Anda di halaman 1dari 11

HASIL KEGIATAN UKS SD SRIWEDARI II KECAMATAN SALAMAN

Praktek Belajar Lapangan Kegiatan Luar Gedung Puskesmas Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran

BAPELKES SEMARANG DI SALAMAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan luar gedung ini. Laporan ini kami susun untuk melengkapi tugas kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam penyusunan makalah ini banyak kami temukan hambatan dan kesulitan. Namun, dengan bimbingan dari para pembimbing dan bantuan dari semua pihak, akhirnya laporan ini dapat kami selesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Kepala Puskesmas Salaman 2 2. Petugas penanggung jawab UKS Puskesmas Salaman 2 3. Kepala Sekolah SD SRIWEDARI 2 4. Seluruh Widyaiswara Bapelkes Salaman Kami menyadari bahwa dalam laporan yang kami susun ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan masukan untuk penyusunan laporan yang akan datang. Sebagai penutup, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagipihak-pihak yang memerlukannya.

Salaman, September 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan komponen dari kesehatan umum yang berperan penting dalam fungsi pengunyahan, fungsi bicara, dan fungsi kecantikan. Ketiga fungsi tersebut sangat penting dalam menunjang tumbuh kembang anak (Depkes RI, 2006). Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2007 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut yang ditemukan di masyarakat masih berkisar penyakit yang menyerang jaringan keras gigi (karies) dengan Indeks DMF-T nasional sebesar 4,85 (DepKes RI, 2008). Anak usia Sekolah Dasar tergolong kedalam kelompok rawan penyakit gigi dan mulut. Untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, pemerintah melalui Departemen Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pendekatan pelayanan kesehatan, yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif secara terpadu dan berkesinambungan (Herijulianti dkk., 2002). Upaya ini diwujudkan dalam program kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui Puskesmas sebagai salah satu kegiatan pokok Puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak sekolah. Usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut untuk anak sekolah dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas dan diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan pokok UKS dalam bentuk program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) (DepKes RI, 1996). UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana, pada para siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar (STD) dalam suatu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket

optimal (DepKes RI, 1996).UKGS menyelenggarakan program promotif berupa pelajaran mengenai kesehatan gigi dan mulut, dan program preventif berupa sikat gigi masal (Herijulianti dkk., 2002). Menurut Astoeti dkk. (2006), status kesehatan gigi dan mulut yang optimal juga dapat dicapai dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif sedini mungkin.
B. Tujuan a. Tujuan umum:

Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut siswa yang optimal. Indikator derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal berdasarkan Indonesia sehat 2010 adalah 100% murid SD/MI telah mendapat pemeriksaan gigi dan mulut (DepKes RI, 2003). Indikator lain sesuai dengan ketentuan WHO adalah anak umur 12 tahun mempynyai tingkat keparahan kerusakan gigi (indeks DMF-T) sebesasr 1 (satu) gigi (DepKes RI, 2007)
b. Tujuan khusus: 1. Siswa mempunyai pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. 2. Siswa mempunyai sikap/kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan

mulut.
3. Siswa binaan UKS paket standar, paket optimal mendapat pelayanan medik

gigi dasar atas permintaan (care on demand).


4.

Siswa sekolah binaan UKS paket optimal pada jenjang kelas terpilih telah mendapat pelayanan medik gigi dasar yang diperlukan (treatment

need) (DepKes RI. 1996)


C. Metode

Metode kegiatan UKGS dilakukan dengan cara penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode ceramah di depan kelas, diskusi dengan siswa, dan memperagakan langsung ke siswa cara menyikat gigi yang baik dan benar. Serta dilakukan screening

pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh satu orang dokter gigi dan satu petugas administrasi.

