Anda di halaman 1dari 1

Upaya Cegah Komersialisasi DKI Tetapakan Batas Tarif Air Eceran [Metropolitan] Upaya Cegah Komersialisasi DKI Tetapakan

Batas Tarif Air Eceran Jakarta, Pelita Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menetapkan batasan tarif air eceran di kios-kios air milik operator PAM Jaya. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, pemberlakukan batasan tarif air bersih dengan sistem harga pangkalan atau harga eceran khusus untuk distribusi air bersih dari kios-kios air PT Aetra dan PT Palyja merupakan upaya pencegahan komersialisasi air bersih di kawasan yang belum terjangkau pelayanan air bersih. Komersialisasi air sering dilakukan oknum-oknum tertentu di kawasan yang rawan air bersih. Biasanya jawara-jawara di sana yang menguasai kios-kios air. Untuk mencegah hal itu, kami akan tetapkan batasan harga tarif air eceran di kios air, kata Fauzi Bowo di Balaikota DKI, Jumat (16/7). Menurut dia, dengan adanya rencana itu, diharapkan penjualan air bersih di atas batasan harga yang telah ditetapkan tidak akan terjadi lagi. Warga bisa membeli air bersih dengan harga sesuai dengan kemampuan mereka, ujarnya. Ia mengatakan, upaya ini dilakukan guna mencegah adanya oknum-oknum tertentu yang melakukan komersialisasi tarif air eceran. Selain itu ia juga meminta agar kios-kios air itu dikelola langsung dua operator PAM Jaya, yakni PT Aetra dan PT Palyja. Sehingga diharapkan pembagian air dapat merata dengan harga yang tidak melambung tinggi. Konsep yang akan diterapkan seperti sistem pangkalan minyak tanah. Sehingga ada perbedaan harga antara di pangkalan dengan eceran. Menurut Gubernur, pihaknya sudah meminta kedua operator PAM itu untuk mengajukan usulan proposal tarif ideal yang bisa diberlakukan untuk suplai air bersih melalui kios air tersebut. Peningkatan jumlah kios air juga harus ditambah di kawasan dengan tingkat kerawanan air tinggi, atau di kawasan di mana seringkali terjadi kemacetan pasokan air, ujarnya. Penambahan jumlah kios air itu juga ditujukan untuk membantu perusahaan dalam mengatasi masalah ekspansi capital perusahaan dan memperluas jaringan jumlah pelanggan air bersih di Jakarta. Head Corporate Communication PT Palyja, Meyritha Maryanie, mengatakan, saat ini, jumlah kios air yang sudah dibangun Palyja sejak tahun 2008-2009 adalah 11 unit. Namun, hingga saat ini perusahaan telah melayani sebanyak 36 terminal air yang memiliki fungsi seperti kios air. Sehingga total kios air yang dimiliki Palyja ada sebanyak 47 kios air yang melayani wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara, serta kawasan lain yang belum ada jaringan pipa air bersih. Untuk 2011, PT Palyja akan menambah tambahan 5 kios air di wilayah yang merupakan kawasan layanan Palyja. Lima kios air ini akan dibangun di kawasan yang tingkat kerawanan airnya cukup tinggi, ujar Meyritha. (kim)

http://www.pelita.or.id/baca.php?id=97194

Anda mungkin juga menyukai