambahkan adalah bahan pengembang. Di pasar ada berbagai jenis dan merk bahan pengembang. Menurut Mutiara, yang paling populer adalah baking powder, soda kue, dan pengembang jenis pasta (biasanya berwarna kuning cerah dan dikemas dalam mangkuk kecil). Baking powder relatif sejenis dengan soda kue. Hanya saja, kata Mutiara, Baking powder biasanya lebih aktif sebagai pengembang karena mengandung asam. Namun pada dasarnya, kedua jenis ini berbahan baku bikarbonat. Jika baking powder yang digunakan terlalu banyak, kue akan mengembang dan berlubang-lubang besar, kata Mutiara. Untuk pengembang jenis pasta, biasanya juga bersifat emulsifier atau bahan yang mengikat lemak dan cairan (telur pun dianggap cairan, red). Jadi pengembang jenis ini biasanya banyak digunakan untuk jenis sponge cake. Untuk cream cake, tidak pakai pun tidak apa-apa, karena tidak banyak mengandung cairan, papar Mutiara. Kenali oven Setelah adonan siap, langkah berikutnya adalah pemanggangan. Untuk tahap ini, Anda membutuhkan oven, baik oven gas, listrik, atau oven kompor. Yang penting, kata Mutiara, kita harus mengenal sifat oven dengan baik. Ada oven yang jika dipakai, cake bagian bawah sudah matang namun bagian atas masih basah. Nah, harus juga diperiksa suhu oven. Karena panas oven tergantung dengan cake yang kita panggang. Apakah cake itu tebal, atau tipis (seperti untuk membuat bolu gulung, red), ataukah kita memanggang beberapa kue sekaligus. Karakter oven itu berbeda-beda, ujar Mutiara. Menurutnya, kegagalan membuat cake terkadang terjadi saat pemanggangan. Jadi, penting bukan, mengenali oven Anda? Penyebab lain kegagalan adalah saat pengocokan adonan pada jenis sponge cake. Terkadang, pengocokan telur dan gula belum mengembang, namun sudah ditambahkan bahan lainnya. Hal lain yang tidak kalah penting adalah cetakan. Untuk jenis sponge cake, cetakan yang telah diolesi margarin lebih baik dialasi kembali dengan kertas roti, agar cake tidak lengket saat matang. Sedangkan pada jenis cream cake, cetakan tidak perlu lagi dialasi kertas roti. Karena jenis kue ini memang sudah banyak mengandung lemak, jadi lebih mudah lepas dari cetakan. Namun ada pula jenis cake yang bermusuhan dengan lemak, lho. Yaitu untuk chiffon cake, cetakan atau loyang tidak boleh mengandung minyak atau lemak. Jika tidak, maka cake tidak

akan mengembang dan tinggi. Bagaimana, Anda lebih mantap untuk mencoba resep kue? Jika masih belum yakin, Mutiara membagikan sejumlah triknya. Jangan ragu untuk mencoba! Tips: 1. Perhatikan resepnya, takarlah bahan-bahan dengan tepat dan ikuti tahap pembuatannya. 2. Siapkan peralatan sebelum membuat kue. Jangan sampai adonan Anda sudah siap sedangkan loyang belum disiapkan. 3. Panaskan oven sekitar 15 sampai 20 menit sebelum digunakan. Panas idela untuk cake antara 175 hingga 200 derajat celsius. Dan jangan lupa, kenali sifat-sifat oven Anda. 4. Untuk mengetes kematangan, Anda dapat menusuk bagian tengah dengan lidi bersih. Jika saat di angkat tidak ada adonan yang melekat, berarti kue sudah cukup matang. Segera keluarkan dari oven dan keluarkan dari cetakannya. jangan didiamkan dalam oven terlalu lama, karena proses pematangan akan terus berlanjut.

BOLU KUKUS MOKA


Bahan: 500 ml putih telur 400 gr gula pasir 1 sdm cake emulsifier 1/2 sdt garam 1 sdt baking powder 240 gr tepung terigu 40 gr susu bubuk 110 ml susu cair 75 gr mentega cair 1 sdm mocca pasta 1 st essence vanila Caranya: 1. Kocok putih telur, gula, garam dan emulsifier hingga kental dan mengembang. 2. Terigu (yg sdh diayak), susu bubuk dan baking powder, tambahkan dalam adonan. 3. Campur susu dan mentega cair ke dalam adonan, aduk rata. 4. adonan dibagi menjadi 2 bagian, satu bagian diberi pasta mocca dan satu bagian diberi vanilla flav. 5. Siapkan loyang ukuran 20x20, olesi margarine, alasi dengan kertas roti. 6. Tuang adonan dalam loyang, kukus selapis-selapis, masing-masing selama 8-10 menit. 7. Setelah selesai, angkat dan dinginkan, baru dipotong-potong

Anda mungkin juga menyukai