BAB II KEADAAN DAN MASALAH


A. Keadaan 1. Input a. Man

Tabel 1. Data pegawai puskesmas salaman 2 bagian UKS tahun 2010 Tenaga Kerja Bidan Deskripisi Kerja
1. Doter Gigi

Jumlah (orang) 1

Keterangan Rasio dokter gigi= (1/46249)x10000= 0,21

Tugas pokok
Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik Fungsi: 1. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas 2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja Puskesmas secara teratur 3. Supervisi daXn bimbingan teknis pada program gigi di Puskesmas 4. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

5. Membantu dan membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat 6. Memberikan penyuluhan kesehatan 7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

2. Perawat Gigi Tugas Pokok: Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas Fungsi: 1. Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas 2. Memeriksa, menambal,membersihkan karang gigi dan mengobati gigi yang sakit 3. Merujuk kasus yang perlu ditindak lanjuti dari seorang dokter gigi 4. Melaksanakan UKS dan UKGS 5. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi

b. Money

Dana berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

c. Material

Untuk cara menggosok gigi :


1. Video menggosok gigi 2. Sikat gigi + odol

Untuk screening pemeriksaan gigi :

1. Ethyl chloride 2. Betadine 3. Kapas steril 4. Albendazol

d. Method

Metode kegiatan UKGS dilakukan dengan cara penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan metode memutar video menyikat gigi di depan kelas, diskusi dengan siswa, dan FDmemperagakan langsung ke siswa cara menyikat gigi yang baik dan benar. Serta dilakukan screening pemeriksaan gigi yang dilakukan oleh dua orang perawat gigi.

e. Machine Alat untuk kegiatan mencuci tangan adalah laptop dan LCD. Sedangkan untuk screening pemeriksaan gigi menggunakan : Bengkok Senter Handscoon Handuk kecil Alat diagnostik gigi, meliputi: o o o o

Kaca mulut Pinset Sonde Ekskavator

2. Proses

P1 : Terdapat jadwal tetap untuk kegiatan UKGS P2 : - Kegiatan UKGS di SDN Ringinanom II desa Ringinanom Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang dilaksanakan pada hari Senin, 10 September 2012.
- Sasaran UKGS adalah siswa SDN Ringinanom II kelas IV

P3 : evaluasi rutin dilakukan tiap akhir tahun

3. Output 4. Outcome Terlaksananya salah satu program puskesmas di wilayah kerjanya

5. LingkunganGG a. Kepala Sekolah SDN Ringinanom II beserta staf yang mendukung kegiatan,

UKGS
b. Siswa SDN Ringinanom II ikut berperan serta dalam pelaksanaan UKGS c. Tingkat pendidikan masyarakat rendah d. Tingkat sosial ekonomi masyarakat rendah e. Jauh dari Puskesmas

B. Masalah 1. Kurangnya tenaga kerja 2. Kurangnya pendidikan kesehatan gigi yang diberikan kepada siswa maupun

masyarakat
3. Jumlah alat diagnostik gigi tidak memadai 4. Belum ada SOP UKGS 5. Pengawasan dan pengendalian belum berjalan

6. Penilaian belum dapat dilakukan secara optimal

BAB III PEMBAHASAN


A. Analisa penyebab masalah dan Alternative pemecahan masalah dan pengambilan

keputusan

PENYEBAB MASALAH 1. Kurangnya tenaga kerja 2. kurangnya pendidikan kesehatan gigi yang diberikan kepada siswa maupun masyarakat

PEMECAHAN MASALAH Mengajukan permintaan penambahan tenaga kerja bagian gigi sesuai dengan kompetensi Menetapkan jadwal pendidikan/penyuluhan gigi secara teratur dan berkala

3. Jumlah alat diagnostik gigi tidak memadai 4. Belum ada SOP UKGS 5. Pengawasan dan pengendalian belum berjalan 6. Penilaian belum dapat dilakukan secara optimal

Mengajukan anggaran dana untuk pengadaan alat diagnostik gigi kepada Dinas Kesehatan Menyusun SOP Meningkatkan frekuensi kunjungan UKGS, melakukan kerjasama lintas sektoral (pihak sekolah) Penilaian lebih real (mencocokkan jumlah surat rujukan yang diberikan dan kunjungan rawat jalan gilut)

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan

Pelaksanaan kunjungan UKGS berjalan dengan lancar, tetapi kurang optimal.


B. Saran a. b. c.

Menambah jumlah tenaga kerja sesuai dengan kompetensi Meningkatkan frekuensi UKGS Memperbaiki teknik pemeriksaan sesuai dengan protap

Anda mungkin juga menyukai